Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Kesan Pertama Pada Fasad Depan

Fasad Rumah Minimalis

Fasad depan sebuah rumah diharapkan dapat memberikan kesan pertama. Penampilan rumah jika dari fasad nya sudah menarik sudah dapat dipastikan penataan ruangnya menarik. Penampilan menarik sudah pasti didesain sedemikian rupa/ dengan perencanaan, berkaitan dengan cat, bentuk dan fungsi struktur pendukung.
Prinsip perancangan desain fasad juga perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Bentuk dan tampak depan rumah saat ini sudah semestinya menyesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia. Namun, hal ini tidak pula menjadi halangan dalam mengkreasikan desain yang lebih menarik dan artistik untuk tampak depan rumah.
Alternatif lain untuk membuat tampak depan rumah minimalis lebih menarik adalah dengan memainkan komposisi warna cat eksterior. Meski secara keseluruhan arsitekturnya terlihat simpel dan sederhana, warna cat merah yang diselipkan di antara warna netral berhasil membuat tampak depan rumah minimalis ini tampil lebih dinamis. Berada di wilayah tropis, rumah ini pun menerapkan tipe fasad dengan efek berlapis sehingga ruang-ruang di dalamnya dapat terlindungi dari radiasi matahari yang tinggi.


Contoh pada rumah kali ini karya dari Bapak Wajih Widada (Guru Bangunan SMKN Wonosobo).



Perencanaan yang cukup matang dari seorang empunya (kreator). Walau sangat sederhana tapi tampak elegan. Dengan pilihan warna kuning/orange yang cukup kontras menjadi terlihat lebih tegas.dipadukan dengan unsur hijau-hijauan dari tanaman sungguh nampak sebuah fasad rumah yang menampilakan yang elegan.
Hubungannya dengan ruangan...Bisa dilihat akan nampak tertata dengan apik.

Lantai 1

Lantai 2


Read More »
05 December | 0komentar

Rencana Anggaran Biaya Rumah Tumbuh

Desain By Sarastiana (Original with AutoCAD 3D) blm direnderrrrr

Perencanaan biaya untuk membangun rumah sangat penting. Demi efektifitas dana yang dikeluarkan pemilik rumah sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini saat menyusun RAB:

1. Pemilihan bahan bangunan
Bahan bangunan yang dipilih sebaiknya tahan lama dan tahan cuaca. Kemungkinan harganya akan sedikit lebih mahal. Akan tetapi, sebaiknya dipikirkan juga bahwa bahan bangunan berkualitas rendah akan memerlukan biaya perawatan yang besar, apalagi setelah jangka waktu beberapa tahun, sehingga lebih banyak biaya dan tenaga yang terbuang. Untuk rangka atap, misalnya, lebih disarankan memakai rangka atap baja. Bisa juga menciptakan nuansa rustic dengan cara mendirikan dinding batu bata ekspos tanpa dilapisi semen dan dicat.
2. Memperhitungkan inflasi
Tidak seperti pembangunan rumah konvensional, membangun rumah tumbuh dilaksanakan dalam rentang waktu yang cukup lama. Bisa dalam hitungan bulan bahkan tahun. Sementara di sisi lain tiap tahun harga bahan bangunan bisa dipastikan akan naik. RAB yang telah dirancang tahun ini sangat mungkin tidak lagi relevan digunakan sebagai acuan pembangunan 1-2 tahun mendatang. Cara untuk mengakalinya adalah dengan menambah rencana biaya sebesar 5 sampai 10% tahun, baik untuk biaya belanja bahan bangunan maupun ongkos pekerja.
3. Bantuan profesional
Merencanakan biaya membangun rumah tumbuh bisa jadi urusan rumit untuk pemilik rumah. Sudah umum bila profesional di bidang jasa konstruksi atau arsitektur menyediakan jasa menyusun RAB. Tak jarang jasa ini ditawarkan gratis satu paket bersama jasa desain rumah.
4. Memaksimalkan penggunaan bahan Meski ada anjuran menghindari bongkar pasang dalam pembangunan rumah tumbuh, tampaknya anjuran ini sedikit sulit dilaksanakan. Proses membongkar dan membangun dinding kembali sering kali tak bisa dihindari. Namun kita dapat berupaya memanfaatkan material bongkaran itu untuk keperluan lain. Misalnya kusen dan daun pintu atau jendela, lantai, balok kayu, dll.

Agar rumah tumbuh tak kelihatan seperti rumah belum jadi

Meskipun rumah tumbuh mengandung arti sebuah rumah yang belum selesai sepenuhnya, ada beberapa cara yang bisa diterapkan agar rumah tampil sempurna secara estetis. Beberapa cara yang kami usulkan adalah:
1. Membuat atap teras Bagian rumah yang saat ini berupa teras bisa dikembangkan menjadi ruang tamu. Dengan membangun atap untuk teras, ke depannya akan lebih mudah bila akan menambahkan dinding dan jendela agar fungsi teras berubah menjadi ruang tamu. Dalam hal ini kita bisa mengadaptasi konsep pembangunan konservatori di rumah-rumah gaya Eropa.
2. Membangun rumah berlangit-langit tinggi
Ingin punya rumah dua lantai tapi dana belum mencukupi? Bangunlah rumah berlangit-langit tinggi. Dalam artikel mengenai ekstensi rumah ini ada beberapa ide penambahan ruang dalam rumah yang bisa dilakukan bertahap, sejalan dengan konsep rumah tumbuh.
3. Gaya industrial
Gaya industrial identik dengan finishing serba abu-abu yang, selain dihasilkan dari pengecatan, juga bisa didapatkan dengan memplester dinding dengan semen dan menghaluskannya tanpa dicat. Gaya ini juga identik dengan penggunaan unsur-unsur logam seperti baja dan besi pada desain interior. Misalnya kita memilih rangka atap baja ringan sebagai struktur penyangga atap, hal ini bisa menjadi nilai lebih dalam hal estetika. Plafon atap bisa dipasang belakangan di tahap pembangunan selanjutnya.
 4. Open space
Konsep interior open space bisa diterapkan pada finishing tahap awal pembangunan rumah tumbuh. Pada tahap selanjutnya, open space yang tersedia bisa dikembangkan menjadi ruangan lain bila memang dibutuhkan. Apabila kurang nyaman dengan ruang tamu yang terlalu terbuka dan merasa khawatir kehilangan privasi, ruang tamu dan ruang makan bisa dipisahkan dengan rak buku, partisi, sekat bambu, dll.
5. Tentukan prioritas
Mengingat proses pembangunan rumah tumbuh tidak akan selesai dengan segera, pemilik rumah perlu menetapkan ruangan apa saja yang perlu dibangun pada tahap awal. Kami menyarankan agar pemilik rumah fokus pada kebutuhan utama, sehingga ruangan yang perlu dibangun pertama kali adalah kamar tidur, kamar mandi, dan dapur. Saran ini diberikan dengan pertimbangan bahwa kamar tidur akan diperlukan untuk beristirahat dan melakukan aktivitas pribadi lainnya, kamar mandi sangat penting untuk membersihkan diri, dan dapur menjadi tempat untuk menyiapkan makanan sehari-hari. Kita memang memerlukan ruang keluarga atau ruang tamu sebagai ruangan untuk bersosialisasi. Namun untuk sementara fungsi itu bisa digantikan oleh dapur.

Sumber : https://www.homify.co.id/

Read More »
03 December | 0komentar

Pembangunan Rumah Dengan Sistem Rumah Tumbuh

Istilah rumah tumbuh adalah berkaitan dengan tahapan pembangunan. Ada beberapa alasan tahapan tersebut tetapi yang terjelas adalah berkaitan dengan dana.
Istilah ini hanya berlaku bagi kelas menengah kebawah.Untuk kalangan the have jelas tidak usah berpikir panjang melakukan pembangunan rumah secara bertahap. Jelas sekali bahwa pembangunan rumah atau mungkin rehab rumah yang melihat pada penambahan ruangan atau perbaikan berkelanjutan jelas karena terkendala masalah uang.
Berikut beberapa tips berkaitan dengan pembangunan atau rehab rumah yang bertahap/ tumbuh:
1. Ada rencana pengembangan misal gambaran ruang baru.Atau lebih baik sudah didesain sebuah rumah jadi.
2. Perhatikan berkaitan dengan beton, misalkan dak, kolom dan balok. Ini yang sangat penting diperhatikan kaitan berkelanjutannya. sehingga tidak membongkarnya.
3. Untuk beton, dak/plat, kolom dan balok perlu dibuat stek, tulangan dibiarkan tidak dicor semua.
Gambar dari:http://sarastiana.blogspot.com
tips membangun rumah tumbuh yang bukan hanya sesuai kebutuhan, ketersediaan dana, tapi juga sesuai prinsip estetika bangunan:

1. Tentukan konsep rumah tumbuh sesuai luas lahan 
Bila sudah mantap membangun rumah tumbuh, pemilik rumah sebaiknya menentukan ke arah mana rumah tumbuh akan dibangun. Apakah ke atas (rumah bertingkat) atau ke samping? Bila lahan untuk mendirikan rumah tidak terlalu luas, pilihan menambah satu atau dua lantai ke atas adalah yang paling mungkin dilakukan. Sedangkan pengembangan rumah ke arah vertikal bisa dilakukan bila lahan yang tersedia cukup luas (misalnya lebih dari 90 meter persegi). 
Meski demikian, perlu diperhatikan juga agar pengembangan rumah nantinya tidak mengubah kondisi yang sudah ada, misalnya taman, teras, atau ruang terbuka lainnya. Renovasi atau pengembangan rumah juga sebaiknya tidak memaksa pemilik rumah mengubah elemen lain seperti sistem pencahayaan dan ventilasi rumah. Pengubahan elemen-elemen kecil semacam ini bukan hanya akan menambah pengeluaran, tapi juga waktu pengembangan rumah.

2. Perencanaan denah, pondasi, dan saluran air rumah tumbuh 
Setelah mengetahui orientasi arah rumah tumbuh, ide itu sebaiknya diwujudkan dalam bentuk denah. Denah rumah sebaiknya dirancang dengan orientasi penambahan ruang tanpa banyak mengubah denah awal, karena denah nantinya juga menjadi acuan pengurusan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB). IMB wajib dimiliki pemilik rumah sebelum melakukan pembangunan, bahkan untuk renovasi rumah di atas lahan sendiri pun perlu dibuat IMB baru. 
Dalam IMB rumah tumbuh luas rumah yang direncanakan bisa dicantumkan, sehingga tidak menyulitkan pemilik rumah di tahap pembangunan selanjutnya. Skala prioritas juga akan menjadi pedoman dalam membangun pondasi rumah tumbuh, baik untuk mengembangkan rumah secara horizontal maupun vertikal. 
Bila pembangunan rumah tumbuh berorientasi ke samping atau horizontal, tulangan struktur sebaiknya mengarah ke luar agar memudahkan struktur bisa disambung pada tahap pembangunan di masa mendatang. Sedangkan bila rumah tumbuh akan dikembangkan ke atas atau vertikal, pondasi maupun kolom sebaiknya dibuat agar mampu menahan beban bangunan dua lantai (atau lebih). Dengan cara ini, pemilik rumah bisa menghemat biaya penyuntikkan beton yang normalnya dilakukan untuk memperkuat struktur bangunan awal.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah, volume air buangan akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah ruangan. Penambahan kamar mandi, dapur, atau luas atap akan membuat volume air kotor dan air hujan membesar. Bila sudah berencana membangun rumah tumbuh, sebaiknya instalasi pipa air kotor yang dipasang di bawah rumah menggunakan pipa berukuran besar atau layak untuk menampung air kotor rumah dengan luas yang sudah direncanakan sejak awal.

3. Tentukan Bagian yang dibangun untuk perencanaan Pembangunan Berikutnya
Hal ini penting karena dengan menentukan bagian-bagian yang dibangun saat ini (sesuai dengan bagdet Tentunya). Rumah sudah bisa di huni. Sehingga menekan biaya kontrak rumah. Dan pada saat pembangunan berikutnya sebisa mungkin rumah masih kita tinggali.



Read More »
02 December | 0komentar

Desain Rumah Nyaman Sebagai Hunian


Sebagai sebuah tempat peristirahatan rumah identik dengan sebuah kenyamanan. Nyaman bisa saja dilihat dari fisik maupun non fisik. Dari segi fisik jelas bahwa rumah indah dan ditopang dengan perabot yang lengkap baik furniture maupun perlengkapan lainnya. Ketenangan lingkungan dan tetangga yang toleran menjadi kenyamanan non fisik.
Kualitas baik tidaknya sebuah rumah banyak faktor yang mendasari. Rumah tampak indah belum tentu berkualitas, bahan yang dipakai bagus maka tampak bagus menjadi kualitas sebuah rumah.
Kesesuaian fungsi ruang dan perabot juga mendasari sebuah kenyamanan rumah.Jumlah ruangan yang mencukupi untuk jumlah anggota keluarga, serta luas standar terpenuhi menjadi kenyamanan lain dari sebuah rumah.
Bagaimana arsitek anda mendesain rumah menjadi sebuah hunian yang nyaman dan menyenangkan baik fisik maupun non fisik?
Memiliki hunian nyaman jelas menjadi dambaan banyak orang. Apakah nyaman berarti harus berarti mahal/mengeluarkan banyak biaya? Alhasil, banyak yang memilih membeli rumah kecil yang harganya lebih bersahabat. Tapi, tak perlu berkecil hati. Faktanya, walau ukuran rumah gak besar, kesan mewah belum tentu nyaman. Tak perlu siapkan banyak biaya, cukup lakukan sembilan trik sederhana berikut ini untuk menjadi hunian idaman kita.

1. Pilihan Warna yang tepat untuk Cat rumah dan perabot



Untuk membuat rumah terasa jauh lebih lapang, pilihlah warna-warna terang dan netral seperti putih dan krem. Jadikan warna ini sebagai warna dominan di dalam rumah.
Sedangkan untuk perabotan, pilihlah yang memiliki unsur warna emas jika ingin memberikan kesan mewah dan elegan. Warna soft akan memberikan keteduhan. Misalnya, pada tirai atau bantalan sofa. Tone warna abu-abu yang sering dipilih pada konsep hunian minimalis juga bisa kamu coba.
Pada bagian dinding, kamu bisa menggunakan warna silver atau abu-abu muda. Sedangkan pada beberapa perabotan, warna abu-abu tua atau warna bold seperti merah atau toska dapat membuat ruangan menjadi lebih menarik. Intinya, jadikan warna netral sebagai warna dominan dan kombinasikan dengan warna menyala atau warna-warna pastel yang kamu suka. Perhatikan pula keseimbangan warna pada ruangan akan memberikan keteduhan dan kenyamanan.

2. Memaksimalkan Pencahayaan Alami



Kesan nyaman juga dapat ditimbulkan dari rumah yang terang dan cerah. Pencahayaan yang baik juga dapat menghindari perabotan rusak karena jamur yang berpotensi timbul dari kondisi lembab. Tak ada salahnya mengeluarkan uang lebih untuk lampu yang berkualitas. Akan lebih baik jika rumah mendapatkan pencahayaan alami. Hal ini bisa disiasati dengan jendela besar yang akan menjadi jalan masuknya sinar matahari ke dalam rumah. Jendela yang besar juga dapat memberi kesan luas sekaligus membuat pemandangan di luar lebih mudah dinikmati.

3. Tambahkan Asesories dekoratif yang menyenangkan

Karya seni dapat dijadikan elemen dekoratif yang mempercantik hunianmu. Namun, penggunaan karya seni sebagai dekorasi gak bisa sembarangan. Penempatannya harus tepat dengan memperhatikan komposisi ruangan. Padukan karya seni dengan warna dan ukuran perabotan lainnya agar tetap seimbang. Kamu bisa mengkombinasikan lukisan berwarna-warni di sekitar dinding maupun perabotan berwarna netral ataupun sebaliknya.

4. Menjaga Kebersihan dan Kerapihan Ruangan
Tak peduli berapa besar ukuran rumahmu, rumah yang nyaman dihuni haruslah rapi dan bersih. Pastikan tidak ada benda-benda tak terpakai yang masih disimpan apalagi dibiarkan menumpuk lama.Penggunaan perabotan dan elemen dekorasi yang terlalu banyak terkadang juga dapat membuat rumah menjadi kurang rapi. Untuk menata rumah menjadi selasar, pilihlah furniture dengan konsep senada misalnya gaya minimalis dan modern.

5. Penggunaan Tirai yang berbahan lembut/Soft
Tekstur kain yang tepat juga dapat memberikan kesan teduh pada rumah. Pilihlah tirai berbahan sutera, linen, atau beludru yang memiliki kesan elegan. Tirai panjang tanpa motif bisa dipasang pada bagian ruang tamu. Selain bahan, warna tirai juga gak boleh sembarangan. Penggunaan tirai putih polos dapat memberi kesan membosankan. Kamu bisa menggunakan tirai berwarna satu tone lebih tua atau lebih muda dari warna dinding.

6. Nuansa Alami didalam Ruangan
Unsur-unsur alam dapat menciptakan atmosfer segar dan energi positif bagi penghuni rumah. Untuk menciptakan nuansa alam, kamu bisa meletakan tanaman hias atau bunga untuk menghiasi ruangan. Warna-warna alam dari tumbuhan juga dapat membuat mata menjadi lebih rileks.  Selain menggunakan tumbuhan, nuansa alam juga bisa diciptakan menggunakan material kayu, batu, ataupun air. Jika merasa kayu asli terlalu mahal, kamu bisa juga gunakan kayu olahan. Material kayu bisa digunakan pada plafon, dinding, atau furniture. Penggunaan material ini juga harus disesuaikan dengan konsep rumahmu.

7. Lansekap
Halaman rumah juga dapat menambah kenyamanan. Tentu saat kita berada di Teras depan atau belakang akan menambah kenyamanan dengan penataan taman/ lansekap yang baik. Pada bagian halaman atau taman, kamu bisa menambahkan kolam ikan kecil yang bisa menambah kesejukan. Jika tak memungkinkan, penggunaan pot berbahan batu sebagai kolam hias kecil juga bisa dilakukan. Selanjutnya tambahkan tanaman air seperti lotus. Alih-alih pot, penggunaan rak kayu juga bisa dijadikan tempat berbagai tanaman bunga. Letakan rak kayu di sudut halaman dan tatalah dengan rapi. Selain itu, penggunaan rumput hijau juga lebih indah daripada sekadar tanah dan bebatuan. Rumput gajah mini atau rumput jarum dapat menjadi pilihannya.

Bahwa kenyamanan dan ketenangan sebuah rumah tidak harus menggunakan/mengeluarkan ongkos yang banyak cukup dengan penataan dan pengelolaan sumber bahan dan material yang ada sesuai dengan peruntukan dan warna yang tepat.

Read More »
01 December | 0komentar

Perencanaan Sarana Ibadah Di Rumah


Fungsi rumah yang utama adalah untuk bertempat tinggal, melindungi dari berbagai kemungkinan buruk akibat cuaca, iklim dan dari keadaan yang mengancam (binatang dan pencurian). Tetapi berkembangnya peradaban dan kebutuhan manusia memungkinkan kebutuhan lain atas fungsi rumah ini yaitu kebutuhan akan rohani, sehingga diperlukan ruang khusus untuk sholat. Terutama sholat sunah.
Keberadaan mushola dirumah ini janganlah meniru keberadaan masjid ditempat-tempat umum sebut saja di Mall. Sungguh ironi dan memprihatinkan, keberadaan tempat ibadah ini....terpencil, sulit dijangkau...terkesan kumuh.
Hanya pesan moral saja semoga penempatan mushola di rumah mendapat tempat yang layak.
Bagi umat muslim, sholat merupakan ibadah yang wajib dijalankan. Ditambah kegiatan ibadah yang lain seperti membaca Al Quran dan lain sebagainya. Namun banyak diantara kita tidak mengalokasikan sebuah ruangan dirumah dengan dekorasi yang tepat untuk mendukung kegiatan ibadah tersebut. Padahal dengan desain dan dekorasi yang benar, aktifitas ibadah dirumah dapat menjadi lebih khusuk.

Sebelum membangun mushola dirumah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diaantaranya : 

MEMPERLIHATKAN UKURAN
Hal pertama yang perlu Anda perlihatkan adalah ukuran luas mushola. Ukuran minimum yang baisa digunakan 70 cm X 140 cm untuk satu orang. Jika Anda ingin mendesain tiga shaf dengan peruntukan 3 orang per shaf maka ukuran ruangan yang diperlukan sekitar 2,5 X 4 m.
MENYESUAIKAN ARAH KIBLAT
Arah mushola disesuaikan dengan arah kiblat agar penggunaan ruangan menjadi lebih efektif. Anda bisa menutup dengan dinding yang permanen agar aktifitas sholat dapat berlangsung lebih khusuk. Namun Anda juga bisa menggunakan sebuah partisi ruangan dirumah Anda dan juga arah kiblat sholat.
FURNITURE
Rak atau lemari tempat penyimpanan peralatan ibadah sebaiknya ditempatkan di area yang mudah dijangkau. Lemari minimalis dengan model yang simpel dengan pilihan yang tepat.
MENYESUAIKAN WARNA
Warna interior ruangan mushola sebaiknya dipilih warna yang dingin dan menyejukkan mata. Contohnya warna hijau muda, kre, biru muda, salem dan warna-warna pastel. Jangan menggunakan warna-warna yang terang dan panas. Jika Anda ingin memadupandankan warna, pilihlah warna yang senada atau netral dan jangan memilih kombinasi warna yang kontras.
MEMILIH KARPET
Anda bisa memilih sajadah yang tebal agar proses ibadah sholat terasa nyaman. Anda bisa juga menggelar sebuah karpet tebal lebih dahulu di bawah permukaaan sajadah. Motif dan pola karpet sebaiknya yang polos.
TATA CAHAYA
Tata cahaya ruangan mushola juga perlu dilihatkan. Pencahayaan yang cukup dan juga tidak berlebihan.
MEMBERIKAN PENGHARUM
Hadirkan kenyamanan dalam ruangan mushola dengan menyebarkan aroma wewangian.

Read More »
30 November | 0komentar

Kombinasi Desain Rumah Modern dan Klasik

Penggunaan perabot Klasik dan minimalis
Penggunaan perabot Klasik

Memadukan perpaduan beberapa gaya desain rumah akan sangat menambah performa rumah menjadi lengkap. Perpaduan ini sangat tergantung dari perencana/arsitek dan tentunya mendapat persetujuan dari owner.
Konsep harmonisasi desain menjadi karakter pada memadukan berbagai desain rumah. Keharmonisan ini diperkuat melalui pemanfaatan material batu alam, ukiran kayu, dan bambu, yang alami contoh pada desain klasik. Material alami ini diharapkan dapat menciptakan keharmonisan antara manusia dengan lingkungan, antar sesama manusia, dan kedekatan manusia dengan Sang Pencipta. Penguatan Cat, desain kotak/lurus untuk desain rumah minimalis. Kedua desai ini juka dipadukan tetap harus memperhatikan keharmonisan.

Ciri-cirinya rumah gaya desain minimalis dan Klasik

Untuk menciptakan keseimbangan yang pas, kita harus dapat memutuskan apakah kita menginginkan sebuah ruang yang lebih dominan pada gaya minimalis/modern atau gaya klasik/tradisional. Menciptakan satu gaya lebih dominan terhadap gaya yang lain merupakan faktor yang sangat penting, karena jika tidak, membiarkan keduanya terlalu cair atau tidak jelas akan membuat keseimbangan visual tidak tercapai akibat dua gaya yang seolah saling bersaing satu sama lain.
Ciri-cirinya rumah gaya desan minimalis adalah bentuk-bentuk simetris dan pengunaan warna abu-abu, putih, hitam dan merah atau orange, untuk warna eksteriornya. Salah satu ciri yang lebih kentara adalah penggunaan pagar tralis menggunakan besi holo.
Sementara untuk rumah gaya desain klasik ciri-cirinya adalah Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail, langit-langit yang tinggi, kusen yang panjang/tinggi.Juga penggunaan perabot yang antik atau klasik.
Jika menginginkan keharmonisan, pilihlah tujuan untuk menciptakan tampilan yang lebih soft, kalem dan menenangkan. Memilih model furnitur dari dua gaya yang berbeda namun memiliki tampilan yang sekilas sangat mirip. Atau memadukan kursi-kursi modern kontemporer dengan meja tradisional yang akan menciptakan keselarasan tanpa terlihat perbedaan yang sangat kontras.
Sementara untuk menciptakan suasana yang kontras, pilihan warna, tekstur, model desain pada furnitur akan memberikan efek dan visualisasi ruang eklektik yang sempurna. Siapapun akan dengan mudah memberi penilaian dan kesan pada pilihan gaya desain interior yang kita gunakan.

Penggunaan Audio-Visual


Kesimpulan:
Sekarang kita sudah mengetahui elemen-elemen apa saja yang penting untuk kita perhatikan. Memadukan dua gaya desain pada satu ruang, akan memiliki nilai artistik dan estetik yang cukup unik.
Kuncinya adalah:

  • Biarkan satu gaya mendominasi, dan gunakan yang lain sebagai aksen. 
  • Satukan dan ikat gaya yang berbeda bersamaan dengan warna, tekstur, atau bentuk yang sama. 
  • Dapatkan nuansa berbeda dengan menciptakan harmoni atau kontras saat Anda memadukan gaya desain yang berbeda.
Sumber :https://interiordesign.id

Read More »
29 November | 0komentar