Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label MateriCAD. Show all posts
Showing posts with label MateriCAD. Show all posts

User Interface AutoCAD

Tampilan layar pada Aplikasi di komputer, akan lebih mudah memahami/mengenali perintah-perintah atau tool yang ada. Sehingga akan mudah menjalankan perintah-perintah yang ada di aplikasi tersebut. Demikian juga dalam mempelajari AutoCAD kita harus mengenal terlebih dahulu tampilan layarnya atau biasa dikenal dengan tampilan antar muka (User Interface). Berikut ini tampilan layar yang ada di Aplikasi AutoCAD.





Keterangan:

Application Menu Button
Komponen antarmuka pengguna yang lazim dalam Autocad.

Quick Access Toolbar :
Untuk menempatkan tombol-tombol perintah yang sering digunakan pada Autocad sehingga menjadi lebih mudah dan cepat untuk menjalankan perintah tersebut. 

Menu Bar :
Menu bar berisi menu file hingga menu express, Dalam kondisi awal pemuatan autocad menu ini tidak aktif, untuk mengaktifkan gunakan langkah berikut; ·
 Klik anak panah pada quick acces toolbar · 
Pilih show menu bar 

Ribbon Tabs dan Panel :
adalah sebuah strip horizontal yang berisi daftar menu yang tersedia untuk program tertentu. Ribbon panel merupakan panel yang berisi toolbar dalam berbagai kategori. Seperti pada contoh di bawah ini ribbon panel pada autocad 2010 terdiri atas kategori panel Home, Insert, Annotate, parametric, View, Manage, Output, dan Express Tools. 
Dengan Panel ribbon anda akan lebih cepat dan effisien mengakses perintah selain dengan shortcut yang anda kuasai. Ribbon panel juga mempermudah mencari salah satu shortcut autocad 

ViewCube :
Viewcube merupakan salah satu fitur navigasi AutoCAD yang berfungsi untuk melakukan seleksi view dengan cepat ataupun memutar gambar tanpa perlu menggunakan perintah orbit. 

Graphics Cursor : 
Atau disebut Crosshair digunakan untuk mengontrol mouse untuk menunjuk titik, memilih objek serta menggambar objek. Selain itu juga sebagai tanda apakah perintah yang kita tulis aktif atau tidak.

Navigation Bar :
Bar navigasi adalah elemen antarmuka bagi pengguna tempat mengakses alat navigasi. 

Command Line :
Setiap perintah yang kita ketikkan pasti akan masuk ke dalam command line dan akan disimpan dalam sebuah command history window. Untuk memasukkan perintah dalam command line adalah dengan cara menulis perintah atau singkatannya kemudian diakhiri dengan menekan tombol enter. Kadang perintah dalam command line memiliki beberapa sub yang dapat kita pilih dengan mengetiknya di command line, jadi perhatikan command line dengan seksama. 

Additional Settings :
Status bar ini menampilkan drawing tools, navigator tools, quick view tool, dan annotation scaling. Selain itu juga terdapat pengaturan SNAP, POLAR, OSNAP, dan OTRACK.


Fungsi dan Setting Grid, Snap, Ortho dan Osnap. 
a. Grid Berfungsi untuk melihat pada area gambar, gambar standard selalu mengikuti object GRID. Perintah Cepat : Tekan tombol F7 ,untuk menonaktifkannya tekan kembali F7. 

b. Snap Yaitu perintah yang memungkinkan kursor mengunci Grid. Snap ini diperunakan unuk mengontrol agar object selalu mengenai grid. Perintah Cepat pada Keyborad : Tekan F9 untuk mengaktifkan snap dan Tekan kembali F9 untuk mennonaktifkan snap. 

c. Ortho Yang berfungsi sebagai perintah untuk membuat garis secara bebas atau garis tegak lurus. Perintah Cepat pada Keyborad : Tekan F8

d. Osnap Adalah perintah yang sangat vital, osnap ini di pergunakan untuk akurasi menggambar object. Untuk melakukan setting Osnap, ikuti langkah berikut : 
Ketik pada keyboad : ddosnap + Enter, Maka akan muncul gambar kotak dialog seperti dibawah ini:


Pada object snap pilih select All kemudian OK.

Read More »
11 August | 0komentar

Menghitung Urugan Tanah Kembali Pada Pondasi Batu Kali

Berikut membahas pada materi sebelumnya yaitu menghitung Pondasi Batu kali. Pembahasan pada menghitung Volume Urugan tanah kembali,Volume Aanstamping (Batu kosong) dan Urugan pasir bawah pondasi. 
Menghitung Urugan tanah kembali, menurut emperis langsung saja menggunakan rumus 1/3xVolume galian tanah. 

 Menghitung Volume Aanstamping (Luas penampang x Panjang pondasi) 

 Pagar : 0,15 x 0,575 x 35 = 3,019 m3 
Rumah : 0,15 x 0,90 x 25,25 = 3.409 m3 
  Volume Aanstamping = 3,019+ 3,409 = 6,428 m3 

 Menghitung Volume Pasir Bawah Pondasi 
 Pagar : 0,05 x 0,575 x 35 = 1,010 m3 
Rumah : 0,05 x 0,90 x 25,25 = 1,136 m3 
  Volume Pasir bawah pondasi = 1,010 + 1,136 = 2,143 m3 

 Posting Sebelumnya : 

Read More »
07 May | 0komentar

Menghitung Volume Galian Tanah



Pada seri menghitung Volume Rencana Anggaran Biaya menggunakan Denah yang telah diupload pada postingan sebelumnya yaitu Menghitung Volume Pengukuran. Pada postingan berikut ini dibahas tentang menghitung Galian Tanah Pondasi.

Ukuran penampang galian tanah adalah:

Pagar    : 

Diketahui :

Tinggi galian tanah = 950 mm = 0,950m

Lebar galian  tanah   = 575 mm = 0,575m

Rumah 

Tinggi galian tanah = 950 mm = 0,950m

Lebar galian  tanah = 900 mm = 0,900m

---------------------------------------------------------------

Volume galian tanah penjumlaha antara Volume galian tanah pagar dan galian tanah rumah.


Volume = Luas penampang x Panjang pondasi

---------------------------------------------------------------

Volume Galian Tanah Pagar =

0,950 x 0,575 x 35 = 19,12 m3

NB: 35 meter dari perhitungan panjang pondasi dipostingan Menghitung Volume Pengukuran dan Bowplank 


Volume Galian Tanah Rumah =

0,950 x 0,900 x 25,25m = 21,59 m3

NB: 25,25 meter dari perhitungan panjang pondasi dipostingan Menghitung Volume Pengukuran dan Bowplank 


Maka Jumlah Volume Galian Tanah Pada Gambar tersebut adalah :

19,12 + 21,59 = 40,71 m3


Read More »
03 May | 0komentar

Menghitung Volume Pondasi

 


Perhitungan Volume pondasi batu kali

Penampang Ponsasi Batu Kali adalah berbentuk Trapesium maka untuk menghitung Volumenya menggunakan rumaus Luas Trapesiun dikalikan jaraknya.

Untuk menghitung Volume Pondasi: Luas Penampang (bentuk Trapesium) dikalikan dengan panjang pondasi.Luas trapesium adalah jumlah garis sejajar dikalikan dengan setengah tinggi.Dari gambar dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut:




 

maka:


Volume Pondasi = Luas Penampang Trapesium (Penampang) x Panjang Pondasi


Pada postingan sebelumnya menghitung panjang pondasi 


Diketahui Panjang Pondasi :
1. Pagar 



Diketahu Panjang Pondasi Pagar = 35m

Volume = 0, 254 X 35 meter
             = 8,88 m3

2. Pondasi Rumah




Diketahui Panjang pondasinya = 25,25m

Volume = 0,333 x 25,25 
             = 8,40m3


Jadi Jumlah Volume pondasi = 8,88 m3 + 8,40 m3
                                               = 17,28m3



Read More »
29 April | 0komentar

Menghitung Volume Pengukuran dan Bowplank


Menghitung Volume Pengukuran dan Bowplank ada beberapa trik yang harus dikuasai oleh seorang Estimator. Sebelumnya mengenal terlebih dahulu tentang Bouwplank, adalah balok kayu, bambu, baja ringan atau material sejenis lainya yang disertai dengan benang ukur sebagai penanda batas-batas galian serta pemasangan pondasi bangunan. 
Pengerjaanya dilakukan pada tahap awal setelah pembersihan lahan dan sebelum galian pondasi. Pada gambar tersebut bisa kita lihat contoh bouwplank pondasi rumah yang memakai material papan/ bambu. Disitu ada benang ukur yang dibentangkan antar bouwplank dengan diikat memakai paku. Dengan adanya benang ukur tersebut maka penggalian tanah bisa pas sesuai posisi serta ukuran pondasi yang telah direncanakan. 
Untuk menghitung volume serta analisa harga satuan pekerjaan 1m' (satu meter panjang) bouwplank, di bawah ini.



Pertama yang dilakukan adalah menghitung Jarak  Denah.

Untuk menghitung jarak menggunakan bantuan Grade (Penomoran Angka dalam lingkaran, 1,2,3 4, dan 5 pada denah di atas arah vertikal dan huruf pada arah horizontal yaitu A,B,C,D E dan F).
Ini salah satu fungsi grade selain pada pembahasan sebelumnya berikut.

 

 

ARAH VERTIKAL

 

 

ARAH HORIZONTAL

GRADE

PANJANG

 

GRADE

PANJANG

1 (A-G)

10.000

 

A (1-5)

7.500

2 (B-F)

5.000

 

B (1-2)

2.750

3 (E-F)

1.500

 

C (2-4)

2.750

4 (C-F)

4.000

 

D (1-2)

2.750

5 (A-G)

10.000

 

E (3-4)

1.500

 

Keterangan:
1 (A-G) 
lihat pada grade 1, (Lingkaran 1) arah Vertikal, Panjang pondasi dari Grade A-G adalah 10.000mm (10 meter).
3 (E-F)
Lihat pada Grade 3 (Lingkaran 3) arah Vertikal. Panjang pondasi dari Grade E-F adalah 1.500mm (1,5m)
A (1-5)
Lihat grade A (Lingkaran A) arah Horizontal. Panjang pondasi dari Grade 1 ke Grade 5 adalah 7.500 mm (7,5 m).
E (3-4)
Lihat grade E (lingkaran E) arah horizontal. Panjang grade 3 ke grade 4 adalah 1.500mm (1,5m)

Dari Gambar diatas dapat dihitung Panjang pondasi sebagai berikut:

Panjang Pondasi Pagar
Kenapa pondasi pagar dipisah? karena penampang dari galian tanah dan penampang pondasinya berbeda. Untuk pagar penampang pondasinya setengah tidak utuh seperti pondasi untuk rumah.



Panjang Pondasi Pagar:                                                   

 

ARAH VERTIKAL

 

 

ARAH HORIZONTAL

GRADE

PANJANG

 

GRADE

PANJANG

1 (A-G)

10.000

 

A (1-5)

7.500

5 (A-G)

10.000

 

G (1-5)

7.500

Jumlah

20.000

 

Jumlah

15.000


Total Panjang Pagar : 20.000 + 15.000 = 35.000 mm (35 meter)


Pondasi Rumah (Dalam):

 

ARAH VERTIKAL

 

 

ARAH HORIZONTAL

GRADE

PANJANG

 

GRADE

PANJANG

2 (B-F)

5.000

 

B (1-2)

2.750

3 (E-F)

1.500

 

C (2-4)

2.750

4 (C-F)

4.000

 

D (1-2)

2.750

 

 

 

E (3-4)

1.500

 

 

 

F (1-4)

5.500

JUMLAH

10.000

 

JUMLAH

15.250

 Jumlah total Panjang Ponasi adalah 10.000 + 15.250 = 25.250 mm ( 25,25meter)


Setelah panjang pondasi tersebut diketahui maka dapat dihitung volume pengukuran dan Bouwplank

Jadi Panjang Bouwplank adalah = 35m + 25,25m = 60,25m


Untuk menghitung volume pondasi antara pondasi pagar dan rumah panjangnya disesuaikan. Perhitungan penampang pondasi pagar x panjang pagar.

Perhitungan penampang pondasi rumah x panjang pondasi rumah.

Baru kedua perhitungan diatas ditambahkan  


Read More »
28 April | 0komentar

Membuat Dinamik Block Pintu

 Untuk menggambar denah diperlukan beberapa teknik agar mempercepat penggambaran. Salah satu yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan penggunaan Dinamik Block Pintu. Dengan membuat dinamik Block Pintu ini tinggal kita sesuaikan jarak/ukuran panjang pintu. Hanya dengan menggesernya.

Dibawah ini disajikan Video Tutorial membuat Dinamik Block pada pintu.



Read More »
22 April | 0komentar

Menggambar Genteng Pada Potongan (Materi 14)

 Salah satu perintah dalam AutoCAD yang mempermudah dan mempercepat penggambaran dengan obek yang sama selain Copy, Mirror, Array dll adalah Perintah Measure (ME).

Pada postingan yang ke-765 bertepatan dengan 9 Ramadhan 1442H (21 April 2021) akan dibahas tentang menggambar genteng pada Kondisi Gambar Potongan.

Langsung saja Bahwa Ukuran Genteng yang kita pakai adalah pada sisi yaitu panjang 30cm dan tinggi 5cm.

Yang pertama gambar tampak samping dari genteng sebagai berikut:

Gambar reng (2/3 cm) karena menggunakan unit milimeter dalam penggambaran AutoCAD maka digambar dengan ukuran @30,20.

Hapus bagian seperti dibawah ini:
Berikutnya buat sepertigambar berikut ini:
 
Pindahkan ke posisi seperti berikut:

Putar (Rotasi) genteng searah Kasau, seperti gambar berikut:


Jadikan genteng tersebut menjadi Block!
dengan perintah sebagai berikut:
a. Ketik b pilih block

b. Beri nama setelah muncul berikut:
    Ketik GENTENG ,dan Klik Select Object

c. Pilih gambar genteng enter muncul gambar dibawah ini, Klik Pick Point (tanda lingkaran merah)


d. Klik di titik ini (Titik merah didalam lingkaran)


e. Klik Ok muncul dibawah ini, Klik Close Editor (Tanda Centang)


Ketik ME, pilih MEASURE


Klik Garis Kasau/Usuk (garis dibawah Reng)


Ketik B (bLOCK) enter


Ketik nama Block yang baru kita buat (GENTENG), ENTER

Ketik N (no)
Muncul, MEASURE Specify lenght of segment : Ketik 250 (Jarak Reng). Enter.

Genteng akan muncul seperti dibawah ini:

Selesai, semoga bermanfaat.....
























Read More »
21 April | 0komentar

Ulangan Komprehensif Materi 1 s.d. 5 (Rabu,10 Feb 2021)

Pada pertemuan ke-6, Rabu 10 Pebruari 2021 disampaikan Penilaian Materi Pertemuan 1 sampai dengan materi Pertemuan ke-5 :

Jangan Lupa Isikan Presensinya!!!!
 
Ulangan Materi 1 s.d. 5 (KD 1)





Read More »
09 February | 0komentar

Perintah ARRAY (Materi 13)

Fungsi :Untuk menggandakan objek yang telah diseleksi dengan jarak antar objek dan jumlah objek yang bisa ditentukan. 



Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Array 
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Modify 
Command dengan keyboard : Ketik “AR” + enter 

Cara kerja : 
 Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat lingkaran dengan diameter 50 sebanyak dua buah). Aktifkan perintah Array (Gambar dalam kurung lingkaran). Setelah itu, di display akan muncul jendela array sebagai berikut :



Keterangan : 
1. Jenis Array yang akan dipakai. Ada dua jenis, yaitu Rectangular Array (Array ke arah vertikal dan horizontal) dan Polar Array (Array ke arah bidang lengkung lingkaran). 
2. Pengaturan jarak, jumlah dan arah array (tampilan pada Rectangular Array dan Polar Array tidak sama). 
3. Icon Select Objects, jika kita ingin memilih objek yang akan kita Array, cukup klik icon tersebut, kemudian pilih objek, setelah itu tekan enter. 

Array dengan jenis array yang dipakai adalah Rectangular Array. (Misal objek lingkaran yang telah kita buat akan kita perbanyak sebanyak 8 buah ke kanan dan 6 buah ke atas, dengan jarak horisontalnya adalah 35 dan jarak vertikalnya adalah 40). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : o Setelah mengaktifkan perintah dan di display akan muncul jendela Array. Pada bagian paling atas, klik Rectanguar Array.


 Keterangan : 
1. Rows, menunjukkan jumlah baris yang dinginkan (arah vertikal). Isikan 6. 
2. Columns, menunjukkan jumlah kolom yang diinginkan (arah horizontal). Isikan 8. 
3. Row offset, menunjukkan jarak antar objek arah vertikal yang kita inginkan. Isikan 40. 
4. Column offset, menunjukkan jarak antar objek arah horizontal yang kita inginkan. Isikan 35. 
5. Angle of array, menunjukkan kemiringan sudut dari hasil array. Tidak usah diisi karena kita akan menggandakan objek hanya ke arah vertikal dan horizontal. 
o Setelah pengisian parameter yang dibutuhkan selesai, klik icon Select Objects (sudut kanan atas), kemudian pilih objek yang akan di array, setelah itu tekan enter. Maka akan kembali ke jendela Array. Selanjutnya klik icon OK 
o Hasilnya akan seperti di bawah ini :


o Jika menghendaki hasil penggandaan objek ke arah sebaliknya (ke bawah atau ke kiri), cukup menambahkan tanda negatif (-) pada saat pengisian Row offset atau Column offset. 

 Array dengan jenis array yang dipakai adalah Polar Array. (Misal objek lingkaran yang telah kita buat akan kita perbanyak sebanyak 8 buah membentuk bidang lengkung lingkaran). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 
o Sebelumnya, buat garis lurus sepanjang 50 (atau sesuai dengan keinginan rekan-rekan) ke arah bawah dari pusat lingkaran. Ujung bawah dari garis tersebut akan digunakan sebagai pusat Polar Array 
o Setelah mengaktifkan perintah dan di display akan muncul jendela Array. Pada bagian paling atas, klik Polar Array


Keterangan : 
1. Center point, menunjukkan posisi dari pusat Polar Array. Klik icon . kemudian klik ujung bawah garis yang telah dibuat sebagai pusat dari Polar Array. 
2. Total number of items, menunjukkan jumlah objek yang akan dihasilkan. Isikan 8. 
3. Angle to fill, menunjukkan jumlah derajat lingkaran yang akan dipakai dalam Polar Array. Jika ingin hasil objek membentuk lingkaran penuh, isikan 360. Jika ingin hasil objek membetuk setengah lingkaran, isikan 180. Dst. 

o Setelah pengisian parameter yang dibutuhkan selesai, klik icon Select Objects (sudut kanan atas), kemudian pilih objek yang akan di array, setelah itu tekan enter. Maka akan kembali ke jendela Array. Selanjutnya klik icon OK. 
o Hasilnya akan seperti di bawah ini : 



Read More »
01 February | 0komentar

Perintah OFFSET Pada AutoCAD (Materi 12)

Fungsi :Untuk Membuat objek sebangun dengan ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari objek yang telah diseleksi. 

Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Offset 
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Modify 
Command dengan keyboard :Ketik “O” + enter 

Cara kerja : 
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat persegi dengan ukuran 50x50). Aktifkan perintah Offset dengan salah satu yang telah disebutkan di atas. Setelah itu, di command line akan muncul:



Ada 4 opsi yang tersedia dalam perintah offset, yaitu Specify offset distance, Through, Erase, dan Layer. Dari keempat opsi yang ada, kita hanya akan mempelajari dua opsi saja. Yaitu Specify offset distance dan Erase karena kedua opsi tersebut yang paling sering dipakai. Sedangkan dua opsi yang lain, jarang sekali digunakan. 
Langsung ketikkan angka yang menunjukkan jarak objek baru terhadap objek asal, kemudian tekan enter. Setelah itu, klik objek yang akan di Offset, setelah itu klik di luar objek jika ingin membuat objek baru yang lebih besar, atau klik di dalam objek jika ingin membuat objek baru lebih kecil dari objek asal. (misal dari objek asal, akan dibuat objek baru dengan jarak 25 dari objek asal, maka ketik 25 kemudian tekan enter). Maka hasilnya akan seperti di bawah ini :

Atau akan membuat objek baru dengan jarak 10 ke dalam objek asal. Hasilnya akan seperti di bawah ini : 



Jika menghapus objek asal, setelah mengaktifkan perintah Offset, aktifkan opsi Erase dengan mengetik “E” kemudian enter. Setelah itu pilih Yes dengan mengetik “Y” kemudian enter. Untuk mengembalikan ke settingan awal, setelah mengaktifkan perintah Offset, aktifkan opsi Erase dengan mengetik “E” kemudian enter. Setelah itu pilih No dengan mengetik “N” kemudian enter.  




Read More »
25 January | 0komentar

Menentukan Ketebalan Garis Pada Layer CAD (Materi 11)

Pada Materi sebelumnya (Materi 10) telah dijabarkan fungsi layer. 
Dalam membuat layer, ada beberapa hal yang patut dijadikan bahan pertimbangan. Hal-hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 
Pembuatan layer berdasarkan jenis obyek atau pengelompokkan obyek yang ada pada gambar. Misal ada layer dinding untuk obyek dinding, layer kusen untuk obyek kusen, layer arsir untuk arsiran, dsb. Pemilihan ketebalan garis tidak ada ketentuan, namun secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: 

 Garis Dinding : 0.20 – 0.25 mm 
 Garis Potongan : 0.30 – 0.40 mm 
 Dimensi, Notasi, dan Keterangan lainnya : 0.13 – 0.15 mm 
 Garis Obyek Berbahan Kayu (Kusen, dsb) : 0.13 – 0.15 mm 
 Garis Arsiran, Obyek Landscape dan Furniture : 0.05 mm 
 Garis-Garis untuk Obyek-Obyek Lain : 0.09 – 0.15 mm 

Pemilihan warna layer diusahakan senyaman mungkin untuk mata. Untuk obyek-obyek yang dominan gunakan warna yang lembut. Untuk obyek-obyek yang tidak dominan dapat menggunakan warna yang mencolok. Khusus untuk arsiran gunakan warna-warna yang cenderung gelap seperti warna dengan Index Color 251 – 253 dan warna-warna gelap lainnya selain hitam. 

Berikut ini adalah contoh layer dari gambar kerja rumah tinggal. Nama dan warna layer tidak menjadi ketentuan mutlak yang harus dipatuhi. Namun pembuatan setiap layer harus mudah dipahami dari namanya, tidak membingungkan dan harus bisa memberikan kenyamanan bagi yang menggambar dan bagi yang melihat gambar.

Berikut Contohnya;




Read More »
24 January | 0komentar

Manajemen Layer AutoCAD (Materi 10)

Layer dalam bahasa Indonesia berarti lapisan. Tiap layer, lembar atau lapis mempunyai nama tersendiri, tidak boleh ada lebih dari satu nama layer yang sama, penamaan layer maksimal 31 karakter (huruf, angka atau symbol ($), strip (-) dan underbar (_), tetapi tidak boleh menggunakan spasi kosong atau spacebar)

Fungsi Layer pada prinsipnya ialah untuk mempermudah proses penyuntingan gambar, karena dengan sistem layer objek-objek gambar dapat:
  • kita kelompokkan ke dalam kelompok tertentu,
  • dapat menyembunyikan objek-objek gambar yang tidak perlu diperlihatkan pada saat proses penggambaran,
  • dapat mengunci objek gambar supaya tidak terhapus secara tak sengaja
  • dapat membekukan objek gambar untuk menghemat proses regenerasi dan masih banyak lagi kegunaan-kegunaan lainnya

Setiap kali kita menjalankan AutoCAD (bukan membuka file yang sudah ada), secara otomatis kita telah dibuatkan satu layer, namanya layer 0, apapun yang kita gambar akan ditempatkan pada layer tersebut. Jika di display belum muncul toolbar Layer, untuk memunculkan toolbar Layer, klik kanan pada sembarang icon toolbar yang ada di display AutoCAD, kemudian pilih Layer. Setelah itu tempatkan di posisi yang dikehendaki 
Berikut ini adalah tampilan dari toolbar Layer :





Untuk dapat membuat layer sehingga dapat dipergunakan dalam proses pembuatan gambar, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
 Aktifkan perintah Layer dengan cara ketik LA (Klik Layer Properties) kemudian tekan enter. Setelah itu di display akan muncul jendela Layer Properties Manager seperti gambar di bawah ini.


Perhatikan Pada bagian atas kiri:



 
Klik icon New Layer atau tekan tombol ALT + N pada keyboard untuk membuat layer baru. Maka di jendela Layer Properties Manager akan muncul seperti di bawah ini :


Layer yang telah dibuat masih bernama “Layer1”, nama tersebut bisa diganti dengan nama yang sesuai dengan keinginan teman-teman. Misal layer tersebut akan digunakan untuk menggambar garis dinding, maka layer tersebut dapat diganti dengan nama “dinding”. 

 Untuk mengganti warna, pada kolom Color, klik icon warna pada layer yang akan diganti warnanya. Maka akan muncul jendela Select Color seperti gambar dibawah ini :  


Pilih warna yang diinginkan, misal pilih warna kuning. Setelah itu klik icon OK. 

 Untuk mengganti jenis garis, pada kolom Linetype, klik icon Continuous pada layer yang akan diubah jenis garisnya. Maka akan muncul jendela Select Linetype seperti gambar di bawah ini : 


Untuk memilih jenis garis, klik icon Load, maka akan muncul jendela Load or Reload Linetypes seperti gambar di bawah ini:




Pilih garis yang diinginkan, misal kita akan memakai jeni garis titik-titik, maka pilih Linetype ACAD_ISO07W100 dengan Description ISO dot. Setelah itu klik icon OK maka akan kembali ke jendela Select Linetype seperti gambar di bawah ini :

Di jendela Select Linetype telah muncul dua jenis garis, yaitu jenis garis ACAD_ISO07W100 dan garis jenis garis Continuous (jenis garis default). Pilih jenis garis yang telah dibuat sebelumnya (ACAD_ISO07W100) kemudian tekan icon OK untuk mengaktifkan jenis garis tersebut pada layer. 

 Untuk mengganti ketebalan garis pada layer, pada kolom Lineweight klik icon Default pada layer yang akan diganti ketebalan garisnya. Maka akan muncul jendela Lineweight seperti gambar di bawah ini :


Pilih ketebalan garis yang akan dipergunakan. Misal pilih ketebalan 0.30 mm. Setelah itu, klik icon OK. 

Layer yang telah dibuat telah berganti identitas sesuai dengan yang telah kita ubah, yaitu : 
 Name : dinding 
 Color : yellow 
 Linetype : ACAD_ISO07W100 
 Lineweight : 0.30 mm 

 Layer tersebut telah siap dipergunakan untuk proses penggambaran. Untuk membuat layer-layer yang lain, caranya sama dengan diatas. 

Read More »
24 January | 0komentar