Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Organisasi Pembelajar

Rafting, Pengembangan Pola Kerjasama Individu

Penigkatan kemampuan manusia dilakukan melalui proses belajar. Organisasi pembelajaran adalah organisasi dimana orang terus-menerus memperluas kapasitas mereka untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola baru dan ekspansi pemikiran diasuh, dimana aspirasi kolektif dibebaskan, dan dimana orang terus-menerus belajar melihat bersama-sama secara menyeluruh (Peter Senge,1990). Garvin (1991), leaning organization is an organization skilled at creating, enquiring, and tranfering knowledge, and modifying behavior to reflect new knowledge and insights.
Gavin memberikan pemahaman bahwa ide baru merupakan sesuatu yang esensial bagi organisasi dalam menghadapi tantangan dari luar, ia harus mengkomunikasikan pengetahuan di dalam organisasi. Rangkuman Garvin (1991), merupakan langkah awal sebuah organisasi/kelompok/kelas guna mentransform pengetahuan ke dalam organisasi/kelompok/kelas tersebut.
Definisi-definisi yang dikemukakan di atas baru merupakan bagian kecil dari pandangan yang dikemukakan oleh penganut teori ini. Akan tetapi dari definisi tersebut di atas dapat dirangkul dalam sebuah kesimpulan bahwa teori organisasi pembelajar adalah keterhubungan antara pengetahuan yang diperoleh dengan perbaikan performansi organisasi.

 
Individu Dan Organisasi Pembelajar

Mengeksplor profil organisasi pembelajar menurut MJ. Marquardt, dilakukan dengan menggunakan instrumen yang terdiri dari 5 komponen yang masing- masing komponen mempunyai 10 item pertanyaan. 
Komponen tersebut adalah :
(1) Belajar dinamis: individu, kelompok atau tim, dan organisasi memperoleh data tentang seberapa jauh organisasi belajar mengembangkan belajar secara dinamis mulai dari individul, kelompok dan organisasi, 
(2) Transformasi Organisasi: Visi, Budaya, Strategi dan Struktur memperoleh data tentang seberapa besar organisasi telah memiliki dasar yang kuat untuk menjadi organisasi belajar sehingga shared vision akan tercapai, 
(3) Pemerdayaan orang: manager, karyawan, pelangan, mitra, pemasok dan kuminitas kemampua organisasi dalam memberdayakan sumber daya yang ada dalam organisasi namun pembagian tugas dan wewenangan masing-masing unit 
(4) Pengelolaan pengetahuan: akuisisi, penciptaan, penyimpanan, pemulihan, dan pemamfaatan adalah pengetahuan yang ada pada diri organisasi dalam meng creat, storage, menganalisa, menstranfer, mengimplementasikan dan mengumpulkan data/ informasi baik didalam dan luar organisasi 
(5) Aplikasi teknologi: sistem informasi pengetahuan, teknologi berbasis belajar, dan sistem kinerja dukungan elektronik , memanfaat sumber dari teknologi informasi, menguasai pengoperasian ICT.

Untuk dapat memahami apakah sudah termasuk sebagai organisasi pembelajar dapat mengisikan komponen yang terlampir disini (Klik)

Read More »
12 December | 0komentar

Tujuan Pembelajaran ABCD


Salah satu produk Guru yang mutlak ada adalah RPP (Rencana Program Pembelajaran). Dengan RPP ini seorang guru bak seorang sutradara yang menyusun sinopsis pembelajaran mulai dari pembukaan, proses PBM dan penutup. Apa yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua tertulis pada RPP.Pada kali ini akan dibahas mengenai bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran sebagaimana yang tertuang pada pedoman penyusunan RPP Kurikulum 13. 

Bahwa badan besar RPP ada 3 yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran 
2. Kegiatan Pembelajaran 
3. Evaluasi

Sehingga sangat jelas di sini bahwa RPP adalah sebuah dokumen yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang harus tercapai dalam sebuah kegiatan pembelajaranTujuan pembelajaran seyogyanya merujuk kepada KD yang telah ditentukan, tujuan pembelajaran disusun dalam bentuk sebuah narasi yang mengacu kepada Formula ABCD (Adience, Behaviour, Conditioning, Degree) dalam menurut Baker (1971 dalam Sudrajat, 2017) bahwa tujuan pembelajaran yang baik adalah mengandung unsur Adience, Behaviour, Conditioning, Degree,Sundrajat (2017) menjelaskan 

Untuk memudahkan penjabaran dan perumusan tujuan pembelajaran khusus ini dapat dilakukan dengan memilah menjadi empat komponen, yaitu ABCD. Komponen dari Baker tersebut sering digunakan dan diuraikan sebagai berikut. 

1.A=Audience 
Pengertian Audience 
Salah satu unsur pokok dalam perumusan suatu tujuan pembelajaran adalah audience. Secara bahasa, audience berarti pendengar atau peserta. Dalam konteks pembelajaran, yang dimaksud audience adalah peserta didik. Audience merupakan subjek sekaligus objek dalam pembelajaran, sehingga dalam sebuah rumusan tujuan pembelajaran harus memuat unsur audience. Dalam pembelajaran harus dijelaskan siapa siswa yang mengikuti pelajaran itu. Keterangan mengenai kelompok siswa yang akan manjadi kelompok sasaran pembelajaran diusahakan sespesifik mungkin. 

Contohnya kata yang mewakili audience 
Siswa 
Mahasiswa 
Murid 
Peserta didik, dan sebagainya. 

Contoh audience dalam tujuan pembelajaran dalam pembelajaran matematika “Diberikan beberapa contoh barisan geometri, siswa dapat mengidentifikasi pola barisan geometri dengan teliti.”

2. B=Behaviour 
Pengertian behavior 
Behavior adalah perilaku yang diharapkan dilakukan siswa setelah selesai mengikuti proses pembelajaran. Rumusan perilaku ini mencakup dua bagian penting, yaitu kata kerja aktif transitif dan objek. Kata kerja menunjukkan bagaimana siswa mempertunjukkan sesuatu, seperti: menyebutkan, menganalisis, menyusun, dan sebagainya. Objek menunjukkan pada apa yang akan dipertunjukkan itu, misalnya contoh himpunan dan bukan himpunan, kesalahan tanda baca dalam kalimat prinsip induksi matematika, rumus barisan aritmatika, dan sebagainya. 
Komponen perilaku dalam tujuan pembelajaran sangat penting karena tanpa perilaku yang jelas, komponen yang lain menjadi tidak bermakna. 
Contohnya kata yang mewakili behavior Berikut adalah kata yang mewakili behavior yang berupa kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom.

No

Dimensi Proses Kognitif dan Kategori

Kata Kerja Operasinal untuk

Perumusan Indikator/Tujuan

1

Mengingat (C1: Cognitive 1th)

Pengertian: Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang

1.1. Mengenali

mengenali, menyebutkan, menunjukkan, memilih, mengidentifikasi

1.2. Mengingat Kembali

mengungkapkan kembali, menuliskan kembali, menyebutkan kembali

2

Memahami (C2: Cognitive 2th)

Pengertian: Mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru

2.1. Menafsirkan

menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan kata-kata sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklassifikasikan, mengkelompok-kelompokkan, mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu, merangkum, meringkas, membuat ikhtisar, menyimpulkan, mengambil kesimpulan, membandingkan, membedakan, menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan

2.2. Mencontohkan

mencontohkan, memberi contoh

2.3. Mengklassifikasikan

mengklassifikasikan, mengkelompok-kelompokkan, mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu,

2.4. Merangkum

merangkum, meringkas, membuat ikhtisar

2.5. Menyimpulan

menyimpulkan, mengambil kesimpulan

2.6. Membandingkan

membandingkan, membedakan

2.7. Menjelaskan

menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan

3

Mengaplikasikan (C3: Cognitive 3th)

Pengertian: Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu

3.1. Mengeksekusi

menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, memperagakan sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer

3.2. Mengimplementasikan

mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer

4

Menganalisis (C4: Cognitive 4th)

Pengertian: Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan

4.1. Membedakan

membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan, membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan, menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut pandang

4.2. Mengorganisasi

mengorganisasikan, membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan

4.3. Mengatribusikan

menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut pandang

5

Mengevaluasi (C5: Cognitve 5th)

Pengertian: Mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan atau standar

5.1. Memeriksa

memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan, membandingkan, menilai, mengkritik

5.2. Mengkritik

menilai, mengkritik

6

Mencipta (C6: Cognitive 6th)

Pengertian: Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal

6.1. Merumusakan

Merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi, membuat

6.2. Merencanakan

merencanakan, merancang, mendisain

6.3. Memproduksi

memproduksi, membuat




Contoh behavior dalam tujuan pembelajaran dalam pembelajaran DPIB
a.Siswa dapat menyebutkan prinsip menggambar 2d 
Keterangan: Kata menyebutkan prinsip menggambar 2d adalah menunjukkan behavior. 

b.Siswa dapat mencontohkan menggambar bidang 2d.
 Keterangan: Kata mencontohkan menggambar bidang 2d adalah menunjukkan behavior. 

3.C=Condition 
Pengertian condition Condition atau kondisi diartikan sebagai suatu keadaan siswa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, serta persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai. Dalam perumusan tujuan pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata kerja. Kata kerja yang dimaksud adalah aktivitas yang harus dilakukan siswa agar tercapai suatu perubahan perilaku yang diharapkan. 
Contohnya kata yang mewakili condition 
dengan cara mengamati 
dengan berdiskusi 
dengan menyimak penjelasan guru 
dengan membaca buku sumber 
dengan menggunakan kamus 
dengan menggunakan internet, dan sebagainya. 

Keterangan: Kata melalui pengamatan lingkungan sekitar adalah menunjukkan condition. 

 4.D=Degree 

Pengertian degree Degree adalah batas minimal tingkat keberhasilan yang harus dipenuhi dalam mencapai perilaku yang diharapkan. Tingkat degree bergantung pada bobot materi yang akan disajikan serta sejauh mana siswa harus menguasai suatu materi atau menunjukan suatu tingkah laku. 
Contohnya kata yang mewakili degree 
dengan benar 
paling sedikit 4 macam, dan sebagainya. 

Contoh degree dalam tujuan pembelajaran dalam pembelajaran matematika 
a.Setelah mengamati video pembelajaran terkait menggambar 2d, siswa dapat memberi contoh menggambar yang lain minimal 2 contoh. 

Keterangan: Kata minimal 2 contoh adalah menunjukkan degree. 

b.Setelah melakukan percobaan membuka jaring-jaring balok, siswa dapat menemukan rumus luas permukaan balok dengan tepat. Keterangan: Kata dengan tepat adalah menunjukkan degree. 



Read More »
12 December | 0komentar

Excel Untuk Membuat Analisis Anova

Bagi yang sedang dihadapkan dengan tugas membuat proposal skirpsi/thesis, atau penelitian yang bersifat kwantitatif sudah dipastikan diperlukan perhitungan statistik. Berikut akan diuraikan perhitungan Anova, correlation, Histogram dll menggunakan excel.Ndak panjang lebar untuk semua yang sedang berjuang membuat tesis dan juga skripsi silahkan bisa menggunakan media yang sudah akrab dengan kita yaitu Program EXCEL untuk analisis data (validitas misalnya). Pasti semua sudah mengenal dan sudah barang tentu sudah terinstal dikomputer kita.Kita bisa menganalisis:
1. Anova single faktor 
2. Anova Two-faktor Replication 
3. Correlation (Validitas dan Reliabilitas)
4. Covariance 
5. F-Test Two sample for variances
6. Histogram Dan masih banyak lagi….berikut langkahnya: 

a. Masuk pada excel,kemudian klik office button (dikiri atas). seperti gambar dibawah ini


b.Klik Excel option (untuk versi 2007), maka akan tampil menu berikut:




c. Pilih menu add-ins kemudian pilih Analysis tool pack trus klik Go, akan muncul menu berikut dan beri centang pada Analysis tool pack, klik Ok.


Tunggu akan dilakukan konfigurasi
d. Jika sudah selesai maka klik menu data sehingga muncul button data analysis:




Semoga bermanfaat.

Read More »
11 December | 0komentar

Media Elearning Sebagai Alat Bantu



Media apabila dipahami secara garis besar adalah sebagai manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat seseorang/siswa mampu memperoleh pengetahuan,keterampilan dan sikap (Gerlach & Ely dalam Arsyad, 2009). Dari pengertian media diatas menempatkan guru, orang tua siswa, buku teks, lingkungan bermain, dan lingkungan sekolah sebagai sebuah media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses,dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Media dapat juga diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan informasi Association of Education and Communication Technology (AECT) (dalam Sadiman, dkk., 2006). Pendapat lain diberikan oleh Gagne (dalam Sadiman, dkk., 2006) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Pendapat Gagne diperkuat oleh Briggs (dalam Sadiman, dkk., 2006) yang berpendapat bahwa media segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Dalam awal perkembanganya, internet melayani dua hal yaitu sebagai jaringan komunitas militer yang ampuh dan sebagai sistem komunikasi percobaan dalam komunitas akademik, yang tujuanya adalah untuk merangsang para peneliti.Dan untuk saat ini, dalam dunia akademik atau pendidikan sudah terkenal istilah virtual university, cyber-gurus, cyber-education, digital campus, cyber-campus, cyberary, cyber-research.

Penulis Sebagai Juara 2 Tk.Provinsi Lomba Media Pembelajaran Berbasis Website

E-learning merupakan sistem yang memanfaatkan beberapa teknologi,yang pada dasarnya memberikan seperangkat alat bantu (tools) kepada pendidik untuk menciptakan dan mengelola situs web (web site) pembelajaran yang diakses dari berbagai tempat di seluruh dunia oleh peserta didik dengan koneksi internet.oleh karena itu E-learning sangat membantu pendidik untuk menciptakan mekanisme pembelajaran online yang efektif (Dougiamas, 2006).Pendapat di atas diperkuat oleh Cisco (dalam Suyanto, 2005) sebagai berikut:
Pertama, e-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi,pendidikan, pelatihan secara on-line. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan. Keempat, Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat penyampai dengan gaya belajar, akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Istilah blog adalah campuran dari istilah web dan log, yang mengarah ke web log, weblog, dan akhirnya blog. Authoring blog, memelihara sebuah blog atau menambahkan artikel ke blog yang ada disebut blogging. Artikel individu pada sebuah blog disebut "posting blog," "posting" atau "masukan". Seseorang yang posting entri-entri ini disebut blogger (Huette, 2006). Scot dalam (Zake, 2010) memberikan pengertian tentang sebuah blog adalah situs di mana entri yang ditulis dan ditampilkan dalam urutan kronologis terbalik.

Juara 3 Lomba Blog Sebagai Media Ajar Tk.Provinsi

Blog diperkenalkan pada pertengahan tahun 1990an (Farmer, Yue, & Brooks dalam Zake, 2010) dan mudah digunakan karena pengguna tidak perlu pengetahuan teknis canggih untuk menciptakan atau mempertahankan mereka (Bartlett-Bragg dalam Zake, 2010). Isi blog umumnya dibaca publik, mengirim komentar, berinteraksi asynchronous terbatas. Penelitian telah menunjukkan bahwa, antara lain, orang di masyarakat termotivasi untuk menulis blog untuk mengekspresikan diri dan karena blog merupakan wadah untuk mencurahkan pikiran dan perasaan dan cara berpikir dengan menulis (Nardi et al.) (dalam Zagal & Bruckman, 2011).

Sebelum memulai kelas dengan menggunakan media blogging, Huette (2006) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a) Mulai blog Anda sendiri pada setiap topik yang Anda pilih dan update secara teratur.
b) Memulai sebuah blog kelas dengan pengumuman sederhana, tugas pekerjaan rumah, dan eksternal link.
c) rekomendasikan siswa untuk membaca blog lain yang terkait. Mulailah dengan menyediakan daftar terkait subjek dan meninjau kegiatan siswa.
d) Sarankan siswa untuk menanggapi posting di blog yang sudah dikembangkan.
e) Tugaskan siswa membuat dan memelihara sebuah blog kelompok.
f) Tugaskan setiap siswa untuk memulai dan mempertahankan blog mereka sendiri pada subjek minat mereka yang berhubungan dengan kelas.

Huette (2006) juga memaparkan keuntungan dari penggunaan blog di ruang kelas antara lain:
1) dapat mempromosikan berpikir kritis dan analitis,
2) dapat men-dorong Kreatif, berpikir intuitif dan asosiasional,
3) dapat Mendorongberpikir analogis,
4) potensi peningkatan akses dan paparan untuk informasi berkualitas, dan 5) kombinasi interaksi soliter dan sosial.

Tentang teme/template blog terserah kepada guru untuk menggunakannya

Read More »
11 December | 0komentar

Menghitung Type Rumah Type 36/72 (EBK)


Type rumah 36 pada pembahasan kali ini memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga dan 1 KM/WC serta teras. Desain rumah type 36 ini tidak menggunakan garasi pada perencanaan, dari luas tanah 72 meter persegi  membuat taman di bagian depan dan belakang lebih luas. Untuk kedepan di renovasi jika membutuhkan karena memiliki kendaraan. 
Rumah ini memiliki dua kamar tidur yang dipisahkan oleh kamar mandi. Ruang tamunya menyatu dengan ruang makan, sedangkan dapur bisa diletakkan di taman belakang. Kelebihan desain ini adalah terdapat lekuk berliku di bagian teras yang bisa dijadikan pemanis dalam hal estetika. 
Dengan desain yang tepat, denah rumah type 36 juga bisa mengakomodasi semua kebutuhan pemilik rumah. 
Pertama kita menghitung luas rumah (luas tanah yang digunakan untuk bangunan rumah) dengan menggunakan sket gambar dengah di bawah ini.

Pada gambar atas masing-masing luas denah sudah tertera 

1. Teras luasnya 4,5 m2
2. Kamar Tidur Utama luasnya 9,8 m2
3. R.Tamu dan Keluarga luasna 12 m2
4. Km/WC luasnya 2,55 m2
5. Kamar Tidur luasnya 7,5 m2
6. Ruang depan KM/WC luasnya 2,55 m2

Dari jumlah semua didapat luas rumah/bangunan adalah 38,9 meter persegi. Seperti diketahui bersama bahwa kesepakatan Type rumah yang ada di Indonesia adalah Type rumah 21, 36, 45, 54, 60, 70 dan 120.
Maka luas rumah yang tertera di atas adalah memiliki Type 36/72.



Read More »
28 November | 0komentar

Capacity Building, Upgrade and Refresh Your Soul Up


Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, SMK Negeri 1 Bukateja melaksanakan kegiatan Capacity Building untuk Pendidik dan  Tenaga Kependidikan dengan tema “Upgrade and Refresh Your Soul Up”. Pelaksanaan  di Kaliurang dan Hotel The Grand Cabin Yogyakarta pada hari Selas dan Rabu (16-17/11/2021). 
Dalam kegiatan capacity building ini, peserta mendapatkan materi mengenai peningkatan kapasitas (capacity building) dan mempraktikannya dengan pembangunan karakter (character building) pada sesi  kegiatan outbond atau pola permainan untuk meningkatkan kapasitas kerja secara team work guru dan karyawan dalam menjalankan tugasnya. 
Sebelum pelaksanaan Outbond dilakukan pembekalan materi capacity Buildig di Hotel The Grand Cabin Hotel Yogyakarta. Kegiatan capacity building dilakukan untuk menjadi motivasi dalam diri dan meningkatkan hubungan kerja sama untuk menigkatkan budaya dan etos kerja sehingga dapat mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. 
Pengembangan karakter tentu agar individu, organisasi maupun juga sistem yang ada dapat berjalan secara efektif dan efisien untuk mencapai visi-misi atau tujuan dari individu maupun organisasi tersebut. Sehingga upaya pengembangan kapasitas dapat dilakukan pada siapa saja dan dimana saja sesuai dengan kebutuhannya, dalam konteks pembangunan, dimana dikenal pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan. Siapapun dapat melaksanakan upaya pengembangan kapasitas kepada siapapun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pengembangan karakter Melalui Outbond

Outbond adalah program pelatihan manajemen yang dirancang untuk membangun jiwa kepemimpinan dan teamwork untuk individu-individu di dalam suatu organisasi atau perusahaan. (Kompasiana.com). Tujuannya adalah untuk peningkatan kapasitas diri dan peningkatan kemampuan bekerja secara kolektif karyawan. Lazimnya, Program outbound adalah program pelatihan dengan metode-metode permainan yang dilakukan di ruangan terbuka yang menuntuk kerjasama team.
Sebuah permainan yang menuntut konsentrasi secara individu misalkan mengurutkan angka dinama saat angka tertentu misalnya urutan angka tiga atau kelipatannya harus menyebutkan kata tertentu.
Ketika instruktur menyebutkan kata-kata tertentu maka peserta harus melakukan formasi sesuai dengan jumlah orang yang telah ditetapkan. Contoh ketika instruktu menyebutkan pada kalimatnya lampu lalu lintas, maka peserta harus bergabung dengan tiga 3 peserta. disinilah mental peduli terhadap teman dilatih. Jka ada yang mendapatkan kelompok apa yang kita lakukan? Sikap kita biasanya secara ego individu harus mendapatkan kelompok !!! Bagaimana menjadi orang yang peduli terhadap teman/pegawai yang lain yang tidak mendapatkan kelompok? dan kegiatan permainan lainya yang  menggambar kerjasama team dan konsentrasi individu. 

Formasi Permainan Outbond yang Menuntut Memiliki Peluang Tanpa Merugikan orang lain

Banyak sekali wahana outbond yang ditawarkan oleh EO yang biasanya menu satu paket dengan tour dengan wahana-wahana permainan untuk outbound dan team building dalam bentuk permanen. 
Banyak pelajaran yang didapatkan dari kegiatan ini. Dengan kerja keras yang dilakukan secara solid, solid, sinergi, dan berkesinambungan, maka kekompakan tim yang baik akan didapatkan.Muara adalah peningkatan kinerja !!!

Read More »
27 November | 0komentar