Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

RPP Mekanika Teknik Pertemuan ke 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada semester 1 untuk Mata Pelajaran Mekanika Teknik pada Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan dengan berbasis pada Kurikulum 2013.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                          : SMK Panca Bhakti Banjarnegara
Mata Pelajaran               : Mekanika Teknik
Kelas/Semester              : X/ 1
Alokasi Waktu                 : 4 x 45 Menit

A.    Kompetensi Inti
3.        Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan  prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
4.        Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B.    Kompetensi Dasar
3.1   Mengkategori elemen-elemen struktur berdasarkan karakteristiknya
4.1      Mengidentifikasikan elemen-elemen struktur berdasarkan karakteristiknya

C.    Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Memahami bagian-bagian rumah
3.1.2 Menjelaskan bagian-bagian rumah
3.1.3 Mengkategorikan elemen-elemen struktur

4.1.1      Melakukan pengamatan terhadap rumah
4.1.2      Melakukan studi melalui pencarian diinternet tentang bagian-bagian rumah
4.1.3      Menerapkan kategori elemen-elemen struktur

D.    Tujuan Pembelajaran
1.      Disediakan Maket dan Gambar rumah, peserta didik dapat memahami bagian-bagian rumah dengan percaya diri
2.      Dengan berdiskusi dan menggali informasi melalui literature internet peserta didik dapat menjelaskan bagian-bagian rrumah
3.      Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat mengkategorikan elemen-elemen struktur

4.         Disediakan maket dan gambar, peserta didik dapat melakukan pengamatan bagian-bagian rumah dengan percaya diri
5.         Disediakan laptop dan buku literasi gambar bangunan, peserta didik dapat mengkategorikan elemen-elemen struktur
E.    Materi  Pembelajaran ( Klik Materi disini)
1.        Bagian-bagian rumah
2.        Elemen-elemen struktur

F.    Pendekatan, Model dan Metode
1.    Pendekatan : Sainstifik
2.    Model          :  Discovery Learning
3.    Metode        :  Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan

G.   Kegiatan Pembelajaran
1.    Pertemuan Ke satu:
a.    Pendahuluan / Kegiatan Awal (15 menit)
1)      Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
2)      Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
3)      Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
4)      Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
b.    Kegiatan Inti (145 menit)
1)    Pemberian Stimulus terhadap siswa
·      Siswa mengamati maket dan gambar rumah
·      Siswa mengkomunikasikan hasil yang diperoleh
·      Siswa/guru menanyakan tentang bagian-bagian rumah,
·      Siswa mengamati berbagai bagian rumah yang merupakan struktur
2)    Identifikasi masalah
·      Siswa berdiskusi tentang bagian rumah yang merupakan struktur
·      Siswa berdiskusi mengenai nama dan fungsi dari elemen struktur
3)    Pengumpulan data
·      Siswa mengkomunikasikan bagian-bagian rumah
·      siswa menalar tentang bagian rumah yang merupakan struktur dan pelengkap
·      Siswa membaca referensi tentang bagian-bagian struktur bangunan
4)    Pengolahan data
·      Siswa mengelompokkan bagian-bagian rumah yang merupakan elemen struktur
·      Siswa mengkomunikasikan bagian-bagian rumah sebagai elemen struktur dan fungsinya
5)    Menarik kesimpulan
·      Siswa mengkomunikasikan bagian-bagian rumah dan dapat menyebutkan
·      Siswa mengkomunikasikan contoh elemen-elemen dirumah masing-masing
c.     Penutup (20 menit)
1)     Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:
a)    Membuat rangkuman/simpulan pelajaran
b)    Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
c)    Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
2)     kegiatan guru
a.    Memberikan tugas/PR individual
b.    Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

2.    Pertemuan Ke dua:
a.      Pendahuluan / Kegiatan Awal (15 menit)
1)      Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
2)      mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
3)      Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
4)      Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
5)      Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
b.    Kegiatan Inti (145 menit)
Bagian Pertama, 85 menit
1)    Pemberian Stimulus terhadap siswa
·      Disajikan elemen struktur berdasarkan kekakuan
·      siswa mengamati elemen struktur berdasarkan elemen pembentuk
2)    Identifikasi masalah
·      Siswa menanyakan tentang fungsi masing elemen utama struktur
3)    Pengumpulan data
·      Siswa membaca referensi tentang fungsi struktur
·      Siswa berdiskusi tentang elemen struktur berdasarkan elemen pembentuk
4)    Pengolahan data
·      Siswa menjelaskan fungsi struktur
·      Siswa menyebutkan elemen struktur berdasarkan elemen pembentuk
5)    Menarik kesimpulan
·      Siswa mengkomunikasikan hasil fungsi dan manfaat struktur
·      Siswa memahami pembebanan pada elemen struktur

Bagian ke dua,60 menit untuk Evaluasi
6)    Siswa mengerjakan soal evaluasi elemen struktur dan bagian-bagiannya
c.     Penutup (15 menit)
1)     kegiatan guru
c.     melakukan penilaian
d.    Merencanakan kegiatan tindak lanjut,remidiasi,program pengayaan layanan konseling dan pemberian tugas individu atau kelompok berkaitan dengan hasil prestasi belajar
e.    Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

H.    Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1.    Instrumen dan Teknik Penilaian  (lampiran 1)
Teknik penilaian : tes tertulis, praktikum (unjuk kerja)
2.    Analisis Hasil Penilaian (lampiran 2)
3.    Pembelajaran Remedial dan Pengayaan (lampiran 3)
a.    Remidial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar siswa belum mencapai KKM.
b.    Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar siswa sudah mencapai KKM, tetapi siwa belum puas dengan hasil belajar yang dicapai.

I.      Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1.    Media  : Maket,Buku,Internet,Laptop, LCD Proyektor, Papan tulis
2.    Alat     :  Penggaris segitiga,penggaris panjang, balok
3.    Bahan  : Bahan tayang powerpint, lembar kerja
4.    Sumber Belajar
a.           Teknik struktur bangunan, pengarang Ariestadi, Dian, penerbit Pusbuk
b.           Diktat Mekanika Teknik
c.           Mekanika Teknik 1, Heinz Frich
d.           Internet, http://sarastiana.blogspot.com
Mengetahui
Kepala SMK Panca Bhakti Banjarnegara



Agus Supartono,SH,ST,SPd,MM
NIPY 19590808 198507 1 014
Banjarnegara, 18 Juli 2016
Guru Mata Pelajaran,



Sarastiana,SPd,MBA
NIP. 19711118 200801 1 005


Read More »
21 January | 3komentar

Perencanaan MomS and Baby Spa


Moms And Baby Spa sebuah istilah yang sedang ngetren akhir-akhir ini. Kalau jaman dulu dikenal dengan istilah dukun bayi urut...hehe kira-kira begitu.

Moms And Baby Spa

Sebuah tempat yang dikhususkan untuk merawat ibu dan bayi pra persalinan maupun pasca persalinan. Ini sebuah proyek penuh optimisme dari siempunya proyek (owner) seorang dosen dan wanita karier, Ibu Asrinah, S.Si, M.Keb.
Ruangan yang dibutuhkan adalah sebuah tempat untuk tindakan, front office, ruangan tempat tumbuh kembang dan kolam renang baby..Paling depan sebuah toko yang melayani kebutuhan Ibu dan anak.




Asrinah Moms and Baby Spa



Read More »
25 November | 0komentar

Tumpuan Sendi



Bentuk perletakan sendi pada suatu struktur jembatan, yang bertugas untuk menyangga sebagian dari jembatan (Gambar 4.3). Karena struktur harus stabil, maka perletakan sendi tidak boleh turun jika kena beban dari atas, oleh karena itu sendi tersebut harus mempunyai reaksi vertikal (RY). Selain itu perletakan sendi tidak boleh bergeser horizontal.
Oleh karena itu perletakan sendi harus Gambar 4.3. Skema perletakan Sendi mempunyai reaksi horizontal (RX), sendi tersebut bisa berputar jika diberi beban momen. Jadi sendi tidak punya reaksi momen.
Simbol tumpuan sendi :


Dapat disimpulkan bahwa pada tumpuan sendi bekerja dua gaya yaitu Gaya Vertikal dan Gaya Horizontal.



Read More »
11 October | 0komentar

Struktur Gedung 2 Lantai Untuk Sekolah

Gedung sekolah merupakan tempat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar ataupun kegiatan yang menyangkut tentang pendidikan, dapat juga digunakan untuk gedung pertemuan atau tempat rapat antar pengurus.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perencanaan struktur bangunan bertingkat tinggi adalah kekuatan struktur bangunan, dimana faktor ini sangat terkait dengan keamanan dan ketahanan bangunan dalam menahan dan menampung beban yang bekerja pada struktur. Indonesia termasuk negara rawan dilanda gempa karena terletak dipertemuan Cirkum Pasifik dan Tran Asiatik.
Indonesia termasuk pada wilayah gempa yang rawan terhadap gempa, merupakan daerah cukup besar kemungkinan terjadinya gempa maka untuk itulah dalam perencanaan gedung bertingkat tinggi ini harus direncanakan dan didesain dengan matang agar dapat digunakan sebaik-baiknya, nyaman dan aman terhadap bahaya gempa bagi pemakai.
Berdasarkan Pasal 1.3 SNI-1726-2002 menjelaskan bahwa struktur gedung yang ketahanan gempanya direncanakan sehingga dapat berfungsi :
1) Menghindari terjadinya korban jiwa manusia oleh runtuhnya gedung akibat gempa yang kuat.
2) Membatasi kerusakan gedung akibat gempa ringan sampai sedang, sehingga masih dapat diperbaiki.
3) Membatasi ketidaknyamanan penghunian bagi penghuni gedung ketika terjadi gempa ringan sampai sedang.
4) empertahankan setiap saat layanan vital dari fungsi gedung.

Read More »
05 October | 0komentar

Resultante Gaya Dan Aplikasi

Pada ilmu aplikasi seperti ilmu yang dipelajari oleh para insinyur Sipil, Arsitek dan Mekanik pasti akan berhubungan dengan Gaya.
Memhami tentang gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda itu bergerak atau diam.
Gaya di lambangkan dengan huruf P atau F. dan sibimbolkan/gambar dengan tanda panah.




Apabila ada 2 buah gaya atau lebih bekerja pada sebuah benda maka dapat dilakukan penggabungan gaya-gaya, yang disebut dengan resultan gaya.

Nilai Resultante:




Read More »
30 September | 0komentar

Perbedaan antara Beban Dinamik dan Beban Statik



Beban Statik :
 Adalah beban tetap, baik besarnya (intensitasnya), titik bekerjanya dan arah garis kerjanya tetap.

Beban Dinamik :

  1. Beban yang besarnya ( intensitasnya ) berubah-ubah menurut waktu, sehingga dapat dikatakan besarnya beban merupakan fungsi waktu. 
  2. Bekerja hanya untuk rentang waktu tertentu saja, akan tetapi walaupun hanya bekerja sesaat akibat yang ditimbulkan dapat merusakkan struktur bangunan, oleh karena itu beban ini harus diperhitungkan didalam merencanakan struktur bangunan. 
  3. Beban dinamik dapat menyebabkan timbulnya gaya inersia pada pusat massa yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan. Contoh gaya inersia yang paling sederhana adalah tumpukan kotak pada bak belakang truk akan terguling kedepan bila truk direm mendadak, dan akan terguling kebelakang bila truk dengan mendadak dijalankan. 
  4. Beban dinamis lebih kompleks dari pada beban statis, baik jika ditinjau dari bentuk fungsi bebannya maupun akibat yang ditimbulkan. 
  5. Karena beban dinamik adalah fungsi dari waktu, maka pengaruhnya terhadap struktur juga akan berubah-ubah.menurut waktu. Oleh karena itu penyelesaian persoalan dinamik harus dilakukan secara berulang-ulang mengikuti sejarah pembebanan yang ada. Jika penyelesaian problem statik bersifat tunggal (single solution ), maka dalam penyelesaian problem dinamik bersifat penyelesaian berulangulang ( multiple solution ). 
  6. Karena beban dinamik menimbulkan repons yang berubah-ubah menurut waktu, maka struktur yang bersangkutan akan ikut bergetar. Pada saat bergetar bahan dari struktur akan melakukan resistensi/perlawanan terhadap getaran/gerakan, dan pada umumnya dikatakan bahan yang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk meredam getaran. Dengan demikian pada pembebanan dinamik akan terdapat peristiwa redaman yang hal ini tidak terdapat pada pembebanan statik.

Read More »
30 September | 0komentar

Pembebanan Pada Struktur Akibat Beban Dinamis

Gerakan pada struktur yang juga berkaitan dengan deformasi.Kecepatan dan percepatan aktual struktur yang memikul beban dinamis dapat dirasakan oleh pemakai bangunan, dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Pada struktur bangunan tinggi terdapat gerakan struktur akibat beban angin. Untuk itu diperlukan kriteria mengenai batas kecepatan dan percepatan yang diizinkan. Kontrol akan tercapai melalui manipulasi kekakuan struktur dan karakteristik redaman.
Gaya dinamis adalah gaya yang bekerja secara tiba-tiba dan/atau kadang-kadang pada struktur. Pada umumya mempunyai karakterisitik besar dan lokasinya berubah dengan cepat. Deformasi pada struktur akibat beban ini juga berubah-ubah secara cepat. Gaya dinamis dapat menyebabkan terjadinya osilasi pada struktur hingga deformasi puncak tidak terjadi bersamaan dengan terjadinya gaya terbesar.

Contoh Beban Dinamis
  1. Getaran yang di-akibatkan oleh generator. 
  2. Getaran dijembatan yang diakibatkan oleh gerakan kendaraan. 
  3. Getaran yang di-akibatkan oleh suara yang keras, seperti mesin jet pesawat terbang. 
  4. Angin. Angin dengan kecepatan tinggi dan menerpa suatu struktur bangunan dapat diekivalenkan sebagai suatu gaya yang bekerja sekaligus menggetarkan struktur bangunan.
  5.  
  6. Beban Gelombang Air Laut. Gelombang air laut menimpa bangunan pantai seperti pemecah gelombang ( breakwater), dermaga dll. juga merupakan beban dinamik yang di-ekivalenkan suatu gaya yang bekerja pada bangunan-bangunan tersebut. Energi gelombang ini dapat disebabkan adanya tiupan angin yang kencang, maupun gempa bumi yang terjadi didasar laut dapat menimbulkan gelombang tsunami. 
  7. Gempa bumi. 
  8. Ledakan bahan peledak atau bom.

Read More »
30 September | 0komentar

Macam-Macam Pembebanan pada Struktur

Dalam melakukan analisis desain suatu struktur, perlu ada gambaran yang jelas mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur. Gambar 3.12, menunjukan diagram beban-beban yang harus diperhatikan dan cara untuk menentukan karakteristiknya. Perencanaan pembebanan di Indonesia diatur melalui SNI 03-1727-1989-F, Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung.


Hal penting yang mendasar adalah pemisahan antara beban-beban yang bersifat statis dan dinamis. − a. Gaya statis adalah gaya yang bekerja secara terus-menerus pada struktur. Deformasi ini akan mencapai puncaknya apabila gaya statis maksimum.
b. Gaya dinamis adalah gaya yang bekerja secara tiba-tiba dan/atau kadang-kadang pada struktur. Pada umumya mempunyai karakterisitik besar dan lokasinya berubah dengan cepat. Deformasi pada struktur akibat beban ini juga berubah-ubah secara cepat. Gaya dinamis dapat menyebabkan terjadinya osilasi pada struktur hingga deformasi puncak tidak terjadi bersamaan dengan terjadinya gaya terbesar.

a) Gaya-gaya Statis 
 Gaya-gaya statis pada umumnya dapat dibagi lagi menjadi beban mati, beban hidup, dan beban akibat penurunan atau efek termal.
1. Beban Mati adalah beban-beban yang bekerja vertikal ke bawah pada struktur dan mempunyai karakteristik bangunan, seperti misalnya penutup lantai, alat mekanis, partisi yang dapat dipindahkan, adalah beban mati. Berat eksak elemen-elemen ini pada umumnya diketahui atau dapat dengan mudah ditentukan dengan derajat ketelitian cukup tinggi. Semua metode untuk menghitung beban mati suatu elemen adalah didasarkan atas peninjauan berat satuan material yang terlihat dan berdasarkan volume elemen tersebut. Berat satuan (unit weight) material secara empiris telah ditentukan dan telah banyak dicantumkan tabelnya pada sejumlah sumber untuk memudahkan perhitungan beban mati
2. Beban hidup adalah beban-beban yang bisa ada atau tidak ada pada struktur untuk suatu waktu yang diberikan. Meskipun dapat berpindah- pindah, beban hidup masih dapat dikatakan bekerja secara perlahan-lahan pada struktur. Beban penggunaan (occupancy loads) adalah beban hidup. Yang termasuk ke dalam beban penggunaan adalah berat manusia, perabot, barang yang disimpan, dan sebagainya
Dalam peraturan pembebanan Indonesia, beban hidup meliputi:
− Beban hidup pada lantai gedung
o Beban sudah termasuk perlengkapan ruang sesuai dengan kegunaan ruang yang bersangkutan, serta dinding pemisah ringan dengan berat tidak lebih 100 kg/m2. Beban untuk perlengkapan ruang yang berat harus ditentukan tersendiri.
o Beban tidak perlu dikalikan koefisien kejut
o Beban lantai untuk bangunan multi guna harus menggunakan beban terberat yang mungkin terjadi − Beban hidup pada atap bangunan o Untuk bagian atap yang dapat dicapai orang harus digunakan minimum sebesar 100 kg/m2 bidang datar
o Untuk beban akibat air hujan sebesar (40 – 0.8 α) kg/m2, dengan α adalah sudut kemiringan atap bila kurang dari 50°.
o Beban terpusat untuk pekerja dan peralatan pemadam kebakaran sebesar minimum 100 kg.
o Bagian tepi atap yang terkantilever sebesar minimum 200 kg.
o Pada bangunan tinggi yang menggunakan landasan helikopter diambil sebesar 200 kg/m2 .
3. Beban Akibat Penurunan Suhu (Sebagai beban Khusua)

Ada 5 macam pembebanan yaitu :
a. Beban mati (berat sendiri konstruksi dan bagian lain yang melekat)
b. Beban hidup (beban dari pemakaian gedung seperti rumah tinggal, kantor, tempat pertunjukkkan)
c. Beban angin (beban yang disebabkan oleh tekanan angin)
d. Beban gempa (beban karena adanya gempa)
e. Beban khusus (beban akibat selisih suhu, penurunan, susut dan sebagainya)

Berdasarkan wujudnya beban tersebut dapat diidealisasikan sebagai
(1) beban terpusat,simbol P
(2) beban terbagi merata, simbol q
(3) beban tak merata (beban bentuk segitiga, trapesium dsb).
Beban-beban ini membebani konstruksi (balok, kolom, rangka, batang dsb) yang juga diidealisasikan sebagai garis sejajar dengan sumbunya.

Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas bidang singgung tersebut dapat diabaikan. Sebagai contoh beban akibat tekanan roda mobil atau motor, pasangan tembok setengah batu di atas balok, beton ataupun baja dsb.


Beban merata adalah beban yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat diabaikan. Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton/meter persegi ataupun newton per meter atau yang sejenisnya. Pada gambar tertulis 5ton/m. Bahwa setiap panjang 1meter terdapat berat 5ton


Beban tidak merata dapat berupa beban berbentuk segitiga baik satu sisi maupun dua sisi, berbentuk trapesium dsb. Satuan beban ini dalam newton per meter pada bagian beban yang paling besar.



Diambil dari : Struktur Bangunan (Dian Ariestadi)

Read More »
30 September | 0komentar

MASA REMAJA MASJID

Remaja Masjid Roudhotul Jannah Sigaluh
MASA REMAJA 
Kalau kita berbicara tentang remaja, mungkin akan terbayang dalam benak kita tentang anak-anak manusia yang berada dalam masa-masa menyenangkan, ceria, penuh canda, semangat, gejolak keingintahuan, pencarian identitas diri dan emosi. Remaja adalah anak manusia yang sedang tumbuh selepas masa anak-anak menjelang dewasa.
Dalam masa ini tubuhnya berkembang sedemikian pesat dan terjadi perubahan-perubahan dalam wujud fisik dan psikis. Badannya tumbuh berkembang menunjukkan tanda-tanda orang dewasa, perilaku sosialnya berubah semakin menyadari keberadaan dirinya, ingin diakui, dan berkembang pemikiran maupun wawasannya secara lebih luas. Mungkin kalau kita perkirakan umur remaja berkisar antara 13 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembatasan umur ini tidak mutlak, dan masih bisa diperdebatkan.
Masa remaja adalah saat-saat pembentukan pribadi, dimana lingkungan sangat berperan. Kalau kita perhatikan ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman pergaulan dan dunia luar. Lingkungan yang dibutuhkan oleh remaja adalah lingkungan yang islami, yang mendukung perkembangan imaji mereka secara positif dan menuntun mereka pada kepribadian yang benar. Lingkungan yang islami akan memberi kemudahan dalam pembinaan remaja.
PEMBINAAN REMAJA MELALUI MASJID
Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang taat. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim).
Untuk membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik. Melalui organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan kreatitivitas.
Remaja Masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk mencapai keridlaan-Nya. Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang selanjunya ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas. Remaja Masjid yang telah mapan biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka menyusun Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi pada: keislaman, kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan Keilmuan.
Mereka juga melakukan pembidangan kerja berdasarkan kebutuhan organisasi, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Beberapa bidang kerja dibentuk untuk mewadahi fungsi-fungsi organisasi yang disesuaikan dengan Program Kerja dan aktivitas yang akan diselenggarakan, di antaranya:
1. Administrasi dan Kesekretariatan.
2. Keuangan.
3. Pembinaan Anggota.
4. Perpustakaan dan Informasi.
5. Kesejahteraan Umat.
6. Kewanitaan.

Read More »
22 September | 0komentar

Kriteria Desain Struktur

Sumber Gambar : KKK Blogger

Bab ini menjelaskan tentang kriteria desain serta keterangan umum perencanaan struktur sebagai acuan Perencana Struktur dalam melakukan pekerjaan desain struktur. Kriteria desain menjelaskan secara singkat mengenai peraturan-peraturan, standar-standar yang digunakan, asumsi pembebanan, jenis dan mutu bahan/ material struktur, sistem struktur atas dan struktur bawah/pondasi, analisa/modelisasi struktur, anggapan-anggapan yang digunakan.
Untuk melakukan desain dan analisis struktur perlu ditetapkan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa struktur sesuai dengan manfaat penggunaannya. Beberapa kriteria desain struktur:
a) Kemampuan Layan (Serviceability)
Struktur harus mampu memikul beban rancangan secara aman, tanpa kelebihan tegangan pada material dan mempunyai batas deformasi dalam batas yang diizinkan. Kemampuan layan meliputi:
− Kriteria kekuatan yaitu pemilihan dimensi serta bentuk elemen struktur pada taraf yang dianggap aman sehingga kelebihan tegangan pada material (misalnya ditunjukkan adanya keratakan) tidak terjadi.
− Variasi kekakuan struktur yang berfungsi untuk mengontrol deformasi yang diakibatkan oleh beban. Deformasi merupakan perubahan bentuk bagian struktur yang akan tampak jelas oleh pandangan mata, sehingga sering tidak diinginkan terjadi. Kekakuan sangat tergantung pada jenis, besar, dan distribusi bahan pada sistem struktur. Untuk mencapai kekakuan struktur seringkali diperlukan elemen struktur yang cukup banyak bila dibandingkan untuk memenuhi syarat kekuatan struktur.
− Gerakan pada struktur yang juga berkaitan dengan deformasi. Kecepatan dan percepatan aktual struktur yang memikul beban dinamis dapat dirasakan oleh pemakai bangunan, dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Pada struktur bangunan tinggi terdapat gerakan struktur akibat beban angin. Untuk itu diperlukan kriteria mengenai batas kecepatan dan percepatan yang diizinkan. Kontrol akan tercapai melalui manipulasi kekakuan struktur dan karakteristik redaman.
b) Efisiensi
Kriteria efisiensi mencakup tujuan untuk mendesain struktur yang relatif lebih ekonomis. Indikator yang sering digunakan pada kriteria ini adalah jumlah material yang diperlukan untuk memikul beban. Setiap sistem struktur dapat memerlukan material yang berbeda untuk memberikan kemampuan layan struktur yang sama. Penggunaan volume yang minimum sebagai kriteria merupakan konsep yang penting bagi arsitek maupun perencana struktur.
c) Konstruksi
Tinjauan konstruksi juga akan mempengaruhi pilihan struktural. Konstruksi merupakan kegiatan perakitan elemen-elemen atau material-material struktur. Konstruksi akan efisien apabila materialnya mudah dibuat dan dirakit. Kriteria konstruksi sangat luas mencakup tinjauan tentang cara atau metode untuk melaksanakan struktur bangunan, serta jenis dan alat yang diperlukan dan waktu penyelesaian. Pada umumnya perakitan dengan bagian-bagian yang bentuk dan ukurannya mudah dikerjakan dengan peralatan konstruksi yang ada merupakan hal yang dikehendaki. d) Ekonomis
Harga merupakan faktor yang menentukan pemilihan struktur. Konsep harga berkaitan dengan efisiensi bahan dan kemudahan pelaksanaannya. Harga total seuatu struktur sangat bergantung pada banyak dan harga material yang digunakan, serta biaya tenaga kerja pelaksana konstruksi, serta biaya peralatan yang diperlukan selama pelaksanaan.
e) Lain-lain
Selain faktor yang dapat diukur seperti kriteria sebelumnya, kriteria relatif yang lebih subyektif juga akan menentukan pemilihan struktur. Peran struktur untuk menunjang tampilan dan estetika oleh perancang atau arsitek bangunan termasuk faktor yang juga sangat penting dalam pertimbangan struktur.

Read More »
17 September | 0komentar

Klasifikasi Struktur Pada Konstruksi


Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban oleh adanya bangunan diatas tanah.Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberikan kekuatan dan kekakuan yang di perlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami sebuah keruntuhan.Struktur merupakan bagian bangunan yang merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban.Beban beban tersebut menumpu pada elemen elemen untuk selanjutnya di salurkan kebagian bawah tanah bangunan sehingga beban beban tersebut akhirnya dapat di tahan. Untuk dapat memahami suatu bidang ilmu termasuk struktur bangunan maka pengetahuan tentang bagaimana kelompok kelompok dalam struktur dibedakan, di urutkan dan diberi nama secara sistematis sangat di perlukan.
Pengatahuan tentang kriteria dan kemungkinan hubungan dari bentuk bentuk menjadi dasar untuk mengklasifikasikan struktur bangunan. Metode umum yang sering digunakan adalah mengklasifikasikan elemen struktur dan sistemnya menurut bentuk dan sifat fisik dari suatu konstruksi
A. Klasifikasi struktur
    1.     Klasifikasi struktur berdasarkan geometrid an bentuk dasarnya :
a.  Elemen garis adalah elemen yang panjang dan langsing dengan potongan melintang nya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya.Elemen garis dapat dibedakan menjadi elemen lurus dan elemen melengkung.
b.   Elemen permukaan adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dari pada ukuran panjang nya.Elemen datar dapat berupa datar atau lengkung.Elemen lengkung bisa berupa lengkung tunggal atau lengkung ganda.
2.   Klasifikasi struktur berdasarkan karakteristik kekakuan elemen :
c . Elemen kaku, biasanya sebagai elemen yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup besar apabila mengalami tekanan beban.
d.   Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanannya.Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan fisik nya meskipun bentuknya berubah-ubah.
3.     Berdasarkan susunan elemen :
a. System satu arah, dengan mekanime transfer beban dari struktur untuk menyalurkan ketanah merupakan aksi satu arah saja.Sebuah balok yang terbentang pada dua titik tumpuan adalh contoh system satu arah.
b.  System dua arah dengan system bersilang yang terletak diantara dua titik tumpuan dan tidak terletak diatas garis yang sama.
4.     berdasarkan material pembentuknya di bedakan :
- Struktur kayu
Struktur baja
Struktur beton,dll

B. Elemen-elemen utama struktur.
Elemen-elemen struktur utama seperti pada gambar 3 di kelompok kan menjadi 3 kelompok utama yaitu :
a. Elemen  kaku yang umum digunakan yaitu balok, kolom, pelengkung, pelat datar, pelat berpelengkungan dan cangkang.
b.  Elemen tidak kaku atau fleksibel seperti kabel, membrane atau kabel berpelengkung tunggal maupun ganda.
c. ·Elemen elemen yang merupakan rangkaian dari elemen elemen tunggal : rangka, rangka batang, kubah dan jaring.


Disarikan dari berbagai sumber

Read More »
15 September | 1komentar

Materi 1: Elemen Struktur Utama


Bangunan atau gedung tersusun dari beberapa elemen, elemen horizontal dan vertikal terutama adalah berkaitan dengan stuktur. Terkait dengan stuktur terdapat beberapa elemen utama yaitu:

a) Balok dan Kolom 
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas elemen kaku vertikal. Elemen horisontal (balok) memikul beban yang bekerja secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah.


Kolom utama (struktur) adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm)
Kolom Praktiskolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut).
Balok akan melentur sebagai akibat dari beban yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami gaya aksial saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat merupakan balok tunggal di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding balok bentangan tunggal di atas dua tumpuan sederhana. 

b) Rangka 
Struktur rangka secara sederhana sama dengan jenis balok-tiang (post-and-beam), tetapi dengan aksi struktural yang berbeda karena adanya titik hubung kaku antar elemen vertikal dan elemen horisontalnya. Kekakuan titik hubung ini memberi kestabilan terhadap gaya lateral. Pada sistem rangka ini, balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat adanya aksi beban pada struktur. Pada struktur rangka panjang setiap elemen terbatas, sehingga biasanya akan dibuat dengan pola berulang. 


Menurut Benny Puspantoro, Akademisi Arsitektur Unika Atma Jaya dalam bukunya “Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat” menyimpulkan, setidaknya terdapat empat syarat yang harus diperhatikan dalam membuat rangka bangunan:
1. Rangka bangunan harus mempertimbangkan kestabilan yang mantap, untuk memberikan bentuk yang permanen dan mampu mendukung konstruksi atap rumah.
2. Rangka bangunan bisa memberikan keindahan yang anggun dan artistik.
3. Rangka bangunan dapat memberikan kenyamanan tinggal bagi penghuninya.
4. Rangka bangunan menggunakan bahan yang banyak terdapat di lokasi pekerjaan, agar harga bangunannya menjadi murah.
Untuk bangunan rumah tidak bertingkat yang dinding-dinding penyekatnya dari pasangan bata, harus diberi perkuatan konstruksi beton bertulang praktis, seperti balok sloof, kolom praktis dan balok atas (balok keliling, ringbalk).
c) Rangka Batang 
Rangka batang (trusses) adalah struktur yang dibuat dengan menyusun elemen linier berbentuk batang-batang yang relatif pendek dan lurus menjadi pola-pola segitiga. Rangka batang yang terdiri atas elemenelemen diskrit akan melendut secara keseluruhan apabila mengalami pembebanan seperti halnya balok yang terbebani transversal. Setiap elemen batangnya tidak melentur tetapi hanya akan mengalami gaya tarik atau tekan saja. 

d) Dinding dan Plat 

Pelat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan.Suatu dinding pemikul beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dalam arah vertikal maupun beban lateral seperti beban angin maupun gempa. Jika struktur dinding terbuat dari susunan material kecil seperti bata, maka kekuatan terhadap beban dalam arah tegak lurus menjadi sangat terbatas. Struktur pelat datar digunakan secara horisontal dan memikul beban sebagai lentur dan meneruskannya ke tumpuan. Struktur pelat dapat terbuat dari beton bertulang ataupun baja. Pelat horisontal dapat dibuat dengan pola susunan elemen garis yang kaku dan pendek, dan bentuk segitiga tiga dimensi digunakan untuk memperoleh kekakuan yang lebih baik. Struktur pelat dapat berupa pelat lipat (folded plate) yang merupakan pelat kaku, sempit, panjang, yang digabungkan di sepanjang sisi panjangnya dan digunakan dengan bentang horizontal.

Latihan Soal;



Klik Disini untuk Lihat RPP

Evaluasi:

Read More »
07 September | 0komentar

Perencanaan Matang Sebuah Rumah

Perencanaan sebuah rumah banyak sekali yang harus diperhatikan. Tahapan-tahapan tersebut sebaiknya diperhitungkan secara matang dan benar. Perhitungan matang ini menghindari penyesalan jika rumah tersebut telah dibangun. Mulai jumlah kamar (disesuaikan dengan Jumlah penghuni), sirkulasi udara dan sebagainya. 
1. Menentukan persentase luas lahan yang akan dibangun. Ini terkait dengan garis sepadan bangunan dan luas halaman yang anda inginkan. Idealnya setiap rumah memiliki halaman sebagai resapan dan menciptakan sirkulasi udara yang baik. Dukung program satu orang satu pohon untuk kelestarian bumi kita…..go green go!!!….. 
2. Sesuaikan kebutuhan ruangan dengan ketersediaan lahan.. Fenomena yang umum terjadi di kota besar adalah keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah. Namun kebutuhan ruang sering kali tak dapat ditunda. Solusinya adalah membangun rumah bertingkat. 
3. Membuat Denah Rumah. Ini tahapan penting yang membutuhkan waktu dan kecermatan. Diskusikan dengan anggota keluarga jika perlu. Siapa tau kita bisa mendapatkan ide ide segar. 
Untuk rumah yang lebih besar mintalah bantuan Arsitek. Mereka mempunyai keahlian khusus untuk memadukan unsur keamanan, kenyamanan, estetika dan legalitas dalam paduan yang seimbang.
 4. Tentukan gaya rumah anda. Ini menentukan tampilan fasade, warna dan material finishing. Mungkin anda suka dengan gaya minimalis, klasik, country, mediterenian atau gaya bebas yang anda ciptakan sendiri. 
 5. Memilih material bangunan. Material akan menentukan biaya yang dibutuhkan. Kita tentunya menginginkan material yang bagus dengan harga yang murah. Tentunya ini sulit dan membutuhkan keahlian untuk menyiasatinya. 
6. Membuat Rencana Anggaran Biaya Pembangunan. Secara garis besar biaya untuk pembangunan rumah terdiri atas biaya bahan bangunan dan upah pekerja. Bagi kontraktor yang berpengalaman biaya bisa dihitung secara kasar per m2. 
Misalnya 2,5 juta/m2 yang sudah termasuk upah pekerja dan material. 
7. Membuat Ijin Mendirikan Bangunan. IMB tidak hanya ditujukan untuk mendirikan bangunan baru tetapi juga untuk merenovasi, memperbaiki, menambah atau mengubah suatu bangunan. 
8. Jadwalkan pekerjaan pembangunan rumah anda. Buatlah target pelaksanaan pekerjaan sesuai kebutuhan. Perhatikan juga faktor cuaca. Udara lembab pada musim hujan dapat menimbulkan banyak masalah. Tahap Perencanaan menentukan kelancaran pelaksanaan pekerjaan pembangunan rumah anda. Banyak terjadi karena perencanaan yang tidak matang terjadi bongkar pasang pada pelaksanaan. Waktu menjadi molor dan biayapun membengkak. Pastikan perencanaan yang matang sebelum melanjutkan ke tahap pelaksanaan.

Read More »
23 July | 0komentar

Fenomena Silaturahmi dan Halal Bi Halal



Fenomena budaya indonesia yang berlangsung setelah pelaksanaan ibadah puasa adalah kebiasaan untuk melaksanakan kegiatan halal bi halal. Kegiatan seperti ini sebagai sebuah budaya bangsa indonesia. Pengenalan istilah mudik lebaran ini pun tidak akan dapat dipisahkan dengan budaya halal bi halal.
Halal Bi Halal adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang. Fenomena Halal Bihalal sudah menjadi budaya. Budaya memaafkan, saling mengunjungi dan saling berbagi kasih sayang. Halal-bihalal yang merupakan tradisi khas bangsa Indonesia akhirnya menjadi sebuah simbol yang merefleksikan bahwa Islam adalah agama toleran, yang mengedepankan pendekatan hidup rukun dengan semua agama.
Perbedaan agama bukanlah tanda untuk saling memusuhi dan mencurigai, tetapi hanyalah sebagai sarana untuk saling berlomba-lomba dalam kebajikan. Dibalik kepopulerannya, dari mana asal kata Halal Bihalal? Istilah Halal bi halal terdengar seperti berasal dari bahasa Arab.
Namun sebenarnya istilah ini sama sekali tidak dikenal oleh kalangan bangsa Arab, tidak pula ada pada zaman Nabi saw. dan para sahabat. Karenanya, kamus bahasa Arab juga tak mengenal istilah itu. Justru halal bihalal masuk dan diserap Bahasa Indonesia dan diartikan sebagai “hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dsb) oleh sekelompok orang dan merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia.”
Yang dijaman Rosululloh saw hanya mengenal istilah silaturahmi.
Menurut Ensiklopedi Islam, 2000, hingga abad sekarang; baik di negara-negara Arab mau pun di negara Islam lainnya (kecuali di Indonesia) tradisi ini tidak memasyarakat atau tidak ditemukan. Halal bi halal bukan bahasa Arab. Ensiklopedi Indonesia, 1978, menyebutkan halal bi halal berasal dari bahasa (lafadz) Arab yang tidak berdasarkan tata bahasa Arab (ilmu nahwu), sebagai pengganti istilah silaturahmi. Sebuah tradisi yang telah melembaga di kalangan penduduk Indonesia

Read More »
20 July | 0komentar

Melatih Diri Sedari Kecil

Daffa Irgi Alfindra- Adya Zaidaan Ihami, membiasakan beribadah sejak kecil

Generasi salaf adalah generasi teladan. Muslim maupun muslimahnya, orang dewasa maupun anak kecilnya, dalam perkara ibadah maupun muamalah.
Di antara bentuk keteladanan generasi salaf adalah melatih anak kecil yang belum mukallaf untuk turut beribadah bersama kaum muslimin. Diantaranya ibadah tersebut adalah puasa dan membaca Al Qur’an
Dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz; dia berkata, “Rasulullah mengutus untuk mengumumkan pada pagi hari asyura’ di wilayah kaum Anshar yang berada di sekitar kota Madinah.

من كان أصبح صائما فليتمّ صومه ومن كان أصبح مفطرا فليتمّ بقية يومه

Barang siapa yang pagi hari ini berpuasa, hendaklah menyelesaikannya. Barang siapa yang tidak berpuasa (sudah sarapan), hendaknya menahan (makan dan minum) sampai selesai.’
Setelah adanya pengumuman itu, kami berpuasa dan mengajak anak-anak untuk melaksanakan puasa. Kami juga mengajak mereka ke masjid dan memberikan mereka mainan dari kulit (wol). Jika mereka menangis karena lapar, kami menyodorkan mainan sampai waktu berbuka puasa tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meski anak-anak tersebut masih kecil, ternyata masih ada orang besar yang kalah dari mereka.

وقال عمر رضي الله عنه لنشوان في رمضان: ويلك! وصبياننا صيام! فضربه

“’Umar radhiyallahu ‘anhu berkata kepada orang yang mabuk-mabukan pada siang hari bulan Ramadhan, ‘Celaka kamu! Anak-anak kami yang masih kecil saja berpuasa!‘ Kemudian beliau memukulnya.” (Shahih Al-Bukhari, bab “Shaum Ash-Shibyan”, no. 1690)


Melatih anak dekat dan cinta Al-Qur’an bukan mustahil tapi tidak juga semudah kita membalikkan telapak tangan. Dan semisal sudah hapal pun, menjaga agar anak tetap berdekatan dengan Kitabullah adalah sebuah tantangan yang tidaklah mudah dilewati.



Berlatih membaca Al Qur'an


Read More »
05 July | 0komentar

Renungan Idul Fitri

Oleh:
Bahasa Arab adalah satu di antara bahasa dunia yang kaya makna dan kosakata. Istilah id (hari perayaan) dari bentuk kedua kata kerja bahasa Arab: ’ayyada, artinya merayakan, mengamati sebuah perayaan. Perkataan fitr dari kata kerja fatara, bermakna memisahkan, membatalkan puasa dengan makan dan minum pada 1 Syawal setelah berpuasa selama satu bulan (29 atau 30 hari), disebut juga iftar, dan juga bermakna menciptakan. Dari akar kata yang sama kita menemukan al-Fatir, yang berarti Maha Pencipta dari tiada kepada ada.
Jadi ’id al-fitri berarti ”merayakan hari 1 Syawal dengan berbuka atau menghentikan puasa”. Puasa diharamkan pada hari itu.
Ada juga orang mengartikan ’id dengan kembali. ’Id al-fitri diterjemahkan ”kembali pada asal penciptaan manusia yang bersih, suci, tanpa noda, tanpa dosa”, seperti bayi yang baru lahir setelah dibasuh selama Ramadhan. Namun, ada kerancuan. Dalam bahasa Arab, perkataan kembali adalah ’aud atau ’audah, berasal dari bentuk pertama kata kerja ’ada, bukan ’id. Saya lebih mengartikan ’id al-fitri atau ’idul fitri sebagai perayaan berbuka puasa, bagian sikap bersyukur manusia beriman, bukan ”kembali suci.”
Perayaan 1 Syawal adalah hari kegembiraan, dalam batas yang wajar, bagi mereka yang berpuasa Ramadhan, karena iman semata. Di akhir Ramadhan, umat Islam, termasuk bayi, diwajibkan membayarkan sadhaqat al-fitri (zakat fitrah) sebagai simbol spiritual untuk berbagi dengan sektor masyarakat yang serba kekurangan.
Pada waktu yang sama, juga dilakukan pembayaran zakat harta kekayaan yang disalurkan pada mereka yang berhak, seperti fakir, miskin, panitia zakat, mereka yang terlilit utang, dan untuk jalan Allah. Pelaksanaan zakat sampai kini belum optimal di seluruh dunia sehingga jurang antara si kaya dan si miskin masih lebar. Sebuah kenyataan yang amat pedih dan menyakitkan. Jumlah zakat yang ditunaikan masih setengah lumpuh berhadapan dengan kesenjangan sosial ekonomi.
Kembali pada soal penebusan dosa, memang ada sumber hadis yang menyebutkan, ”Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan berdasarkan iman dan semata mengharapkan keridaan Allah, apa yang terdahulu dari dosanya bakal diampuni.” Mungkin didasarkan pada hadis ini, lalu disimpulkan bahwa orang yang benar-benar berpuasa selama Ramadhan akan menjadi manusia suci kembali.
Sekali lagi perkataan ’id tidak berarti kembali, seperti yang pernah saya tulis tahun 2008, tetapi hari perayaan! Jika tak hati-hati memahami hadis ini, orang yang lemah iman akan mudah berbuat dosa untuk ditebus setiap bulan Ramadhan dengan menjalankan puasa. Dalam Al Quran tidak ada bayangan orang yang berpuasa akan terbebas dari dosa.
Disadur dari:Kompas.com.RENUNGAN-IDUL-FITRI-1437H

Read More »
05 July | 2komentar