Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Video Menggambar Pondasi

Menggambar pondasi dengan perintah Stretch pada AutoCAD akan mempercepat dan memudahkan kita dalam menggambarnya. https://www.sarastiana.com/2015/04/menggambar-pondasi-dengan-perintah.html

Read More »
09 August | 0komentar

Kemampuan Interpersonal dan Literasi


Manfaat literasi yang paling signifikan dirasakan seseorang ialah dalam kemampuannya berbahasa, bukan hanya dalam hal membaca dan menulis, namun juga dalam mendengar dan berbicara. siswa yang menerapkan kemampuan literasi dalam proses belajarnya dapat memahami materi yang diajarkan secara menyeluruh dan mendalam. Kebiasaan membaca dan menyimak berbagai informasi yang disajikan akan menambah, bahkan memperkaya kosa kata, gaya penulisan atau gaya bicara yang akan berdampak baik bagi kemampuan menulis dan berbicara seseorang. Penulis dan pembicara yang mumpuni adalah pembaca dan pendengar yang kuat. 
Semakin banyak membaca dan menyimak, semakin kaya ide, kosa kata, dan gaya penulisan seseorang, sehingga dapat merangkai kalimat-kalimat yang bermakna kuat baik itu dalam bentuk ceramah yang menginspirasi maupun karya tulis yang berkualitas. Bukan hanya memproduksi ceramah dan karya tulis berkualitas, kemampuan literasi membuat seseorang bersikap kritis terhadap apa yang dibaca dan didengar, maupun terhadap keadaan atau situasi yang dihadapinya atau dunia sekitarnya. Dalam hal ini, seorang yang literat tidak mudah menelan informasi yang diterima mentah- mentah. Ia akan menggunakan nalarnya dalam mencerna informasi tersebut sehingga tidak mudah termakan isu kebohongan atau penipuan. 
Seorang yang literat akan selalu mencari kebenaran sejati dari sumber yang kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun secara saintifik. Sikap kritis yang dikembangkan melalui literasi ini pun menumbuhkan kebiasaan untuk berani menyampaikan pendapat dengan akurat dan santun, serta menerima pendapat orang, sekalipun pendapat itu berbeda dengan pendapatnya. Tidak hanya berani mengemukakan pendapat, seorang yang literat akan menyampaikan pendapat yang bermakna atau berbobot yang relevan dengan dunia sekitarnya.
Literasi juga mengembangkan kemampuan verbal seseorang sehingga ia mampu memberi respon yang tepat dalam situasi yang berbeda. Dalam hal inilah literasi pun bermanfaat meningkatkan kemampuan interpersonal seseorang dalam berinteraksi atau bekerjasama dengan individu lain atau dalam kelompok. Jika sekolah telah membangun budaya literasi, maka guru dan siswa akan terbiasa mengkonsumsi beraneka ragam bacaan yang akan memberi mereka berbagai manfaat (Thanh, 2018)

Read More »
08 August | 0komentar

Pengembangan Literasi


Seseorang yang literat mampu menggunakan dan mengembangkan bahasa untuk berbagai tujuan dalam berbagai konteks. Kemampuan literasi tingkat lanjut dicapai setelah seseorang mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan watak dalam menggunakan bahasa dengan fasih untuk keperluan belajar atau bekerja dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu literasi melibatkan kegiatan reseptif, seperti membaca, mendengar, menyimak, dan kegiatan ekspresif, seperti menulis, berbicara, dan memproduksi teks dalam berbagai bentuk: cetak, ujaran, visual, maupun digital (Australian Curriculum, Assessment, and Reporting Authority, 2010).
Kemampuan literasi yang banyak dipahami sebagai bagian dari pelajaran bahasa saja ternyata sangat relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran lainnya. Sejatinya, pembelajaran apapun pasti melibatkan penggunaan bahasa dalam prosesnya. Oleh sebab itu literasi sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar. Manfaat literasi tidak terbatas hanya dalam area membaca dan menulis, tetapi juga akan sangat membantu seorang siswa untuk belajar berbagai mata pelajaran dengan maksimal. Pengembangan kecakapan literasi seharusnya dilakukan setiap waktu di segala mata pelajaran, bukan hanya dalam pelajaran bahasasemata (Thanh, 2018). 
Literasi dapat meningkatkan pemahaman seseorang dalam mengambil intisari dari suatu bacaan sehingga ia mengetahui poin- poin penting dari pelajaran yang diserap. Urgensi pengembangan kemampuan literasi saat ini tidak lepas dari tuntutan global di dunia kerja dan harus mulai diterapkan dalam institusi pendidikan. Kini pengembangan kemampuan multiliterasi dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari konsep berbasis kecerdasan majemuk, berbagai cara belajar, dan seni yang telah terbukti mengembangkan kreativitas murid, pengembangan keterampilan dalam bidang teknologi dan komunikasi, serta memahami perbedaan sosial budaya. 
Pengembangan kemampuan-kemampuan tersebut dimulai dari kemampuan pemahaman membaca yang tinggi, kemampuan menulis yang baik, keterampilan berbicara, dan keterampilan dalam berbagai media digital. Dalam pandangan ini, multiliterasi merupakan pendekatan belajar yang dikembangkan berdasarkan kesadaran dan pengakuan atas keberagaman dan kompleksitas perspektif budaya murid, serta keragaman gaya belajar yang dimilikinya. Oleh sebab itu, pendidikan multiliterasi diyakini mampu menjembatani siswa untuk belajar dan berkarya pada abad-21 (Nopilda & Kristiawan, 2018, 218). Dari sini kita melihat bahwa kemampuan literasi tidak hanya dikembangkan dalam pelajaran bahasa. Kemampuan literasi dasar memang mulai dikembangkan dalam pelajaran bahasa, namun kemampuan literasi tingkat lanjut perlu dikembangkan dalam segala aspek kehidupan pembelajar, bukan hanya dalam mata pelajaran lain, tapi juga dalam berbagai kegiatan sehari-hari.

Tiga tujuan utama belajar dan mengajar literasi lintas kurikulum 
  • Untuk memperluas dan mendorong penggunaan keterampilan literasi siswa dengan menyediakan beraneka ragam konteks untuk menggunakan dan mempraktekkan keterampilan tersebut. 
  • Untuk mengidentifikasi keterampilan literasi yang dibutuhkan masing-masing mata pelajaran untuk mendukung proses belajar siswa.
  • Untuk meningkatkan pembelajaran mata pelajaran yang bersangkutan serta sikap siswa terhadap pembelajaran mereka

Read More »
08 August | 0komentar

Presensi Dulu Ya !!!


Read More »
08 August | 0komentar

AutoCAD: Menggambar Potongan Rumah

Bismillahirrohmannirohim. Pada postingan kali ini mencoba berbagi tutorial menggambar denah step by step. Pada kali ini akan dibahas menggambar denah pos kampling dengan ukuran 3x2 meter. Membahas Denah, Rencana Atap, Tampak Depan, Tampak samping dan Potongan. Pada kali ini akan dibahas menggambar denah menggunakan Aplikasi AutoCAD.

Read More »
08 August | 0komentar

Perubahan Paradigma Evaluasi Pendidikan : Asesmen Nasional

Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. Peningkatan sistem evaluasi pendidikan adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar. Tujuan utamanya adalah mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. “Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia.
Asesmen Nasional diawali tahun 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. 
AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.
Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bantuk angka atau secara kuantitatif.
Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. 
Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. Asesmen Nasional pada tahun 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid. Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya.
Asesmen Nasional ini menjadi salah satu alternatif transformasi pendidikan di tingkat sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pengajaran, dan lingkungan belajar di satuan pendidikan. Melalui asesmen yang lebih berfokus, diharapkan perbaikan kualitas, layanan pendidikan bisa semakin efektif. Pemerintah mengajak semua para pemangku kepentingan untuk bersiap dalam mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional mulai tahun 2021 sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.

Read More »
07 August | 0komentar