Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label Media Interaktif. Show all posts
Showing posts with label Media Interaktif. Show all posts

Pemanfaatan Media Blog Bagi Pembelajaran

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Arus globalisasi adalah salah satu penyebab semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan. Indonesia merupakan negara yang merasakan perkembangan teknologi. Berbagai aspek kehidupan sudah banyak yang didominasi oleh perkembangan tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi, salah satunya pemanfaatan internet. Internet merupakan hasil teknologi yang paling mudah untuk dilihat dan dirasakan perkembangannya saat ini. 
Banyak masyarakat yang sudah menggunakan internet, dari kalangan atas hingga kalangan bawah, dari yang muda hingga yang tua. Selain itu, internet juga sudah akrab dengan dunia pendidikan karena saat ini sudah banyak guru yang memanfaatkan internet sebagai sumber bahan ajar ataupun media pembelajaran. Tidak hanya guru, internet juga sudah menjadi hal yang sangat akrab dengan kehidupan siswa. Salah satu bentuk internet yang kini dekat dengan kehidupan masyarakat adalah blog. 
Blog menjadi dekat dengan masyarakat karena mudah digunakan dan tidak mahal. Saat ini blog sudah menjadi salah satu sumber informasi bagi masyarakat karena sudah banyak pengetahuan yang dibagikan melalui blog. Oleh sebab itu sudah seharusnya blog semakin dimanfaatkan dalam kehidupan. Bentuk pemanfaatan blog dapat dikombinasikan dengan dunia pendidikan. Blog dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. 
Ada beberapa alasan yang sangat mendukung agar blog dapat dijadikan media dalam pembelajaran. Pertama, Blog merupakan sebuah website yang terdapat pada internet sehingga praktis digunakan karena dapat digunakan kapanpun dan dimanapun. Hal ini juga sekaligus dapat mempermudah peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Kedua, pemanfaatan blog dapat menjadi bentuk dukungan pembelajaran berbasis e-learning. 
Rosenberg menyatakan bahwa e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan yang luas. E-learning yang paling sederhana adalah dengan pembuatan blog. Saat ini e-learning memang belum begitu akrab di semua sekolah karena sasaran utama e-learning masing perguruan tinggi. Namun penggunaan e-learning di sekolah dapat menjadi simulasi bagi seorang peserta didik yang nantinya juga akan menjadi mahasiswa di perguruan tinggi. Ketiga, kebijakan pemerintah untuk menerapkan pembelajaran berbasis digital merupakan salah satu urgensi dari pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran. 
Blog akan mempermudah guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis digital karena blog merupakan sebuah website di internet. Saat ini pemerintah sudah mulai memperbaiki fasilitas di sekolah-sekolah agar mendukung digitalisasi pembelajaran. Akses internet disekolah, seperti pemasangan wifi disekolah juga semakin banyak dilakukan.
Keempat, blog dianggap sebagai media pembelajaran yang tepat disebabkan waktu tatap muka di kelas begitu singkat. Dengan memanfaatkan internet dan membuat blog, secara tidak langsung guru turut serta mendidik siswa untuk menggunakan internet secara positif. Penataan blog yang tepat dan cocok bagi peserta didik juga dapat meningkatkan motivasi belajar, sehingga pembelajaran lebih mengena karena disukai oleh siswa. 
Kelima, pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran dapat mendukung gerakan untuk mengurangi penggunaan kertas. Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini sudah semakin banyak hutan Indonesia yang terbakar. Bahan utama untuk membuat kertas juga semakin sedikit. Oleh sebab itu penggunaan kertas harus dikurangi karena sudah semakin sedikit hutan yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan adanya blog, tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik tidak lagi harus dikumpulkan dalam bentuk lembaran kertas kepada guru, tetapi cukup unggah di blog masing-masing. Maka pengurangan penggunaan kertas akan terwujud. 
Terakhir, saat ini website di internet memang semakin banyak,seperti Wattpad yang masih tergolong baru. Munculnya website-website terbaru memang semakin mengancam eksistensi blog di masa sekarang. Namun ternyata tidak semua orang memahami bahwa telah banyak website-website terbaru selain blog. Kalangan masyarakat di Indonesia mayoritas lebih mengetahui blog dibandingkan website yang lainnya. Selain itu blog juga lebih dikenal karena penggunaannya yang mudah, multifungsi dan dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat. Keadaan ini sudah seharusnya dimanfaatkan untuk kembali menaikkan eksistensi blog, salah satu caranya dengan kembali menggunakannya sebagai media pembelajaran. 
Dari beberapa alasan dan urgensi yang telah dijelaskan maka blog dinilai sangat bermanfaat untuk dijadikan media pembelajaran. Beberapa manfaat yang ada pada blog sudah seharusnya dirasakan dalam dunia pendidikan, khususnya bagi guru dan peserta didik.Oleh sebab itu blog dapat dijadikan media pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia karena peserta didik dapat berkreasi dengan bahasa dan sastra melalui blog.

Read More »
14 September | 0komentar

Aktivitas Pembelajaran Generasi Z

Media Pembelajaran Blog 
Generasi Z yang merupakan perserta didik dari kita sekarang ini sangat erat bagi mereka dalam aktivitas digital. Mereka terbiasa menggunakan aplikasi digital baik itu media sosial maupun media mainstream lainnya. Kita sebagai guru tentunya harus bisa open minded terhadap sarana/ prasarana belajar, pendukung pembelajaran yang lebih variatif. Sesuai dengan habit mereka/ peserta didik kita yang erat dengan aktivitas digital maka kita sebagai guru tentu harus menyesuaikannya. Generasi Z memiliki akses tak terbatas ke sumber daya informasi melalui internet, sehingga memungkinkan mereka untuk belajar tentang topik apapun, kapan pun, dan di mana pun mereka berada. 
Guru perlu melakukan adaptasi terhadap latar belakang siswa yang merupakan bagian dari penduduk digital (Digital Natives). Misalkan melalui pemanfaatan media online, media sosial dan sebagainya. Salah satunya adalah media blog. Blog yang memuat informasi berbentuk info, terhubung dengan audio, video, grafik, gambar atau mungkin simbol tertentu dengan tujuan agar pendidik dan peserta didik lebih komunikatif sehingga terjalin komunikasi dua arah Guru menyediakan media blog yang dapat diakses siswa yang berisi tentang materi mata pelajaran. Link tentang materi atau kasus yang relevan dengan topik, bisa dishare di media sosial (Facebook, WA, Insatgram dll). Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam luas tentang topik yang dipelajari. Peserta didik dapat aktif berbagi konten atau link yang relevan dalam suatu diskusi dalam jaringan di media sosial. Guru mendorong siswa dengan kemampuan anak-anak Generasi Z dalam memanfaatkan gadget mereka dalam proses pembelajaran.

Read More »
28 August | 0komentar

Webinar 28 Agustus 2024

 

Kegiatan Komunitas Belajar pada PMM yang berjalan secara rutin adalah berbagi prkatik baik terkait dengan pembelajaran. Praktik baik tentang media, cara mengajar, metode dan sebagainya.

Pada tanggal 28 Agustus 2028 Insya Alloh berbagai praktik baik tentang Media Blog sebagai Media Pembelajaran.


Read More »
25 August | 0komentar

Install Classpoint

Pada tulisan sebelumnya tentang Classpoint berikut disajikan tentang bagaimana mendapatkan/ menggunakan classpoint ini. Classpoint sebagai aplikasi yang di add-in kan pada aplikasi Powerpoint (PPt). Classpoint harus di embedkan atau add-in kan pada Powerpoint.
Yang dilakukan pertama adalah mendownload aplikasi ini pada halaman classpoint.io . Setelah didownload install aplikasi ini seperti biasa dengan cara klik kanan file yang baru didownload< klik run administration.
Sebelum diintal tutup terlebih dahulu aplikasi PPT nya.
Tunggu berikutnya ikuti langkah-langkahnya.
Setelah terinstal buka aplikasi Powerpoint (PPT) nya. Maka akan terdapat menu Classpoint. Berikutnya klik sign in pada pojok kiri atas< masukan email dan pasword  


maka akan muncul jendela dibawah ini


Aplikasi classpoint sudah dapat digunakan. diantaranya adalah untuk membuat kuis interaktif berbentuk pilihan ganda, isian, upload gambar dll.
Selamat mencoba.

Read More »
28 July | 0komentar

Classpoint Inklude PPT

Media pembelajaran sebagai sebuah keniscayaan bagi guru. Media sebagai pengantar bagi guru agar peserta didik mudah dalam mencerna materi. Media sebagai alat bantu mengajar bagi guru untuk menyampaikan materi pengajaran, meningkatkan kreatifitas peserta didik dan meningkatkan perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran. Menggunakan media peserta didik akan termotivasi untuk belajar, mendorong peserta didik menulis, berbicara dan berimajinasi semakin terangsang. Melalui media pembelajaran dapat membuat proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien serta terjalin hubungan yang baik antara guru dengan peserta didik. Selain itu, media dapat mengatasi kebosanan belajar di kelas. 
Pada jaman kini sebuah media dituntut untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan eranya. Anak-anak memiliki kesenangan terhadap media yang interaktif. Di era digital, guru harus mampu mengoptimalkan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran. Untuk mempermudah dalam menggunakan TIK guru dapat mengikuti pelatihan, baik secara langsung atau online. 
Penggunaan media khususnya pada Pembelajaran digital merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi peserta didik agar mampu belajar dengan lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi. Materi pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti teks, visual, audio, dan gerak. Dalam hal ini dapat membuat kelas menjadi menyenangkan, dan membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. 
Dalam proses pembelajaran tak terkecuali pembelajaran Biologi, kehadiran media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, meningkatkan motivasi, dan memberikan rangsangan tersendiri (Azhar, 2010: 15). 
Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang sangat interaktif adalah yaitu Classpoint. Classpoint merupakan suatu aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk membuat kuis dalam proses belajar-mengajar, serta peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang lebih menarik dengan adanya soal multiple choice, short answer, word cloud, slide drawing, mode kompetisi, dan masih banyak lagi (Jeklin, 2021). 
Aplikasi Classpoint dapat diunduh pada halaman website resmi aplikasi ini di https://classpoint.io. Untuk bisa mengunduh aplikasi ini, komputer minimal Windows 7 dengan aplikasi Microsoft Office minimal tahun 2013. Aplikasi Classpoint akan terintegrasi dengan powerpoint (PPt). 
Pada Classpoint terdapat kode kelas yang nantinya akan digunakan peserta didik untuk login. Penggunaan Classpoint dapat secara cepat dalam memeriksa hasil kuis. Kemudian Classpoint juga memberikan sejumlah fitur untuk membuat materi pembelajaran yang menarik. Dengan menggunakan Classpoint guru dapat menambahkan slide yang berisikan untuk menambahkan foto, sehingga menjadikan peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar. 
Media pembelajaran Classpoint memiliki kelebihan yaitu soal-soal yang disajikan memiliki batasan waktu, peserta didik diajarkan utuk berpikir secara tepat dan cepat dalam mengerjakan soal yang ada pada Classpoint. Selain itu, peserta didik dapat diberi peringkat secara otomatis. Dalam hal ini Classpoint dapat terintegrasi dengan platform konferensi video seperti Google Meet dan Zoom. Dengan demikian, media presentasi Classpoint ini bisa menarik perhatian peserta didik sehingga dapat memfokuskan dirinya dan memotivasi dirinya sendiri untuk belajar dengan suasana yang menyenangkan sehingga membuat peserta didikmelakukan usaha belajar yang berakibat meningkatnya hasil belajar mereka.

Read More »
28 July | 0komentar

Peluncuran Aplikasi Sister- PKL Skansika Online

Pada aplikasi Sister-PKL terdapat menu absensi untuk berangkat dan pulang serta pengisian Jurnal PKL secara online setiap hari, untuk menggantikan jurnal PKL berbasis kertas. 
Aplikasi sudah tersedia di Playstore dengan alamat https://play.google.com/store/apps/details?id=com.app.sister.skansika
untuk penggunan aplikasi dapat diunduh melalui link berikut https://s.id/sister-pkl
 

Tugas Guru Pembimbing PKL dan Instruktur Industri/Tempat PKL
 
Tugas guru pembimbing adalah: 
 a. mengidentifikasi peserta didik yang siap mengikuti PKL; 
 b. mendiskusikan dengan peserta didik dan orang tua terkait teknis keberangkatan ke dunia kerja; 
 c. melaksanakan penyerahan peserta didik kepada institusi dunia kerja; 
 d. melakukan pemantauan (monitoring) dan pembimbingan (mentoring) PKL di dunia kerja; 
 e. menjemput peserta PKL di akhir masa program PKL; 
 f. turut menyelesaikan kasus jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL; 
 g. memberikan bimbingan penulisan laporan. 

Tugas instruktur Industri/Tempat PKL adalah: 
 a. mengarahkan, membimbing, dan mementori peserta didik dalam melakukan pekerjaan dan kehidupan sosialnya di dunia kerja; 
 b. memberikan penilaian hasil kerja; 
 c. melaporkan kepada pihak sekolah secara berkala perkembangan peserta PKL dan jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL yang perlu diketahui pihak sekolah.
 

Tata Tertib Siswa PKL
Siswa wajib: 
Mematuhi peraturan yang berlaku dalam institusi / tempat praktik. 
Berada di tempat 15 menit sebelum praktik dimulai, 
Berlaku sopan, jujur dan bertanggungjawab, 
Berinisiatif dan kreatif terhadap tugas – tugas yang diberikan dalam praktik, 
Mengenakan pakaian wear pack dan dalam keadaan tertentu mengenakan seragam sekolah,
Memberitahu kepada pimpinan unit / pembimbing dari industri jika berhalangan hadir atau bermaksud meninggalkan tempat praktik, Membicarakan dengan segera kepada Pembimbing dari industri, 
Pembimbing dari sekolah, 
Ketua kelompok atau petugas lain yang ditunjuk jika menemui kesulitan kesulitan, 
Menaati peraturan dalam penggunaan alat – alat dan bahan – bahan dalam praktik, 
Melaporkan segera kepada yang berwenang jika terjadi kerusakan atau kesalahan dalam pengambilan bahan / alat, 
Membersihkan dan mengatur kembali peralatan dengan rapi jika telah menyelesaikan pekerjaan, atau akan meninggalkan tempat, 
Mengisi jurnal harian setiap hari kerja menggunakan aplikasi sister-PKL

Siswa / peserta dilarang: 
Merokok di tempat / di lingkungan tempat praktik, 
Menerima tamu pribadi saat melaksanakan praktik, 
Menggunakan pesawat telepon perusahaan / tempat praktik tanpa seizin petugas, 
Pindah tempat kegiatan, kecuali atas perintah yang berwenang dalam mengatur penempatan kegiatan praktik, 
Khusus untuk peserta praktik puteri, dilarang: 
memakai pakaian mini, memakai sepatu bertumit tinggi, memakai perhiasan yang mencolok, serta memakai tata rias yang kurang sesuai dengan kondisi tempat praktik. 

Sanksi – sanksi : 
 Pelanggaran terhadap tata tertib akan dikenakan sanksi: Peringatan lisan Peringatan tertulis Pengurangan nilai Praktik Kerja Lapangan Dikeluarkan dari institusi tempat praktik kerja lapangan.
 

PKL dalam Implementasi Kurikulum Merdeka 
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan satuan pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten untuk bekerja sesuai dengan keahliannya. Keterserapan lulusan di dunia kerja1 menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh SMK beserta pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan. Penguatan keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan non-teknis (soft skills) merupakan kunci untuk meningkatkan angka kebekerjaan lulusan SMK. Pembelajaran langsung di dunia kerja menjadi kebutuhan peserta didik SMK agar dapat mengasah kompetensi dan menguatkan budaya kerja. Oleh karena itu, penting sekali dibangun kerja sama antara SMK dengan dunia kerja.PKL merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran SMK/MAK yang pada Kurikulum Merdeka merupakan mata pelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik, Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah pembelajaran bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan kerja. Selanjutnya pada Kepmendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 perubahan no. 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Kepmendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang kemudian disebut Kurikulum Merdeka, ditetapkan bahwa PKL merupakan salah satu mata pelajaran sebagai wahana pembelajaran di dunia kerja (termasuk teaching factory). 
Pada Kurikulum Merdeka, PKL menjadi mata pelajaran yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik SMK dengan ketentuan sekurang-kurangnya 6 bulan (792 jam pelajaran) di kelas XII pada SMK program 3 tahun dan sekurang-kurangnya 10 bulan (1.368 jam pelajaran) di kelas XIII pada SMK program 4 tahun. Mata pelajaran PKL dilaksanakan di satuan pendidikan dan dunia kerja. Sesuai dengan ketentuan Kepmendikbudristek tersebut, SMK/MAK bersama dengan mitra dunia kerja berkewajiban untuk membuat perencanaan pembelajaran yang meliputi: Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Perencanaan Pembelajaran sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) pada Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 032/H/KR/2024. Pada CP tersebut ditegaskan bahwa PKL merupakan penyelarasan akhir atau kulminasi dari seluruh mata pelajaran pada jenjang SMK. Pembelajaran PKL diselenggarakan berbasis proses bisnis dan mengikuti Prosedur Operasional Standar (POS) yang berlaku di dunia kerja.

Read More »
16 July | 0komentar

Teruslah Mencari Kelebihan Siswa, Kurangi Mengupas Sisi Negatif/Kekurangannya

Apresiasi

Pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan strategi perubahan kolaboratif yang berbasis kekuatan. Menurut Albert R. Candler, bahwa apresiasi adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam proses pencarian pengalaman estetis, sehingga motivasi yang timbul adalah motivasi pengalaman estetis (berupa kepuasan kontemplatif dan intuitif). Secara sederhana, Jarret menegaskan apresiasi adalah perhatian seseorang terhadap sesuatu yang bisa berupa ketertarikan, kesenangan, dan pemanfaatan terhadap sesuatu tersebut. Apresiasi adalah bentuk pemberian penghargaan dan penilaian terhadap sesuatu untuk mengungkap perasaan puas. 
Oleh penikmat karya seni, fungsi apresiasi adalah bisa menciptakan rasa puas, kecewa, dan tidak menimbulkan perasaan apapun. Fungsi apresiasi adalah bagian dari sarana penilaian, penikmatan, empati, hiburan, edukasi, serta mengembangkan kemampuan manusia dalam beberapa hal. 

IA merupakan solusi strategi perubahan yang tidak dimiliki oleh pendekatan lainnya. IA mengaktualisasi potensi masing masing individu dalam kelompok menjadi kekuatan yang luar biasa dalam melakukan perubahan. BAGJA merupakan langkah – langkah yang mengikuti pendekatan Inkuiri Apresiatif. BAGJA terdiri dari B = Buat pertanyaan, A= Ambil pelajaran, G = Gali mimpi, J = Jabarkan renncana dan A = Atur eksekusi. Langkah langkah BAGJA tersebut kami coba terapkan di lingkungan sekolah untuk mewujudkan perubahan peningkatan minat pembelajaran kimia dalam masa pandemi. Berikut ini tahapan prakarsa perubahan pembelajaran kimia yang kami upayakan di sekolah kami dengan mengikuti langkah langkah BAGJA, yang merupakan wujud nyata dari pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA)

Berikut ini tahapan prakarsa perubahan pembelajaran merupakan wujud nyata dari pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA).

 

PRAKARSA PERUBAHAN

PEMBELAJARAN YANG MENARIK

TAHAPAN

Pertanyaan

Daftar Tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan

 

B-uat pertanyaan (Define)

1. Bagaimana agar siswa tertarik untuk mempelajari kita ?

1. Melakukan pembelajaran bervariasi

2. Melakukan praktikum sederhana yang bisa dilakukan dirumah

3. Mengaitkan pelajaran dengan aktivitas sehari-hari

4. Mengapresiasi setiap perubahan / prestasi yang ditunjukkan siswa

 

A-mbil Pelajaran (Discover)

1. Kegiatan apa yang menarik bagi siswa selama pembelajaran?

2. Bagaimana memotivasi siswa agar tidak bosan selama pembelajaran?

3. Hal apa sajakah yang paling mudah diingat siswa selama pembelajaraan?

1. Meminta siswa untuk bermain peran sebagai peneliti di rumah.

2. Meminta siswa menyampaikan pendapat tentang hal apa yang mereka sukai selama penelitian atau praktikum dirumah.

3. Mendekatkan fenomena mapel dengan kehidupan sehari – hari

4. Mondorong siswa untuk mencoba beberapa praktikum sederhana yang bisa dilakukan di rumah

 

G-ali Mimpi

(Dream)

1. Siswa bersemangat dalam pembelajaran

2. Siswa yang memiliki pemahaman yang baik terhadap materi

3. Siswa dapat berprestasi di bidangnya

1. Berkolaborasi dengan wali murid dalam mendukung siswa selama pembelajaran.

2. Berkolaborasi dengan rekan guru dalam merancang, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran  yang menarik.

3. Berkolaborasi dengan kepala sekolah dalam penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran yang menarik

4. Memberikan semangat, motivasi kepada siswa dan memberikan hadiah sederhana kepada siswa yang berprestasi sehingga mendorong siswa lain untuk ikut berprestasi.

 

J-abarkan Rencana (Design)

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang menarik selama PBM?

1. Membuat RPP dan perangkat lainnya yang didalamnya terencana pembelajaran yang menarik dan bervariasi.

2. Menggunakan media interaktif

3. Mempersiapkan fasilitas pendukung (Laboratorium, LCD, bahan demonstrasi dll).

4. Berkolaborasi dengan pemangku kebijakan ( Kapsek, Guru, Wali murid, Staff TU, petugas Lab )

5. Mensosialisasikan kegiatan pembelajaran kepada wali murid

6. Pembelajaran Blended Learning berbasis blog

 

A-tur Eksekusi

Bagaimana dapat terlaksana pembelajaran yang menarik ?

1. Kapan pelaksanaannya

2. Siapa yang terlibat?

3. Siapa yang memonitor?

4. Apa saja indikator keberhasilannya?

5. Bagaimana evaluasinya?

1. Kegiatan daring dilakukan 2 kali seminggu

2.   Setiap pertemuan 2×30 menit

3. Setiap pertemuan menggunakan metode yang bervariasi

4. Guru, siswa, kepala sekolah, wali murid terlibat aktif dalam pembelajaran sesuai perannya.

5. Kepala sekolah memonitor dan mensupervisi kegiatan pembelajaran

6.  Guru serumpun memberikan masukan terkait pembelajaran sebagai bahan evaluasi pada kegiatan berikutnya

7. Penggunaan IT dimaksimalkan

 

 Diharapkan dengan menggunakan proses pembelajaran diatas siswa dapat lebih termotivasi. Guru menjadi lebih tertantang untuk membuat inovasi pembelajaran.

 Sumber : dari berbagai sumber



Read More »
15 August | 0komentar

Keunggulan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Contoh media Interaktif pada Menu Petunjuk

Multimedia sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik berdasarkan upaya yang menyentuh berbagai panca indera: penglihatan, pendengaran, dan sentuhan. Pembelajaran tentunya bertujuan untuk dapat memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik. Pembelajaran merupakan sebuah interaksi antar komponenkomponen pembelajaran (guru, siswa, media, kurikulum, lingkungan, dan tujuan pembelajaran) sehingga terciptanya pengalaman belajar yang dibutuhkan peserta didik. Pembelajaran yang baik, diukur dari ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, diperlukan dukungan dari masing-masing komponen, salah satunya media pembelajaran. Media pembelajaran dapat memberikan berbagai pengalaman belajar yang bervariasi dan konten-konten pembelajaran yang dapat mendukung penyampaian materi oleh guru. Penggunaan berbagai jenis media, yakni berupa multimedia, dapat memberikan berbagai pengalaman belajar melalui berbagai format media.
Salah satu tujuan penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran adalah untuk mendukung tercapaian tujuan pembelajaran. Disamping itu, terdapat beberapa kontribusi penggunaan media menurut Kemp & Dayton (Rudi Susilana & Cepi Riyana, 2008) yakni: 
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. 
2. Pembelajaran dapat lebih menarik. 
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. 
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. 
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. 
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. 
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. 
8. Peran guru berubah kearah yang postitif. Kontribusi penggunaan media memang dapat dirasakan memiliki banyak manfaat yang positif untuk pembelajaran. 

Pemilihan jenis media yang tepat, juga dapat mempengaruhi efek proses pembelajaran yang berlangsung. Secara khusus, Fenrich menyebutkan keunggulan multimedia pembelajaran, antara lain: 
a. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesiapan, dan keinginannya. Proses belajar lebih mengarah pada pendekatan yang student centered. 
b. Peserta didik belajar dari tutor yang ‘sabar’ (seperti komputer) yang menyesuaikan diri dengan kemampuan diri peserta didik. 
c. Peserta didik akan terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik yang seketika. 
d. Peserta didik mengadapi suatu evaluasi yang objektif melalui keikutsertaannya dalam latihan/tes yang disediakan. 
e. Peserta didik menikmati privasi dimana mereka taj perlu malu saat melakukan kesalahan. 
f. Belajar saat kebutuhan muncul (just-in-time learning). 
g. Belajar kapan saja sesuai dengan kemauan mereka tanpa terikat suatu waktu yang teah ditentukan. 
h. Peserta didik mengenal perangkat teknologi informasi dan komunikasi. 
i. Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan baik bagi pendidik dan peserta didik. 
j. Metode pembelajaran yang menyenangkan dapat menambah motivasi belajar peserta didik lebih meningkat. 
k. Mengejar ketertinggalam akan pengetahuan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan. 
l. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Dari sekian banyak keunggulan yang ditawarkan oleh multimedia pembelajaran, manakah yang menurut Anda paling menguntungkan bagi proses pembelajaran?

Read More »
13 May | 0komentar

Karakteristik Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI)

MPI menggunakan Ariculate Storyline

Setiap produk pasti memiliki karakteristik khusus yang akan membedakan produk tersebut dengan produk sejenis lainnya, begitu juga dengan multimedia pembelajaran. Apakah yang membedakan sebuah multimedia pembelajaran dapat digolongkan sebagai jenis MPI atau bukan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu mengidentifikasi beberapa karakteristik khusus MPI agar dapat mengidentifikasi apa saja yang menjadi karakteristik sekaligus tanda bahwa sebuah multimedia dapat dikatakan interaktif. 
Karakteristik multimedia pembelajaran interaktif (MPI) tidak dapat dipisahkan dari peran dan kemampuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, secara umum sebuah MPI harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 
1. Memiliki lebih dari satu jenis media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. Untuk dapat dikatakan sebagai MPI, setidaknya dalam program atau aplikasi tersebut menyajikan dua jenis media. 
2. Bersifat interaktif, yang berarti memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna atau siswa. Kegiatan mengakomodasi respon ini terdiri dari kontrol pengguna untuk mengoperasikan MPI serta respon (feedback) dari program. 
3. Bersifat mandiri, memberikan kemudahan dan kelengkapan isi sehingga pengguna bisa menggunakannya tanpa harus dibimbing orang lain. Pada praktiknya dalam pembelajaran, MPI perlu dirancang bersifat mandiri agar siswa dapat belajar secara lebih leluasa. 
Karakteristik MPI juga dapat ditunjang dari segi fungsi yang diperankannya untuk mendukung proses pembelajaran. Untuk menghasilkan MPI yang mampu mendukung proses pembelajaran, menurut Munir (2013) sebaiknya MPI memenuhi fungsi sebagai berikut: 
1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. 
2. Mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. 
3. Memperhatikan bahwa peserta didik mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan. 
4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain lain. 

Setelah mencermati karakteristik dan fungsi multimedia pembelajaran interaktif, apakah Anda menemukan adanya perbedaan kemampuan antara MPI dengan jenis media lainnya? Berikut ini merupakan beberapa kemampuan MPI dibandingkan dengan jenis media lainnya. 
1. Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan umpan balik. 
2. Multimedia memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam menentukan topik proses belajar. 
3. Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam proses belajar.

Read More »
12 May | 0komentar

Membuat Quiz Interaktif Menggunakan Smart Apps Creator (SAC)


Media interaktif untuk pembelajaran tanpa adanya Quiz akan sangat kurang.Media pembelajaran merupakan salah satu hal yang mutlak keberadaanya dalam sebuah proses pembelajaran di sekolah, terlebih lagi dibarengi dengan kemajuan teknologi yang menuntut perkembangan dan akselerasi dalam pembelajaran. Keberadaan media pembelajaran bisa menjadi salah satu cara untuk mengaktifkan pembalajaran sekaligus mengubah konsep teacher center menjadi student center. 
Fungsi media pembelajaran khususnya media visual yaitu: 
Pertama fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran; Kedua, fungsi afektif yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa misalnya informasi menyangkut masalah sosial atau ras. 
Ketiga, fungsi kognisi; dan 
Keempat yaitu fungsi kompensatoris. Fungsi ini berkenaan dengan kemampuan media dalam mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
1. Buat Soal lengkap dengan option A,B,C,D dan E, kemudian dibuat dalam file gambar (PNG/JPG)

Ini soal lengkap dengan option ABCD dan E dalm bentuk File PNG

2. Insertkan pada Program SAC

3. Menjadikan gambar menjadi Quiz adalah dengan :
    Klik Hospot dan simak video berikut:


4. Interaksikan  hotspot yang benar dengan:
    1. Klik Insert < Counter , pilih global Counter < Pindah terlebih dahulu hasil Counter dibawah.


    2. Klik Hotspot untuk jawaban/Option yang benar < Klik Interaction < Klik Touch < Klik Object < Pilih Counter < Pilih Increase Counter

    3. Masukan nilai persoal Soal, misal 10 < Klik Submit

     4. Demikian juga untuk jawaban yang salah

    
     Klik Hospot jawaban yang benar , Klik Interaction < Object
4. Lengkapi juga pada lembar seperti gambar diatas dengan notifikasi Benar/Salah,.
    Buat Tombol Benar/Salah menjadi Animasi (seperti pada PPt), yaitu dengan
    a. Klik tombol Benar < Klik Animation < Pilih Fade in < Klik Add
    b. Klik tombol Benar < Klik Animation < Pilih Fade Out < Klik Add        


                                            Jangan lupa Centang Hide Object when Browsing

5. Interaksikan Option yang benar :
    Klik Benar < Interaction < Object < Benar (PNG) < Klik Add < Play Animation
   

Referensi : Tugas Bimtek Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif, BPTIK Dinas P&K Prov. Jawa Tengah


Read More »
03 May | 0komentar

Membuat Link Pada Smart Apps Creator (SAC)

Pada pembahasan manfaat dan apa itu aplikasi SAC sebelumnya belum membahas tentang bagaimana memanfaatkan SAC ini untuk media Interaktif. Pada media ini dapat digunakan secara interaktif dengan adanya tombol/ button yang menghubung ke topik tertentu.
Berikut langkah-langkah untuk membuat interaktif pada tombol di SAC:
1. Tentukan Button mana yang akan digunakan contoh gambar di bawah ini.
     Pada tampak halaman Home dar sebuah media interaktif


2. Klik Button KOMPETENSI (misalkan kita akan linkan ke halaman kompetensi)
    Kemudian Klik 1 (Interaction), Klik 2 (Touch), Klik 3 (objeck) pilik Button Kompetensi (4)

3. Pilih Switct Page (5)< pilih halaman kompetensi (6) Klik Submit



4. Kemudian di preview


Read More »
02 May | 0komentar

Desain MPI With SAC

SAC 2022 Bimtek

Media pembelajaran Interaktif (MPI) sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kepada peserta didik (baca: materi-materi pembelajaran) sehingga lebih menarik. Melalui media ini siswa dapat melakukan interaksi secara langsung dan memilih pesan melalui menu-menu yang ada hal ini akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya penerapan pembelajaran multimedia interaktif ini bisa mengubah mindset para peserta didik yang mengira bahwa dalam pembelajaran hanya itu-itu saja dan setiap materi akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat MPI ini diantaranya adalah Articulate Storyline dan Smart Apps Creator. Dua aplikasi ini yang telah penulis ikuti dan pernah membuatnya untuk lomba. Meskipun belum menjadi juara. Akan tetapi misi utamanya adalah membuat peserta didik lebih termotivasi dalam pembelajaran.
Sebelumnya telah banyak penulis bahas mengenai aplikasi Articulate Storyline pada artikel-artikel disini. Pada kali ini akan dipaparkan tentang SAC.
Smart Apps Creator 3 yang kemudian disingkat dengan SAC 3 adalah aplikasi desktop untuk membuat media pembelajaran atau sejenisnya dengan berbasis android maupun iOS tanpa menggunakan bantuan kode pemrograman. SAC 3 ini dapat menghasilkan aplikasi dengan format HTML5 dan exe yang dapat digunakan di berbagai perangkat seperti komputer, laptop, tablet, maupun smartphone. Selain dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran, SAC 3 juga dapat dimanfaatkan untuk membuat aplikasi-aplikasi sederhana di bidang wisata, city guide, marketing maupun permainan-permainan edukasi sederhana, dan lain sebagainya.

Pembelajaran dalam konsep teknologi pembelajaran juga memiliki arti proaktif dalam menyelenggarakan kegiatan belajar di dalamnya, sebab bukan hanya guru saja yang dituntut untuk aktif akan tetapi siswa pun juga menjadi subjek aktif dalam sebuah kegiatan pembelajaran (Uno, 2014, p. 70). Penggunaan media pembelajaran konvensional yang hanya memanfaatkan buku tekstual tanpa memanfaatkan teknologi media pembelajaran yang ada terkesan sangat biasa serta kurang mendapat daya tarik siswa. 
Saat ini cukup banyak website maupun aplikasi yang memberikan fitur-fitur pilihan menarik untuk membuat serta mengembangkan sebuah media pembelajaran, tergantung bagaimana guru memanfaatkan hal-hal tersebut dengan baik. Solusi yang tepat untuk memecahkan permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan software Smart Apps Creator (SAC) 3 sebagai media pembelajaran yang menarik dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh seperti keadaan saat ini. Penyajian media pembelajaran yang kreatif serta memberikan suasana baru dan menciptakan kesan menarik pada saat pembelajaran jarak jauh siswa. 

Read More »
30 April | 0komentar

Download Contoh Laporan Pengembangan Diri

Cover 

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dalam Pengembangan profesi guru merupakan salah satu dari unsur yang diperlukan untuk memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan fungsional guru. Pasal 11 Permenneg PAN dan RB Nomor 16 tahun 2009 menjelaskan bahwa unsur, subunsur, dan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan seperti pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Unsur dan Subunsur

Unsur

Subunsur

Kegiatan

A

 

Melaksanakan Pengembangan Diri

1.  Mengikuti diklat fungsional

2.  Melaksanakan kegiatan kolektif guru

B

Publikasi Ilmiah

Membuat karya tulis ilmiah dan

mempublikasikanya yang dapat berupa hasil penelitian, tinjauan ilmiah, buku, modul, dan sejenisnya

C

Karya Inovatif

1.  Menemukan teknologi tetap guna

2..   Menemukan/menciptakan karya seni

3..  Membuat/memodifikasi alat pelajaran

4. Mengikuti pengembangan penyusunan

5. standar, pedoman, soal dan sejenisnya

Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Kegiatan tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional dan teknis atau melalui kegiatan kolektif guru. Secara rinci penjelasan kedua macam kegiatan dimaksud sebagai berikut.

Kegiatan dapat berupa kursus, pelatihan, penataran, dengan durasi minimal 30 jam yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau pemerintah daerah pada lembaga diklat yang ditunjuk seperti PPPPTK, LPMP, LPPKS, Badan Diklat Daerah, lembaga Diklat yang diselenggarakan oleh masyarakat, termasuk Perguruan Tinggi yang mendapat izin operasional dari pemerintah atau pemerintah Daerah. Adapun kegiatan kolektif guru berupa in house traning diselenggarakan di sekolah masing-masing yang melibatkan seluruh guru selama 1 - 3 hari penuh atau setara dengan 8 – 24 jam pelajaran @45 menit. (<30 Jam).

Lampiran 1. 

Kerangka Laporan Diklat Fungsional 

1) Bagian Awal: 

Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan tentang kapan waktu pelaksanaan diklat, di mana kegiatan diklat diselenggarakan, tujuan dari penyelenggaraan diklat, lama waktu pelaksanaan diklat, surat penugasan, penyelenggara/pelaksana diklat, surat persetujuan dari kepala Sekolahserta fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat. 

2) Bagian Isi: 

a) Tujuan dan alasan mengikuti diklat/pengembangan diri yang dilakukan. b) Deskripsi materi yang diberikan dalam diklat/pengem-bangan diri serta uraian kesesuaian dengan peningkatan keprofesian. guru yang bersangkutan. c) Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta diklat/pengembangan diri berdasarkan hasil dari mengikuti diklat tersebut. d) Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu. KBM dan peserta didikya. e) Penutup 

3) Bagian Akhir 

Lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat yang disajikan sebagaimana tabel berikut: 

Download contoh Laporan Pengembangan Diri


Read More »
01 March | 0komentar

Merencanakan Pembelajaran Interaktif

Analisis Kebutuhan Pembelajaran



Pelaksanaan Bimtek yang dilaksanakan oleh BPSDMD Prov.Jawa Tengah pada hari ke-2 adalah materi merencanakan Pembelajaran interaktif disampaikan oleh Ghanis Putra Widhanarto dari Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Tujuan Pembelajaran ini adalah:
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta dapat menganalisis kebutuhan, mendesain dan membuat perencanaan suatu metode pembelajaran interaktif untuk dikembangkan menjadi media pembelajaran yang meliputi kegiatan menganalisis kebutuhan interaktifitas materi, merancang desain antar muka media pembelajaran, merumuskan strategi untuk media pembelajaran, merancang strategi untuk pengembangan media pembelajaran, dan prinsip media pembelajaran yang harus divalidasi untuk memperoleh standar kelayakan media pembelajaran interaktif.

Metode Pembelajaran Interaktif adalah teknik pembelajaran atau suatu cara yang dapat guru gunakan dalam menyampaikan materi, dengan melibatkan siswanya untuk terlibat aktif. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan faktor penting, kegiatan aktif ini seharusnya tidak hanya berupa keterlibatan secara fisik belaka, tetapi hal yang lebih utama adalah keterlibatan mental atau intelektual. Dengan menerapkan pembelajaran yang interaktif, membuat siswa lebih merasa senang dan tidak bosan melaksanakan kewajiban belajar dalam suatu kelas. Selain itu, juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir.
Mengapa diperlukan Metode Interaktif ?:
Sebagaimana dikutip dari https://widyaedu.com/
Pertama, pada era digital seperti saat ini kita mengalami kemajuan teknologi dan informasi yang cukup pesat. Oleh karena itu, setiap orang mendapat tuntutan untuk dapat berpikir kreatif memanfaatkan berbagai kesempatan. Termasuk juga kemampuan dalam mencari dan menyaring informasi dari sumber yang ada, guna keperluan penunjang belajar. 
Kedua, setiap orang senantiasa berhadapan pada berbagai masalah dan ragam pilihan, sehingga memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Karena suatu masalah dapat terpecahkan dengan pemikiran seperti itu. Oleh karenanya siswa mendapat pelatihan untuk berpikir kritis terhadap pembahasan yang terajarkan dengan metode pembelajaran interaktif. 
Ketiga, kemampuan siswa memandang sesuatu hal dengan cara baru atau tidak biasa, merupakan keterampilan penting dalam memecahkan masalah. Guru dapat melatih siswanya dalam kelas dengan membentuk kelompok-kelompok kecil. Kemudian memberi contoh kasus, yang bisa siswa pecahkan dengan berunding bersama teman kelompok agar menghasilkan beragam ide. 
Keempat, kreativitas merupakan aspek penting dalam berbagai hal. Termasuk juga dalam penyelesaian masalah. Mulai dari apa masalahnya, awal mula masalah tersebut terjadi, dan bagaimana cara agar masalah tersebut dapat terpecahkan.
Media Pembelajaran Interaktif adalah media pembelajaran yang berbentuk text,audio,gambar, animasi dan game disertai dengan adanya respon dari pengguna dengan memberikan input dan repon media setelah user memberikan input.
Dari uraian diatas disebut juga bahwa penggunakan lebih dari satu media disebut juga dengan multimedia. 
Sebelum melaksanakan perencanaan metode dan media yang digunakan maka perlu dilakukan dengan melakukan analisis pembelajaran. Analisis pembelajaran dilakukan dengan melalui beberapa pertanyaan yang diberikan kepada siswa. dibawah ini contoh menganalisis pembelajaran.

Beberapa pertanyaan yang diberikan kepada siswa di atas merujuk pada semua memerlukan berkaitan dengan menggunaan media berupa multimedia (Video,text,suara,HP,video tutorial) maka disimpulkan bahwa media yang direncanakan adalah bentuk media interaktif berbasis android.

Media yang akan kita gunakan tentu berdasarkan rencana pembelajaran yang telah kita buat (RPP) dan Silabus. Dari  RPP dan Silabus kita konversi kedalam media pembelajaran interaktif.
Media pembelajaran interaktif perlu dianalisis dan didesain untuk kebutuhan pembelajaran, strategi untuk media pembelajaran interaktif perlu dirumuskan, strategi untuk pengembangan media pembelajaran perlu dirancang dan media pembelajaran interaktif perlu divalidasi.

Read More »
27 February | 0komentar