Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label Teknik Sipil. Show all posts
Showing posts with label Teknik Sipil. Show all posts

Membuat Dinamik Block Pintu

 Untuk menggambar denah diperlukan beberapa teknik agar mempercepat penggambaran. Salah satu yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan penggunaan Dinamik Block Pintu. Dengan membuat dinamik Block Pintu ini tinggal kita sesuaikan jarak/ukuran panjang pintu. Hanya dengan menggesernya.

Dibawah ini disajikan Video Tutorial membuat Dinamik Block pada pintu.



Read More »
22 April | 0komentar

Menggambar Genteng Pada Potongan (Materi 14)

 Salah satu perintah dalam AutoCAD yang mempermudah dan mempercepat penggambaran dengan obek yang sama selain Copy, Mirror, Array dll adalah Perintah Measure (ME).

Pada postingan yang ke-765 bertepatan dengan 9 Ramadhan 1442H (21 April 2021) akan dibahas tentang menggambar genteng pada Kondisi Gambar Potongan.

Langsung saja Bahwa Ukuran Genteng yang kita pakai adalah pada sisi yaitu panjang 30cm dan tinggi 5cm.

Yang pertama gambar tampak samping dari genteng sebagai berikut:

Gambar reng (2/3 cm) karena menggunakan unit milimeter dalam penggambaran AutoCAD maka digambar dengan ukuran @30,20.

Hapus bagian seperti dibawah ini:
Berikutnya buat sepertigambar berikut ini:
 
Pindahkan ke posisi seperti berikut:

Putar (Rotasi) genteng searah Kasau, seperti gambar berikut:


Jadikan genteng tersebut menjadi Block!
dengan perintah sebagai berikut:
a. Ketik b pilih block

b. Beri nama setelah muncul berikut:
    Ketik GENTENG ,dan Klik Select Object

c. Pilih gambar genteng enter muncul gambar dibawah ini, Klik Pick Point (tanda lingkaran merah)


d. Klik di titik ini (Titik merah didalam lingkaran)


e. Klik Ok muncul dibawah ini, Klik Close Editor (Tanda Centang)


Ketik ME, pilih MEASURE


Klik Garis Kasau/Usuk (garis dibawah Reng)


Ketik B (bLOCK) enter


Ketik nama Block yang baru kita buat (GENTENG), ENTER

Ketik N (no)
Muncul, MEASURE Specify lenght of segment : Ketik 250 (Jarak Reng). Enter.

Genteng akan muncul seperti dibawah ini:

Selesai, semoga bermanfaat.....
























Read More »
21 April | 0komentar

Gambar dan Rencana Anggaran Biaya Instalasi Air Bersih

Merencanakan penempatan sebuah pipa tentunya dilihat dari denah bangunan yang ada. Dengan menempatkan jaringan pipa pada penempatan yang dibuat secara efisien. Ini bertujuan untuk memudahkan dalam pemasangan dan perbaikan apabila terjadi kebocora/ tersumbat. Setelah instalasi pipa direncanakan, tentunya kita akan melakukan perhitungan berapa jumlah pipa yang digunkan dan berapa biaya pemasangan pipa secara keseluruhan. Berikut langkahlangkah dalam perhitungan instalasi air bersih.

a) Pengertian Gambar rencana ialah gambar yang menggambarkan bentuk konstruksi rencana suatu bangunan secara keseluruhan. Pada gambar ini biasanya diperlihatkan denah bangunan dan detail setiap item pekerjaan. Pada instalasi air, akan terdapat denah saluran air bersih dan air kotor, septiktank, resapan dan detail. 
Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan ialah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biayabiaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Sedangkan, anggaran biaya adalah harga dari bangunan yang dihitung secara teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada type bangunan yang sama bisa saja berbeda-beda

1. Volume / Kubikasi Pekerjaan 

a) Pengertian Volume Pekerjaan 
Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan, ialah menhitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume suatu pekerjaan bukanlah merupakan volume isi sesungguhnya, melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.
b) Uraian Volume Pekerjaan 
Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan, ialah menguraikan secara rinci besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail. Sebelum menghitung volume masing-masing pekerjaan, lebih dulu harus dikuasai membaca gambar bestek berikut gambar detail/ penjelasan. Susunan uraian pekerjaan ada dua system yaitu : susunan system lajur-lajur tabel baris., susunan system post-post. Volume pekerjaan disusun sedemikian rupa secara sistematis dengan lajur-lajur tabelaris dengan pengelompokkan dimulai dari pekerjaan pondasi sampai pada pekerjaan perlengkapan luar. 
c) Perhitungan volume pada pekerjaan saniter dan instalasi air 
Untuk pekerjaan saniter terdiri dari kebutuhan akan kloset (dihitung perbuah), perlengakapan instalasi air bersih dan perlengkapan instalasi air kotor. Masing-masing pipa volumenya dihitung per meter dan diameternya disesuaikan dengan kebutuhan.








Read More »
04 March | 2komentar

Instalasi Plambing

Plambing yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan alat-alat plambing dan pipa serta peralatannya di dalam atau diluar bangunan atau gedung dengan sistem drainase, saniter, air hujan, air minum, air kotor yang di kembangkan dengan sistem tata kota.Plambing = Penyaluran Instalasi Air Bersih/Kotor atau Sistem perpipaan)



– Penyaluran air bersih 
Menggunakan pam air listrik yang berasal dari mata air yang disalurkan ke kamar mandi, tempat pencucian piring dan baju yang ditampung pada tempat penampungan air bersih. 

 – Penyaluran air kotor 
Penyaluran air kotor yang berasal dari kamar mandi di salurkan ke tempat penampungan air kotor yang berada di dalam tanah, lalu yang berasal tempat pencucian piring, baju dan kendaraan disalurkan ke selokan.


Lingkup Pekerjaan Plambing
  • Instalasi pipa air bersih 
  • Instalasi pipa air panas 
  • Instalasi pipa air kotor
  • Instalasi pipa air hujan 
  • Instalasi pipa hidrant
  • Instalasi pipa springkler
  • Instalasi pipa gas 
  • Pemasangan alat saniter

Pengenalan Bahan
Pipa galvanis adalah Jenis pipa logam yang dilapisi dengan lapisan galvanis, untuk mencegah berkarat. 3 Jenis 
Pipa Galvanis diantaranya :
(1) Jenis Pipa Medium, 
(2) Jenis Pipa Standar, dan 
(3) Jenis pipa tipis dengan panjang 6 m, diameter pipa galvanis ½”, ¾”,1 “, 1 1/4”, 1 1/2”, 2”, 3”, 4” dan 6”.




Pipa Besi Hitam
Pipa besi hitam, adalah jenis pipa logam dengan warna kehitaman, digunakan untuk instalasi pipa air panas, untuk mencegah pengaruh udara dari luar, yang akan menurunkan suhu panas air, maka instalasi harus dilindungi sepanjang instalasi dengan rubber wive. panjang pipa besi hitam 6 meter, sedangkan diameternya ½”, ¾”,1 “, 1 1/4”, 1 1/2”, 2”, 3”, 4” dan 6”.



Pipa Tembaga
2 jenis pipa tembaga, yaitu jenis pipa gulungan dan jenis pipa batangan, kegunaan pipa tembaga ini adalah untuk instalasi pipa gas. Panjang pipa gulungan 10 meter sedangkan untuk jenis batangan panjangnya 6 meter, seperti pipa logam lainnya, diameter pipa ini biasanya 5/8”, ½”, ¾ dan 1”, 

 Pipa PVC & UPVC
Pipa PVC atau pipa Polyvinyl Chloride, UPVC atau Unpolyvinyl Chloride, Panjang pipa PVC atau UPVC 4 meter, mulai dari diameter ½”, ¾”, 1”, 1 ¼”, 1 ½”, 2”, 2,1/2”, 3”, 4 “ dan 6”.


Tata cara perencanaan sistem plambing


1 Ruang lingkup 
 Standar Nasional Indonesia (SNI) ini mencakup: 
  1. 1) sistem plambing yang baru untuk air minum, air buangan, ven dan air hujan pada gedung sampai dengan pipa persil; 
  2. 2) sistem plambing yang baru direncanakan untuk perubahan atau penambahan terhadap sistem plambing pada gedung yang sudah dibangun sebelum SNI ini diberlakukan. 
 2 Acuan 
 SNI 03-6481-2000, Sistem Plambing


3 Prosedur perencanaan 
 Perencanaan sistem plambing untuk bangunan gedung dengan jumlah penghuni lebih dari 500 atau pengunjung lebih dari 1500 harus dilakukan dalam 4 tahap yaitu: 
1) konsep rencana; 
2) rencana dasar; 
3) rencana pendahuluan; 
4) rencana pelaksanaan.

Read More »
26 February | 0komentar

Teori Pelat Lantai

Pelat Bondek

Plat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada suatu bangunan, baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal bisa juga menjadi struktur konstruksi pada jembatan. Umumnya, pelat lantai dibangun dengan konstruksi beton bertulang sebagai dasar utamanya. 
Pelat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima beban, baik itu beban mati maupun beban hidup yang kemudian menyalurkannya ke sistem struktur rangka yang lain. 

Ketebalan pelat lantai disesuaikan dengan beberapa hal, diantaranya : 
1. Beban yang akan ditumpu 
2. Jarak antar balok penumpu 
3. Bahan yang digunakan 
4. Besar lendutan yang diijinkan 

Menurut Sudarmoko (1996) pelat adalah elemen horizontal struktur yang mendukung beban mati maupun beban hidup dan menyalurkannya kerangka vertikal dari sistem struktur. Pelat dipakai pada struktur arsitektur, jembatan, struktur hidrolik, perkerasan jalan, pesawat terbang, kapal, dan lain sebagainya. 
Asroni (2010) menyatakan, pelat beton bertulang adalah struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dan dengan bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada bidang struktur tersebut. Pelat beton bertulang ini sangat kaku dan arahnya horizontal, sehingga pada bangunan gedung, pelat ini berfungsi sebagai diafragma/unsur perilaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal. 
Pelat merupakan sebuah bidang datar yang lebar, biasanya mempunyai arah horizontal dengan permukaan atas dan bawahnya sejajar atau mendekati sejajar. Pelat ditumpu oleh gelagar atau balok (biasanya menjadi satu kesatuan dengan gelagar tersebut) oleh dinding pasangan batu atau dinding beton bertulang, oleh batang-batang struktur baja, secara langsung oleh kolom-kolom atau tertumpu secara menerus oleh tanah (George (1993) dalam Usman (2008)).

Material Plat Lantai
Konstruksi untuk pelat lantai dapat dibuat dari berbagai material, contohnya kayu, beton, baja dan yumen (kayu semen). 

Beton didefinisikan sebagai “sebagai campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat” (SK SNI T-15- 1991-03). Semen yang diaduk dengan air akan membentuk pasta semen. Jika semen ditambah dengan pasir akan menjadi mortar semen. Jika ditambah lagi dengan kerikil atau batu pecah disebut beton.

Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat tarik yang lemah. Pelat lantai dari beton mempunyai keuntungan antara lain: 
1. Mampu mendukung beban besar. 
2. Merupakan isolasi suara yang baik. 
3. Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air. 
4. Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai. 
5. Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumur panjang. 

Pelat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok penumpu. Dengan demikian akan diperoleh hubungan yang kuat yang menjadi satu kesatuan. Pada pelat lantai beton dipasang tulangan baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan lenturan. Perencanaan dan hitungan pelat lantai dari beton bertulang harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991. 
Beberapa persyaratan tersebut antara lain: 
  1. Pelat lantai harus mempunyai tebal sekurang - kurangnya 12 cm, sedang untuk pelat atap sekurang-kurangnya 7 cm. 6 
  2. Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8 mm dari baja lunak atau baja sedang. 
  3. Pada pelat lantai yang tebalnya lebih dari 25 cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah. 
  4. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5 cm dan tidak lebih dari 20 cm atau dua kali tebal pelat, dipilih yang terkecil. 
  5. Semua tulangan pelat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1 cm, untuk melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran.
Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan pelat lantai jangan dibuat terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang juga 9 berfungsi menambah kekakuan pelat. Bentangan pelat yang besar juga akan menyebabkan pelat menjadi terlalu tebal dan jumlah tulangan yang dibutuhkan akan menjadi lebih banyak, berarti berat bangunan akan menjadi besar dan harga persatuan luas akan menjadi mahal


Fungsi Pelat 
Pelat lantai memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah sebagai berikut (Meiriska, 2016). 
1. Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas, 
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas, 
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang baawah, 
4. Meredam suara dari ruang atas maupun di ruang bawah, 
5. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal, dan
6. Menambah kekakuan bangunan pada arah vertikal.

Pembebanan Pelat 
Dalam melakukan analisis desain suatu struktur bangunan, perlu adanya gambaran yang jelas mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur. Struktur bangunan berfungsi menahan beban (load) tertentu disamping harus menahan beratnya sendiri. Beban-beban yang diperhitungkan adalah beban hidup (Ql) dan beban mati (Qd) yang diterima oleh sistem struktur. 

1. Beban Mati (Qd) 
Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan termasuk segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya. Berikut merupakan beban mati dari berat sendiri material atau bahan bangunan dan komponen struktur sesuai dengan SNI-1727-2013.

2. Beban Hidup (Ql) 
Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuali beban angin, beban gempa dan pengaruh-pengaruh khusus yang diakibatkan oleh selisih suhu, pemasangan (erection), penurunan pondasi, susut dan pengaruh-pengaruh khusus lainnya. Beban hidup diperhitungkan berdasarkan perhitungan matematis dan menurut kebiasaan yang berlaku pada pelaksanaan konstruksi di Indonesia. 
Beban hidup yang digunakan dalam perancangan gedung dan struktur lain harus beban maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan bangunan gedung, akan tetapi tidak boleh kurang dari beban merata minimum yang ditetapkan dalam Tabel 4-1 SNI-1727-2013.


Sistem Penulangan Pelat 
Sistem penulangan pelat terdapat 2 macam, yaitu pelat satu arah dan pelat dua arah. Namun pada penelitian ini hanya akan difokuskan pada penulangan pelat satu arah saja, karena pada penelitian ini hanya membahas tentang penulangan pelat satu arah. 
Sedangan untuk pelat dua arah akan dijelaskan secara garis besarnya. 

1. Pelat satu arah 
Menurut Usman (2008) pelat satu arah adalah pelat yang hanya ditumpu pada dua sisi yang saling berhadapan atau pun pelat yang ditumpu pada keempat sisinya tetapi Ly/Lx >2, sehingga hampir seluruh beban dilimpahkan pada sisi pendek, seperti ditunjukan pada Gambar 3.1 Pelat Satu Arah. Perencanaan pelat satu arah dapat dilakukan sebagaimana balok persegi dengan tinggi balok tersebut adalah setebal pelat dan lebar satu satuan (umumnya 1 meter).
Contoh pelat satu arah adalah kantilever (luifel) dan pelat yang ditumpu oleh 2 tumpuan sejajar.


2. Pelat 2 arah 
Sistem pelat lantai dua arah dapat juga terjadi pada pelat bentang tunggal maupun bentang menerus asal persyaratannya terpenuhi. Persyaratan jenis pelat lantai dua arah jika perbandingan dari bentang panjang (L) terhadap bentang pendek (S) kurang dari dua. Pelat dengan tulangan pokok dua arah ini akan dijumpai jika pelat beton menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang dua arah. Contoh pelat dua arah adalah pelat yang ditumpu oleh 4 sisi yang saling sejajar. Karena momen lentur bekerja pada 2 arah, yaitu searah dengan bentang Lx dan bentang Ly, maka tulangan pokok juga dipasang pada 2 arah yang saling tegak lurus (bersilangan), sehingga tidak perlu tulangan bagi. Tetapi pada pelat di daerah tumpuan hanya bekerja momen lentur satu arah saja, sehingga untuk daerah tumpuan ini tetap dipasang tulangan pokok dan tulangan bagi (Asroni, 2010). Sebagaimana ditunjukan pada gambar 3.5 dan gambar 3.6 berikut ini.




Read More »
25 February | 0komentar

Auto Number with AutoCAD


Grade pada penggambaran denah sangat salah satunya adalah berfungsi untuk pemberian nomor Kolom. Pada tulisan ini dibahas mengurutkan penomoran grade dengan menggunakan fitur Express Tools pada menu Auto Numbers.


Read More »
14 February | 0komentar

Membuat Viewports Bentuk Lingkaran

 Untuk membuat detail kadang kita gunakan bentuk yang didetail dengan lingkaran contohnya Detail Kuda-kuda. Untuk penggambaran menggunakan AutoCAD saat akan print gambar tersebut. Maka langkah-langkahnya adalah:

1. Masuk ke Layout (sudah disetting Page Setup Managernya) untuk pengaturan kertas nya. Klik kanan di layout < Page setup Manager.


2. Lanjutkan untuk membuat detail Viewports lingkaran, Buat lingkaran di kertas yang sudah diatur Page setupnya tadi.

3. Ketik MV enter

4. Ketik O enter

5. Pilih/klik lingkaran

6. Atur obyek yang didetail

Lebih lengkapnya video berikut:



Read More »
05 February | 0komentar

Mengsinkronkan Skala Gambar Antara Model dan Layout

 Kadang-kadang kita dibuat sedikit puyeng bin bingung terkait dengan permasalahan menggambar di AutoCAD diantaranya yang sering kita dapati adalah saat kita edit di penggambaran Model jenis garis garis sudah sesuai (misalnya, strip-titik-strip-titik), tetapi saat akan kita print dengan mengaktifkan Preint Preview garis yang kita buta tadi (strip-titik-strip-titik) tidak sesuai, menjadi garis kontinue. 

Permasalahan diatas adalah terjadi karena tidak singkronnya skala gambar di Model dan di Layout.

Untuk mengatasi itu adalah dengan:

1. Menyamakan/ mensingkronkan skala gambar antara Model dan Layout. Misalkan diLayout kita akan mencetak gambar dengan skala 1: 100 maka ubah Annotation (pada gambar lingkaran) dengan skala 1:100.


2. Kemudian ketikan Regen pada posisi Model

3. Enter, biasanya garis akan berubah menjadi kontinyu lagi.

4. Kita ubah garis yang tadi sudah menjadi garis lurus lagi dengan klik kanan di garis tadi pilih properties. isikan di Linetype scale diubah dikecilkan atau dibesarkan.




Read More »
19 October | 0komentar

Cara Praktis Print Gambar AutoCAD

Cara mencetak gambar di AutoCAD banyak cara dan tentunya sesuai dengan selera/ kebiasaan kita. Ada yang mencetak gambar AutoCAD masih menggunakan area gambar di Model dengan menentukan cetak model ini akan banyak sekali kita membuat Kop Gambar dengan skala yang bermacam-macam. Satu kelemahan cara ini adalah kita tidak bisa mencetak gambar jika dalam satu lembar terdapat beberapa skala.
Satu cara yang praktis mencetak gambar kali ini adalah menggunakan layout.Langsung saja buka file AutoCAD kita. Kemudian pilih Layout (Klik 1)


Setelah terbuka diposisi Layout buat kertas gambar yang kita gunakan (tanpa melalui Viewpoint).
Dari awal saya menggunakan satuan milimeter untuk menggambarkannya. Maka dari itu saya akan membuat kertas A4 (210 x 297mm).

Posisi kertas gambar diatas berbentuk Potrait.
Karena garis ini adalah batas kertas, supaya tidak tercetak masukan diLayer delpoint, 
Buat garis tepi (Kop Gambar) menggunakan perintah ractangle lagi dikertas tersebut dengan menggunakan Layer Garis Tepi (Tebal). Kemudian garis atas drug ketengah 10 kemudian enter semuanya kecuali kiri kita drag 20. sehingga menjadi dibawah ini.


Buat Kop Gambar sesuai dengan Kebutuhan. 

Untuk memunculkan gambar kita dikertas yang kita siapkan tadi adalah klik view < viewport < 1 viewport.


Kemudian klik di garis tepi atas (1)  geser sampai di atas Kop dalam (2)


Setelah gambar terlihat klik dua kali (2x) di area gambar (disebut dalam kondisi Paper Space) tadi kemudian pilih posisi gambar yang akan kita cetak.


Berikutnya klik di A, sehingga posisi dalam keadaan Model Space


Klik di garis tepi <pilih (A) kemudian pilih custom (B) < pilih 1:100 < OK


Pengaturan berikut pada Plot, jika penggambaran dengan menggunakan 1 satuan sama dengan 1000mm maka yang perlu diatur pada plot scale adalah 1:1


Klik preview






Read More »
28 September | 0komentar

Macam-macam Gaya

Gaya dapat didefisinikan sebagai sesuatu yang menyebabkan benda (titik materi) bergerak baik dari diam maupun dari gerak lambat menjadi lebih lambat maupun lebih cepat. Dalam teknik bangunan gaya berasal dari bangunan itu sendiri berat benda di atasnya atau yang menempelnya, tekanan angin, gempa,perubahan suhu dan pengaruh pengerjaan. Lebih lanjutnya dapat dilihat disini

Macam-macam Gaya:
A. Gaya Aksi
B. Gaya Reaksi

A. Gaya Aksi
    Biaya disebut dengan pembebanan/ Muatan.
    
    a. Muatan berdasarkan Permukaan singgung terhadap benda/ bentuk pembebanan/ Garis kerjanya:
        1) Muatan/beban Titik/terpusat.
             Muatan yang luas singgung terhadap benda kecil, sehingga diabaikan atau beban atau muatan  
              yang tertuju pada satu titik .


          2) Muatan terbagi Rata/ Beban Merata
              Beban atau muatan yang tidak tertuju pada satu titik, tapi terbagi pada bagian atau seluruh elemen
              struktur tersebut





           3) Muatan tidak merata/ Beban segitiga
                Contohnya beban di dinding kolam

     b. Berdasarkan Lamanya pembebanan

         1) Muatan Tetap / Beban Mati
             Muatan yang bekerja terus menerus atau permanen pada struktur yang tiak bisa dipindahkan.
             Misalnya berat sendiri bangunan, berat/muatan beton, berat kayu, berat lantai dsb.
         2) Muatan Sementara/ Beban Hidup
             Muatan yang sifatnya sementara bisa bergerak atau digeser/ dipindahkan.
             Contohnya berat manusia, berat mesin dsb.

     c. Berdasarkan Pengaruh Pembebanan
         1) Muatan Momen
         2) Momen puntir 

     d. Berdasarkan Sifat Pembebanan
         1) Muatan Langsung
         2) Muatan Tak Langsung


B. Gaya Raksi (Reaksi Tumpuan)
     Berguna bagi penopang atau untuk menahan gaya-gaya luar yang bekerja pada konstruksi/struktur.

    Berikut macam-macam Tumpuan (Klik disini)



Read More »
11 September | 39komentar

Pembahasan Tugas 4



Lahan parkir seperti gambar! akan dipasangi paving block maka:
yang di hitung adalah luas bidang tersebut. dengan skema pembangian luas pada sketsa gambar dibawah ini.

Luas Bid. I          =  (10,79*22,50)/2                           =  121,39 M2
Luas Bid II          = (17,81 x 22,50) – (2,20 x 12,60)  =  373,005 M2
Luas Bid IV        =  (2,40 x 4,90)                                =    11,76 M2
Luas Bid V          =  (2,82 x 5,40)                               =    15,228 M2
JUMAH Luas                                                            =  521,383 M2



Analisa Harga satuan Pekerjaan Pemasangan Paving Block per meterpersegi.

Koefisien
Satuan
Uraian
Harga Satuan
Jumlah
1
m2
Paving Block Segi Enam (20 x 20 cm) tebal 8cm
dalam 1m2 terdapat 25 buah
             120.000
     120.000
0,1
m3
Pasir pasang
             275.000
       27.500
0,2
Org
Pekerja
               70.000
       14.000
0,3
Org
Tukang batu
               80.000
       24.000
0,03
Org
Kepala tukang batu
               90.000
        2.700
0,025
Org
Mandor
               90.000
        2.250
0,05
lot
Peralatan
               50.000
        2.500
JUMLAH
     192.950


A.BIAYA PEMASANGAN

    Luas bidang x Harga pemasangan permeterpersesi
   = 521,383 x  Rp. 192.950,-
   = Rp. 100.600.850,-


B. JUMLAH KEBUTUHAN PAVING

    25 X 521,383  = 13.035 Buah
                         

Read More »
06 September | 0komentar

Real RPP Single Sheet

Salah satu kebijakan Mas menteri Pendidikan adalah guru jangan dibebani dengan administrasi-administrasi. Bahkan RPP pun jika perlu satu lembar. Berikut contoh RPP 1 lembar itu. Real RPP Single Sheet.




Read More »
06 August | 0komentar

Elemen-Elemen Struktur Pada Bangunan

Sumber Gambar :http://d4v1d.net/jenis-konstruksi-bangunan-struktur-beton/
Bangunan atau gedung tersusun dari beberapa elemen, elemen horizontal dan vertikal terutama adalah berkaitan dengan stuktur. Terkait dengan stuktur terdapat beberapa elemen utama yaitu:
a) Balok dan Kolom 
Sumber Gambar : http://www.hdesignideas.com

Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas elemen kaku vertikal. Elemen horisontal (balok) memikul beban yang bekerja secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai akibat dari beban yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami gaya aksial saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat merupakan balok tunggal di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding balok bentangan tunggal di atas dua tumpuan sederhana. 
b) Rangka 
Struktur rangka secara sederhana sama dengan jenis balok-tiang (post-and-beam), tetapi dengan aksi struktural yang berbeda karena adanya titik hubung kaku antar elemen vertikal dan elemen horisontalnya. Kekakuan titik hubung ini memberi kestabilan terhadap gaya lateral. Pada sistem rangka ini, balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat adanya aksi beban pada struktur. Pada struktur rangka panjang setiap elemen terbatas, sehingga biasanya akan dibuat dengan pola berulang. 
c) Rangka Batang 
Rangka batang (trusses) adalah struktur yang dibuat dengan menyusun elemen linier berbentuk batang-batang yang relatif pendek dan lurus menjadi pola-pola segitiga. Rangka batang yang terdiri atas elemenelemen diskrit akan melendut secara keseluruhan apabila mengalami pembebanan seperti halnya balok yang terbebani transversal. Setiap elemen batangnya tidak melentur tetapi hanya akan mengalami gaya tarik atau tekan saja. 
d) Dinding dan Plat 
Pelat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan.Suatu dinding pemikul beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dalam arah vertikal maupun beban lateral seperti beban angin maupun gempa. Jika struktur dinding terbuat dari susunan material kecil seperti bata, maka kekuatan terhadap beban dalam arah tegak lurus menjadi sangat terbatas. Struktur pelat datar digunakan secara horisontal dan memikul beban sebagai lentur dan meneruskannya ke tumpuan. Struktur pelat dapat terbuat dari beton bertulang ataupun baja. Pelat horisontal dapat dibuat dengan pola susunan elemen garis yang kaku dan pendek, dan bentuk segitiga tiga dimensi digunakan untuk memperoleh kekakuan yang lebih baik. Struktur pelat dapat berupa pelat lipat (folded plate) yang merupakan pelat kaku, sempit, panjang, yang digabungkan di sepanjang sisi panjangnya dan digunakan dengan bentang horizontal.

Klik Disini untuk Lihat RPP

Evaluasi:


Read More »
21 January | 0komentar