Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Meraih Malam 1000 Bulan



Menurut sebagian besar ulama, malam Lailatul Qadar biasanya jatuh di malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan malam Lailatul Qadar datang di malam-malam genap. Para ahli agama beserta sejumlah periwayat hadis seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Abdullah Bin Umar, Abu Malik hingga Mujahid menyebutkan, penulisan takdir di lauhul mahfudz dalam setahun akan dirinci di malam Lailatul Qadar.
Ibadah pada malam seribu bulan diawali shalat Isya, tarawih, membaca Alquran, tausiyah, Tahajud, sahur, dan diakhiri shalat Subuh. Memang Nabi SAW menyebutnya secara umum, “Barangsiapa beribadah pada Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah lampau diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
  1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan 
  2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? 
  3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 
  4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 
  5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS; Al Qadr)

Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr Yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran. Terjadinya malam Lailatur Qadr yang jelas pada bulan Ramadhan, menurut beberapa hadist terdapat pada malam 10 hari terakhir. Pada malam-malam ini Nabi Muhammad melakukan iktikaf di masjid.Jadi terjadinya bisa pada malam genap atau ganjil hanya Allah Yang Maha Tahu.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti kapan Lailatul Qadar turun. Sejumlah hadis pun hanya menyebutkan malam Lailatul Qadar jatuh di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Untuk itu, dianjurkan bagi orang muslim untuk meningkatkan ibadah dan amal saleh di waktu tersebut. Tujuannya agar tidak kehilangan malam Lailatul Qadar. 
  • Adapun tanda-tanda Lailatul Qadar malam seribu bulan adalah: 
  • Esok hari, matahari akan terbit dalam keadaan teduh, jernih dan seperti tidak ada sinar 
  • Sinar matahari pagi tidak begitu cerah, namun teduh serta menenangkan 
  • Udara tidak panas maupun dingin, tidak berawan dan tidak badai di malam Lailatul Qadar 
  • Keadaan menjadi sangat tenang, nyaman, dan umat Islam akan merasakan kenikmatan tersendiri saat beribadah dengan sungguh-sungguh. Hal ini lantaran malaikat turun ke Bumi.


Read More »
17 April | 0komentar

Pengumuman Seleksi Tahap 1 Calon Guru Penggerak


Sesuai dengan Surat dari Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan tertanggal 12 April 2022 Nomor 1059/B3/GT.03.15/2022 perihal Pengumuman seleksi Tahap 1 Calon Guru Penggerak Angkatan 6, tertuju kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten. Telah diumumkan Calon Guru Penggerak yang lulus seleksi tahap 1 pada angkatan 6. Sebagai berikut: Menindaklanjuti surat kami nomor 0589/B3/GT.03.15/2021, tanggal: 28 Desember 2021, hal: Rekrutmen Calon Guru Penggerak Angkatan 6, kami sampaikan bahwa Tim Seleksi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan telah melakukan proses seleksi tahap 1 Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 6. Seleksi tahap 1 dilakukan melalui penilaian CV, Unggahan Dokumen, dan Esai. Berkenaan dengan proses seleksi tahap 1 dimaksud, dengan hormat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut.

  1. Pendaftar CGP yang kami terima melalui laman pendaftaran sejumlah 131.444 orang. 
  2. CGP yang memenuhi persyaratan kelengkapan CV, unggahan dokumen, dan esai melalui proses verifikasi dan validasi (verval) berjumlah 55.285 orang. 
  3. CGP yang dinyatakan lulus tahap 1 angkatan 6 berjumlah 12.807 orang (lampiran 2) dan yang bersangkutan berhak untuk mengikuti seleksi tahap 2. Proses seleksi tahap 2 meliputi simulasi mengajar dan wawancara. 
  4. Sebelum melakukan simulasi mengajar CGP diwajibkan menyusun RPP dan mengunggahnya pada portal https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id/ pada rentang waktu tanggal 16 April 2022 pukul 08.00 WIB s.d. 22 April 2022 pukul 12.00 WIB dan disinkronkan dengan SIMPKB. Rambu-rambu penyusunan RPP, petunjuk simulasi mengajar, dan petunjuk pelaksanaan wawancara dapat dilihat pada lampiran 1. 
  5. Seleksi simulasi mengajar dan wawancara akan dilaksanakan secara daring (online) mulai tanggal 18 April 2022 s.d. 21 Juni 2022. 
Selanjutnya kami mohon perkenan Saudara untuk dapat menyampaikan informasi hasil seleksi tahap 1 ini, kepada CGP yang dinyatakan lulus untuk mempersiapkan diri mengikuti proses seleksi tahap 2.


Read More »
17 April | 0komentar

Berdoa dan Adab Berdoa


Berdoa adalah meminta sesuatu kepada Allah SWT dengan harapan dikabulkan dengan perasaan tunduk dan penuh harap. 
Perintah berdoa 
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186) 
Diriwayatkan dari Nu’man ibn Basyir, bahwa Rasulullah SAW besabda : Tuhanmu telah berkata “berdo’alah kepadaku maka akan kukabulkan”, Rasul berkata : do’a adalah ibadah…

Adab Berdoa 
Memulai doa dengan pujian terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Salawat dan Salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya bertawasul kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan tawasul yang disyariatkan, seperti dengan bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan asma’ dan sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan amal shalih dan selainnya. 

Mencari Waktu yang Mustajab Di antara waktu yang mustajab adalah hari Arafah, Ramadhan, sore hari Jumat, dan waktu sahur atau sepertiga malam terakhir. Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. 
Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim)

Memanfaatkan Keadaan yang Mustajab Untuk Berdoa Di antara keadaan yang mustajab untuk berdoa adalah: ketika perang, turun hujan, ketika sujud, antara adzan dan iqamah, atau ketika puasa menjelang berbuka. 
Abu Hurairah radhiallahu’anhu mengatakan, “Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka ketika jihad fi sabillillah sedang berkecamuk, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat wajib. Manfaatkanlah untuk berdoa ketika itu.” (Syarhus Sunnah al-Baghawi, 1: 327) 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Tirmidzi) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdoa.” (HR. Muslim)

Ketiga, Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim) 
Dari Salman radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan beliau hasankan) 

Cara mengangkat tangan: Ibnu Abbas radhiallahu’anhu mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa, beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap telapak tangan). (HR. Thabrani) Catatan: 

Tidak boleh melihat ke atas ketika berdoa. 
Keempat, Dengan Suara Lirih dan Tidak Dikeraskan

Read More »
14 April | 0komentar

Sholat dan Ketenangan Jiwa

Hotel Baiti 5, Makah

Ketenangan jiwa merupakan istilah psikologi yang terdiri atas dua kata yaitu jiwa dan ketenangan. Jiwa berasal dari kata psyche yang berarti jiwa, nyawa atau alat berfikir. Dalam bahasa Arab disebut an-nafs. Jiwa manusia merupakan sumber kebahagiaan dan kesengsaraan. Tenang dalam kamus besar bahasa indonesia bermakna tidak gelisah, tidak rusuh, tidak kacau, tidak ribut, aman dan tenteram. Jiwa dalam kamus besar bahasa indonesia bermakna roh manusia (nyawa), seluruh kehidupan batin manusia (yang terjadi dari perasaan, pikiran, dan angan-angan). 
Jiwa adalah sesuatu yang terdapat di dalam diri manusia, yang tidak dapat diketahui wujudnya, yang dapat menerima arahan kepada kebaikan dan keburukan, dan memiliki berbagai sifat dan karakter kemanusiaan, juga memiliki pengaruh yang nyata pada perilaku manusia. Ketenangan adalah ketertambatan hati kepada Rabb, kepercayaan hati yang sangat kuat kepada Yang Maha Pengasih, atau ketenangan nurani karena bertawakkal kepada Yang Mampu.
Jiwa adalah kekuatan dalam diri yang menjadi penggerak bagi jasad dan tingkah laku manusia. Jiwa menumbuhkan sikap dan sifat yang mendorong tingkah laku. Dekatnya fungsi jiwa dengan tingkah laku, maka fungsi jiwa dapat diamati dari tingkah laku yang tampak.
Shalat hanya akan terasa dampaknya apabila dilakukan dengan benar. Shalat yang dilaksanakan dengan khusyu’ akan memberikan efek positif bagi jasmani dan rohani. Sebaliknya, shalat yang dilaksanakan dengan tidak khusyu’ maka tidak akan memberikan efek yang berarti bagi keduanya. Shalat bukan hanya sekedar ritual formal, melainkan ada muatan aktual, yaitu bukti nyata yang bisa dirasakan.4 Shalat yang dilakukan dengan khusyu’ akan memberikan efek yang nyata dan langsung dalam kehidupan sehari-hari. 
Shalat akan kurang memberi dampak pada orang yang melaksanakannya hanya untuk sekedar penggugur kewajiban dengan tidak memperhatikan kualitas shalatnya.5 Shalat khusyu’ adalah dengan menghadirkan hati dan menunaikan apa yang seharusnya dilakukan (kewajiban) serta ketika seseorang secara sadar merasakan berdiri di hadapan Allah, mengetahui makna bacaan dalam shalatnya dan seolah berkomunikasi dengan Allah.6 Ketenangan jiwa merupakan keadaan dimana jiwa merasakan ketenteraman dan kedamaian. Orang yang tenang jiwanya adalah orang yang memiliki keseimbangan dan keharmonisan di dalam fungsi jiwanya. Dalam kondisi ini orang bisa membedakan mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak serta mana yang baik dan mana yang buruk. Untuk mencapai ketenangan jiwa maka fungsi-fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, pandangan dan keyakinan hidup, harus dapat saling membantu dan bekerjasama sehingga dapat dikatakan adanya keharmonisan, yang menjauhkan orang dari perasaan ragu, bimbang, dan pertentangan batin. 
Sumber: Nurul Hidayah

Read More »
14 April | 0komentar

Sholat Khusyu' dan Sikap Tawadhu'

Depan King Abdul Aziz Gate

Shalat adalah sebaik-baiknya ibadah badaniyah. Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab. Sehingga shalat menjadi ibadah yang paling utama, dan menjadi patokan amal yang lainnya. Shalat menjadi pintu pembuka dalam setiap bentuk amal kebaikan lain yang dilakukan seorang hamba. Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menyebutkan tentang shalat, yang berarti mengandung maksud bahwa shalat mempunyai kedudukan, fungsi, serta peranan yang sangat penting dalam Islam. 
Shalat khusyu’ adalah sikap tunduk dan tawadhu’ serta menjaga ketenangan hati kepada Allah, mewujudkan jiwa shalat dan hakikatnya. Ada beberapa makna khusyu’ menurut beberapa ulama, ada yang mengatakan bahwa khusyu’ artinya tunduk dan merendahkan diri tanpa mengangkat penglihatan dari tempat sujud dan tidak menoleh ke kanan dan ke kiri.
Khusyu’ adalah terpusatnya pikiran terhadap shalat yang sedang dilaksanakan hingga tidak diketahui siapa orang yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Kekhusyu’an hati juga dipengaruhi oleh kondisi jasmani. Jasmani yang segar dan bersih akan memberikan pengaruh pada kekhusyu’an hati, kondisi jasmani saling mempengaruhi kondisi rohani yang berlangsung selama shalat.
Dalam Al-Qur’an terdapat pengulangan kata shalat yang beberapa diantaranya berdampingan dengan kata sabar dan zakat. Oleh sebab itu jika kewajiban shalat ini diingkari, maka akan menyebabkan orang yang mengingkarinya menjadi kufur. Ibadah shalat merupakan perwujudan langsung hubungan manusia dengan Allah. Shalat adalah ibadah yang menunjukkan adanya ikatan yang kuat antara hamba dengan Tuhannya. Dalam shalat, hamba seolah berada di hadapan Tuhannya dan memohon kepada-Nya. Ketika seseorang mampu khusyu’ di dalam shalatnya, 
Shalat, baik yang wajib maupun sunnah, dapat membersihkan kotoran dan penyakit dalam diri manusia. Kebersihan memiliki dua bagian; Pertama, kebersihan inderawi (al-bissiyah), yaitu kebersihan fisik manusia dari segala macam kotoran dan najis. Kedua, kebersihan maknawi (al-ma’nawiyah), yaitu kebersihan psikis manusia dari segala maksiat dan perbuatan tercela. Kebersihan pertama berkaitan dengan syarat-syarat sah shalat, sedangkan kebersihan kedua berkaitan dengan kualitas ke khusyuan dalam shalat.
Seseorang yang shalat dengan mengenakan pakaian atau bertempat di tempat yang najis maka secara lahiriah shalatnya tidak sah, demikian pula seseorang yang shalat namun di dalam batinnya menyimpan rasa riya atau sombong maka shalatnya tidak diterima. Kebersihan dalam shalat merupakan proses untuk mencapai kesehatan, sedangkan kesehatan merupakan hasil dari kebersihan. Karena itu, shalat merupakan terapi bagi penyakit manusia, baik penyakit fisik maupun psikis. Shalat merupakan terapi psikis yang bersifat preventif, kuratif, dan konstruktif. 
Sholat memiliki pengaruh dalam menjaga kesehatan fisik dan psikis dengan menolak segala materi yang buruk bagi keduanya. Shalat memiliki peranan yang efisien dalam menanggulangi keraguan hati, stress dan depresi yang banyak dialami oleh manusia. Shalat dapat mendatangkan rezeki, menjaga kesehatan, menolakSholat, baik yang wajib maupun sunnah, dapat membersihkan kotoran dan penyakit dalam diri manusia. Kebersihan memiliki dua bagian; Pertama, kebersihan inderawi (al-bissiyah), yaitu kebersihan fisik manusia dari segala macam kotoran dan najis. Kedua, kebersihan maknawi (al-ma’nawiyah), yaitu kebersihan psikis manusia dari segala maksiat dan perbuatan tercela. Kebersihan pertama berkaitan dengan syarat-syarat sah shalat, sedangkan kebersihan kedua berkaitan dengan kualitas ke khusyuan dalam shalat. 
Seseorang yang shalat dengan mengenakan pakaian atau bertempat di tempat yang najis maka secara lahiriah shalatnya tidak sah, demikian pula seseorang yang shalat namun di dalam batinnya menyimpan rasa riya atau sombong maka shalatnya tidak diterima. Kebersihan dalam shalat merupakan proses untuk mencapai kesehatan, sedangkan kesehatan merupakan hasil dari kebersihan. Karena itu, shalat merupakan terapi bagi penyakit manusia, baik penyakit fisik maupun psikis. Shalat merupakan terapi psikis yang bersifat preventif, kuratif, dan konstruktif. Sholat memiliki pengaruh dalam menjaga kesehatan fisik dan psikis dengan menolak segala materi yang buruk bagi keduanya. 
Sholat memiliki peranan yang efisien dalam menanggulangi keraguan hati, stress dan depresi yang banyak dialami oleh manusia. Sholat dapat mendatangkan rezeki, menjaga kesehatan, menolak. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang selalu shalat dan bahkan tepat waktu. 
Namun kehidupannya tidak seindah seperti yang dijanjikan Allah dalam surat Al-Mu’minun ayat 1-2. Hidupnya dirudung berbagai masalah yang tidak kunjung selesai, selalu dalam kesulitan dan hidup dalam keadaan tertekan. Padahal di dalam ayat tersebut, Allah menjamin keberuntungan dan kebahagiaan bagi orang yang beriman dan khusyu’ di dalam shalatnya. Permasalahannya sekarang adalah sebagian besar orang tidak mengerjakan shalat dengan khusyu’, yang shalat hanya badannya saja, tetapi hati dan pikirannya tidak ikut shalat. 
Seseorang sudah benar dalam melaksanakan shalat sesuai dengan rukun shalat tapi tidak sepenuhnya memahami makna bacaan shalat. Ketika shalat hatinya tidak fokus dan pikirannya menerawang sehingga tidak dapat menghayati shalatnya. Ia tidak menghadirkan hati ketika shalat dan sibuk memikirkan berbagai macam hal lain atau urusan yang belum selesai. Sehingga shalat menjadi gagal fungsi serta tidak dapat menentramkan hati dan menenangkan jiwa.

Read More »
13 April | 0komentar

Ramadhan Mubarak

Tilawah Al Qur'an

Hari pertama Ramadhan pada tanggal 2 April 2022. Pelaksanaan amaliyah bulan Ramadhan Alhamdulilah berjalan lancar dan terlaksana. Kegiatan pada malam hari adalah tarawih, kultum, tilawah Al Qur'an. Kegiatan pada dini hari, tahajud, sholat Subuh berjamaah dilanjutkan dengan Kajian Subuh.
Ramadhan Kareem secara bahasa adalah 'Ramadhan yang murah hati'. Jika Ramadhan Kareem diucapkan kepada orang lain maka dapat diartikan seseorang mengucapkan 'semoga Ramadhan bermurah hati kepada anda'. 
Meski kerap kali dipakai sebagai ucapan di bulan suci Ramadhan, pengucapan Ramadhan Kareem dianggap kurang tepat. Arti dari ucapan tersebut seakan dipahami bahwa Ramadhan-lah yang memberikan kemurahan hati, dan itu bertentangan dengan syariat Islam. Hal ini karena hanya Allah SWT yang memberikan kemurahan hati di bulan Ramadan. Dengan demikian ucapan Ramadhan Kareem tidak tepat disampaikan kepada umat islam yang merayakan bulan suci Ramadhan. 
Kini arti Ramadhan Kareem hingga hukum mengucapkannya telah diketahui. Ucapan yang lebih baik digunakan adalah Ramadhan Mubarak yang berarti 'Ramadhan yang mulia' dan dapat diterjemahkan sebagai 'Selamat Ramadhan'. Ucapan Ramadhan Mubarak ini diucapkan kepada seorang sebagai bentuk doa dan memohon berkah atasnya. 



Nabi Shallahu' alaihi wa sallam bersabda: "Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan Mubarak (bulan yang diberkahi). Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahanam (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi," (HR Ahmad, shahih).





Read More »
11 April | 0komentar