Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Pendahuluan Modul 3.3 CGP Angkatan 6 Kabupaten Purbalingga


Modul 3.3 membahas tentang program yang berdampak pada murid (student agency). Modul ini mengajak Ibu dan Bapak untuk berefleksi dan melihat kembali perspektif atau cara pandang kita tentang program yang berdampak positif pada murid. Selama ini, sering sekali kita melihat bahwa program-program sekolah, baik program intra kurikuler, program ko-kurikuler, atau program ekstra kurikuler pengelolaannya hanya menempatkan murid-murid sebagai objek dari program-program tersebut. Mereka memang melakukan, atau menjalankan program-program tersebut, namun banyak yang kesulitan untuk mengambil makna dari pengalaman mereka tersebut karena hanya merasakan keterlibatan itu sebagai sebuah keharusan untuk terlibat, rutinitas, kewajiban yang harus dijalankan, atau hanya sekedar sebuah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan. Padahal, kita semua tahu bahwa pengambilan makna adalah esensi dari proses belajar itu sendiri. 
Di dalam modul ini, Ibu/Bapak akan mengeksplorasi bagaimana sesungguhnya kita dapat mendorong student agency (yang dalam modul ini diterjemahkan sebagai kepemimpinan murid) dalam pengelolaan program-program di sekolah. Mendorong kepemimpinan murid dalam program sekolah bukan hanya memungkinkan murid untuk belajar menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya, dan kontributif, namun, pengalaman dan kebermaknaan yang mereka dapatkan dari proses belajar mereka dalam program-program sekolah tersebut sesungguhnya akan memberikan bekal untuk mereka menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat, sehingga, ketika kita berbicara tentang dampak, maka dampak positif dari proses belajar yang dilalui oleh murid-murid kita saat ini tentunya akan dapat terus dirasakan oleh mereka di sepanjang hidupnya. 
Saat di tahapan eksplorasi konsep di dalam modul ini, kami secara sengaja juga akan meminta Ibu/Bapak untuk mencoba mengaitkan konsep yang sedang dipelajari tersebut dengan Standar Nasional Pendidikan. Kami berharap Ibu/Bapak dapat melihat bahwa upaya mendorong kepemimpinan murid dalam berbagai program atau kegiatan di sekolah ini sesungguhnya juga merupakan upaya untuk memenuhi apa yang digariskan dalam Standar Nasional Pendidikan. 
Menumbuhkan kepemimpinan murid sejatinya adalah bagian dari sebuah upaya kolaboratif yang seharusnya dilakukan oleh semua pihak yang berkaitan dengan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Semoga proses pembelajaran yang Ibu dan Bapak lalui di modul ini dapat memberikan pengalaman baru, bermakna, dan membuka cakrawala berpikir yang lebih luas, sehingga dapat membantu Ibu/Bapak dalam melakukan pengelolaan berbagai program atau kegiatan yang berpihak pada murid di sekolah Ibu dan Bapak. Tetaplah semangat!
Isi Materi Modul: 
Kepemimpinan murid: Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan murid Suara murid, Pilihan murid, Kepemilikan murid Kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Program atau kegiatan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.

Read More »
02 March | 0komentar

Lokakarya 4 CGP Angkatan 6 Kabupaten Purbalingga



Lokakarya 4 CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga dilaksanakan tanggal 25 Februari 2023 di SMA Negeri 1 Padamara. Berbeda kelompok dari lokakarya 1 s.d. 3. Pada Lokakarya 4 terdapat 3 Pengajar praktik (PP) dengan anggota kelompoknya. 
Materi yang disampiakan pertama, pengajar praktik mengajukan beberapa pertanyaan kepada CGP tentang perbedaan dari Coaching ,Mentoring dan Konseling. 
Penjelasan dari Coaching adalah proses di mana seorang coach, menuntun coachee untuk menemukan ide, cara untuk mengatasi masalah nya atau mencapai tujuannya.
Mentoring adalah proses dimana seorang mentor membagikan pengalamannya untuk membantu mentee mengembangkan dirinya. Hubungan antar mentor dan mentee adalah seorang yang berpengalaman dan yang belum berpengalaman. Mentor biasanya meberi tips pada mentee. 
Konseling berarti proses di mana konseli di bantu untuk memecahkan masalahnya .Hubungan antara konselor dan konseli adalah seorang  yang ahli dan seseorang yang, membutuhkan bantuan.
Prinsip-prinsip Coaching ada 3 yaitu 
Kemitraan berarti posisi antara coach dan coachee setara ,
Proses kreatif mengedepankan percakapan dua arah, menghasilkan ide-ide baru ,memaksimalkan potensi, perlu adanya rencana tindak lanjut oleh rekan /coache yang sedang di kembangkan.

Menarik di lokakarya ini semua kelompok CGP dapat langsung mempraktekan hasil Coaching bersama menggunakan alur percakapan "TIRTA " yaitu Tujuan ,Identifikasi ,Rencana aksi , Tanggung Jawab . Tujuan adalah tahap awal di mana kedua pihak ,coach dan coachee ,menyepakati tujuan pembicaraan yang berlangsung , Identifikasi adalah tahap di mana coach mengali dan memetakan situasi yang sedang di bicarakan .Rencana Aksi adalah tahap  pengembangan ide untuk rencana yang akan di buat .Tanggung Jawab adalah tahap membuat komitmen atas hasil yang akan di capaiu untuk langkah selanjutnya .
Menganalisa video hasil supervisi kelas yang dilakukan oleh PP kemudian melakukan analisis tentang, tujuan, rencana pengembangan, strategi pengembangannya. 
3 rangkaian supervise akademik  yaitu Pra-observasi ,kedua Observasi dan ke tiga Pasca observasi .di kegiatan ini CGP Melakukan kegiatan supervise akademik bersama dengan sesama CGP berpasang-pasangan melakukan semua kegiatan dan di lakukan Refleksi praktik coaching dari pengalaman yang di lakukan ketika praktek coaching.
Pengajar praktik membagi dalam 3 kelompok mengajak CGP untuk berdiskusi dan menuliskan pengalamannya dalam pos-it . Pertanyaan yang  
1. Apa yang menarik ketika melakukan coaching ? 
 2. Hal apa yang sulit ketika melakukan coaching ? 
 3. Apa insinght yang CGP dapatkan setelah melakukan proses coaching ? 
 4. Apakah ada hal --hal terkait coaching yang masih CGP belum paham ? 

 Selanjutkan kegiatan di lakukan dalam praktik Coaching ,Mengisi lembar observasi ,dan terakhir praktik rangkaian supervise akademik dengan pola pikir coaching .Di lanjutkan dengan Refleksi lokakarya 4 Untuk menguatkan peran CGP sebagai pemimpin pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada kelas ,namun juga pada rekan sejawat CGP dapat mendampingi rekan sejawat untuk menyusun RPP yang Berdiferensiasi serta kuat unsur sosial Emosionalnya.Dan melakukan percakapan pra --observasi serta observasi .


Read More »
27 February | 0komentar

Pendampingan Individu 4

 

Bersama Pengajar praktik Bapak Muhammad Saefudin (Mr.Sae) dilaksanakan Pendampingan Individu (PI) 4 pada Hari Jumat, 24 Februari 2023. Pada pelaksanaan pendampingan individu 4 ini melakukan beberapa kegiatan

terdapat 4 Bagian awal pendampingan dengan beberapa pertanyaan oleh pendamping praktik.

Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan. Lembar observasi yang dimaksud merupakan lembar observasi yang sama dengan yang digunakan saat simulasi tatap muka virtual dengan fasilitator ditanyakan proses yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir dan hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan tersebut Apresiasi kemajuan-kemajuan yang disampaikan oleh Calon Guru Penggerak. 

Bagian inti pendampingan Jelaskan tujuan khusus pendampingan Diskusi terkait praktik coaching bersama rekan sejawat: 

Sebelum melakukan praktik coaching, Pendamping/ Pengajar Praktik mendiskusikan rencana coaching yang terdapat dalam lembar observasi (di lampiran). Calon Guru Penggerak bersama rekan sejawat yang sudah diminta untuk latihan coaching mempraktikkan coaching di depan Pendamping/Pengajar Praktik (rekan sejawat menjadi coachee). 

Pendamping/Pengajar Praktik memberikan umpan balik terhadap praktik coaching pada lembar observasi yang telah diisi di bagian komentar. Setelah Calon Guru Penggerak bersama rekan sejawat praktik coaching, Calon Guru Penggerak dan rekan sejawatnya dipandu melakukan refleksi setelah praktik coaching dengan menggunakan pertanyaan kunci: Menurut Bapak/ Ibu apa saja hal baik dari praktik coaching yang sudah dilakukan? Apa saja hal yang menurut Bapak/ Ibu perlu ditingkatkan dari praktik coaching-nya? Bagaimana perasaan Bapak/ Ibu setelah melakukan praktik coaching pada rekan Bapak/ Ibu? 

Mintakan juga refleksi rekan sejawatnya: 

Menurut Bapak/ Ibu, bagaimana Bapak/ Ibu CGP dalam mempraktikkan coaching kepada Anda? Apa hal baik yang Anda rasakan dari praktik coaching ini? Jika ada yang perlu dikembangkan, bagian mana yang menurut Bapak/ Ibu perlu dikembangkan lebih lanjut? Diskusi observasi kelas oleh rekan sejawat dengan pertanyaan kunci: Bagaimana pengalaman Bapak/ Ibu ketika meminta rekan guru lain mengobservasi praktik pembelajaran yang Bapak/ Ibu lakukan di ruang kelas? Menurut Bapak/ Ibu, bagaimana praktik pengajaran yang terjadi saat dilakukan observasi? Apa komentar rekan guru yang mengobservasi setelah melakukan observasi praktik mengajar Bapak/ Ibu? Apa hal-hal yang sudah baik yang sudah Bapak/ Ibu lakukan di kelas dan apa hal-hal yang menurutnya perlu Bapak/ Ibu perbaiki? Apa hal yang ingin Bapak/ Ibu ketahui atau perbaiki setelah melakukan praktik mengajar tersebut berdasarkan respons dari murid Bapak/Ibu? 

Diskusi mengenai aksi nyata modul 2.1 dan 2.2 (Pendamping/Pengajar Praktik melihat serta bagaimana tugasnya) Bagaimana tugas aksi nyata modul 2.1 dan 2.2 yang Bapak/ Ibu sudah coba kerjakan? Adakah kendala/ kesulitan yang dihadapi? Bagaimana perasaan Bapak/ Ibu selama mengerjakan tugas tersebut? Apa hal yang bisa Bapak/ Ibu ambil pelajarannya dari mengerjakan tugas tersebut? Apa rencana atau perbaikan ke depannya berdasarkan aksi nyata tersebut? 

Bagian akhir pendampingan Melakukan refleksi terhadap proses pendampingan saat ini: Setelah Bapak/ Ibu menjalani program PGP ini apa hal yang menurut Bapak/ Ibu paling Bapak/Ibu kuasai dari materi-materi yang sudah dipraktikkan? Materi apa yang Bapak/ Ibu rasakan masih membingungkan dan ingin dipelajari lebih dalam? Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring. Memotivasi untuk tetap mencoba meminta umpan balik dari rekan guru, murid, dan mempraktikkan coaching baik ke rekan guru lainnya atau ke murid.

Pendamping/ Pengajar Praktik mengingatkan CGP untuk mengisi Lembar Pengecekan Mandiri Kompetensi untuk Lokakarya 5 Pendamping/ Pengajar Praktik melakukan pendokumentasian lembar observasi yang telah diisi, kemudian memberikan lembar tersebut kepada CGP untuk dipelajari kembali Melakukan penilaian terhadap proses refleksi Calon Guru Penggerak berdasarkan rubrik pada lampiran. Mengisi Jurnal Pendampingan dalam LMS, mengisi daftar hadir, dan rencana pendampingan selanjutnya. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator, maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.





Read More »
27 February | 0komentar

Demontrasi Kontekstual Modul 3.2

Link Youtube

Tugas Modul 3.2. Demonstrasi Kontekstual dalam bentuk artikel berikut. Juga disajikan dalam bentuk video di Youtube, klik disini

Tujuan Pembelajaran
  1. CGP dapat menganalisis tentang visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video praktik baik yang ada.
  2. CGP dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing tahapan B - A - G - J - A dari tayangan video yang ada. 
  3. CGP dapat mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video. 
  4. CGP dapat menganalisis modal utama apa saja yang dimanfaatkan contoh video praktik baik ini.

Gunakan pertanyaan - pertanyaan di bawah ini untuk membantu menganalisis video. 
Kira-kira apakah visi dari sekolah tempat guru dalam video tersebut mengabdi? 



Apakah prakarsa perubahan yang akan dilakukan oleh guru dalam tayangan video? 



Apakah Pertanyaan Utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut?




Kegiatan/tindakan apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang menggambarkan tahapan: B A G J A Apa peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video? 

B = BUAT PERTANYAAN UTAMA
  • Guru berkoordinasi dengan teman sejawat untuk merumuskan prakarsa perubahan yang akan dilakukan
  • Meminta pendapat murid untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang dapat meningkatkan semangat belajar 
  • Meminta pendapat murid tentang apa saja yang disukai di dalam kelas 
  • Mengajak murid untuk berkunjung kekelas 2 dan kelas 6 guna melihat hal-hal yang mereka sukai

A : Ambil Pelajaran
  • Guru memfasilitasi untuk melakukan survey secara langsung ke kelas 2 dan kelas 6 yang memiliki karya- karya kelas yang beragam yang ditempelkan. 
  • Guru memberi kesempatan kepada murid untuk mencari inspirasi seluas-luasnya 
  • Guru memfasilitasi murid dalam kelompok untuk mendiskusikan apa yang mereka suka dari kelas lain dan apa dari kelas kita 
  • Guru menampung semua pendapat murid 
  • Guru memandu murid untuk mencari pengalaman positif dari kelas lain untuk dijadikan pelajaran
G = GALI MIMPI
  • Guru memfasilitasi kelompok untuk mengambil bahan- bahan untuk menuliskan kelas yang mereka impikan.
  • Guru meminta murid untuk membayangkan kelas impian mereka
  • Guru meminta murid untuk menjelaskan design kelas yang mereka impikan sebagai penyemangat belajar
  • Guru meminta murid untuk menyampaikan/ mempresentasikan gagasan dari tiap kelompok dari kelas yang mereka impikan
J = JABARKAN RENCANA
  • Guru membimbing murid untuk mendata hal-hal yang dibutuhkan kelas impian
  • Murid diajak berkontribusi dalam membuat kelas impian dan dibagi tugas secara berkelompok sebagai tanggungjawa bersama
A = ATUR EKSEKUSI
Menyepakati kapan akan dilakukan penyusunan kelas impian bersama dengan murid




Read More »
21 February | 0komentar

Koneksi Antar Materi - Modul 3.2

Sumber Daya Budaya

Pada koneksi antar materi di Modul 3.2, membuat koneksi materi dari modul-modul sebelumnya dan diminta kesimpulan. Pada koneksi antar materi di modul ini dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan sebgai berikut: 


Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya' dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah!

Sumber daya sebagai suatu komunitas sekolah adalah suatu kesatuan yang tidak bisa berdiri sendiri. Dalam pengelolaan sumber daya oleh Pemimpin Pembelajaran dalam pemanfaatan pada aset-aset sekolah yang dimiliki dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin pembelajaran. Pemanfaatan sumber daya yang ada di sekolah menjadi modal utama dalam membangun kekuatan atau potensi dalam ruang lingkup warga sekolah, lingkungan dan masyarakat, yang bermuara pada kebermanfaatan bagi peserta didik. Sebagai sebuah ekosistem di sekolah sumber daya yang ada saling berhubungan/ interaksi atau hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antara komponen dalam ekosistem, yaitu dalam hal ini adalah komponen biotik yaitu unsur yang hidup dan komponen abiotik, yaitu unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup) ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya, seperti hubungan antara Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga Kependidikan, Pengawas Sekolah, Orang Tua dan Masyarakat sekitar sekolah. Sedangkan faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah: Keuangan dan Sarana dan prasarana termasuk media pembelajaran dan sarana teknologi informasi.
Aset Manusia dan Lingkungan

Melalui pemetaan kekuatan atau potensi sumber daya yang ada di sekolah, sebagai pemimpin pembelajaran harus dapat mengimpelementasikan kekuatan tersebut melalui konsep 7 modal utama yang terdapat di sekolah, yakni 1. Modal Manusia, 2. Modal Fisik, 3. Modal Sosial, 4. Modal Finansial, 5. Modal Politik, 6. Modal Lingkungan/ Alam, 7. Modal Agama dan budaya. Pengelolaan 7 oleh pemimpin pembelajaran menjadi modal utama sebagai kekuatan sekolah. Pemimpin pembelajaran juga harus dapat memanfaatkan pendekatan berfikir dalam pengelolaan asset, diantaranya Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan melihat dengan cara pandang negatif. memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja, dan pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah memusatkan pikiran pada kekuatan positif, pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.


Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

Pengelolaan sumber daya yang tepat dan dapat mendorong pada proses pembelajaran dikelas menjadi lebih berkualitas merupakan bagian dari pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah. Contoh : guru sebagai salah satu modal tentu akan berkorelasi langsung pada peningkatan PBM yang berkualitas jika sekolah mempunyai jadwal bagi guru-guru untuk mengembangkan kompetensinya melalui diklat. Dengan terupgradenya pengetahuan guru menyesuaikan dengan perkembangan kekinian pada materi sesuai dengan bidangnya tentu akan tertranfer knowledge tersebut pada siswa. Pengelolaan modal lingkungan dipadu dengan modal fisik akan berkorelasi dengan peningkatan proses KBM. Lingkungan sekolah yang kondusif dari segi sosial maupun politik akan menciptakan proses belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) yang dapat menitikberatkan pada kemampuan, pengalaman, pengetahuan, dan hasrat yang dimiliki oleh anggota komunitas, yang dijadikan sebagai kekuatan untuk maju dan berkembang. Sehingga sekolah dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mendorong pada proses pembelajaran dikelas menjadi lebih berkualitas, maka sekolah dapat menerapkan model pengembangan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA), yaitu 7 modol/aset utama ini merupakan salah satu alat yang dapat membantu menemukenali sumber daya yang menjadi aset sekolah dan ketujuh aset ini dapat saling beririsan satu sama lain, dan contoh 7 Modal Utama, antara lain : Modal Manusia Modal manusia tersebut terdiri dari kepala sekolah, pengawas, guru, orag tua, dan murid serta ketenaga kependidikan seperti tata usaha, penjaga sekolah. Dengan mengelolaan modal ini melalui pengembangan kompetensi sebagai contoh pada dalam satu sekolah terdapat guru selalu yang selalui mengupgrade pengetahuan melalui diklat atau media yang lainnya. Terdapat tranfer pengetahuan kekinian terhadap siswa. Menggali potensi dalam bidang akademik untuk mengikuti perlombaan. Modal Sosial Pemanfaatan modal sosial dalam hal ini dapat melalui kerjasama dengan MGMP tingkat sekolah maupun MGMP antar sekolah untuk meningkatkan kompetensi sekolah. Kerjasama dengan Puskesmas untuk meningkatkan mutu kesehatan di sekolah
Modal Fisik Modal fisik yang terdapat disekolah adalah bangunan dan sarana prasarana yang dapat dimanfaatkkan sesuai dengan bentuk dan pemanfaatanya, misalnya laboratorium komputer dapat dimanfaatkan untuk belajar mengenai TIK dll. Modal Lingkungan/Alam Lingkungan / alam yang ada disekitar sekolah merupakan modal yang sangat berharga untuk menciptakan pembelajaran yang menyenagkan, seperti memanfaatkan lingkungan menjadi area apotik hidup dan dapat dimanfaatkan untuk belajar tentang obat dan pemanfaatanya. Modal Financial Modal finansial menjadi sangat perlu dipertimbangkan, karena untuk mewujdukan pembelajaran yang berkualitas perlunya adanya perencanaan yang matang, seperti pembuatan rencana kerja yang diimbangi dengan rencana anggaran biayanya yang mendukung untuk keberlangsungan proses pembelajaran manjadi lebih berkulitas. Modal Politik Dalam modal politik ini merupakan kerjasama dengan pihak luar, seperti dukungan dari Kodim Purbalingga terhadap program kedisiplinan dengan mendukung program kegiatan Pendidikan berkarakter. Kerjasama dengan Polsek berkaitan dengan budaya lalulintas. Bekerjasama MOU dengan Indusri pasangan. Modal Agama dan Budaya Modal Agama dan Budaya untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas yakni, dengan adanya warga sekolah dan lingkungan religius, adanya tokoh agama baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar, dan terlibat aktif dalam komunitas keagamaan dan budaya daerah setempat. Misalnya menyelenggarakan program sekolah yang menunjang peningkatan budaya positif berupa budaya industri dan pendidikan karakter, dan menyelenggearakan kegiatan keagamaan dengan melibatkan tokoh agama disekitarnya.

Aset Budaya Displin

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.






Keterkaitan modul 3.2 dengan modul 1.1 yaitu Nilai Filosofi Ki Hadjar Dewantara 
Ki Hajar Dewantara melalui filosiofinya yang mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan,bahwa pendidikan merupakan kegiatan menuntun segala kekuatan kodrat yang pada anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Pemanfaatan asset kekuatan guru dan siswa sehingga guru sebagai pemimpin pembelajaran harus dapat melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan, dan berpihak pada murid, karena murid bukanlah kertas kosong, namun setiap murid memilki potensi yang berbeda-beda, dan tugas kita sebagai guru hanya menuntun dan menebalkan potensi yang sudah mereka miliki. 



Nilai dan Peran Guru Penggerak 
Guru sebagai pendidik merupakan bagian dari 7 modal utama, yaitu sebagai modal manusia, dalam hal ini guru sebegai pemimpin pembelajaran nilai dan peran yang sagat penting dalam proses belajar dikelasnya, sehingga ilai-nilai mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada murid harus dijadikan landasan dalam terciptanya pebelajar yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dan guru juga harus dapat berperan dalam membangun sinergi dilingkungan sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, serta mewujudkan kepemimpinan murid, dengan nilai dan peran guru secara aktif, maka akan menciptakan generasi unggu dengan memanfaatan modal utama untuk menggali potensi murid-muridnya.
 
Visi Guru Penggerak 
Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus memilki Visi guru penggerak yang berbasis IA (Inkuiri Apresiatif) melalui alur BAGJA. Pada konsep terebut dapat juga digunakan sebagai pengelolaan sumber daya yang ada disekolah. Bahwa Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, landasan berpikir, yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, organisasi, dan dunia sekitarnya, baik dari masa lalu, masa kini, maupun masa depan.
Budaya Positif
Sebagai salah satu asset bentuk kekuatan, Budaya positif dilingkungan sekolah merupakan budaya yang mendukung segala bentuk perkembangan murid, 

Murid dan guru peraih juara sebagai Aset
dengan tujuan memanusikan manusia dengan menerapkan disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/kelas, sehingga akan menghasilkan out put dari peserta didik yang memilki karakter kuat dimasa depan. Misalnya dengan melakukan resitusi akan menciptakan peserta didik yang memilki karakter positif dimasa depannya.


 Pembelajaran Diferensiasi


Pembelajaran berdiferensiasi adalah sebuah cara dalam pembelajaran yang sangat berpihak kepada siswa, sesuai dengan kesiapan belajar siswa dan profil belajar siswa yang berbeda sesuai dengan keunikannya. Sebelum melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru harus sudah melaksakanan pemetaan terhadap minat belajar siswa. Dalam proses pembelajaran berdifrensiasi akan sangat dapat terwujud, jika pemanfaatan sumber daya yang ada disekolah seperti guru dan murid, seta modal lingkungan, modal fisik dan yang lainnya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pembelajaran Sosial dan Emosional
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) merupakan strategi atau cara seorang pemimpin pembelajaran dalam melakukan kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah, yang menenkankan pada keterampilan dan pengelolaan mengenai aspek-aspek sosial emosional. Teknik mindfulness juga dapat dijadikan strategi bagaimana acara mengelola sumber daya manusia, yakni murid sehingga melalui tahap tersebut potensi kecerdasan sosial emosional anak bisa berkembang optimal.

Coaching
Coaching merupakan sebuah strategi atau acara seorang pemimpin pembelajaran untuk melakukan pengembangan kekuatan diri pada diri anak dengan menuntun, mendampingi anak, untuk menggali potensi anak dan memaksimalkannya. Pada proses Coachee memberikan kesempatan anak-anak berkembang dan menggali proses berpikir pada diri anak, yang didalamnya terdapat Caach sebagai pengembangan kekuatan dan potensi pada coachee sebagai lawan bicara.


Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam prosesnya akan selalu berhadapan dengan dua situasi yakni, dilema etika dan bujukan moral yang dituntut pada pengembilan keptusan. Sebagai pemimpin pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan yang baik, diharapkan pada pengambilan keputusan tersebut dengan mengedepankan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi seluruh elemen yang terlibat didalamnya,yaitu dengan langkah-langkah pengambilan keputusan berdasarakn 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Prinsip tersebut sanat penting karena hal ini sangat terkait dengan pengelolaan sumber daya yang ada disekolah.

Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
Sebelum belajar modul 3.2 mengenai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya. Dalam pngambilan keputusan lebih banyak berpikir pada kekurangan, hal menyebabkan tidak jarang perasaan yang timbul adalah, perasaan yang pesimis, negatif sehingga berakhir dengan kegagalan. Dengan mempelajari modul 3.2 ini, sudut pandang mengenai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya ini menjadi berubah, karena ternyata seorang pemimpin harusnya selalu mengedanpan pola pikir berbasis kekuatan/aseet, sehingga hal tesebut membuat kita akan berpikir postif dengan memanfaatkan sumber daya atau aset yang ada disekelilingya.

Read More »
18 February | 0komentar

Aset- Aset Dalam Sebuah Komunitas


Sebagai sebuah komunitas, sekolah dapat memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya sama seperti komunitas pada umumnya. Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki sekolah dapat memanfaatkan konsep yang digunakan pada pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset. Kerangka dari Green dan Haines (2016), yang memetakan 7 aset utama, atau sebagai modal utama. Tujuh modal utama ini merupakan salah satu alat yang dapat membantu menemukenali sumber daya yang menjadi aset sekolah. 
Dalam pemanfaatannya, ketujuh aset ini dapat saling beririsan satu sama lain. Misalnya modal budaya dapat beririsan dengan modal agama. 
Selengkapnya kita bisa pelajari sebgai berikut:

Modal Manusia 
  • Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang. 
  • Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala. 
  • Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok. Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi. Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik. 

Modal Sosial 
  • Modal sosial dimaknasi sebagai norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat. 
  • Ini juga dapat dimaknai sebagai investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas hidup berdampingan, contohnya adanya kepemimpinan, kerjasama, saling percaya, dan rasa memiliki masa depan yang sama. 
  • Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, atau kesamaan hobi. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat. 

Modal Politik 
  • Modal politik tidak hanya dimaknai sebagai sebuah aktivitas demokratis dalam tataran politik praktis tapi merupakan kemampuan kelompok untuk memengaruhi distribusi sumber daya di dalam unit sosial.
  • Sebagai kendaraan dalam mencapai tujuan, modal politik berkaitan dengan kekuasaan dan kebijakan. Modal politik juga menjadi sebuah instrumen melalui sumber daya manusia yang dapat memengaruhi kebijakan untuk mencapai kepentingan. Selain itu, modal politik dapat bersifat struktural apabila merujuk pada atribut-atribut dalam sistem politik yang menajamkan partisipasi dalam pengambilan keputusan. 
  • Modal politik sebagai sebagai salah satu aset sekolah dapat digunakan untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran. Misalkan seorang kepala sekolah dengan kewenangan yang dimilikinya, menggunakan kewenangannya untuk membuat kebijakan-kebijakan yang mengakomodir kepentingan warga sekolah dan peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid. 

Modal agama dan budaya 
  • Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik. Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.
  • Kebudayaan merujuk pada hasil cipta dan karya manusia yang unik yang lahir dari serangkaian ide, gagasan, norma, perilaku, serta benda. Modal budaya dijelaskan dari tiga hal, yaitu keadaan yang melekat dan mewujud, seperti nilai dan tradisi yang dianut dan berkembang dalam masyarakat; keadaan konkret hasil cipta dan karya, seperti lukisan, buku, mesin, kerajinan tangan, dan semua benda yang dihasilkan oleh manusia sebagai bentuk kreativitas; dan sebuah bentuk yang dapat dipelajari melalui kualifikasi akademik, yaitu sekolah. 
  • Identifikasi dan pemetaan modal budaya dan agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya. 
  • Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama. 

Modal Fisik 
Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu: 
  • Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan. 
  • Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain. 

Modal lingkungan/alam
  • Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup. 
  • Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali. 

Modal finansial 
  • Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas. 
  • Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal. 
  • Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan.

Read More »
16 February | 0komentar