Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

PPPK Tahap 1: Baru 35% Dari Formasi Yang Tersedia

Peserta Rekrutmen  PPPK Guru Tahap 1
Awal Bulan Nopember Pemerintah akan segera melaksanakan Rekrutmen guru melalui mekanisme Seleksi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) Tahap 2. Beberapa  Guru yang pada tahap 1 belum lolos seleksi diharapkan mempersiapkan diri sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, pada Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar Episode 11 yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan tema "Guru Belajar dan Berbagi - Sukses Seleksi ASN PPPK” secara daring, Kamis (14/10). mengimbau para guru menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk mempersiapkan diri. 
 “Tidak usah ikut bimbel berbayar. Yang bisa menolong Bapak dan Ibu (guru) adalah diri sendiri dengan mempersiapkan diri dan berdoa. Tidak lama, lagi ujian seleksi kedua akan datang pada 8–11 November depan. Gunakanlah waktu semaksimal mungkin,”.
Seleksi Tahap 2, diakui Nunuk, terbuka bagi para guru untuk berkompetisi seluruhnya. “Afirmasi untuk sekolah induk hanya diberikan di ujian tahap 1. Sedangkan ujian tahap 2 sudah terbuka berkompetisi seluruhnya dan dilihat nilai tertingginya. Baik guru induk atau noninduk, lulusan guru PPG, individu yang memiliki sertifikat guru, dan belum mengajar. 
Seleksi kedua boleh memilih sekolah lain dan bukan sekolah sendiri tetapi masih dalam satu daerah kewenangan,” terang Nunuk. Mekanisme ujian, dipastikan Nunuk, masih sama dengan seleksi tahap 1. “Bagi peserta yang belum maupun sudah lulus melewati NAB tetapi belum mendapat formasi, silakan daftar lalu memilih formasi lagi di SSCN BKN,” ujar Nunuk memaksudkan Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSASN) milik Badan Kepegawaian Negara (BKN), suatu portal digital resmi pendaftaran ASN secara nasional. 
“Jika yang dipilih mata pelajaran dan jenjang yang sama, maka nilai yang sudah diperoleh di ujian 1, yang sudah melebihi ambang batas, itu masih bisa digunakan. Tetapi tetap harus daftar lagi untuk sebagai bukti sebagai peserta ujian kedua dan lalu nanti akan mendapat lokasi dan jadwal ujian,” jelas Nunuk. 
 “Bagi yang belum lulus (seleksi tahap 1) jangan berkecil hati. Yang lulus sebanyak 173 ribu itu baru 35 persen dari formasi yang tersedia. Kami terus berusaha agar 306 ribu yang ada terisi semua di seleksi saat ini,” imbuhnya. Menyoal pengumuman hasil seleksi tahap 1, Nunuk menjelaskan, “Kami ingin mengumumkan sesuai jadwal, tetapi dari hasil yang diperoleh, jumlah kelulusan jika dilihat pada passing grade yang tertuang pada Peraturan Menteri PAN-RB, tidak cukup banyak, meskipun kita mendapatkan guru-guru (yang lulus) sesuai harapan,” terang Nunuk. 
“Lalu, terjadi dinamika dan masukan dari beberapa pihak, ada permohonan dari Komisi X, asosiasi-asosiasi guru, organisasi profesi yang memohon kepada Kemendikbudristek untuk memperjuangkan agar jumlah kelulusan meningkat,” jelas Nunuk. 
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim bersama Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengusulkan kebijaksanaan tambahan peserta yang lulus ujian tahap 1. “Seperti diketahui, tahap 1 difokuskan untuk afirmasi guru-guru yang mengabdi di sekolah induk, atau guru-guru yang sudah lama mengabdi di sekolah negeri. Lalu kami mengusulkan berbagai permohonan kebijakan yang tidak mengubah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 28 Tahun 2021. 
Karena terkait tuntutan berbagai asosiasi untuk mengubah terkait afirmasi masa kerja tidak bisa kita akomodir, karena harus mengubah Permenpan,” lanjut Nunuk. Nunuk menguraikan, yang dilakukan adalah mengusulkan afirmasi atau bonus Nilai Ambang Batas (NAB) untuk guru usia 50 tahun ke atas.
“Kebijakannya, nilai kompetensi teknisnya diakui, pengalaman mengajar hingga usia 50 tahun itu sudah cakap, lalu ada penyesuaian nilai ambang batas untuk kompetensi manajerial, sosiokultural, dan wawancara,” terang Nunuk. Selebihnya, dijelaskan Nunuk, diberikan penyesuaian NAB untuk seluruh peserta tanpa kecuali, agar seluruh guru honorer mendapatkan manfaat usulan Mendikbudristek. 
“Itulah sebabnya, perlu waktu hingga dua minggu dari pengumuman yang seharusnya, untuk menetapkan hal ini menjadi Keputusan Menteri PAN-RB,” tutur Nunuk. NAB 1, 2, dan 3 yang terdapat pada Permenpan dan RB Nomor 1169 Tahun 2021 ini, dijelaskan Nunuk, akan terus dipakai untuk ujian-ujian selanjutnya. 
“Mekanisme ujian tahap 2 dan 3 tidak berubah, sama persis dengan ujian 1, sebagaimana tertuang dalam Permenpan dan RB Nomor 28 Tahun 2021,” tegas Nunuk. Terkait opini dan keluhan masyarakat, Nunuk mengaku terbuka melayani. “Menghindari ketidakpuasan hasil ujian itu dituangkan melalui sanggah, kami menyiapkan layanan helpdesk lewat call center di 1-500-997 yang dapat dihubung dari pukul 7 pagi hingga 11 malam. Bisa juga melalui telegram yang tersedia, dan portal bantuan pada kontak di laman gurupppk.kemdikbud.go.id,” terang Nunuk. 

Sumber: https://www.kemdikbud.go.id/

Read More »
21 October | 0komentar

6 Inspirasi Desain Rumah Minimalis

Pada postingan ini admin akan membahas tentang desain rumah yang bisa digunakan Anak-anakku semua, Para Siswa SMK Bidang Kompetensi DPIB. Ada terdapar beberapa desain yang Admin ambil dari  Blog https://artikel.rumah123.com/ , https://www.rumah.com/ dan beberapa referensi lainnya.
Rumah minimalis memang menjadi bagian tren bagi pasangan muda sekarang. Ada beberapa pertimbangan dari pemilihan desain minimalis ini diantaranya:

1. Penggunaan Cat yang terang
Penggunaan cat rumah yang putih mengesankan elegan, bersih dan minimalis. Pada contoh dibawah ini Admin ambil dari Artikel.rumah123 yaitu rumah satu lantai yang memiliki eksterior dengan cat putih, gaya minimalis bisa terlihat jelas pada hunian tapak ini. Selain bercat putih, sebagian dinding dan tiang rumah mengaplikasikan batu alam yang warnanya tidak terang.



2. Kombinasi Beberapa Warna pada Fasad Rumah 
Selain memiliki warna yang terang kombinasi warna cat akan mengesakan penampilan minimalis,elegan, cantik dan sportif. Pada Gambar rumah minimalis tdi bawah ini memperlihatkan rumah dengan kombinasi beberapa warna pada eksterior yang terdiri dari warna abu-abu gelap, abu-abu terang, putih, dan oranye, serta aplikasi batu alam yang mempercantik fasad rumah.



3. Rumah Mewah dengan Atap Limas
Atap bentuk limas akan menambah sebuah rumah tampak megah dan mewah. Didesain dengan peanbahan asesoris yang mendukung seperti lampu, batu tempel, pemajangan Vas bunga serta lanskep yang menambah indah tampak hunian ini. 



4. Hunian Bergaya Rumah Peristirahatan 
Desain rumah seperti Desain Resort. Resort atau disebut dengan sanggraloka ini sebenarnya adalah tempat rekreasi dan relaksasi agar menarik pengunjung untuk berlibur. Namun sebutan sanggraloka ini kerap disalah artikan untuk penyebutan hotel. Desain ini memperlihatkan gambar rumah minimalis modern yang juga bergaya resort atau rumah peristirahatan. Jika lahan memang luas, kamu bisa mendesain rumah seperti ini sehingga terlihat lebih mewah dan modern.



5. Rumah Minimalis Dua Lantai 
Dengan warna cat fasad yang dominan dengan putih menjadikan rumah minimalis 2 lantai ini makin elegan. Terdapat carport dan balkon pada rumah yang dikombinasikan dengan warna cat coklat muda ini, hunian ini cocok bagi generasi milenial.


6. Rumah Modern yang Minimalis
Hunian yang benar-benar minimalis biasanya memang berbentuk kotak, namun kamu bisa memasukkan unsur modern agar terlihat lebih bagus.




Read More »
19 October | 2komentar

Klasifikasi Jalan Raya dan Fungsinya

Jalan yang Padat di Ibukota,Jakarta

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. 
Jalan memiliki beberapa bangunan pelengkap diantaranya jembatan, terowongan, jembatan penyeberangan, jalan layang saluran, gorong-gorong, dinding penahan tanah dan sebagainya. Dan juga memiliki pelengkap, yaitu 
a. Bangunan perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan, misal: rambu jalan, marka Jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, trotoar, lampu penerangan 
b. Perlengkapan jalan yang tidak berkaitan langsung dengan pengguna jalan, misal: patok pengarah, pagar pengaman, patok kilometer, patok rumija, pagar jalan, peredam silau, dan tempat istirahat.
Sesuai dengan peruntukannya jalan terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum dikelompokkan menurut sistem jaringan, fungsi, status, kelas, dan spesifikasi penyediaan prasarana. Jalan khusus bukan diperuntukkan bagi lalu lintas umum dalam rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan. 

1. Klasifikasi Menurut Sistem Jaringan Jalan 
  • Jalan primer: Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan 
  • Jalan sekunder :  Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan. 

2. Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi Jalan 
  • Jalan Arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. 
  • Jalan Kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
  • Jalan Lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. 
  • d. Jalan Lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
Klassifikasi jalan menurut fungsi ini terdapat pada sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder. Jika terdapat pada sistem jaringan primer dinyatakan sebagai jalan arteri primer, jalan kolektor primer, jalan lokal primer, dan jalan lingkungan primer. Sedangkan jika terdapat pada sistem jalan sekunder maka dinyatakan sebagai jalan arteri sekunder, jalan kolektor sekunder, jalan lokal sekunder, dan jalan lingkungan sekunder.

3. Klasifikasi Jalan Menurut Statusnya 
a. Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol. 
b. Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi. 
c. Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.. 
d. Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat.
e. Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

4. Klasifikasi Jalan Menurut Kelas Jalan Kelas jalan dikelompokkan berdasarkan: 
a. Penggunaan jalan yang ditetapkan berdasarkan fungsi dan intensitas lalu lintas guna kepentingan pengaturan penggunaan jalan dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan; dan 
b. Spesifikasi penyediaan prasarana jalan 

Pengaturan kelas jalan berdasarkan penggunaan jalan, terdiri atas: jalan kelas I, kelas II, kelas III, dan jalan kelas khusus (Permen PU No. 19/2011). Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam Tabel 1.

Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan dikelompokkan atas jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang, dan jalan kecil. Tabel 2 (Pasal 32 PP Nomer 34/2006).






Read More »
17 October | 0komentar

Ulangan APLPIG Kelas XI Online


Read More »
15 October | 6komentar

Indikator Mutu, Sistem Penjaminan Mutu Internal

Mutu pendidikan dasar dan menengah adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) di sekolah. Mutu pendidikan di sekolah cenderung tidak ada peningkatan tanpa diiringi dengan penjaminan mutu pendidikan oleh sekolah.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah sistem penjaminan mutu yang berlaku/berada di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen satuan pendidikan Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah merupakan mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu dan aturan yang ditetapkan.
Acuan Mutu Penjaminan mutu pendidikan mengacu pada standar sesuai peraturan yang berlaku. Acuan utama adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan sebagai kriteria minimal yang ha-rus dipenuhi oleh satuan pendidikan dan penyelenggara pendidikan.

Standar Nasional Pendidikan terdiri atas:
  1. Standar Kompetensi Lulusan 
  2. Standar Isi 
  3. Standar Proses 
  4. Standar Penilaian 
  5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 
  6. Standar Pengelolaan 
  7. Standar Sarana dan Prasarana 
  8. Standar Pembiayaan 


Kedelapan standar tersebut membentuk rangkaian input, proses, dan output. Standar Kompetensi Lulusan merupakan output dalam rangkaian tersebut dan akan terpenuhi apabila input terpenuhi sepenuhnya dan proses berjalan dengan baik. Standar yang menjadi input dan proses dideskripsi-kan dalam bentuk hubungan sebab-akibat dengan output. Standar dijabarkan dalam bentuk indi-kator mutu untuk mempermudah kegiatan pemetaan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan.

DOWNLOAD INDIKATOR MUTU

Sistem penjaminan mutu pendidikan di sekolah dibagi menjadi lima tahapan yaitu :
Pemetaan Mutu
Pemetaan mutu dilaksanakan dengan menggunakan dokumen evaluasi diri yang di dalamnya termasuk instrumen evaluasi diri dengan mengacu kepada Standar Nasional pendidikan (SNP) sebagai standar minimal dalam penyelenggaran pendidikan. Hasil pemetaan mutu selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam menetapkan visi, misi dan kebijakan sekolah dalam melakukan peningkatan mutu pendidikan.

Penyusunan rencana peningkatan mutu
Berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan yang telah dicapai (sebagai baseline) selanjutnya dilakukan penyusunan rencana peningkatan mutu pendidikan yang dituangkan dalam dokumen perencanaan, pengembangan sekolah dan rencana aksi.

Implementasi rencana peningkatan mutu
Implementasi rencana peningkatan mutu selama periode tertentu (semester atau tahun ajaran). 

Evaluasi/audit internal
Evaluasi/audit secara internal untuk memastikan bahwa pelaksanaan peningkatan mutu berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Laporan hasil evaluasi adalah pemenuhan 8 SNP, hasil implementasi dan rencana aksi.

Penetapan standar mutu pendidikan. 
Penetapan standar mutu baru yang lebih tinggi apabila capaian sekolah telah memenuhi minimal sesuai SNP. Dengan demikian penerapan sistem penjaminan mutu bukanlah hanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sesuai SNP namun mendorong terciptanya budaya mutu pendidikan dimana semua komponen di sekolah memiliki jiwa pembelajar dan selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan zaman.

Read More »
11 October | 0komentar

Tentang Rain Harvesting

Lubang Serapan Biopori (LSB) Sumber gambar: Idea.Grid.id

Rain harvesting
(pengumpulan air hujan) pada suatu bangunan dibutuhkan untuk menyediakan pasokan air tanah. Rain harvesting ini tidak hanya dapat diterapkan pada bangunan-bangunan besar, namun juga di rumah tinggal. Rain harvesting disebut oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti pada Hari Habitat Dunia (HHB) dan Hari Kota Dunia (HKD), Selasa (5/10/2021). 
Hal ini terkait bakal dilarangnya warga Jakarta menggunakan air tanah yang bisa menyebabkan permukaan tanah menurun terus menerus.Diana mengimbau agar tidak seluruh lahan rumah ditutup dengan beton atau dilakukan betonisasi hingga akhirnya tidak ada tempat rain harvesting. 
Seperti diketahui, idealnya, minimal 30% air hujan bisa diserap ke dalam tanah. Penyerapan tersebut sangat penting guna menjamin pasokan air bersih saat dibutuhkan nanti. Dilansir dari idea.grid.id terdapat 4 cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan rain harvesting di rumah. 

1. Tampung air hujan
Untuk menampung air hujan menggunakan diantaranya dapat menggunakan pasu, gentong tanah liat maupun drum. Air yang tertampung bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau keperluan lain. Sedangkan keunikan pasu dan gerabah mampu menjadi aksesori taman nan apik. 
Dengan penyorotan lampu taman yang artistik, kehadiran aksesori fungsional ini akan terkesan lebih dramatis di malam hari. 
Rata-rata drum air mampu menampung hingga 200 liter air, tergantung kapasitasnya.

2. Penggunaan Paving berumput. 
Paving berumput (grassblock) dapat menjadi pilihan material di area parkir atau garasi hunian, sehingga turut menambah ruang hijau. Grassblock kuat untuk menahan beban kendaraan plus membantu mengurangi polusi di udara berkat tumbuhnya rumput. Keuntungan lain, grassblock mampu mengurangi aliran air ke lubang drainase dan menambah resapan air tanah tanpa becek. 
Polanya yang cukup menarik turut menambah nilai estetika taman. Usahakan rumput terkena cahaya matahari penuh dan asupan air cukup agar dapat tumbuh baik. 
Selain rumput, kucai mini (Ophiopogon japonicus ’Kyoto dwarf’) bisa juga menjadi groundcover penyelingnya.

3. LSB (Lubang Serapan Biopori) 
Ada solusi tepat guna menanggulangi masalah sampah organik sekaligus membuat area resapan air di pekarangan rumah. Teknik pembuatan LSB yang diprakarsai oleh Dr. Kamir R. Brata, seorang peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini cukup sederhana dan praktis diaplikasikan. 
Pada dasarnya metode resapan air ini ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Berikut langkah pembuatan LSB
  • Buat 5-10 lubang atau tergantung luasan lahan, berdiameter 10 cm dengan kedalaman ±100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah. 
  • Perkuat sekeliling lubang dengan semen selebar 2-3 cm dan tebal 2 cm. 
  • Isi lubang dengan sampah organik seperti rontokan daun, sisa sayur, dan kulit buah secara teratur. Sampah organik berfungsi untuk menyokong kehidupan organism tanah, seperti cacing.
  • Diharapkan sampah dimakan oleh organisme tanah sehingga bisa melipat gandakan lubang biopori atau mempercepat resapan air ke dalam tanah secara horizontal. 

4. Ciptakan area resapan air. 
Jadikan halaman hunian kamu sebagai area resapan air. Hindari menutupi halaman dan teras dengan semen seutuhnya, cukup tanami rumput atau komposisi hijauan. Bila terlalu becek, kamu dapat menata batuan alam atau perpaduannya sehingga halaman nyaman dipijak namun tetap bisa meresapkan air ke dalam tanah. Cara ini selain dapat meresapkan air ke dalam tanah, juga mencegah banjir atau tempat bersarangnya sumber penyakit.

Sumber : idea.grid.id

Read More »
11 October | 0komentar