Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Paradigma Berpikir Among

Paradigma berfikir Coaching

Pada reflrksi diri paradigma berfikir coaching terdapat beberapa komponen dan telah di tulis pada postingan sebelumnya, klik disini. Dalam ruang kemerdekaan belajar, proses coaching juga merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak coach dan coachee. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dalam dapat membuat coachee melakukan metakognisi. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga mendorong coachee berpikir secara kritis dan mendalam yang bermuara pada coachee dapat menemukan kekuatan diri dan potensinya untuk terus dikembangkan secara berkesinambungan atau menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat.
Pengembangan kekuatan dan potensi diri inilah yang menjadi tugas seorang coach (pendidik/pamong). Apakah pengembangan diri seorang coachee cepat, perlahan-lahan atau bahkan berhenti adalah tanggung jawab seorang coachee. Pengembangan diri baik seorang coach atau coachee dapat dimaksimalkan dengan proses coaching. 
Coaching, sebagaimana telah dijelaskan pengertiannya dari awal memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi diri sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Proses coaching yang berhasil akan menghasilkan kekuatan bagi coach dan coachee untuk mengembangkan diri secara berkesinambungan.


Sumber: Modul Pendidikan Guru Penggerak

Read More »
25 March | 0komentar

Tentang Pendampingan Individu Guru Penggerak (PI Ku)

Guru Indonesia yang diharapkan tersebut mencirikan lima karakter yaitu berjiwa nasionalisme Indonesia, bernalar, pembelajar, profesional, dan berorientasi pada peserta didik. Berbagai kebijakan dan program sedang diupayakan untuk hal tersebut dengan melibatkan berbagai pihak menjadi satu ekosistem pendidikan yang bergerak dan bersinergi dalam satu pola pikir yang sama antara masyarakat, satuan pendidikan, dan pemangku kebijakan. Program tersebut dinamakan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang sejatinya mengembangkan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru sebagai bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar melalui pendidikan guru. 
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pengembangan pengalaman guru maka diperlukan pembimbingan dalam bentuk pendampingan individu kepada guru penggerak. Pendampingan individu adalah proses coaching dan mentoring Pengajar Praktik kepada Calon Guru Penggerak.
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan  pendampingan individu yang dilakukan oleh Pengajar Praktik. 

Tujuan 
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya sehingga Calon Guru Penggerak mampu: 
  • mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi; 
  • memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik;
  • merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua. 

Berikut Pendampingan individu saya selama menjadi CGP dalam masa Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupeten Purbalingga:

foto Pendampingan Individu :


PI 1

PI 2


PI 3


PI 4


PI 5

PI 6


Read More »
25 March | 0komentar

Pendampingan Individu 5


Pendampingan Individu 5 dilaksanakan pada Hari Jumat, 17 Maret 2023.

Bagian inti pendampingan Individu 5 adalah PP (Pengajar Praktik) menjelaskan tujuan khusus pendampingan. Diskusi hasil pemetaan sumber daya dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan: 
Apa yang Bapak/Ibu temukan ketika melakukan proses pemetaan sumber daya? 
Adakah hal-hal menarik dan khusus yang ditemukan? 
Perubahan apa yang Bapak/Ibu harapkan dapat terjadi di lingkungan sekolah setelah Bapak/Ibu mengetahui sumber daya yang ada dan bagaimana Bapak/Ibu mewujudnyatakan perubahan tersebut?
Bagaimana Bapak/Ibu akan menggunakan hasil pemetaan yang diperoleh untuk memaksimalkan potensi sekolah? 
Refleksi proses pembuatan peta sumber daya dengan menggunakan pertanyaan: 
Bagaimana proses Bapak/Ibu dalam menemukan/mengidentifikasi sumber daya yang ada di sekolah?
Apa saja kendala dan tantangan yang Bapak/Ibu hadapi saat melakukan identifikasi sumber daya sekolah dan bagaimana Bapak/Ibu mengatasinya? 
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu ketika berhasil mengidentifikasi sumber daya sekolah? 
Apa pertimbangan Bapak/Ibu dalam menentukan sumber daya sekolah? 
Apakah terdapat hal lain yang dapat dijadikan sumber daya sekolah yang belum Bapak/Ibu temukan dalam proses yang sudah berlangsung? 

Refleksi proses pengambilan keputusan dengan menggunakan pertanyaan: 
Berdasarkan hasil pemetaan yang Bapak/ Ibu lakukan, bagaimana hal tersebut memengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan Bapak/ Ibu? 
Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu masih perlu dikembangkan atau perlu dievaluasi? 
Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu mendukung keberhasilan dari keputusan yang diambil? 
Adakah pengalaman yang terjadi (baik dalam waktu dekat ataupun sebelum mengikuti Pendidikan Guru Penggerak) yang mencerminkan dilema etika, baik itu terkait murid maupun rekan sejawat? 
Menurut Bapak/Ibu, apakah proses pengambilan keputusan yang dilakukan sudah sesuai dengan prinsip dan langkah yang dipelajari di modul 3.1? 
Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu masih perlu dikembangkan atau perlu dievaluasi dari proses pengambilan keputusan tersebut? 

Refleksi pencapaian kompetensi bulan ke-5 berdasarkan Lembar Pengecekan Mandiri Kompetensi pada Lokakarya 5 dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: 
Apa saja pencapaian Bapak/Ibu pada pembelajaran bulan ini? 
Apakah terdapat tantangan dan kesulitan selama proses pembelajaran dan bagaimana Bapak/Ibu menanggapi tantangan dan kesulitan tersebut? 
Bagaimana Bapak/Ibu akan menggunakan pencapaian tersebut untuk proses pembelajaran selanjutnya?

Bagian akhir pendampingan 
Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring. Mendorong untuk terus memetakan sumber daya dalam melakukan perubahan dan perbaikan pembelajaran. Melakukan penilaian terhadap proses refleksi Calon Guru Penggerak berdasarkan rubrik pada lampiran. Mengisi Jurnal Pendampingan dalam LMS, mengisi daftar hadir, dan rencana pendampingan selanjutnya. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator, maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.

Read More »
24 March | 0komentar

Lokakarya 5 CGP Angkatan 6 Kabupaten Purbalingga

 


Lokakarya 5 CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga dilaksanakan di SMA negeri 1 Padamara Kab.Purbalingga pada tanggal 18 Maret 2023.Pada kegiatan lokakarya ke 5  yaitu menjalankan tahapan inkuiri apresiasif (BAGJA)Yaitu merancang program berorentasi pada kepemimpinan murid (Student Agency )  dengan mengoptimalkan aset yang di miliki sekolah .Dalam kegiatan lokakarya ke 5 ini mempunyai tujuan belajar yaitu 
1. CGP Mampu memaknai data yang di peroleh dalam tahapan B(Buat pertanyaan ) dan A ( Ambil Pelajaran ) untuk menjadi informasi dalam merancang fase Gali mimpi . 
2. CGP Dapat menentukan actor --aktor yang akan di libatkan dalam fase gali mimpi sekaligus menyusun  strategi pelibatan actor. 
3) Membuat rencana program berkaitan dengan Perubahan yang ditawarkan pada kepemimpinan murid






Read More »
23 March | 0komentar

Pendampingan Individu 3 CGP

 


Di Pendampingan Individu ke-3 ini, PP bersama CGP focus pada: 
1) Refleksi hasil survey (feedback 360) dan penialaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak; 
2) Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional; 
3) Diskusi hasil Lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA); 
4) Refleksi 

Hal-hal yang dibahas/dibicarakan selama proses pendampingan individu ke-3 berlangsung: 
 a) Di bagian Awal Pendampingan 
 PP menyapa dan menanyakan kabar para CGP dan menjelaskan bahwa Aktivitas pendampingan kali ini, tentang kompetensi CGP dari hasil umpan balik, kemudian praktik baik di kelas dan di sekolah terkait dari Modul 2.2. Dan kelanjutan dari PI 2 tentang prakarsa perubahan dan visi sekolah. PP mengingatkan dan memastikan para CGP telah meng-input instrumen lembar umpan balik (Lampiran 5)  ke LMS sesuai dengan responden yang telah ditetapkan. 

b) Bagian Inti Pendampingan
 PP dan CGP berdiskusi dan merefleksi hasil survei (umpan balik 360 derajat) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak, PP menggali CGP untuk menyampaikan hasil analisis dan refleksi dari umpan balik 3600(Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak. PP dapat memberikan pertanyaan lanjutan kepada CGP dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik kepada CGP tentang kompetensi guru penggerak, apa yang kurang baik/ perlu ditingkatkan menurut responden terhadap kompetensi bapak/Ibu? Jelaskan menurut masing-masing responden (kepala sekolah, rekan sejawat, dan murid). 
Apa rencana Bapak/Ibu ke depannya untuk semakin mengasah kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki? Siapa saja yang akan Bapak/Ibu libatkan untuk meningkatkan kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki? Diskusi PP dengan CGP tentang Rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional. PP mengajak CGP berdiskusi terkait rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional, dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang mengarah ke implementasi CGP setelah mempelajari modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional muai dari perencanaan dan pelaksanaanya.



Read More »
23 March | 0komentar

Pendampingan Individu 1


Pendampingan 1 dilaksanakan tanggal 27 Oktober 2022 bersama Pengajar Praktik Bp. Muhammad Syaefurohman. Fokus pendampingan individu-1 pada Pendidikan Guru Penggerak terdiri dari hal yang berkaitan dengan tugas-tugas CGP. Kegiatannya meliputi tindak lanjut hasil belajar, tindak lanjut hasil lokakarya orientasi, pembuatan kerangka portofolio digital serta posisi diri dan rencana pengembangan kompetensi. 
Pada kegiatan ini Pengajar Praktik (PP) melalukan pendampingan dengan PP berusaha memberikan pertanyaan terbuka terkait permasalahan yang dihadapi oleh CGP. 
  • Apa yang mendorong Anda melakukan perubahan tersebut?
  • Bagaimana respons peserta didik Anda atas perubahan yang dilakukan? 
  • Bagaimana Anda memandang respons tersebut?
  • Apa hal yang sudah baik dari perubahan tersebut? 
  • Apa hal yang akan Anda lakukan/ rencanakan setelah pendampingan ini terkait perubahan praktik pembelajaran di kelas sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Pada akhir coaching, CGP mampu merumuskan sendiri solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Secara umum aktivitas pembelajaran selama pendampingan individu-1 berjalan lancar. Hal ini karena adanya komunikasi awal dengan CGP sebelum PP melakukan pendampingan. Pada tahap awal pendampingan, pendamping terlebih dahulu menanyakan kabar. Setelah itu menyampaikan tujuan dan fokus pendampingan. Tidak lupa meminta CGP menyiapkan dokumen yang dibutuhkan dalam pendampingan. 
Dokumen tersebut meliputi Lembar Kerja 2 Posisi Diri, Kerangka Portofolio Digital, dan dokumentasi aksi nyata.  Pada tahap tindak lanjut hasil belajar, Solusi yang berhasil ditemukan terkait upaya mengembangkan diri dan orang lain. Melalui diskusi CGP mendapat gambaran tentang teknis implementasi aksi nyata sub modul 1.4. 
Tahap selanjutnya adalah Pembuatan Kerangka Portofolio Digital. Sesi ini dijalankan dengan model mentoring. CGP memperoleh bimbingan dalam mengunggah aksi nyata dan dokumen lainnya ke portofolio digital yang sudah dibuat. CGP juga memperoleh masukan dari PP terkait menu wajib dalam portofolio digital. Pada tahap ini, terjadi perkembangan kompetensi CGP dalam mengelola portofolio digital sehingga tampilannya lebih menarik.  
Diakhir pendampingan, CGP melakukan refleksi terkait pendampingan. Hasil refleksi menunjukkan bahwa pendampingan individu-1 telah berjalan dengan baik. 




Read More »
23 March | 0komentar