Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label Produk Kreatif. Show all posts
Showing posts with label Produk Kreatif. Show all posts

Kelebihan dan Kekurangan Paving Block


Bahan pembuatan paving block dibuat dengan bahan dasar semen, pasir, agregat (kerikil), dan air. Selain bahan dasar tersebut, pembuatan paving block dapat memakai bahan tambahan misalnya kapur, gips, tras, abu layang, abu sekam padi dan lain lain. 
Cara pembuatannya yaitu: Mencampur dan mengaduk seluruh bahan, baik bahan dasar dan bahan tambahan pembuatan paving block. Memasukan adukan semen ke dalam cetakan (biasanya terbuat dari kayu atau logam) Memastikan adukan semen diukur, diratakan, dan dipadatkan. Mengeluarkan produk dari cetakan dan meletakannya ke tempat penyimpanan.
Dibandingkan dengan bahan lain paving block memiliki beragam bentuk dan ukuran, corak maupun tektur permukaannya.
Dari segi lingkungan pemasangan Paving Block, melalui celah nut akan lebih memudahkan peresapan air hujan dibandingkan dengan perkerasan jalan lainnya, misal aspal atau jalan cor/beton.

Penggunaan paving block memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan, yaitu : 
  1. Dalam pelaksanaan mudah, karena tidak memerlukan keahlian khusus dan tidak memerlukan alat berat sehingga memberikan kesempatan kerja yang luas kepada masyarakat. 
  2. Mudah dan murah untuk dilakukan pemeliharaan. 
  3. Paving blok mempunyai daya serap air yang baik sehingga dapat mengurangi genangan air dan mencegah bahaya banjir. 
  4. Paving block dapat dipasang kembali setelah dibongkar jika terjadi kerusakan pada salah satu susunan paving block. 
  5. Tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut yang tinggi, baik vertikal maupun horizontal yang disebabkan oleh rem atau kecepatan kendaraan berat. 
  6. Cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan penurunan (differential sattlement). Jika mengalami kerusakan, perlakuan untuk memperbaikinya tidak memerlukan bahan tambahan yang banyak karena paving block merupakan bahan yang dapat dipakai kembali meskipun telah mengalami pembongkaran.
  7. Pori-pori pada paving block dapat meminimalisasi aliran permukaan atau limpasan untuk mencegah banjir. Selain itu, pori-pori yang terdapat di dalam paving block juga mampu memperbanyak infiltrasi dalam tanah. Pada saat pengerjaan tidak menimbulkan kebisingan dan gangguan debu. 
  8. Mempunyai durabilitas yang baik dan nilai estetika yang bagus terutama jika didesain dengan bentuk dan warna yang indah.
  9. Pemasangan paving blok sangat mudah, tidak mempergunakan spesi pasangan, pengikat antara masing-masing paving blok cukup menggunakan pasir sebagai bahan pengisi. 
  10. Apabila terjadi kerusakan (pecah) dapat diganti dengan mudah, cukup dengan mengambil paving yang pecah dan diganti dengan yang baru. 
Kekurangan penggunaaan paving blok 
  1. Pasangan paving blok mudah bergelombang bila pondasinya tidak dipasang dengan kuat. 
  2. Paving juga kurang cocok untuk dipasang di lahan yang dilalui kendaraan berkecepatan tinggi. Sehingga paving block hanya cocok untuk dipasang di lahan yang dilalui kendaraan berkecepatan rendah saja misalnya lingkungan permukiman dan perkotaan yang padat.
Dengan mempertimbangkan keunggulan dan juga kekurangan paving blok tersebut, maka dalam penggunaannya harus disesusaikan dengan kebutuhan. Bila ingin menggunakan paving blok, gunakanlah paving yang kualitasnya bagus. Paving yang bagus dan layak dipasang adalah yang mempunyai bentuk sempurna, tidak retak-retak atau cacat, dan bagian sudut dan rusuknya tidak mudah dihancurkan dengan kekuatan tangan.

KUMPULAN MATERI PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KLIK DISINI

Read More »
27 September | 1komentar

Pembuatan Paving Block Sesuai Kualitas

Proses Manual

Bahan baku pembuatan paving block terdiri atas pasir yang mempunyai tingkat kekerasan yang baik dan semen portland sebagai material pengikat. Beberapa produsen ada pula yang kerap menambahkan abu batu (fly ash), kerikil, serta admixture ke dalam komposisi campuran paving block untuk menghasilkan material dengan spesifikasi yang berbeda. Mutu bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi secara langsung terhadap kualitas dari paving block. Begitu pula dengan teknik pembuatannya, di mana paving block yang dibuat dengan metode yang tepat pasti akan memiliki kualitas yang bagus.

Menurut SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan bagian A mengenai bahan bangunan bukan logam menyebutkan bahwa agregat-agregat yang digunakan dalam pembuatan beton (termasuk paving block) harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :

  • Butirannya keras dan tajam 
  • Kekal terhadap pengaruh cuaca yang ekstrim 
  • Tidak mempunyai kandungan lumpur 
  • Modulus halus butir sesuai ketetapan gradasi 
  • Agregat halus tidak boleh reaktif pada alkali khusus beton yang sangat awet 
  • Pemakaian agregat halus dari rantai harus seizin lembaga pemeriksa yang diakui

Cara pembuatan paving blockyang biasanya digunakan dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi dua metode, yaitu :

Metode Konvensional: 
Pembuatan paving blok cara konvensional dilakukan dengan menggunakan alat gablokan dengan beban pemadatan yang berpengaruh terhadap tenaga orang yang mengerjakan.

Metode Mekanis:
metode ini biasa disebut metode press.
Metode ini masih jarang digunakan karena untuk pembuatan paving blok dengan metode mekanis membutuhkan alat yang harganya relatif mahal.


Modal awal dari usaha Conblock adalah membeli alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat Conblock.
Paving Block yang diproduksi mempunyai 2 model, Hexagon dan Trihex. Alat yang digunakan sudah dengan Standar SNI. Maka masing – masing model Paving Block memiliki 2 alat. Alat yang digunakan secara manual, tidak menggunakan mesin. Kebutuhan alat dan bahan tertera dibawah ini:

Alat dan Bahan :
 Cetakan (segi empat, segi enam, cacing, dan sebagainya)
Tongkat pemukul
Pasir kualitas tinggi yang telah diayak dan dicuci Semen portland Abu batu (fly ash)
Air

Cara Membuat :

  1. Buatlah adukan pertama sebagai bahan baku pembuatan paving block terlebih dahulu. Caranya yaitu Anda bisa mencampurkan semen dan pasir memakai perbandingan 1:3, 1:4, 1:5, atau 1:6. Perlu diketahui, komposisi bahan-bahan penyusun yang digunakan ini akan berpengaruh besar terhadap kuat tekan paving block yang dihasilkan. 
  2. Tambahkan air secukupnya ke dalam adukan beton pertama tadi. Pastikan hasil adukannya tidak terlalu basah ya. Kemudian Anda perlu memeriksa tingkat kelayakan adukan tersebut dengan menggenggamnya memakai tangan. Lalu rasakanlah apakah ikatan adukannya sudah cukup kuat atau belum. Jika masih lemah, tambahkan air lagi. 
  3. Bikin lagi adukan kedua di wadah yang terpisah dengan cara mencampurkan pasir dan semen secukupnya. Lalu percikkan air sedikit saja agar semen dapat mengikat pasir. Aduk campuran ini hingga benar-benar merata serta kondisinya agak basah. Adapaun adukan kedua ini berfungsi untuk membungkus adukan pertama sehingga tidak lengket pada cetakan. 
  4. Masukkan adukan kedua ke dalam cetakan paving block sedemikian rupa. Setelah itu, Anda bisa menghamparkan adukan pertama tepat di atas adukan kedua yang sudah ada di dalam cetakan. Kalau mau, Anda bisa menambahkan bahan campuran di tengah-tengah lapisan antara adukan pertama dan adukan kedua untuk menghasilkan paving block dengan karakteristik khusus. 
  5. Jangan lupa untuk mengatur terlebih dahulu posisi setiap bagian-bagian cetakan paving block tersebut. Pastikan bahwa semua bagiannya sudah beres dan terpasang dengan benar. Gunakan tongkat untuk memadatkan adukan paving block di dalam cetakan dengan memukulnya berkali-kali sampai diperoleh tingkat kepadatan yang sesuai rencana. 
  6. Jika kondisi adukan beton di dalam cetakan paving block sudah padat dan merata, maka proses selanjutnya yang harus Anda kerjakan adalah mengeluarkan hasil cetakan yang sudah jadi, lalu meletakkannya di tempat pengeringan. Sebaiknya paving block mentah ini diletakkan di tempat yang teduh dan mempunyai permukaan yang rata. 
  7. Pengujian terhadap kualitas paving block yang sudah berhasil Anda buat bisa dilakukan dengan mengubah-ubah posisi paving block yang baru saja telah dicetak tersebut menjadi berdiri-tidur beberapa kali dalam jangka waktu tertentu. Paving block yang bermutu bagus ditandai dengan bentuknya yang selalu tetap, tidak mengalami perubahan, serta tidak rusak.

Faktor Yang Memperngaruhi Mutu Paving Block 

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi mutu paving block :
1. Semen,
adalah faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi kebutuhan dasar paving block. Semen haruslah baru dan diperhatikan tempat penyimpanannya supaya tidak menggumpal. 
2. Perbandingan Air Semen, Kekuatan paving block akan menurun dengan menurunnya perbandingan air semen (FAS). Hal ini disebabkan penurunan nilai FAS akan membuat semen tidak mengalami hidrasi (proses pengikatan) secara sempurna, sedangkan nilai FAS yang terlalu tinggi akan meninggalkan banyak pori-pori (kekosongan) setelah penguapan. Semakin banyak kekosongan maka akan semakin tidak kuat. Timbulnya pori-pori karena faktor air semen yang tinggi disebabkan akibat pasta semen yang terlalu cair, dan fungsinya sebagai pengikat malah akan mengalir meninggalkan agregat dan menyebabkan pengendapan pasta semen di dasar. 
3. Pasir, harus bersih bebas dari dedaunan, rumput, benda-benda asing, zat organik dan memiliki kadar lumpur yang kurang dari 5%. Pasir haruslah agak kasar dengan ukuran partikel mulai dari ukuran debu hingga 5 mm. 
4. Mesin cetak produksi khusus untuk paving block. Peralatan mesin cetak produksi juga dapat menentukan kekuatan yang dihasilkan oleh paving block. Semua bergantung pada kemampuan mesin dalam memberikan tekanan pada proses pencetakan. Pada umumnya Indonesia terdapat 3 jenis paving block bila dibedakan dari alat dan proses produksinya yaitu paving block press tangan, paving block press mesin vibrasi, dan paving block press mesin hidrolik. 

Berdasarkan SNI 03-0691-1996 paving block harus memiliki mutu dan standar sebagai berikut :
Sifat Tampak

  • Mempunyai bentuk yang sempurna.
  • Tidak retak-retak dan cacat. 
  • Bagian sudut dan rusukya tidak mudah hancur. 

Bentuk dan Ukuran 

  • Berdasarkan bentuknya paving block dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk segi empat dan segi banyak 
  • Ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm. 
  • Warna umumnya abu-abu. 
  • Toleransi ukuran yang di syaratkan adalah 2 mm untuk ukuran lebar bidang dan 3 mm untuk tebalnya serta kehilangan berat bila diuji dengan natrium sulfat maksimum 1%. Source: https://www.ilmubeton.com/2019/10/inovasi-paving-block-kaca.html

Referensi:
1. https://arafuru.com/
2. www.ilmubeton.com


Read More »
07 September | 1komentar

Pembahasan Tugas 4



Lahan parkir seperti gambar! akan dipasangi paving block maka:
yang di hitung adalah luas bidang tersebut. dengan skema pembangian luas pada sketsa gambar dibawah ini.

Luas Bid. I          =  (10,79*22,50)/2                           =  121,39 M2
Luas Bid II          = (17,81 x 22,50) – (2,20 x 12,60)  =  373,005 M2
Luas Bid IV        =  (2,40 x 4,90)                                =    11,76 M2
Luas Bid V          =  (2,82 x 5,40)                               =    15,228 M2
JUMAH Luas                                                            =  521,383 M2



Analisa Harga satuan Pekerjaan Pemasangan Paving Block per meterpersegi.

Koefisien
Satuan
Uraian
Harga Satuan
Jumlah
1
m2
Paving Block Segi Enam (20 x 20 cm) tebal 8cm
dalam 1m2 terdapat 25 buah
             120.000
     120.000
0,1
m3
Pasir pasang
             275.000
       27.500
0,2
Org
Pekerja
               70.000
       14.000
0,3
Org
Tukang batu
               80.000
       24.000
0,03
Org
Kepala tukang batu
               90.000
        2.700
0,025
Org
Mandor
               90.000
        2.250
0,05
lot
Peralatan
               50.000
        2.500
JUMLAH
     192.950


A.BIAYA PEMASANGAN

    Luas bidang x Harga pemasangan permeterpersesi
   = 521,383 x  Rp. 192.950,-
   = Rp. 100.600.850,-


B. JUMLAH KEBUTUHAN PAVING

    25 X 521,383  = 13.035 Buah
                         

Read More »
06 September | 0komentar

Pola Umum Pemasangan Paving Block

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia atau SNI 03-2403-1991 yang berisi mengenai : ” Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci Untuk Permukaan Jalan ”

Terdapat beberapa pola umum dan masing masing pola susun tersebut memberikan efek penguncian (interlocking) yang berbeda beda, seperti gambar berikut :

1. Pola Susun Bata,


pada pola susun ini bata paving disusun seperti menyusun batu bata merah saat membangun dinding rumah. Pola susun ini sangat sederhana dgn interlocking rendah.pola-susun-bata

2. Pola Anyam Tikar,


pada pola susun ini bata paving disusun dua sejajar dengan sumbu X dan dua sejajar dengan sumbu Y dengan pola seperti pada gambar dibawah ini. Dengan pola susun seperti ini efek penguncian yang dihasilkan sedang. pola-susun-anyam-tikar 


3. Pola Tulang Ikan 90 °,

pada pola susun ini bata paving disusun seperti tulang ikan, yang satu mengarah sumbu X dan satunya mengarah sumbu Y dengan sudut 90 derajat seperti pada gambar dibawah ini. Dengan pola susun seperti ini efek penguncian atau interlocking yang dihasilkan pun sangat baik.pola-susun-tulang-ikan-90-derajat 

4.Pola Tulang Ikan 45 °,



pada pola susun ini bata paving disusun seperti tulang ikan, yang satu mengarah sumbu X dan satunya mengarah sumbu Y tetapi dengan sudut 45 derajat seperti pada gambar dibawah ini. Dengan pola susun seperti ini efek penguncian atau interlocking yang dihasilkan pun sangat baik.pola-susun-tulang-ikan-45-derajat Dari ke empat pola pemasangan paving block diatas pilihlah salah satu yang cocok diterapkan di lokasi yang sedang Anda kerjakan. Agar bata conblock tetap rapi ditempatnya saat menerima beban diatasnya, pada setiap pinggirnya dikunci dengan adukan beton atau kanstin.

Read More »
31 August | 0komentar

RAB Pemasangan Paving Block

SITE PLAN Landscape Planning


Material yang banyak dipergunakan untuk perkerasan jalan, taman, dan juga halaman. Bentuk dan ukuran paving bermacam-macam, ada bentuk segi enam maupun segi empat. Ketebalan paving ada yang 6 cm, 8 cm, 10 cm, dst. Untuk jenis paving yang umum digunakan untuk perkerasan jalan adalah paving segi empat, sedangkan untuk halaman dan taman biasanya menggunakan paving segi enam. 

Tabel Harga Analisa Satuan Pekerjaan untuk Pemasangan luas 1m2, Paving block tebal 8 cm mutu K 175 , dengan menggunakan analisa SNI 2016.

Koefisien
Satuan
Uraian
Harga Satuan
Jumlah
1
m2
Paving Block Segi Enam (20 x 20 cm) tebal 8cm
dalam 1m2 terdapat 25 buah
             120.000
     120.000
0,1
m3
Pasir pasang
             275.000
       27.500
0,2
Org
Pekerja
               70.000
       14.000
0,3
Org
Tukang batu
               80.000
       24.000
0,03
Org
Kepala tukang batu
               90.000
        2.700
0,025
Org
Mandor
               90.000
        2.250
0,05
lot
Peralatan
               50.000
        2.500


JUMLAH

     192.950


Jadi besar Anggaran Biaya untuk pemasangan Paving Block adalah:

Jika diketahu luas yang akan dipasangi Paving Block adalah 235m2.

Maka besar biaya = Rp.192.950 x 235m2 = Rp. 45.343.250,-

 Soal
1. Tentukan berapa biaya pemasangan paving block pada pekerjaan gambar dibawah ini!
2. Tentukan berapa jumlah paving block yang dibutuhkan (dalam buah)!
   
TUGAS DISERAHKAN (TURN IN) KE Google Classroom!


Read More »
31 August | 2komentar

Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)

Perangkat pembelajaran untuk menunjang Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK). Proses Belajar Mengajar (PBM) ini sesuai dengan kurikulum tahun 2013. Informasi tentang SK/KD/ dengan meng-KLIK gambar dibawah ini. Perangkat pembelajaran Teknik Gambar Bangunan pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK)
Silahkan anda Klik pada tulisan yang dimaksud untuk melihat dan mendownload Materi.
         

MATERI PROSES PRODUKSI MASAL
dan mendownloadnya


PEMBUATAN PRODUK MASAL



TAHAPAN PEMBUATAN PAVING BLOCK

LANGKAH-LANGKAH MEMASANG PAVING BLOCK
CARA MEMASANG PAVING BLOCK
VIDEO PEMBUATAN PAVING BLOCK MANUAL 
PERHITUNGAN RAB PAVING BLOCK
POLA PEMASANGAN PAVING BLOCK
PEMBAHASAN TUGAS 3 (RAB)
PPEMBUATAN PAVING BLOCK YANG BERKUALITAS
SNI PAVING BLOCK
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PAVING BLOCK
PENGUJIAN PRODUK
SNI PAVING BLOCK
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PAVING BLOCK
KUMPULAN MATERI PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN LATIHAN SOAL KLIK DISINI

Tulisan Terbaru:

Read More »
30 August | 79komentar

Pembuatan Paving Block Manual (Video)

Berikut disajikan pembuatan Paving Block Secara manual/ dengan manual




Mesin Cetak Paving Block secara Otomatis


Read More »
23 August | 1komentar

Tahapan Pembuatan Paving Block (Video)


Sumber gambar : https://sdunej.id/

Tahapan Pembuatan Paving Block

1. Persiapan
Dalam pembuatan paving atau pencetak paving maka ada beberapa pilihan jenis alat atau mesin yang harus anda pertimbangkan, umumnya ada yang dikenal dengan mesin otomatis dan manual sehingga tidak perlu mesin yang besar dan pengerjaannya masih dibantu oleh tenaga manusia.
Dalam persiapan kita hanya perlu menyediakan
pasir, semen dan air bisa juga water glass.

2. Bahan

Bahan baku paving block yang utama adalah :
· Pasir
· Semen
· Air/Water Glass

 3. Alat
Pembuatan paving Block bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara otomatis dan manual. Pembuatan secara otomatis dapat menghasilkan empat paving block dalam sekali pencetakan, kita akan cepat mendapatkan paving dalam waktu yang tidak terlalu lama, tenaga yang kita gunakan pun tidak terlalu banyak,dan pengerjaannya tidak terlalu sulit.


Sedangkan dalam pencetakan manual kita hanya dapat menghasilkan satu paving dalam sekali cetak dan tenaga yang kita gunakan pun cukup besar, karena dalam alat manual ini kualitas paving ditentukan dari kuatnya kita menekan tuas pada alat tersebut.


4. Cara Kerja
Berikut langkah-langkah atau prosedur pembuatan paving blok dengan menggunakan alat otomatis: Saring pasir dengan menggunakan saringan Tentukan perbandingan campuran yang akan dipergunakan :
- 1:5 untuk Badan Paving
- 1:3 untuk Kepala Paving

Setelah bahan ditakar sesuai dengan perbandingan campuran, campur dan aduk sampai rata dalam keadaan lembab. Untuk pembuatan kepala paving pengadukan bahan digunakan dengan mengggunakan molen, dan untuk pengadukan badan paving bisa menggunakan cangkul atau sekop.
Masukkan bahan badan paving yang telah dicampur kedalam cetakan dengan dipadatkan oleh getaran, supaya ada ruang untuk pembentukan kepala dan kemudian cetakan dibalik dan diangkat secara perlahan-lahan.
Setelah tercetak, simpan paving ditempat yang teduh dan lembab. Setelah 24 jam, paving dilepas dari plat alasnya dan direndam dalam air selama 3 hari.
Selanjutnya paving diangin-anginkan dan diangkat selama 14 hari, setelah kering paving siap dipakai setelah umur 28 hari.

Berikut langkah-langkah atau prosedur pembuatan paving blok dengan menggunakan alat manual : Saring pasir dengan menggunakan saringan Tentukan perbandingan campuran yang akan dipergunakan
- 1:5 untuk Badan Paving
- 1:3 untuk Kepala Paving
Setelah bahan ditakar sesuai dengan perbandingan campuran, campur dan aduk sampai rata dalam keadaan lembab.
Untuk pembuatan kepala paving pengadukan bahan digunakan dengan mengggunakan molen, dan untuk pengadukan badan paving bisa menggunakan cangkul atau sekop.
· Masukkan bahan kepala paving yang telah dicampur kedalam cetakan kemudian setelah itu masukkan bahan badan, tutup cetakan dan kunci.
Tekan tuas alat sekuat mungkin, seperti halnya kita bermain jungkat-jungkit, setelah itu buka tutup cetakan kemudian angkat perlahan-lahan.
Setelah tercetak, simpan paving ditempat yang teduh dan lembab.
Setelah 24 jam, paving dilepas dari plat alasnya dan direndam dalam air selama 3 hari.
Selanjutnya paving diangin-anginkan dan diangkat selama 14 hari, setelah kering paving siap dipakai setelah umur 28 hari.


5. Hasil Akhir (Output) Pembentukan paving block banyak macamnya, ada yang berbentuk segi enam, persegi panjang dan sebagainya.



Read More »
23 August | 1komentar

Langkah-Langkah Pemasangan Paving Block

Lantai Kerja Padat dan Rata

Dalam memasang paving block, kita harus benar-benar memperhatikan tingkat ketepatannya dan ksesuaiannya dengan prosedur. Tujuannya ialah agar struktur pasangan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, rapi, dan awet. Menurut SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk Permukaan Jalan, pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan paving block antara lain pemasangan paving block baru, pembongkaran pasangan paving block lama, perataan (leveling) tanah dasar di bawah lapisan pasir, pengadaan alat bantu kerja, dan uji laboratorium untuk mengetahui mutu kuat tekan jalan paving tersebut.

Bahan-bahan yang diperlukan :

Paving block yang memiliki spesifikasi sesuai dengan kebutuhan. Apakah paving block yang berbentuk persegi atau segi banyak? Apakah paving block yang mempunyai ketebalan 60 mm, 80 mm, atau 100 mm? Apakah paving block yang bermutu fc’ 37,35 Mpa atau fc’ 27,00 Mpa? Apakah paving block yang berwarna abu-abu, hitam, atau merah?

Pasir yang memiliki ukuran butir yang tajam sekitar 2,4 mm dan telah diayak. Kandungan air di dalam pasir tersebut juga sebaiknya tidak boleh lebih dari 5 persen dengan kandungan lumpur maksimal 10 persen. Spesifikasi pasir seperti ini memungkinkan air yang mengalir di atasnya dapat meresap ke dalam pori-pori tanah dengan lancar.

Alat-alat yang digunakan :
Benang
Jidar
Sapu lidi
Potongan besi
Sikat ijuk
Pemadat penggetar (vibro compactor)
Songkro
Palu kayu
Lori
Alat potong paving block
Waterpass

Langkah-langkah kerja pemasangan : 


Langkah 1 :
Persiapan Awal Pemeriksaan pondasi bertujuan untuk memastikan pondasi dibangun dengan tepat. Usahakan kondisi permukaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas sudah rata, tidak bergelombang, dan rapat. Perhatikan pasir alas tidak boleh dipakai untuk memperbaiki kekurangan pondasi karena spesifikasinya berbeda. Cek tingkat kemiringan pondasi untuk jalan kendaraan adalah 2,5 persen dan untuk trotoar adalah 2 persen.
Ukuran lebar pondasi juga harus cukup sampai di bawah beton penahan dan beton pembatas. Setelah itu, dilakukan penentuan lokasi titik awal pemasangan khususnya pada tanah miring sehingga paving block yang telah terpasang tidak tergeser. Jadi proses pemasangannya nanti dilakukan dengan berurut-urutan yang dimulai dari satu sisi tadi. Hindari pemasangan paving block secara acak karena akan mengacaukan jalannya pekerjaan.
Supaya proses pemasangan paving block dapat terlaksana dengan baik, Anda perlu memasang benang pembantu sebagai pembatas area kerja. Pemasangan benang pembantu ini dilakukan setiap jarak 4-5 meter. Apabila di area kerja terdapat fitur-fitur seperti lubang drainase, bak tanaman, dan konstruksi lainnya, maka diperlukan benang pembantu tambahan untuk mempertahankan pola ikatan paving block.

Langkah 2 :
Pemasangan Beton Beton pembatas (kanstin) adalah bagian perkerasan paving block yang berfungsi untuk menghimpit dan menahan lapisannya sehingga saling mengunci dan tidak tergeser sewaktu menerima beban. Pemasangan beton pembatas ini harus dikerjakan sebelum proses penebaran pasir alas. Ada bermacam-macam bentuk beton pembatas dengan proses pembuatan yang beraneka ragam pula seperti beton pracetak, beton cor di tempat, dan sebagainya. Untuk membuat beton pembatas, mulailah dengan membangun lapisan beton penahan secara rata dengan ketebalan minimal 7 cm. Kemudian segera pasang beton pembatas di atas lapisan tersebut selagi kondisinya masih basah agar kelurusan dan ketinggian beton pembatas dapat disesuaikan dengan mudah. Lalu tuangkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas. Setelah beton penahan agak mengering, timbun tanah di atasnya. Beberapa orang kerap memadukan beton pembatas dengan tali air dan mulut air sebagai saluran drainase air.

Langkah 3 :
Penebaran Pasir Alas Pasir alas yang digunakan untuk menutupi susunan paving block harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Di antaranya yaitu butiran kasar, tajam, berurutan maksimal 9.5 mm, bersih dari lumpur dan kotoran, kadar airnya kurang dari 10%, serta bersifat gembur. Pasir ini lantas dihamparkan sedemikian rupa di atas paving block menggunakan jidar untuk menghasilkan ketebalan yang seragam yakni 5 cm.
Oleh sebab itu, pengerjaan penghamparan pasir ini idealnya dilakukan dengan gundukan-gundukan kecil supaya ringan dalam menarik jidar. Pasir alas yang sudah ditebarkan dengan rata kemudian dijaga agar tidak terinjak atau ditumpuki material. 

Langkah 4 :
Pemasangan Paving Block Pelaksanaan pemasangan paving block biasanya dilakukan dengan menyusunnya menurut pola-pola tertentu. Beberapa pola pasangan yang umum diterapkan antara lain pola susunan bata, pola anyaman tikar, dan pola tulang ikan. Perlu kehati-hatian yang tinggi saat memasang paving block sesuai pola, khususnya pada barisan pertama.
Pastikan proses pemasangan ini selalu memperhatikan benang pembantu supaya susunannya membentuk pola yang baik. Selama proses pemasangan berlangsung, pekerja harus selalu berada di atas paving yang telah terpasang dengan arah kerja ke depan supaya tidak menimbulkan lendutan ke bawah. Setelah paving block terpasang sempurna, celah-celah yang ada di antaranya lalu diisi memakai nat berupa abu batu. Terakhir padatkan paving block menggunakan roller atau stamper sebanyak 1-2 kali putaran sehingga timbul daya saling mencengkeram antar-paving block.

Referensi : Arafuru

Read More »
23 August | 1komentar