Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts sorted by date for query Pondasi. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query Pondasi. Sort by relevance Show all posts

Bapak


Sosok yang digambarkan sebagai seorang Bapak/Ayah sangat lengkap dan ideal tersurat di dalam Al Qur'an. Tentunya sosok Ayah yang tergambar ideal yang pertama dalam Al Qur'an adalah Nabi Muhammad SAW. Diantara sosok ayah yang lain dominan dijelaskan dalam al-Qur’an yaitu Luqman al-Hakim, Nabi Nuh, Nabi Ya’qub,Nabi Ibrahim, dan Nabi Syu’aib. Sosok-sosok tersebut memberikan keteladanan terkait peran ayah dalam beberapa bidang dan beberapa kondisi. Saya bukanlah seorang ayah ideal sebagaimana Lukman, Nuh dan lainnya. untuk anak-anak. Sehingga, disaat Allah swt memberikan amanat hingga saat ini tiga orang anak yang telah beranjak dewasa, mengulang kembali bagaimana sebagai sosok ayah yang dapat dijadikan contoh. 
Dengan Visi hidup saya "Bertemu Istri, Anak-anak dan Keturunan di dalam Surga" Saya merasa inilah waktu nyata untuk belajar menjadi seorang ayah idaman syurga. Ibarat Madrasah (sekolah) Ayah adalah kepala sekolahnya. Kadang ia langsung menjadi "guru" bagi anak-anaknya. Ia juga yang bersama-sama mengatur waktu-waktu pendidikan keluarga bersama "guru" lain yakni istrinya. Di dalam bangunan madrasah keluarga ini untuk menuju Visi maka yang dilakukan adalah membuat misi-misi. Misi-misi diantaranya adalah keluarga selalu bersandar pada aturan Alloh dan Rosulnya. Dari bangun pagi sampai tidur selalu menggunakan aturan yang Alloh dan Nabi Muhammad contohkan. 
Mendekatkan anak-anak dengan Al Qur'an dengan menyekolahkan mereka di pondok pesantren. Dalam bermuamalah juga ditekankan untuk selalu bersilaturahmi, menolong, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda. dan sebagainya.
Dalam "madrasah" keluarga tersebut haruslah "lulus" generasi-generasi emas. Generasi yang Solih/shalihah, cerdas, mempunyai kedalaman pengetahuan agama, punya skill yang mumpuni dan peduli dengan kondisi di sekitarnya. Penerjemahan Visi-misi melalui "kurikulum dan program" pendidikan bagi anak-anaknya dengan sebaik mungkin. Pertama, keimanan kepada Islam akan menjadi pondasi dasar keyakinannya dan dalam melangkah. Anak-anak akan memiliki aqidah yang kokoh. Tidak tergoyahkan dengan apapun meski jiwa menjadi taruhannya. 
Kita bisa melihat betapa hebatnya "madrasah" yang dibangun keluarga Yasir dan Sumayyah. Dengan kuatnya iman mereka. Sejarah telah mencatat sikap teguh mereka mempertaruhkan nyawa demi iman. Keimanan yang kuat dari anak-anak akan diiringi dengan kepribadian Islam atau Asy-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah yang ditanamkan sejak kecil. Jadilah ia, anak-anak yang tangguh dengan kokohnya iman dan baiknya perangai. Kedua, 'ulumuddin akan menjadi "mata pelajaran" unggulan di dalam "madrasah"nya. Anak-anak akan dibekali dengan ilmu-ilmu agama atau Tsaqafah Islamiyyah. Sejak dini anak dibekali dengan kemampuan agar baik berinteraksi dengan Al-Quran. Dasar-dasar "tools" atau ilmu alat akan mulai dikenalkan sejak belia. Praktik Ibadah, Fiqh Keseharian, Akhlak dan sebagainya. Anak-anak juga akan diberikan kisah-kisah heroik dari catatan tinta emas sejarah Islam. 
Bahwa anak-anak harus memahami jati dirinya, yang salah satunya banyak memahami sejarah Islam. Ketiga, "murid-murid" sejatinya memiliki minat masing-masing. Sebab dalam mengarungi kehidupan di dunia memang dibutuhkan skill, wawasan ilmu pengetahuan serta teknologi yang cukup. Sehingga, di dalam "madrasah" terdapat pula bimbingan guna masa depan sang buah hati. Anak-anak akan mendapat arahan sebaik mungkin dalam menggapai masa depannya. Ayah adalah salah satu "guru konseling" yang terbaik bagi anak-anaknya. Arahannya akan sangat berguna dalam menentukan pilihan-pilihan langkah si anak. 
Keempat, teladan adalah kunci dalam sebuah kepemimpinan. Sehingga teladan baik dari seorang ayah bagi anak-anaknya mutlak ada. Teladan dalam kokohnya iman. Teladan dalam mulianya akhlak. Teladan dalam semangat beribadah, belajar dan kepedulian kepada lingkungan. Teladan pengetahuan dan skill yang baik. Dan semua keteledanan baik selayaknya dimiliki oleh seorang "kepala sekolah" dalam "madrasah" keluarga. 


Read More »
22 December | 0komentar

Jenis-Jenis Uraian Pekerjaan pada Pekerjaan Gedung

Dalam dunia pengadaan atau proyek manajemen  tidak asing lagi dengan istilah Tabel RAB (Rencana Anggaran Biaya). 

RAB adalah perkiraan biaya yang akan digunakan untuk melaksanakan suatu proyek. Sesuai dengan namanya maka perencanaan ini bisa menjadi sebuah dokumen untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk kedepannya. Dokumen tersebut akan selalu menjadi acuan untuk selalu melihat ke depan mengenai proyek atau bisnis.Secara umum RAB bisa disajikan dalam bentuk tabel agar lebih mudah dalam menjabarkan rinciannya. Secara umum poin yang ada dalam tabel tersebut terdiri dari nama Jenis/ Uraian Pekerjaan, Volume, Analisa, Harga Satuan (Rp), Jumlah Harga (Rp), Total Harga (Rp), dan lain sebagainya. Pada tabel Rencana Anggaran Biaya terdapat item-item Uraian pekerjaan, volume,    

        

 Secara lebih rinci, jenis-jenis pekerjaan pada konstruksi bangunan gedung dapat dikelompokkan menjadi:

1.    Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan adalah kelompok pekerjaan yang pertama kali dilakukan sebelum sebuah proyek konstruksi bangunan dimulai. Yang termasuk dalam kelompok pekerjaan persiapan antara lain:
1.1.    Pembuatan pagar sementara,
1.2.    Pengukuran dan pemasangan bouwplank
1.3.    Pembuatan kantor sementara
1.4.    Pembuatan gudang sementara
1.5.    Pembuatan rumah jaga
1.6.    Pembersihan dan perataan lapangan
1.7.    Pembuatan bedeng pekerja
1.8.    Pembuatan perancah dari bambu
1.9.    Pembuatan jalan sementara
1.10.  Pekerjaan pembongkaran.
Macam-macam pekerjaan persiapan bisa berbeda antara proyek yang satu dengan yang lainnya, tergantung besar kecilnya proyek. Sebagai contoh, untuk pekerjaan bangunan dengan skala kecil, mungkin saja hanya ada pekerjaan pembersihan lapangan dan pemasangan bouwplank.
2.    Pekerjaan Tanah.
Yang termasuk dalam kelompok pekerjaan tanah, antara lain adalah:
2.1.  Pekerjaan galian tanah.  Pekerjaan galian ada bermacam-macam, tergantung jenis tanah dan kedalamannya.
2.2.      Pekerjaan pembuangan tanah
2.3.      Pekerjaan pemadatan tanah
2.4.      Pekerjaan urugan
3.    Pekerjaan Pondasi.
Pondasi adalah bagian struktur bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah, yang berfungsi menyalurkan beban suatu bangunan ke dalam tanah sehingga bangunan dapat berdiri kokoh.  Pondasi harus terletak pada tanah yang stabil dan mempunyai daya dukung cukup sesuai dengan beban yang ada.  Berdasarkan letaknya di bawah permukaan tanah, pondasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
3.1.    Pondasi dangkal
3.2.    Pondasi sedang
3.3.    Pondasi dalam
Pemilihan jenis pondasi pada suatu pekerjaan konstruksi tergantung pada daya dukung tanah dan besar kecilnya beban suatu konstruksi di atasnya.
Untuk konstruksi bangunan sederhana, biasanya menggunakan pondasi batu kali.  Yang termasuk dalam kelompok pekerjaan pondasi batu kali adalah:
a.      Pasangan batu kosong (aanstamping)
b.      Pasangan batu belah
4.    Pekerjaan Beton
Beton adalah campuran semen Portland, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil) dan air dengan perbandingan tertentu. Beton yang dikombinasikan dengan baja tulangan disebut beton bertulang.  Tulangan baja akan memberikan kekuatan tarik yang tidak dimiliki oleh beton.  Dalam sebuah proyek konstruksi yang termasuk dalam kelompok pekerjaan beton adalah:
4.1.      Pekerjaan pembetonan
4.2.      Pekerjaan pembesian
4.3.      Pekerjaan bekisting
4.4.      Pekerjaan PVC Waterstop
Berdasarkan bagian dari suatu konstruksi gedung, pekerjaan beton dibedakan menjadi:
a.      Pekerjaan pondasi beton bertulang
b.      Pekerjaan sloof beton bertulang
c.      Pekerjaan kolom beton bertulang
d.      Pekerjaan ring balk beton bertulang
e.      Pekerjaan balok beton bertulang
f.       Pekerjaan plat beton bertulang
g.      Pekerjaan tangga beton bertulang
5.    Pekerjaan Pasangan.
Pekerjaan pasangan meliputi:
5.1.      Pasangan dinding.
5.2.      Plesteran
5.3.      Acian
5.4.      Pekerjaan penutup lantai.
Dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi untuk membatasi ruang luar dan ruang dalam maupun antara ruang yang satu dengan ruang yang lain.  Berdasarkan bahan yang digunakan, pekerjaan pasangan dinding bisa dibedakan menjadi:
·         Pasangan dinding bata merah
·         Pasangan dinding batako
·         Pasangan dinding kayu
·         Pasangan dinding hebel
Selain dengan plesteran dan acian, pasangan dinding juga bisa ditutup dengan pasangan keramik dinding atau pasangan batu alam pada dinding.
Bahan penutup lantai ada banyak macamnya, antara lain keramik, marmer, granit dan ubin PC. Sedangkan untuk ruang luar digunakan paving block, koral sikat atau batu alam.
6.    Pekerjaan langit-langit / plafond
Pekerjaan langit-langit meliputi pekerjaan rangka, pekerjaan penutup langit-langit dan pekerjaan list langit-langit.  Berdasarkan bahan yang dipakai, rangka langit-langit bisa dibuat dari kayu atau besi hollow.  Sedangkan berdasarkan bahan yang dipakai, penutup langit-langit, antara lain dibedakan menjadi:
·         Langit-langit asbes
·         Langit-langit tripleks
·         Langit-langit gypsum board
·         Langit-langit calsiboard
7.    Pekerjaan Atap.
Atap adalah bagian bangunan yang sangat penting, karena berfungsi untuk melindungi penghuninya dari panas dan hujan. 
Yang termasuk pekerjaan atap antara lain adalah:
7.1.    Pekerjaan kuda-kuda.
7.2.    Pekerjaan rangka atap, yang meliputi murplat (balok dinding), balok nok, gording, jurai luar dan jurai dalam.
7.3.    Pekerjaan usuk dan reng
7.4.    Pekerjaan penutup atap.
7.5.    Pekerjaan bubungan.
7.6.    Pekerjaan lisplank
Bahan-bahan yang digunakan untuk kuda-kuda dan rangka atap antara lain kayu, baja IWF maupun baja ringan.  Sedangkan bahan penutup atap bisa menggunakan, asbes, seng, genteng multiroof, genteng onduline, genteng keramik, genteng beton dan lain-lain. 
8.    Pekerjaan Pintu dan Jendela
Pekerjaan pintu dan jendela meliputi:
8.1.    Pekerjaan kusen pintu dan jendela
8.2.    Pekerjaan panil pintu
8.3.    Pekerjaan daun jendela kaca
8.4.    Pekerjaan boven light
9.    Pekerjaan kunci dan kaca
Pekerjaan kunci dan kaca adalah pekerjaan-pekerjaan untuk melengkapi pekerjaan pintu dan jendela.  Yang termasuk dalam pekerjaan kunci dan kaca antara lain adalah:
9.1.      Pemasangan kunci tanam
9.2.      Pemasangan selot pintu
9.3.      Pemasangan engsel pintu
9.4.      Pemasangan engsel jendela
9.5.      Pemasangan kait angina
9.6.      Pemasangan doorcloser
9.7.      Pemasangan doorstop
9.8.      Pemasangan rel untuk pintu dorong
9.9.      Pemasangan kaca bening
9.10.    Pemasangan cermin
9.11.    Pemasangan kaca patri
10.    Pekerjaan pengecatan.
Pekerjaan pengecatan pada sebuah bangunan gedung meliputi:
10.1.   Pengerokan/pengikisan permukaan cat lama, baik cat dinding, cat kayu maupun cat besi.
10.2.      Pelapisan bidang kayu dengan teak oil
10.3.      Pelapisan bidang kayu dengan vernis
10.4.      Pelapisan bidang kayu dengan residu atau ter
10.5.      Pengecatan kayu lama maupun baru
10.6.      Pengecatan dinding lama
10.7.      Pengecatan dinding baru.
10.8.      Pelapuran dengan kapur
10.9.      Pemasangan wall paper
10.10.   Pengecatan baja/besi
11.  Pekerjaan Sanitasi.
Yang termasuk dalam pekerjaan sanitasi adalah:
11.1.      Pemasangan kloset
11.2.      Pemasangan urinoir
11.3.      Pemasangan wastafel
11.4.      Pemasangan bak mandi
11.5.      Pemasangan pipa
11.6.      Pemasangan/pembuatan bak control
11.7.      Pemasangan floor drain
11.8.      Pemasangan bak cuci piring
11.9.      Pemasangan kran
12.  Pekerjaan Elektrikal.


Secara garis besar, lingkup pekerjaan bangunan gedung meliputi kelompok-kelompok sebagai berikut:
1.  Design Development, adalah kelompok kerja yang bertugas  menyiapkan dokumen-dokumen kelengkapan sebuah proyek konstrusi. Dokumen-dokumen yang dimaksud antara lain adalah :
1.1.    Dokumen kontrak
1.2.    Dokumen asuransi dan jaminan
1.3.    Shop drawing (gambar perencanaan)  dan as built drawing (gambar terlaksana)
1.4.    Site management, yaitu kelompok yang menyiapkan dokumen perencanaan site.
1.5.   Dokumentasi proyek apabila pekerjaan sudah dilaksanakan, mulai dari dokumentasi 0% pekerjaan sampai 100%.
2.    Site Work, adalah kelompok yang mengatur segala sesuatu di lokasi proyek sebelum dan selama pelaksanaan proyek bangunan gedung.  Lingkup pekerjaan pada kelompok ini adalah:
2.1.    Setting Out, yaitu tahapan mengatur penempatan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam sebuah proyek pembangunan gedung, misalnya kantor sementara, gudang bahan bangunan, area bongkar muat bahan bangunan dan lain-lain.
2.2. Fasilitas sementara, adalah segala sesuatu yang harus ada agar proyek pembangunan gedung dapat berjalan seperti  kantor sementara, gudang bahan bangunan, area bongkar muat bahan bangunan dan lain-lain
2.3.    Mobilisasi dan demobilisasi, adalah tahapan pengangkutan bahan-bahan bangunan maupun peralatan yang diperlukan dalam suatu pekerjaan konstruksi.
2.4.  Pembersihan lahan, adalah tahapan yang harus dilakukan sebelum memulai pekerjaan pada sebuah proyek konstruksi
2.5. Galian, pemotongan dan timbunan, dilakukan dalam satu rangkaian pekerjaan pembersihan lahan, terutama untuk lokasi site berkontur yang memerlukan proses cut and fill.
3.    Pekerjaan Struktural, yang meliputi kelompok-kelompok pekerjaan:
3.1.  Pekerjaan struktur di atas tanah, meliputi pekerjaan rangka bangunan dan  dinding pengisi.
3.2. Pekerjaan struktur di bawah tanah, yang dimaksud adalahan pekerjaan pasangan pondasi.
3.3.    Rangka atap
4.    Pekerjaan Arsitektur, meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
4.1.    Pekerjaan beton
4.2.    Pekerjaan logam
4.3.    Pekerjaan kayu dan plastic.
4.4.    Pasangan
4.5.    Perlindungan suhu dan kelembaban
4.6.    Bukaan (jendela, pintu dan kusen)
4.7.    Finishing
5.    Pekerjaan Mekanikal
5.1.    Plumbing
5.2.    Pemanasan, ventilasi dan pengkondisian udara
5.3.    Pencegahan kebakaran
6.    Pekerjaan Elektrikal
6.1.    Sistem distribusi jaringan listrik
6.2.    Sistem pencahayaan
6.3.    Sistem komunikasi
6.4.    Pencegahan petir
7.    Fasilitas Eksterior Bangunan
7.1.    Paving, tempat parker dan pedestrian
7.2.    Pagar dan gerbang
                  7.3.   Pertamanan dan landscaping
Sumber : 
LAMPIRANPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 28/PRT/M/2016 TENTANG ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM

Read More »
16 October | 23komentar

Tentang Site Plan


Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan pembangunan rumah selalu disertakan gambar site plan/ rencana tapak. Misalkan untuk pengajuan IMB, contoh lagi rencana tapak sebuah perumahan atau yang juga dapat disebut sebagai areal pelaksanaan dinilai penting sebab selain berguna bagi pengembang, calon pembeli pun dapat merasa yakin dengan adanya areal pelaksanaan atas properti yang akan dibeli. 

Definisi Site Plan
Adalah posisi bangunan terhadap lingkungan sekitar. Unsur penting yang harus ada adalah posisi jalan raya. 
Atau, Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batasbatas yang jelas, dengan kondisi permukaan serta ciri-ciri istimewa yang dimiliki oleh lahan tersebut. 
Perancangan Tapak (Site Plan) merupakan kumpulan dari beberapa gambar yang dapat menggambarkan letak atau posisi dari bangunan atau kavling yang akan dibangun dengan diperjelas dari segala unsur penunjang dalam skala batas-batas luas lahan tertentu. 

Menurut (Lynch et al., 1984), dalam buku Site Planning perencanaan tapak mengatur penggunaan lahan terkait dengan bidangbidang yang mengisi sebuah lahan, yakni arsitektur (kavling dan bangunan, baik hunian maupun non hunian), teknik (sarana, sarana yang ada disekitar hunian seperti sekolah, bank, pasar, pom bensin, swalayan, dll sedangkan untuk prasarana: jaringan jalan, drainase air, energy dan limbah), arsitektur lansekap (menentukan ruang terbuka hijau maupun non hijau) dan perencanaan kota ( pengaturan tata ruang dan kebijakan pembangunan). 
Perencanaan tapak menempatkan objek fisik dan kegiatan pemilik lahan dalam kesatuan ruang dan waktu. Perencanaan bangunan rumah tinggal dan ruang luarnnya lebih banyak dilakukan oleh seorang arsitektur, pada perencanaan sebuah bangunan dan tugas arsitek tidak hannya menangani tata ruang didalamnnya (interior) struktur konstruksi (pondasi, kolom, balok, sloof, struktur lantai struktur atap), jarngan utilitas (plumbing atoupun elektrikal) dan pemilihan material bangunan tepi juga harus memikirkan ruang luar bangunan masih dalam tapak kepemilikan.



Tujuan Pengantar 
Perancangan Tapak 
a) Agar keseluruhan program ruang dan kebutuhan-kebutuhannya dapat diwujudkan secara terpadu dengan memperhatikan kondisi, lingkungan alam, lingkungan fisik buatan dan lingkungan social disekitarnya. 
b) Mengetahui potensi dan kendala pada tapak agar sesuai dengan fungsi kegiatan 
c) Menciptakan ruang lahan / tapak sebagai wadah kegiatan manusia agar tercapai ruang yang nyaman, aman, sehat dan estetis 
d) Tujuan tergantung pada keterbatasan tapak 
e) Tujuan perancangan biasanya merupakan campuran maksud maksud yang terperinci secara jelas, terukur, dan lain daripada yang lain, seperti biaya dan kapasitas 
f) Mengatur bangunan bangunan dan struktur lainnya sehingga dapat dicapai keseimbangan dan keharmonisan agar bermanfaat bagi manusia dalam suatu lingkungan


Tips Membuat Site Plan 
Perhatikan advice planning atau ketetapan rencana kota Dari advice planning ini akan muncul berapa ukuran: 
 a. Garis sempadan bangunan (GSB) 
 b. Daerah milik jalan (DMJ) 
 c. Koefisien dasar bangunan (KDB) 
Ukuran yang dikeluarkan pemerintah setempat inilah, kita dapat menghitung berapa jarak mundur dari jalan utama dan juga berapa pembagian komposisi antara bangunan dan infrastruktur. 
Perhatikan arah matahari terbit Hal ini diperlukan agar semaksimal mungkin kavling rumah yang akan dibuat mendapatkan matahari pagi dan terhindar dari matahari sore karena ini akan sangat berpengaruh pada sirkulasi cahaya dan udara. Banyak perencana mengatasi hal ini dengan membuat matahari terbit datang dari arah samping rumah sehingga semua kavling tidak langsung mendapatkan matahari sore. 

Perhatikan bentuk tanah Dalam menentukan titik awal pastikan yang diolah pertama kali adalah dari lahan yang bentuknya mendekati simetris. Hal ini bertujuan agar efektivitas lahan dan kavling yang terbentuk bisa dibuat sejajar dan luas yang tipikal per cluster. Rencanakan tipe luas kavling yang akan dibuat Biasanya perencana akan membuat tipe besar yang nantinya dijual lebih mahal berada di depan dan mendekati main gate atau fasilitas. Tentukan fasilitas yang akan disediakan Selain main gate yang mewah perencana biasanya menyediakan fasilitas berupa taman: 
a. Taman bermain 
b. Lapangan olahraga 
c. Klub house 
d. Kolam renang 
e. Sarana ibadah 

Beberapa pertimbangan seperti memanfaatkan area yang tidak simetris dan sirkulasi lalu lintas dapat dijadikan bahan untuk menentukan lokasi fasilitas tersebut. 
Perhatikan sirkulasi jalan Biasanya sebelum site plan terbentuk akan dibuat block plan terlebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk menentukan posisi jalan dalam kawasan agar deret kavling tidak panjang dan jenuh juga membuat sirkulasi lalu lintas yang nyaman. 
Perhatikan elevasi dan arah buangan air atau saluran primer Drainase kawasan harus direncanakan dengan saksama hal ini agar mengurangi risiko banjir, awalnya perencana pasti akan mencari ketinggian muka air tertinggi sebagai dasar perencanaan penentuan elevasi dan drainase. 
Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pembuatan Site Plan Dalam rangka merencanakan site plan perumahan, maka developer diperhatikan terkait isi site plan guna memastikan kenyamanan saat menghuni kawasan perumahan tersebut. 
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan: 
 Penyusunan kavling perlu direncanakan secara apik sehingga nantinya kelompok kavling besar dan kecil bisa teratur dengan komposisi yang bagus. Hal ini untuk menghindari masalah sosial. Jaringan jalan yang melebar perlu direncanakan sedemikian rupa, sehingga nantinya bisa memberikan kemudahan kepada setiap penghuninya guna melakukan komunikasi. 
Disediakan tanah guna fasilitas umum yang memadai. Misalnya, tempat ibadah, lahan hijau, tempat bermain anak, sekolah, dan masih banyak yang lainnya. Jaringan drainase, pembuangan air khusus limbah dan lainnya perlu diatur dengan baik. 
Hal ini tentunya akan membuat lokasi perumahan yang bebas dari genangan banjir atau air bah. 
Perencanaan permukiman sebaiknya perlu memberikan kemudahan bagi setiap penduduk yang menempati wilayah tersebut. Bahkan jika memungkinkan mampu menciptakan kesatuan terbaik.

Read More »
09 April | 0komentar