Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Pendampingan Implementasi Pembelajaran SMK PK


Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan adalah program yang berfokus pada pengembangan serta peningkatan kualitas dan kinerja SMK dengan bidang prioritas yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja, agar menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha dan menjadi SMK rujukan serta pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. 
Dalam rangka rangkaian tindak lanjut SMK Pusat Keunggulan dan bersama Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang dilakukan pendampingan Pendampingan Implementasi Pembelajaran (PIP). Metode pendampingan menggunakan tempat sekolah sebagai pusat belajar (PB). Untuk SMK Negeri 1 Bukateja pusat belajarnya adalah SMK Negeri 1 Purbalingga, pelaksanaan pada :
  • Hari   : Selasa
  • Tanggal : 8 Oktober 2024
Peserta PIP adalah terdiri dari Sutowo,SPd,MM selaku Kepala Sekolah, Sarastiana,SPd,MBA Waka Kurikulum, Martin, SPd (selaku guru BK), Maryanto,SPd (Guru Umum), Juni Suwarto, SPd dan Hendy Arif H, S.Pd (guru Kejuruan)
Tujuan Pendampingan Implementasi Pembelajaran adalah membantu secara teknis operasional kepada satuan pendidikan pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan agar mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan kurikulum merdeka secara efektif dan efisien mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. SMK PK diharapkan dapat mencapai Tahap 4 proses transformasi SMK dalam mewujudkan visi pendidikan Indonesia.



<

Read More »
10 October | 0komentar

Keterlibatan Siswa dalam Pengelolaan Parkir: Membangun Disiplin dan Tanggung Jawab

Pendahuluan Pengelolaan parkir di sekolah seringkali menjadi tantangan tersendiri, terutama di sekolah-sekolah dengan jumlah siswa yang membawa kendaraan pribadi cukup tinggi. Selain masalah ketertiban, keamanan kendaraan juga menjadi perhatian utama. Salah satu solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pengelolaan parkir. 

Mengapa Melibatkan Siswa? 
Meningkatkan rasa memiliki: Dengan dilibatkan secara langsung, siswa akan merasa memiliki tanggung jawab atas ketertiban dan kebersihan area parkir. 
Membentuk karakter: Keterlibatan dalam pengelolaan parkir dapat menumbuhkan sikap disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama tim pada siswa. 
Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif: Siswa yang terlibat secara aktif akan lebih peduli terhadap lingkungan sekolah dan menjaga kebersihan area parkir. 
Memudahkan pengawasan: Dengan adanya siswa yang ikut mengawasi, pelanggaran parkir akan lebih mudah dideteksi dan ditindaklanjuti. 

Manfaat Keterlibatan Siswa 
Siswa: 
Mendapatkan pengalaman langsung dalam mengelola suatu kegiatan. 
Meningkatkan rasa percaya diri dan kepemimpinan. 
Menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial. 

Sekolah: 
Mengurangi beban kerja petugas keamanan. 
Menciptakan lingkungan sekolah yang lebih tertib dan aman. 
Meningkatkan citra positif sekolah. 

Langkah-langkah Melibatkan Siswa 
Pembentukan Tim Pengelola Parkir Siswa: 
Rekrut siswa yang aktif dan bertanggung jawab untuk menjadi anggota tim. 
Pilih siswa dari berbagai kelas dan tingkatan untuk menciptakan keberagaman. 

Sosialisasi dan Pelatihan: 
Adakan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan parkir yang baik. 
Berikan pelatihan tentang tata cara mengatur lalu lintas, cara berkomunikasi yang efektif, dan penanganan pelanggaran. 

Pembagian Tugas: 
Bagikan tugas kepada setiap anggota tim, misalnya sebagai petugas parkir, petugas pengawas, atau petugas kebersihan. 

Penyediaan Perlengkapan: 
Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti rompi, tanda pengenal, dan alat tulis. 

Evaluasi Berkala: 
Lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana kinerja tim dan memberikan masukan untuk perbaikan.

Ide Kegiatan yang Dapat Dilakukan 
Kampanye kesadaran: Mengadakan kampanye tentang pentingnya tertib parkir melalui poster, spanduk, atau video. 
Lomba kebersihan parkir: Mengadakan lomba kebersihan area parkir untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. 
Program mentor-mentee: Membentuk program mentor-mentee antara siswa senior dan junior untuk transfer pengetahuan dan pengalaman. 

Melibatkan siswa dalam pengelolaan parkir merupakan langkah yang sangat efektif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkontribusi, sekolah tidak hanya mengajarkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang baik.

Read More »
09 October | 0komentar

Rasulullah: Sang Guru Agung dalam Pendidikan Anak

Rasulullah SAW tidak hanya dikenal sebagai Nabi dan Rasul yang membawa risalah Islam, namun juga sebagai seorang ayah yang luar biasa. Beliau memberikan contoh nyata tentang bagaimana cara mendidik anak dengan penuh kasih sayang, ketegasan, dan nilai-nilai Islam yang luhur. 
Peran Rasulullah dalam Mendidik Anak 

Menjadi Teladan Utama 
Akhlak Mulia: Rasulullah SAW selalu menunjukkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari. Beliau sabar, jujur, amanah, dan rendah hati. Dengan demikian, beliau menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. 
Ibadah yang Khusyuk: Beliau sangat memperhatikan ibadah dan selalu mengajak keluarganya untuk beribadah bersama. Hal ini menanamkan keimanan yang kuat pada anak-anak sejak dini. 

Mengajarkan Nilai-Nilai Agama Sejak Dini: 
  • Rasulullah SAW mengajarkan dasar-dasar agama Islam kepada anak-anaknya sejak usia dini. Beliau mengajarkan tentang tauhid, shalat, puasa, zakat, dan akhlak yang baik. 
  • Dengan Cara yang Menyenangkan: Beliau tidak memaksakan ajaran agama, namun disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak-anak. 

Memberikan Kasih Sayang yang Melimpah 
  • Perhatian Penuh: Rasulullah SAW selalu memberikan perhatian penuh kepada anak-anaknya. Beliau menyayangi, memeluk, dan mencium mereka dengan penuh kasih sayang. 
  • Mendengarkan Keluhan: Beliau selalu siap mendengarkan keluhan dan curhatan anak-anaknya. Hal ini membuat anak merasa nyaman dan aman untuk berbagi. 

Mendidik dengan Kesabaran 
 Tidak Mudah Marah: Rasulullah SAW tidak mudah marah kepada anak-anaknya. Beliau selalu sabar dalam menghadapi tingkah laku anak-anak yang masih dalam proses belajar. 
Memberikan Nasihat dengan Lembut: Ketika anak-anak melakukan kesalahan, beliau memberikan nasihat dengan lembut dan penuh kasih sayang. 

Mengajarkan Kemandirian 
Memberikan Tanggung Jawab: Rasulullah SAW mengajarkan anak-anaknya untuk bertanggung jawab atas tugas dan kewajibannya masing-masing. 
Mendorong Kreativitas: Beliau mendorong anak-anaknya untuk mengembangkan potensi dan kreativitasnya. 

Pelajaran Berharga bagi Orang Tua Dari sosok Rasulullah SAW, kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga dalam mendidik anak, antara lain: 
Kasih sayang adalah kunci utama dalam mendidik anak. 
Jadilah teladan yang baik bagi anak. 
Ajarkan nilai-nilai agama sejak dini dengan cara yang menyenangkan. 
Bersikap sabar dan bijaksana dalam menghadapi anak. 
Dorong anak untuk mandiri dan bertanggung jawab. 

Dengan menerapkan prinsip-prinsip pendidikan yang diajarkan Rasulullah SAW, kita berharap dapat mencetak generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas, dan beriman. Kutipan Hadis yang Relevan: Didiklah anak-anakmu di atas agamamu.” (HR. Bukhari dan Muslim) 
Barangsiapa yang mendidik seorang anak, maka seolah-olah ia telah melahirkan dirinya.” (HR. Tirmidzi)

Read More »
09 October | 0komentar

Parkir Motor Berdasarkan Merek : Lebih dari Sekadar Estetika

Parkir Rapi berdasar Merek

Pendahuluan
 
Awalnya sekolah melakukan penerapan parkir berdasarkan merek saat ketika awal tahun pelajaran 2021/2022. Jumlah sepeda motor yang dibawa siswa semakin banyak dan kesemrawutan saat parkir. 
SMKN 1 Bukateja memiliki 1830 siswa dari 7 Konsentrasi Keahlian dan 51 rombel, lebih dari 75% menggunakan sepeda motor. Ketidakrapian ini terjadi karena beragamnya ukuran dan bentuk sepeda motor dan tentunya masa bodohnya siswa ketika parkir.
Awal memberlakukan parkir berdasarkan merek sangatlah berat karena harus memberitahukan terlebih dahulu dengan mengarahkannya. Meskipun telah dilakukan sosialisasi sebelum pelaksanaannya.


Mengapa Parkir Berdasarkan Merek Jadi Tren? 
  • Memupuk Disiplin dan Rasa Memiliki: Dengan menata motor berdasarkan merek, siswa diajarkan untuk lebih disiplin dan bertanggung jawab atas kendaraan mereka. Mereka juga akan merasa memiliki dan bangga terhadap area parkir sekolah. 
  • Meningkatkan Kesadaran akan Keselamatan: Penataan yang rapi dan teratur dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan kendaraan. Siswa juga akan lebih mudah menemukan motornya sehingga tidak perlu berdesakan. 
  • Menumbuhkan Semangat Komunitas: Siswa yang memiliki merek motor yang sama akan lebih mudah berinteraksi dan membangun komunitas kecil di sekolah. Hal ini dapat memperkuat ikatan sosial antar siswa. 
  • Mendidik tentang Tata Krama: Melalui kegiatan menata motor, siswa secara tidak langsung belajar tentang tata krama dan etika dalam bermasyarakat. Mereka diajarkan untuk menghargai hak milik orang lain dan menjaga kebersihan lingkungan.
  • Estetika yang Memukau: Penataan motor berdasarkan merek menciptakan tampilan visual yang sangat menarik. Deretan motor dengan desain yang serupa dan warna yang senada akan memberikan kesan yang elegan dan mewah. 
  • Identitas Komunitas: Bagi para pemilik motor, mengelompokkan motor berdasarkan merek adalah cara untuk menunjukkan identitas dan solidaritas terhadap komunitas motor tertentu. 
  • Kemudahan Menemukan Motor: Dengan penataan yang rapi, pemilik motor akan lebih mudah menemukan motornya di antara deretan kendaraan lainnya. 
  • Terlihat rapih

Tantangan dan Solusi 
Meskipun banyak manfaat, penerapan sistem ini tentu tidak tanpa tantangan. Beberapa di antaranya adalah: 
  • Perbedaan Merek: Tidak semua sekolah memiliki jumlah siswa dengan merek motor yang beragam. 
  • Ruang Parkir Terbatas: Sekolah dengan lahan terbatas mungkin kesulitan untuk menerapkan sistem ini secara optimal. 
  • Perawatan: Membutuhkan kesadaran dan kerja sama dari semua siswa untuk menjaga kerapian dan kebersihan area parkir.

Solusi: 
  • Fleksibel: Sekolah dapat membuat kategori yang lebih luas, misalnya motor bebek, motor sport, atau skuter. 
  • Zona Khusus: Untuk motor dengan jumlah yang sedikit, dapat dibuat zona khusus yang lebih kecil. 
  • Sosialisasi: Sekolah perlu melakukan sosialisasi secara intensif kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban area parkir.
Tips Membuat Parkir Motor Makin Elegan 
  • Pilih Lokasi yang Strategis: Pilihlah lokasi parkir yang cukup luas dan memiliki permukaan yang rata agar motor bisa ditata dengan rapi. 
  • Kelompokkan Berdasarkan Merek dan Tipe: Pisahkan motor berdasarkan merek dan tipe untuk menciptakan tampilan yang lebih teratur. 
  • Perhatikan Warna: Usahakan untuk mengelompokkan motor berdasarkan warna yang senada agar tampilan semakin menarik. 
  • Tambahkan Aksesoris: Tambahkan aksesoris seperti spanduk atau banner kecil yang bertuliskan nama merek motor untuk memperkuat kesan elegan. 
  • Jaga Kebersihan: Pastikan motor selalu dalam keadaan bersih dan mengkilap agar tampilan parkir semakin sempurna. 

Contoh Penerapan Parkir Berdasarkan Merek 
Di Sekolah: Beberapa sekolah telah menerapkan sistem parkir motor berdasarkan merek untuk menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif dan menyenangkan. 
Di Komunitas Motor: Komunitas motor sering kali mengadakan acara gathering dengan menampilkan motor-motor anggota yang ditata berdasarkan merek. 
Di Apartemen: Beberapa apartemen modern telah menyediakan area parkir khusus motor yang didesain dengan konsep mengelompokkan motor berdasarkan merek. 
Parkir berdasarkan merek tidak hanya sekadar tren, tetapi juga merupakan bentuk apresiasi terhadap dunia otomotif. Dengan penataan yang tepat, parkir motor bisa menjadi ruang yang estetis dan menyenangkan bagi semua orang. Selain itu, tren ini juga dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama pemilik motor.

Read More »
08 October | 0komentar

Rumahku, Surga Tanpa Gadget: Menciptakan Ruang Bebas untuk Berkualitas

Di era digital yang serba cepat ini, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, ketergantungan yang berlebihan pada gadget dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, serta mengganggu kualitas waktu bersama keluarga. Mengubah rumah menjadi zona bebas gadget bisa menjadi solusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan harmonis. 
Dengan berbagai pertimbangan tentu misalnya terkait dengan pekerjaan, dengan mengatur waktu-waktu yang telah disepakati bersama.  

Mengapa Rumah Perlu Menjadi Zona Bebas Gadget? 
  • Meningkatkan Kualitas Waktu Bersama Keluarga: Dengan mengurangi penggunaan gadget, kita dapat lebih fokus pada interaksi dengan anggota keluarga lainnya. Kegiatan bersama seperti makan malam, bermain permainan, atau sekadar mengobrol akan menjadi lebih bermakna. 
  • Meningkatkan Kualitas Tidur: Cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Dengan mengurangi paparan gadget sebelum tidur, kita dapat meningkatkan kualitas tidur dan merasa lebih segar di pagi hari. 
  • Mengurangi Stres: Notifikasi yang terus-menerus dari gadget dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Dengan menciptakan zona bebas gadget, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan rileks. 
  • Meningkatkan Kreativitas: Membatasi penggunaan gadget dapat mendorong kita untuk lebih kreatif dan produktif. Kita bisa memanfaatkan waktu luang untuk membaca, menulis, atau melakukan hobi lainnya. 
  • Menjaga Kesehatan Mental: Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar gadget dapat memicu masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. 

Cara Membuat Rumah Menjadi Zona Bebas Gadget 
  • Tentukan Waktu dan Tempat: Tentukan waktu-waktu tertentu dalam sehari, misalnya saat makan malam atau sebelum tidur, sebagai waktu bebas gadget. Selain itu, tentukan ruangan tertentu di rumah sebagai zona bebas gadget, seperti ruang keluarga atau kamar tidur. 
  • Buat Aturan Bersama: Jika tinggal bersama keluarga, buatlah aturan bersama tentang penggunaan gadget. Libatkan semua anggota keluarga dalam membuat aturan ini agar lebih efektif. 
  • Temukan Aktivitas Alternatif: Siapkan berbagai aktivitas menarik yang dapat menggantikan penggunaan gadget, seperti bermain permainan papan, membaca buku, atau berkebun. 
  • Beri Contoh: Orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dengan membatasi penggunaan gadget mereka sendiri. 
  • Jangan Terlalu Kaku: Membuat zona bebas gadget tidak berarti melarang penggunaan gadget sepenuhnya. Ada kalanya kita membutuhkan gadget untuk keperluan tertentu. Yang penting adalah membatasi penggunaannya. 

Manfaat Membangun Zona Bebas Gadget 
  • Hubungan Keluarga yang Lebih Kuat: Anggota keluarga akan lebih dekat dan saling memahami satu sama lain. 
  • Lingkungan yang Lebih Tenang dan Rileks: Rumah akan menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai dan memulihkan energi. 
  • Meningkatkan Produktivitas: Dengan mengurangi gangguan dari notifikasi, kita dapat lebih fokus pada tugas-tugas yang perlu diselesaikan. 
  • Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik: Kualitas tidur yang lebih baik, tingkat stres yang lebih rendah, dan kesehatan fisik yang lebih baik adalah beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan. 

Membuat rumah menjadi zona bebas gadget adalah langkah yang bijak untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan harmonis. Dengan mengurangi ketergantungan pada gadget, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan membangun hubungan yang lebih berarti dengan orang-orang di sekitar kita. Menjadi keluarga yang Barakalloh Tanpa Riba.

Read More »
07 October | 0komentar

Revit: Mengubah Ukuran Dinding Secara Bersamaan

Pada postingan sebelumnya merubah/ menentukan tebal/ ukuran dinding pada satu sisi. Berikut bagai mana merubah ukuran dinding secara bersamaan.
Langkah-langkahnya :
1. Select dinding yang akan ditentukan ukurannya
2. Klik Kanan < Pilih Select All < In Intire Project

3. Masukan edit ini pada dinding yang sudah di dupilkat (Dinding 150)







Read More »
06 October | 0komentar