Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

24 Tahun Seamolec Bagi-Bagi Hadiah 20jt


Dalam rangka memeriahkan ultahnya yang ke 24, SEAMOLEC membuka pendaftaran untuk Bantuan Penelitian sebesar maksimal Rp 20.000.000. 
Topik penelitian seputar "Inovasi Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19" dan tawaran ini terbuka untuk para pendidik dan tenaga kependidikan. 
Tersedia panduan penulisan proposal pada link dibawah ini 

Pendahuluan 
Pandemi COVID-19 telah mengubah dunia pendidikan. Setelah dideklarasikan oleh WHO sebagai pandemi global, Universitas dan sekolah ditutup untuk mencegah penyebaran virus SARS-COV 19, akibatnya banyak institusi pendidikan yang beralih menggunakan pembelajaran jarak jauh agar aktivitas belajar-mengajar tetap berjalan. SEAMOLEC membuka peluang hibah penelitian bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang berkomitmen menggunakan penelitian dalam mengembangkan teknologi, strategi pengajaran dan pembelajaran, model pengajaran, atau penerapan ICT dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh di tingkat nasional maupun regional. 
Tujuan dari undangan proposal ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang masalah pendidikan terbuka dan jarak jauh dalam konteks menggabungkan sumber daya teknologi dan strategi pengajaran yang inovatif. Tujuan, latar belakang, topik potensial, dan informasi lainnya dapat dilihat pada kerangka acuan yang disertakan pada web ini. 
Proposal harus dengan jelas menjabarkan pertanyaan penelitian, metodologi, sumber data, dan relevansi dengan tema. Harap sertakan CV penulis utama dan tim peneliti di dalam pengiriman berkas. 
Silakan membaca panduan penulisan proposal disini

 Penelitian berlangsung selama 3-5 bulan dengan rincian sbb: 

No.

Aktivitas

Bulan

1

Batas akhir pengumpulan proposal

24 Februari - 10 Maret 2021

2

Seleksi proposal

12 - 26 Maret 2021

3

Workshop finalisasi proposal dan penandatanganan kontrak penelitian

5-7 April 2021l

4

Monitoring penelitian

Juni - Juli 2021

4

Penyerahan laporan dan artikel penelitian

1-10 Oktober 2021


Tema penelitian kompetisi SEAMOLEC tahun 2021 "Inovasi Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid19" 

 Subtema penelitian: 
  1. Inovasi rancangan dan pengelolaan pembelajaran terbuka dan jarak jauh
  2.  sesmen dan evaluasi pembelajaran terbuka dan jarak jauh 
  3. Motivasi dan keterlibatan dalam pembelajaran (learning engagement and motivation) 
  4. Penerapan knowledge management pada institusi pendidikan 
  5. Penerapan learning analytic dan atau adaptive learning pada institusi pendidikan 
  6.  Inovasi teknologi dan metode dalam E-learning

 

Durasi penelitian: Maksimal 5 bulan 
Bantuan Penelitian: Maksimal Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah)/proposal

Sumber : https://seamolec.org/grant-2021

Read More »
01 March | 0komentar

Instalasi Plambing

Plambing yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan alat-alat plambing dan pipa serta peralatannya di dalam atau diluar bangunan atau gedung dengan sistem drainase, saniter, air hujan, air minum, air kotor yang di kembangkan dengan sistem tata kota.Plambing = Penyaluran Instalasi Air Bersih/Kotor atau Sistem perpipaan)



– Penyaluran air bersih 
Menggunakan pam air listrik yang berasal dari mata air yang disalurkan ke kamar mandi, tempat pencucian piring dan baju yang ditampung pada tempat penampungan air bersih. 

 – Penyaluran air kotor 
Penyaluran air kotor yang berasal dari kamar mandi di salurkan ke tempat penampungan air kotor yang berada di dalam tanah, lalu yang berasal tempat pencucian piring, baju dan kendaraan disalurkan ke selokan.


Lingkup Pekerjaan Plambing
  • Instalasi pipa air bersih 
  • Instalasi pipa air panas 
  • Instalasi pipa air kotor
  • Instalasi pipa air hujan 
  • Instalasi pipa hidrant
  • Instalasi pipa springkler
  • Instalasi pipa gas 
  • Pemasangan alat saniter

Pengenalan Bahan
Pipa galvanis adalah Jenis pipa logam yang dilapisi dengan lapisan galvanis, untuk mencegah berkarat. 3 Jenis 
Pipa Galvanis diantaranya :
(1) Jenis Pipa Medium, 
(2) Jenis Pipa Standar, dan 
(3) Jenis pipa tipis dengan panjang 6 m, diameter pipa galvanis ½”, ¾”,1 “, 1 1/4”, 1 1/2”, 2”, 3”, 4” dan 6”.




Pipa Besi Hitam
Pipa besi hitam, adalah jenis pipa logam dengan warna kehitaman, digunakan untuk instalasi pipa air panas, untuk mencegah pengaruh udara dari luar, yang akan menurunkan suhu panas air, maka instalasi harus dilindungi sepanjang instalasi dengan rubber wive. panjang pipa besi hitam 6 meter, sedangkan diameternya ½”, ¾”,1 “, 1 1/4”, 1 1/2”, 2”, 3”, 4” dan 6”.



Pipa Tembaga
2 jenis pipa tembaga, yaitu jenis pipa gulungan dan jenis pipa batangan, kegunaan pipa tembaga ini adalah untuk instalasi pipa gas. Panjang pipa gulungan 10 meter sedangkan untuk jenis batangan panjangnya 6 meter, seperti pipa logam lainnya, diameter pipa ini biasanya 5/8”, ½”, ¾ dan 1”, 

 Pipa PVC & UPVC
Pipa PVC atau pipa Polyvinyl Chloride, UPVC atau Unpolyvinyl Chloride, Panjang pipa PVC atau UPVC 4 meter, mulai dari diameter ½”, ¾”, 1”, 1 ¼”, 1 ½”, 2”, 2,1/2”, 3”, 4 “ dan 6”.


Tata cara perencanaan sistem plambing


1 Ruang lingkup 
 Standar Nasional Indonesia (SNI) ini mencakup: 
  1. 1) sistem plambing yang baru untuk air minum, air buangan, ven dan air hujan pada gedung sampai dengan pipa persil; 
  2. 2) sistem plambing yang baru direncanakan untuk perubahan atau penambahan terhadap sistem plambing pada gedung yang sudah dibangun sebelum SNI ini diberlakukan. 
 2 Acuan 
 SNI 03-6481-2000, Sistem Plambing


3 Prosedur perencanaan 
 Perencanaan sistem plambing untuk bangunan gedung dengan jumlah penghuni lebih dari 500 atau pengunjung lebih dari 1500 harus dilakukan dalam 4 tahap yaitu: 
1) konsep rencana; 
2) rencana dasar; 
3) rencana pendahuluan; 
4) rencana pelaksanaan.

Read More »
26 February | 0komentar

Teori Pelat Lantai

Pelat Bondek

Plat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada suatu bangunan, baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal bisa juga menjadi struktur konstruksi pada jembatan. Umumnya, pelat lantai dibangun dengan konstruksi beton bertulang sebagai dasar utamanya. 
Pelat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima beban, baik itu beban mati maupun beban hidup yang kemudian menyalurkannya ke sistem struktur rangka yang lain. 

Ketebalan pelat lantai disesuaikan dengan beberapa hal, diantaranya : 
1. Beban yang akan ditumpu 
2. Jarak antar balok penumpu 
3. Bahan yang digunakan 
4. Besar lendutan yang diijinkan 

Menurut Sudarmoko (1996) pelat adalah elemen horizontal struktur yang mendukung beban mati maupun beban hidup dan menyalurkannya kerangka vertikal dari sistem struktur. Pelat dipakai pada struktur arsitektur, jembatan, struktur hidrolik, perkerasan jalan, pesawat terbang, kapal, dan lain sebagainya. 
Asroni (2010) menyatakan, pelat beton bertulang adalah struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dan dengan bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada bidang struktur tersebut. Pelat beton bertulang ini sangat kaku dan arahnya horizontal, sehingga pada bangunan gedung, pelat ini berfungsi sebagai diafragma/unsur perilaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal. 
Pelat merupakan sebuah bidang datar yang lebar, biasanya mempunyai arah horizontal dengan permukaan atas dan bawahnya sejajar atau mendekati sejajar. Pelat ditumpu oleh gelagar atau balok (biasanya menjadi satu kesatuan dengan gelagar tersebut) oleh dinding pasangan batu atau dinding beton bertulang, oleh batang-batang struktur baja, secara langsung oleh kolom-kolom atau tertumpu secara menerus oleh tanah (George (1993) dalam Usman (2008)).

Material Plat Lantai
Konstruksi untuk pelat lantai dapat dibuat dari berbagai material, contohnya kayu, beton, baja dan yumen (kayu semen). 

Beton didefinisikan sebagai “sebagai campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat” (SK SNI T-15- 1991-03). Semen yang diaduk dengan air akan membentuk pasta semen. Jika semen ditambah dengan pasir akan menjadi mortar semen. Jika ditambah lagi dengan kerikil atau batu pecah disebut beton.

Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat tarik yang lemah. Pelat lantai dari beton mempunyai keuntungan antara lain: 
1. Mampu mendukung beban besar. 
2. Merupakan isolasi suara yang baik. 
3. Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air. 
4. Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai. 
5. Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumur panjang. 

Pelat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok penumpu. Dengan demikian akan diperoleh hubungan yang kuat yang menjadi satu kesatuan. Pada pelat lantai beton dipasang tulangan baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan lenturan. Perencanaan dan hitungan pelat lantai dari beton bertulang harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991. 
Beberapa persyaratan tersebut antara lain: 
  1. Pelat lantai harus mempunyai tebal sekurang - kurangnya 12 cm, sedang untuk pelat atap sekurang-kurangnya 7 cm. 6 
  2. Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8 mm dari baja lunak atau baja sedang. 
  3. Pada pelat lantai yang tebalnya lebih dari 25 cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah. 
  4. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5 cm dan tidak lebih dari 20 cm atau dua kali tebal pelat, dipilih yang terkecil. 
  5. Semua tulangan pelat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1 cm, untuk melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran.
Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan pelat lantai jangan dibuat terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang juga 9 berfungsi menambah kekakuan pelat. Bentangan pelat yang besar juga akan menyebabkan pelat menjadi terlalu tebal dan jumlah tulangan yang dibutuhkan akan menjadi lebih banyak, berarti berat bangunan akan menjadi besar dan harga persatuan luas akan menjadi mahal


Fungsi Pelat 
Pelat lantai memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah sebagai berikut (Meiriska, 2016). 
1. Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas, 
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas, 
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang baawah, 
4. Meredam suara dari ruang atas maupun di ruang bawah, 
5. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal, dan
6. Menambah kekakuan bangunan pada arah vertikal.

Pembebanan Pelat 
Dalam melakukan analisis desain suatu struktur bangunan, perlu adanya gambaran yang jelas mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur. Struktur bangunan berfungsi menahan beban (load) tertentu disamping harus menahan beratnya sendiri. Beban-beban yang diperhitungkan adalah beban hidup (Ql) dan beban mati (Qd) yang diterima oleh sistem struktur. 

1. Beban Mati (Qd) 
Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan termasuk segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya. Berikut merupakan beban mati dari berat sendiri material atau bahan bangunan dan komponen struktur sesuai dengan SNI-1727-2013.

2. Beban Hidup (Ql) 
Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuali beban angin, beban gempa dan pengaruh-pengaruh khusus yang diakibatkan oleh selisih suhu, pemasangan (erection), penurunan pondasi, susut dan pengaruh-pengaruh khusus lainnya. Beban hidup diperhitungkan berdasarkan perhitungan matematis dan menurut kebiasaan yang berlaku pada pelaksanaan konstruksi di Indonesia. 
Beban hidup yang digunakan dalam perancangan gedung dan struktur lain harus beban maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan bangunan gedung, akan tetapi tidak boleh kurang dari beban merata minimum yang ditetapkan dalam Tabel 4-1 SNI-1727-2013.


Sistem Penulangan Pelat 
Sistem penulangan pelat terdapat 2 macam, yaitu pelat satu arah dan pelat dua arah. Namun pada penelitian ini hanya akan difokuskan pada penulangan pelat satu arah saja, karena pada penelitian ini hanya membahas tentang penulangan pelat satu arah. 
Sedangan untuk pelat dua arah akan dijelaskan secara garis besarnya. 

1. Pelat satu arah 
Menurut Usman (2008) pelat satu arah adalah pelat yang hanya ditumpu pada dua sisi yang saling berhadapan atau pun pelat yang ditumpu pada keempat sisinya tetapi Ly/Lx >2, sehingga hampir seluruh beban dilimpahkan pada sisi pendek, seperti ditunjukan pada Gambar 3.1 Pelat Satu Arah. Perencanaan pelat satu arah dapat dilakukan sebagaimana balok persegi dengan tinggi balok tersebut adalah setebal pelat dan lebar satu satuan (umumnya 1 meter).
Contoh pelat satu arah adalah kantilever (luifel) dan pelat yang ditumpu oleh 2 tumpuan sejajar.


2. Pelat 2 arah 
Sistem pelat lantai dua arah dapat juga terjadi pada pelat bentang tunggal maupun bentang menerus asal persyaratannya terpenuhi. Persyaratan jenis pelat lantai dua arah jika perbandingan dari bentang panjang (L) terhadap bentang pendek (S) kurang dari dua. Pelat dengan tulangan pokok dua arah ini akan dijumpai jika pelat beton menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang dua arah. Contoh pelat dua arah adalah pelat yang ditumpu oleh 4 sisi yang saling sejajar. Karena momen lentur bekerja pada 2 arah, yaitu searah dengan bentang Lx dan bentang Ly, maka tulangan pokok juga dipasang pada 2 arah yang saling tegak lurus (bersilangan), sehingga tidak perlu tulangan bagi. Tetapi pada pelat di daerah tumpuan hanya bekerja momen lentur satu arah saja, sehingga untuk daerah tumpuan ini tetap dipasang tulangan pokok dan tulangan bagi (Asroni, 2010). Sebagaimana ditunjukan pada gambar 3.5 dan gambar 3.6 berikut ini.




Read More »
25 February | 0komentar

Auto Number with AutoCAD


Grade pada penggambaran denah sangat salah satunya adalah berfungsi untuk pemberian nomor Kolom. Pada tulisan ini dibahas mengurutkan penomoran grade dengan menggunakan fitur Express Tools pada menu Auto Numbers.


Read More »
14 February | 0komentar

Ulangan Komprehensif Materi 1 s.d. 5 (Rabu,10 Feb 2021)

Pada pertemuan ke-6, Rabu 10 Pebruari 2021 disampaikan Penilaian Materi Pertemuan 1 sampai dengan materi Pertemuan ke-5 :

Jangan Lupa Isikan Presensinya!!!!
 
Ulangan Materi 1 s.d. 5 (KD 1)





Read More »
09 February | 0komentar

Membuat Viewports Bentuk Lingkaran

 Untuk membuat detail kadang kita gunakan bentuk yang didetail dengan lingkaran contohnya Detail Kuda-kuda. Untuk penggambaran menggunakan AutoCAD saat akan print gambar tersebut. Maka langkah-langkahnya adalah:

1. Masuk ke Layout (sudah disetting Page Setup Managernya) untuk pengaturan kertas nya. Klik kanan di layout < Page setup Manager.


2. Lanjutkan untuk membuat detail Viewports lingkaran, Buat lingkaran di kertas yang sudah diatur Page setupnya tadi.

3. Ketik MV enter

4. Ketik O enter

5. Pilih/klik lingkaran

6. Atur obyek yang didetail

Lebih lengkapnya video berikut:



Read More »
05 February | 0komentar