Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts sorted by date for query Desain Rumah. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query Desain Rumah. Sort by relevance Show all posts

Keuntungan Menggnakan BIM

1001 Tentang BIM
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com

1001 Tentang Desain Rumah
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com

1001 Tentang AutoCAD
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com

1001 Tentang Metode Pembelajaran
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com

* **
Sebelum dikenalkan adanya gambar 3D, gambar 2D adalah sebagai salah satu sumber informasi pada jamannya. Setelah diperkenalkan gambar perencanaan 3D, juga merupakan sumber informasi yang dapat digunakan oleh semua steakholder perencanaan dalam mewujudkan desain perencanaan mendaji Gedung/rumah/struktur jadi.Dasar patokan dalam pembuatan desain tersebut menggunakan gambar perencanaan 2D dan Gambar 3D. Informasi yang berkaitan dengan elemen-elemen lainnya terdapat dalam lembar lain.
Penggunaan BIM (Building Information Modelleng) lebih mempercepat akses terhadap informasi-informasi yang dibutuhkan. Terkait dengan panjang,volume,kekuatan,material, MEP, BQ dan lainnya. Informasi-informasi itu ada dalam satu desain lembar perencanaan. Semua perencanaan dari rencana struktur, arsitektural, Mekanikal elektrikal, Plumbing, kelistrikan dan laninya, semua disiplin ilmu.
BIM (Building Information Modeling) adalah sebuah proses kolaborasi antar multi disiplin dalam sebuah proyek yang dituangkan kedalam model 3D. Jadi semua data dari lembaga Arsitektur, Rekayasa enginering dan Konstruksi tertuang dalam model 3D ini tidak melulu hanya sekedar bentuk 3D. Juga merupakan data dari sebuah bangunan yang dapat diakses oleh pemilik dan lembaga yang berkepentingan agar bisa diambil keputusan mengenai keadaan pada siklus hidup sebuah bangunan yaitu pada masa perencanaan, pembangunan, perawatan bahkan sampai pada masa pembongkaran suatu bangunan. 
Pada jaman dahulu sebuah blueprint perencanaan bangunan adalah data mengenai keadaan bangunan. kemudian datanglah CAD yang membantu digitalisasi data agar lebih mudah untuk menyimpan dan mencarinya. Kemudian ada file 3D yang membantu memvisualisasikan keadaan bangunan dan saat ini BIM adalah sebuah standar. Namun BIM tidak hanya visualisasi 3D saja karena setiap obyek dalam BIM memuat informasi – informasi yang lebih kaya (ukuran tepat, mutu bahan, kekuatan, koneksi antar obyek dll).Sumber :https://bimcad.id/

Desain Klinik


Bagaimana data – data tersebut bisa mudah untuk dapat saling berbagi? Data ini tersimpan pada suatu tempat yang mudah untuk diakses yang dikenal dengan sebutan common data enviroment (CDE). Tempat ini merupakan satu – satunya sumber mengenai aset bangunan. Jadi setiap keputusan diambil berdasarkan data dari tempat ini. 
Data yang dari luar tidak boleh untuk digunakan dalam mengambil keputusan. Untuk itu semua data dari pemilik, perencana, pelaksana dan data dari pemerintahan semua disimpan di tempat ini.

Keuntungan menggunakan BIM dalam proyek
  • Menampilkan keadaan nyata. 
  • Dengan BIM kita bisa menampilkan keadaan nyata sebuah proyek dalam file 3D 
  • Mengurangi hal yang tidak perlu. 
  • Karena model BIM adalah model 3D yang terintegrasi, maka akan mengurangi duplikasi gambar yang tidak perlu. Misalkan drafter arsitek masih menggambar elemen struktur dalam mendetailkan sebuah bagian untuk menyesuaikan gambar yang akan dia buat. 
  • Kolaborasi lebih mudah. Karena data ada disatu tempat maka kolaborasi akan lebih mudah. Ketika arsitek membuat perubahan maka enginer struktur, MEP dll akan segera mengetahui perubahan tersebut. 
  • Memudahkan pendeteksian konflik. Karena perubahan dari sebuah disiplin bisa segera diketahui, maka akan cepat untuk dideteksi konflik dari elemen masing – masing disiplin sehingga dapat segera di ambil keputusan. Misalnya pipa dari disiplin MEP yang menabrak di kolom struktur bisa lebih mudah di deteksi. 
  • Simulasi dan Visualisasi. Dengan BIM kita bisa mensimulasikan bangunan misalkan dihubungkan dengan cuaca alam (musim).

Read More »
21 December | 0komentar

Import File AutoCAD ke Revit

1001 Tentang BIM
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com

1001 Tentang Desain Rumah
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com

1001 Tentang AutoCAD
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com

1001 Tentang Metode Pembelajaran
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com

* **
Dekade sebelumnya bagi yang berkecimpung di dunia perencanaan gedung/rumah/struktur, aplikasi AutoCAD adalah aplikasi yang sangat membantu pada proses perencanaan. Pada AutoCAD hanya dapat menyajikan bentuk desain perencanaan atau dikatakan bahwa informasi yang disampaikan hanya berupa gambar. Seiring dengan kebutuhan dan tuntutan pada dunia perencanaan dan konstruksi untuk mendapatkan hasil yang cepat, tepat, detail dan teliti serta cermat telah hadir sebuah aplikasi yang dapat menyajikan bukan saja desain tetapi informasi-informasi (properties) yang berkaitan dengan desain/elemen struktur tersebut. Aplikasi tersebut adalah Revit, meskipun sudah hadir beberapa tahun terakhir akan tetapi baru berkembang/diaplikasikan tahun-tahun terakhir. Terbukti dibeberapa Pemda ada yang mensyaratkan menggunakan BIM sebagai dokumen mengajukan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan). Apa hubungannya BIM dengan Revit? Bahwa pada desain di Aplikasi Revit memuat properties yang berkaitan dengan informasi elemen/struktur yang ada contoh: Pada dinding dapat diketahui berkaitan dengan informasi: panjang,tinggi,keberadaanya,volumenya/luas dan lain-lainnya.

Pemanfaatan software revit pada dunia konstruksi sekarang sedang berkembang karena pada Gambar Revit ini memuat Propertis (spesifikasi) terhadap elemen-elemen struktur. Jadi Gambar 2D maupun 3D cukup menggunakan 1 unit gambar. demikian juga potongannya. Dari itu semua dapat diketahui spesifikasi bahan,ukuran, bahkan kekuatannya. Dari itu semua menjadi sebuah BIM (Building Information Model). 

Setelah membahas Import File AutoCAD ke Revit, akan dibahas editnya meliputi:
3. Membuat kolomnya
4. Membuat sloofnya
5. Membuat dindingnya
6. Atap

Jadi dari aplkasi Revit ini kita memasukan Properties (Spesifikasi bahan/material/struktur) secara detail sehingga menjadi sebuah informasi detail tentang gedung/bangunan yang direncanakan sebagai sebuah BIM. Baik langsung kita bahas bagaimana mengimport file AutoCAD ke Revit.

Berikut langkah-langkah mengimport file AutoCAD ke Revit:
a. Sebelumnya masuk ke Revit seperti Postingan terdahulu
b. Klik Menu Insert pada menu bar 
c. Klik Import Cad

Import CAD (Sumber Gambar :https://www.rowinsinaya.com/)

d. Setelah itu, akan muncul kotak dialog Import CAD formatseperti gambar dibawah ini, kemudian pilih file CAD yang ingin diimport.



Keterangan: 
➥ Kolom no.1, berikan tanda centang (√) pada current view only 
➥ Kolom no.2, pada pilihan import unit pilih satuan meter
➥ Kolom no.3, pada pilihan Positioning pilih Auto – Center to Center dan Place at ada di Level 2


e. Setelah semua terisi, lanjutkan dengan klik Open, dan gambar CAD sudah terimport ke Revit. (seperti gambar dibawah ini)

Read More »
15 December | 0komentar

1001 Desain Rumah





Read More »
05 September | 0komentar

Kriteria Pembebanan Struktur

TINJAUAN BEBAN
Dalam melakukan analisis desain suatu struktur bangunan, perlu adanya gambaran yang jelas mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur. Hal penting yang mendasar adalah pemisahan antara beban-beban yang bersifat statis dan dinamis.



1. Beban statis

Beban statis adalah gaya yang bekerja secara terus-menerus atau konstan.
Jenis-jenis beban statis menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Rumah dan Gedung 1983 adalah sebagai berikut:

• Beban mati (dead load/ DL) Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan, termasuk segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya.

• Beban Hidup ( Live Load/LL)
Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuali beban angin, beban gempa dan pengaruh-pengaruh khusus yang diakibatkan oleh selisih suhu, pemasangan (erection), penurunan pondasi, susut, dan pengaruh-pengaruh khusus lainnya. Meskipun dapat berpindahpindah, beban hidup masih dapat dikatakan bekerja perlahan-lahan pada struktur.
Beban hidup diperhitungkan berdasarkan perhitungan matematis dan menurut kebiasaan yang berlaku pada pelaksanaan konstruksi di Indonesia. Untuk menentukan secara pasti beban hidup yang bekerja pada suatu lantai bangunan sangatlah sulit, dikarenakan fluktuasi beban hidup bervariasi, tergantung dari banyak faktor. Oleh karena itu faktor pengali pada beban hidup lebih besar jika dibandingkan dengan faktor pengali pada beban mati.


2. Beban Dinamik
Beban dinamik adalah beban dengan variasi perubahan intensitas beban terhadap waktu yang cepat. Beban dinamis ini terdiri dari beban gempa dan beban angin.

a) Beban Gempa
Gempa bumi adalah fenomena getaran yang dikaitkan dengan kejutan pada kerak bumi. Beban kejut ini dapat disebabkan olehbanyak hal, tetapi salah satu faktor utamanya adalah benturan/pergesekan kerak bumi yang mempengaruhi permukaan bumi. Lokasi gesekan ini disebut fault zone. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang. Gelombang ini menyebabkan permukaan bumi dan bangunan di atasnya bergetar.
Pada saat bangunan bergetar timbul gaya-gaya pada struktur bangunan karena adanya kecenderungan dari massa bangunan untuk mempertahankan dirinya dari gerakan.
Gaya yang timbul disebut gaya inersia, besar gaya tersebut bergantung pada banyak faktor yaitu:
1. Massa bangunan
2. Pendistribusian massa bangunan
3. Kekakuan struktur
4. Jenis tanah
5. Mekanisme redaman dari struktur
6. Perilaku dan besar alami getaran itu sendiri
7. Wilayah kegempaan
8. Periode getar alami

b) Beban Angin
Berdasarkan Peraturan Muatan Indonesia 1971,muatan angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (isapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positif dan tekanan negatif ini dinyatakan dalam kg/m2 ,

Pembebanan https://www.sarastiana.com/2016/09/pembebanan-pada-struktur.html

Read More »
07 August | 0komentar

Kriteria Desain Struktur

Denah Rumah dan Desain Prespektif 3D
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi struktur bangunan adalah Kriteria desain struktur. Bab ini menjelaskan tentang kriteria desain serta keterangan umum perencanaan struktur sebagai acuan Perencana Struktur dalam melakukan pekerjaan desain struktur.
Kriteria desain menjelaskan secara singkat mengenai peraturan-peraturan, standar-standar yang digunakan, asumsi pembebanan, jenis dan mutu bahan/ material struktur, sistem struktur atas dan struktur bawah/pondasi, analisa/modelisasi struktur, anggapan-anggapan yang digunakan.
Untuk melakukan desain dan analisis struktur perlu ditetapkan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa struktur sesuai dengan manfaat penggunaannya.

Kriteria-kriteria  Desain Struktur adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan Layan (Serviceability) 

Struktur harus mampu memikul beban rancangan secara aman, tanpa kelebihan tegangan pada material dan mempunyai batas deformasi dalam batas yang diizinkan.
Kemampuan layan meliputi:

  • Kriteria kekuatan yaitu pemilihan dimensi serta bentuk elemen struktur pada taraf yang dianggap aman sehingga kelebihan tegangan pada material (misalnya ditunjukkan adanya keratakan) tidak terjadi.
  • Variasi kekakuan struktur yang berfungsi untuk mengontrol deformasi yang diakibatkan oleh beban. Deformasi merupakan perubahan bentuk bagian struktur yang akan tampak jelas oleh pandangan mata, sehingga sering tidak diinginkan terjadi. Kekakuan sangat tergantung pada jenis, besar, dan distribusi bahan pada sistem struktur. Untuk mencapai kekakuan struktur seringkali diperlukan elemen struktur yang cukup banyak bila dibandingkan untuk memenuhi syarat kekuatan struktur. 
  • Gerakan pada struktur yang juga berkaitan dengan deformasi. Kecepatan dan percepatan aktual struktur yang memikul beban dinamis dapat dirasakan oleh pemakai bangunan, dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Pada struktur bangunan tinggi terdapat gerakan struktur akibat beban angin. Untuk itu diperlukan kriteria mengenai batas kecepatan dan percepatan yang diizinkan. Kontrol akan tercapai melalui manipulasi kekakuan struktur dan karakteristik redaman. 


2) Efisiensi 

Kriteria efisiensi mencakup tujuan untuk mendesain struktur yang relatif lebih ekonomis. Indikator yang sering digunakan pada kriteria ini adalah jumlah material yang diperlukan untuk memikul beban. Setiap sistem struktur dapat memerlukan material yang berbeda untuk memberikan kemampuan layan struktur yang sama. Penggunaan volume yang minimum sebagai kriteria merupakan konsep yang penting bagi arsitek maupun perencana struktur.

3) Konstruksi 
Tinjauan konstruksi juga akan mempengaruhi pilihan struktural. Konstruksi merupakan kegiatan perakitan elemen-elemen atau material-material struktur. Konstruksi akan efisien apabila materialnya mudah dibuat dan dirakit. Kriteria konstruksi sangat luas mencakup tinjauan tentang cara atau metode untuk melaksanakan struktur bangunan, serta jenis dan alat yang diperlukan dan waktu penyelesaian. Pada umumnya perakitan dengan bagian-bagian yang bentuk dan ukurannya mudah dikerjakan dengan peralatan konstruksi yang ada merupakan hal yang dikehendaki.

4) Ekonomis
Harga merupakan faktor yang menentukan pemilihan struktur. Konsep harga berkaitan dengan efisiensi bahan dan kemudahan pelaksanaannya. Harga total seuatu struktur sangat bergantung pada banyak dan harga material yang digunakan, serta biaya tenaga kerja pelaksana konstruksi, serta biaya peralatan yang diperlukan selama pelaksanaan.

5) Faktor keamanan 
Faktor keamanan (safety factor) adalah hal yang penting dalam analisa dan perencanaan struktur secara keseluruhan. Faktor keamanan tergantung pada bahan dan geometri, beban yang bekerja (beban mati,beban hidup,beban gempa,beban angin)



Read More »
07 August | 0komentar

Aspek Perencanaan dan Perancangan Rumah Tinggal

Desain Tampak Depan 
Beberapa aspek dalam merencanakan dan merancang serta merenovasi rumah tinggal agar optimal sebaiknya perlu mempertimbangkan dan mempersiapkan terlebih dahulu mengenai :

Biaya dan Konsep Disain
Pada tahap ini, diperlukan estimasi biaya yang ada dan prioritas menentukan bagian rumah mana saja yang akan perbaiki, perlukah meng-gunakan kembali material yang lama atau tidak. Bila ingin menggunakan material lama tentu harus dibongkar secara hatihati agar tidak rusak. Sistem pembayaran kepada tukang juga akan mempengaruhi efisiensi biaya, pada umumnya sistem pembayaran umumnya terbagi dua, yaitu borongan dan harian.
Bila sudah pasti apa yang akan direnovasi dan sudah mengetahui konsep renovasi secara matang, maka lebih baik menggunakan sistem borongan. Sebaliknya, bila konsep renovasi belum jelas sebaiknya menggunakan sistem pembayaran tukang secara harian. Pada prinsipnya apabila dana yang tersedia terbatas kreatifitas dalam menyiasati disain akan menentukan optimalisasi suatu produk rumah tinggal tersebut.
Sedangkan menentukan konsep desain sebelum merencanakan dan merancang ataupun merenovasi berguna agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan, pada konsep disain agar optimal perlu dipertimbangkan faktor berikut ini:

a. Persyaratan ruang, meliputi:
- Penghawaan
- Pencahayaan
- Akustik

b. Organisasi ruang yang meliputi:
- Macam ruang
- Besaran ruang
- Hubungan ruang
- Pengelompokan ruang
- Sirkulasi aktivitas

c. Struktur dan konstruksi, meliputi:
- Sub struktur (struktur pondasi)
- Midle struktur (struktur dinding)
- Up struktur ( struktur atap )

d. Utilitas, meliputi :
- Sanitasi
- Elektrikal

Karena dengan menyiapkan konsep yang matang juga akan membantu tukang mengerjakan dengan waktu dan pengeluaran biaya yang efisien.

Keahlian Pelaksana atau Tukang 
Hasil akhir kualitas bangunan rumah tinggal sangat ditentukan oleh keahlian dari tukang atau pelaksananya.Walaupun biaya dan konsep disain sudah dipersiapkan secara matang ,namun apabila kompetensi pelaksana atau tukang tidak maksimal maka kualitas hasil akhir dari bangunan tersebut juga tidak akan optimal.

Kualitas dan Material Bangunan 
Keterbatasan dana dapat diatasi dengan penggunaan barang barang berkualitas sedang atau barang bekas.Pemilihan dengan cermat, dapat menemukan barangbekas tapi berkualitas baik. Penggunaan barang-barang berkuali-tas sedang,misalnya untuk keramik lantai, kayu-kayu, kusen, atau cat interior. Keramik yang dipasang dengan teknik yang baik dapat menghasilkan lantai yang indah walaupun menggunakan keramik kualitas sedang. Sedangkan bagian-bagian yang wajib menggunakan barang-barang dengan kualitas baik adalah pada bagianfondasi rumah, pipa air yang ditanam, struktur bangunan, rangka atap.

Urutan Prioritas Pekerjaan
Pekerjaan yang paling urgent sebaiknya diutamakan agar waktu yang digunakan lebih cepat dan dapat menghemat biaya. Tahapan rencana pekerjaan secara makro agar target kegiatan dapat terpenuhi secara optimal dapat diurutkan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan Pada tahapan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu dalam kegiatan membangun, seperti: kebutuhan kebutuhan perijinan, kesiapan lahan, , kebutuhan tenaga tukang, kebutuhan pengamanan, kebutuhan sarana pendu-kung aktifitas membangun seperti air, listrik, dan gudang penyimpanan material.
b. Tahap sub struktur Pada tahap ini merupakan pengerjaan pondasi, untuk meminimalisir kesalahan pekerjaan pada tahap ini perlu sinkronisasi keadaan di lapangan dengan gambar disain yang sudah ditentukan.
c. Tahap midle struktur Pada tahap midle struktur adalah tahap pekerjaan dinding serta bukaanbukaannya, untuk mengantisipasi kesalahan yang timbul.Pada tahapan ini sebaiknya perlu sinkronisasi kondisi di lapangan dengan gambar disain yang ada, misalnya berapa tinggi dinding, di mana saja letak kusen pintu dan jendelanya dan lain-lain.
d. Tahap up struktur Tahapan ini merupakan tahap pengerjaan struktur kon-struksi atap dan penutupnya, selain gambar disain yang dijadikan sebagai pedoman pengerjaan, pemilihan sistem struktur dan bahan juga akan mempengaruhi optimal tidaknya pada tahapan ini.
e. Tahap finishing Tahap finishing merupakan tahapan akhir dari proses pengerjaan bangunan.Pada tahap ini,perlu pertimbangan dan pemikiran yang lebih terencana mengenai material finishing yang akan digunakan, karena pemilihan material finishing akan berpengaruh pada keawetan bangunan, waktu dan biaya pekerjaan bangunan tersebut.

Harga material finishing bangunan yang relatif mahal di pasaran biasanya bersifat awet dan mudah dalam pengolahannya, sebaliknya jika material tersebut harganya murah biasanya tidak awet dan susah dalam pengolahannya, sehingga diperlukan surveydan kecermatan dalam pemilihan material finishing.

Waktu yang Tepat 
Waktu pelaksanaan pembangunan sebaiknya direncanakan secara matang.Tidak semua tahapan pekerjaan harus dilakukan pada saat musim kemarau dan tidak juga pada musim hujan.Pada musim kemarau sebaiknya tahapan pekerjaan sub struktur, midle struktur dan up struktursedapat mungkin dapat terselesaikan.Sehingga pada saat musim hujan dapat mendeteksi pengaruh air hujan terhadap bangunan, misalnya kebocoran atap, kebocoran dinding, tersumbatnya saluran pembuangan dan lain-lain.

Read More »
04 July | 0komentar

Definisi Dan Fungsi Rumah

Desain Rumah , dari berbagai Prespektif hingga Finish

Rumah tinggal bagi manusia merupakan kebutuhan dasar disamping kebutuhan pangan dan sandang. Jaman dahulu rumah hanya sebagai tempat berlindung dari alam (gangguan binatang, sinar matahari, hujan, cuaca). Sebagai naluri manusia akan kebutuhan fisiknya atau jasmaninya.
Setelah manusia memenuhi kebutuhan jasmaninya berupa sandang, pangan dan kesehatan, kebutuhan akan tempat tinggal merupakan salah satu motivasi untuk pengembangan tingkatan kehidupan yang lebih tinggi lagi, dalam perkembangannya rumah tinggal tidak hanya sebagai tempat berlindung manusia dari gangguan cuaca dan hewan, namun merupakan sarana peningkatan kebanggaan dan harga diri, serta dinikmati juga keindahannya.
Beragamnya tingkat ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, pendidikan dan karakter serta subyektifitas manusia akan mempengaruhi disain rumah tinggal yang ditempatinya Dalam arti umum, rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun untuk istilah tempat tinggal yang khusus bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur,beraktivitas, dan lain-lain.
Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan yang dibatasi oleh dinding dan atap. Rumah memiliki jalan masuk berupa pintu dengan tambahan berjendela. Lantai rumah biasanya berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau bahan material lainnya. Rumah bergaya modern biasanya memiliki unsur-unsur ini.

Zoning Ruang

Ruangan di dalam rumah terbagi menjadi beberapa ruang yang berfungsi secara spesifik, seperti:kamar tidur, kamar mandi, WC, ruang makan, dapur, ruang keluarga, ruang tamu, garasi, gudang, teras dan pekarangan. Aktivitas yang paling sering dilakukan di dalam rumah adalah beristirahat dan tidur. Selebihnya, rumah berfungsi sebagai tempat beraktivitas antara anggota keluarga atau teman, baik di dalam maupun di luar rumah pekarangan.Dalam perencanaan pun dibagi menjadi beberapa zona ruang.
Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada di luar rumah untuk bekerja, bersekolah atau melakukan aktivitas lain. Seringkali arsitek yang melayani client dalam merencanakan dan merancang rumah tinggal mendapatkan pertanyaan terkait dengan dimensi atau besaran ruang, estetika atau keindahan dan kenyamanan. 
Dari ketiga unsur tersebut sebetulnya jika dikaji secara mendalam memiliki jawaban yang relatif dan subyektif karena dimensi, estetika dan kenyamanan sangattergantung pada kebutuhan dan karakteristik dari client. Disain suatu rumah tinggal sangat dipengaruhi oleh subyektifitas dan karakteristik seseorang yang akan membangun rumah tinggal tersebut.Selain peran arsitek, secara umum karakteristik seseorang tersebut dipengaruhi oleh faktor beragamnya tingkat ekonomi, sosial, kebudayaan, politik dan tingkat pendidikan.

Definisi Rumah dari berbagai Sumber


Rumah dapat berfungsi sebagai: tempat untuk menikmati kehidupan yang nyaman, tempat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya keluarga dan tempat untuk menunjukkan tingkat sosial dalam masyarakat.:

1. Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat dimengerti sebagai tempat perlindungan, untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di dalam rumah, penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia ini. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu, rumah harus memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan pada segala peristiwa hidupnya. (Frick,2006:1).

2. Rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu,rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat.Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi warga-nya. Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148).

3. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. (UU No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman)

4. Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal (Kamus Bahasa Indonesia, 1997).

5. Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Sedangkan dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas, dll. (Wikipedia, 2012).

6. Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu,rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi warganya. Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148)

7. Turner (dalam Jenie, 2001 : 45), mendefinisikan tiga fungsi utama yang terkandung dalam sebuah rumah tempat bermukim, yaitu :
a. Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah. Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan agar peng-huni dapat memiliki tempat berteduh guna melindungi diri dari iklim setempat.
b. Rumah sebagai penunjang kesempatan (opportunity) keluarga untuk berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi pengemban keluarga. Kebutuhan berupa akses ini diterjemahkan dalam peme-nuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke tempat kerja guna mendapatkan sumber penghasilan.
c. Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya. keadaan keluarga di masa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa kepemi-likan rumah dan lahan (the form of tenure).

8. Rumah berfungsi sebagai wadah untuk lembaga terkecil masyarakat manusia,yang sekaligus dapat dipandang sebagai “shelter” bagi tumbuhnya rasa aman atau terlindung. Rumah juga berfungsi sebagai wadah bagi berlangsungnya segala aktivitas manusia yang bersifat intern dan pribadi.

Jadi, rumah tidak semata-mata me-rupakan tempat bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan dan pengaruh fisik belakang melainkan juga merupakan tempat bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan, dan pengaruh fisik belaka, melainkan juga merupakan tempat tinggal, tempat berisitirahat setelah menjalani perjuangan hidup sehari-hari. (Ridho, 2001 : 18)

9. Secara garis besar, rumah memiliki fungsi (Doxiadis dalam Dian, 2009), yaitu: 
a. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia.
b. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusia. 
c. Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit. 
d. Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar. 
e. Rumah menunjukan tempat tinggal. 
f. Rumah merupakan mediasi antara manusia dan dunia. 
g. Rumah merupakan arsenal, yaitu tempat manusia mendapatkan kekuatan kembali.

Read More »
30 June | 2komentar

KelasMu Berasa Surga?

Kelas Mekanika Teknik (X DPIB SMK Panca Bhakti Banjarnegara)


Kelas itu tak ubahnya rumah bagimu. Tempat kita biasa belajar bersama, berbincang, bercanda, dan tak jarang mengudarkan keluh-kesah. Kamu dengan gurumu atau sesama teman sekolahmu. Kelas tempat kita kembali, memulai pelajaran dari pagi hingga tengah hari. 

Jika kelas berasa surga, kita akan betah di dalamnya. Kelas itu adalah sahabat setiamu. Sepanjang waktu menemanimu tanpa mengeluh. Sepanjang waktu ia menelan celotehan, omelan, juga bentakanmu. Ia mendengar saat kamu ngomongin gurumu. Hampir separoh hari-harimu ada dikelas. Ia melihat saat kau berdebat soal sahabat. Ia menjadi saksi saat kau bangga bercerita sejuta mimpi. Atau, ketika kau asyik mengaji kisi-kisi menghadapi ujian nanti. 

Kelas itu menyimpan sejuta rasa dalam catatan hariannya. Kelas itu seperti ruang tamu. Etalase yang memajang kreativitasmu. Dinding-dindingnya dipenuhi motivasi. Udara yang berputar dalam ruangannya menawarkan mimpi dan harapan. Kelas itu cermin bagaimana dirimu. Pengejawantahan dari sikap disiplin, rasa percaya diri, dan kerja keras. Tak lupa sikap pantang menyerah dan tak mudah putus asa, juga hal utama lainnya. 

Bekal sikap hidupmu kelak di masa depan. Kelas itu bercerita nikmatnya detik demi detik belajar bersamamu. Kamu yang begitu dengan sikapmu. Ramai sendiri, tak serius, asyik berbincang dengan teman, melupakan guru yang menerangkan pelajaran di depan. Kadang kamu seperti itu, tapi tak selalu. Seringnya, kamu murid yang sopan dan rajin. Keluar kelas selalu meminta izin. Baju seragam selalu rapi saat datang maupun pulang. Itulah kenapa, cerita kelas itu penuh makna. 
Kelasmupun selalu merindu,selalu ingin memamerkan ke-kamu, karena bersih, bangku tertata rapih. Walau kadang kelasmu penuh debu. Hingga ia tampak malu untuk bertemu. Hanya ia tak bisa mengatakannya. Debu itu melekat di kaca-kaca jendelanya. Sampah bertebaran di lantainya. Sementara, meja dan kursi tak tertata rapi. Kelas itu menangis sendu. Namun, tak mau menampakkannya padamu. Kelas itu bagai istana. Sangat menyenangkan.....


Kelas Aplikasi Perangkat Lunak dan Desain Interior Gedung (APPG)
Kelas XI DPIB SMK Panca Bhakti Banjarnegara


Aku menikmati detik-detik yang berlalu. Membersamaimu dalam belajar, hal terindah yang pernah ada. Meski tak selalu, dan kamu kecewa padaku karena itu. Kadang kenyataan mengingkari harapan. Gurumu manusia biasa bukan dewa pengetahuan, hingga tahu segalanya. Dia bukan malaikat hingga bisa melakukan segalanya dalam sekejap. Mungkin banyak asa yang belum kamu dapatkan dari gurumu. Kamu masih dahaga dengan ilmu, karena guru bukan air yang dapat lepas dahagamu.

Kelas itu bagai istana. Sangat menyenangkan. Bersih, harum, dan indah. Hingga siapa saja kerasan dan betah berlama-lama. Maka, kelasmu sudah seharusnya begitu. Sejuta rasa dalam catatan hariannya akan menjadi kenangan berharga.
Semoga wabah ini segera berlalu karena kelasmu merindukan-mu.

Kelas APPG Kelas XII SMK Panca Bhakti Banjarnegara


......Masa Akhir membersamaimu.....untuk kelas X,XI dan XII sampai jumpa.....
 

Read More »
29 April | 8komentar

Kelas APPG dan EBK (Selasa,25 Pebruari 2020)

Anisah Nur F, Viana Purwanti, Sifa Iftitahul, Fadillah dan Suci sedang menggambar Rumah 3D pada Mapel APPG Selasa Pebruari 2020

Dalam bidang Engineer kemajuan teknologi diakui membawa kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan, tidak terkecuali dalam menghasilkan produk gambar. Seorang Drafter harus bisa menguasai dan mampu menggambar dengan software sesuai bidang pekerjaannya, misal autocad 2D untuk pekerjaan gambar 2 dimensi.Autocad 3D untuk membuat produk 3 dimensi, selain Autocad bisa juga menggunakan ArchiCad, 3D max, SketchUp, dsb. Penggunaan software 3D merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bidang pekerjaan Engineer. Hal ini tentunya membawa perubahan pada kurikulum pengajaran pada dunia pendidikan, khususnya sekolah kejuruan dan keteknikan, yaitu dengan mencantumkan pelajaran aplikasi perangkat lunak gambar 2D dan 3D. Kurikulum yang digunakan di dunia pendidikan khususnya jenjang Sekolah Menengah Kejuruan saat ini adalah kurikulum 2013 revisi 2017.


Pergantian kurikulum yang berlaku di sekolah menuntut adanya perubahan dalam proses pembelajaran. Perubahan yang dimaksud antara lain mencakup, metode, pendekatan, strategi pembelajaran, pengembangan bahan ajar, dan metode evaluasi hasil pembelajaran. Ketercapaian program pendidikan diukur berdasarkan standar kompetensi yang telah tertuang dalam kurikulum 2013 revisi 2017. Salah satu perbedaan yang terlihat antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya yaitu, pada kurikulum 2013 aspek kompetensi yang di capai adalah keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Sedangkan KTSP lebih menekankan pada aspek pengetahuan saja.
Desain Permodelan dan Informasi Bangunan terdapat mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung (APPG). Materi yang di ajarkan yaitu gambar 2D dan gambar 3D. Pada materi gambar 3D pembelajaran yang diajarkan yaitu mengambar interior dengan project work menyajikan gambar dekorasi dan ornamen interior sesuai fungsi ruang tertentu dengan bantuan penggunaan aplikasi software.
Di dalam silabus mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung terdapat materi 2D dan 3D yang diajarkan dalam kurun waktu 2 semester, dengan pemagian semester pertama untuk pembelajaran materi 2D dan semester kedua untuk pembelajaran 3D. Tetapi pada kenyataannya pada proses pembelajaran tidak sesuai dengan silabus atau KD, yaitu dalam 2 semester hanya mempelajari gambar 2D saja sedangkan materi gambar 3D tidak disampaikan. Materi 3D tidak disampaikan pada pembelajaran dikeranakan tidak tersedianya sumber belajar yang sesuai dengan silabus kurikulum 2013 revisi 2017 dan belum adanya software yang mendukung kegiatan pembelajaran. Software yang dapat dipergunakan untuk mendukung kegiatan pebelajaran antara lain, Autocad, ArchiCad, 3D max, dan SketchUp. Pemilihan aplikasi software pada mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung 3D disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan sekolah yaitu dengan menggunakan software SketchUp.
Alasan pengunaan SketchUp karena memiliki keunggulan antara lain;
1) dapat digunakan untuk memodelkan objek 2D maupun 3D dengan baik,
2) keperluan untuk spesifikasi komputer tidak menuntut yang tinggi,
3) untuk tutorial belajar sudah disediakan oleh Google berupa tips-trik dan video,
4) SketchUp juga sangat fleksibel karena aplikasi ini dapat digunakan oleh para pemula dan golongan professional,
5)perintah-perintah utama pada SketchUp disajikan bentuk icon yang disesuaikan fungsinya sehingga mudah untuk dikenali. Keunggulan yang dimiliki perangkat lunak SketchUp di perkuat oleh pendapat Djoko Darmawan (2009: 2) yaitu. 1) Dapat menghasilkan gambar yang cukup baik untuk keperluan presentasi, 2) Pengoperasiannya relatif mudah, 3) Memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk menerima dan mengirim data ke program aplikasi lain.

Foto-foto berikut:





































Read More »
26 February | 0komentar