Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Cara Mudah Membuat Blog Dengan Blogspot Bagi Pemula


Internet makin menjadi sarana yang sering digunakan/ dimanfaatkan untuk mencari informasi. Pencarian informasi akan sis-sia jika tidak ada yang menuliskan beberapa informasi itu di blog atau di website atau media penayangan yang lainnya, seperti media sosial. 

Semakin banyak orang yang mengelola blog/website maka informasi itu akan sangatlah mudah untuk didapat. Semua orang dari berbagai profesi menshare terkait dengan ilmu atau bidang yang digeluti.

Berlatar dari itu maka semoga tlian ini bermanfaat bagi semua pembaca. Judul tulisan ini adalah  Cara Mudah Membuat Blog Dengan Blogspot Bagi Pemula.  Syaratnya adalah memiliki akun gmail.

Langkah-langkah membuat Blogspot:

1. Ketik pada Browser : www.blogger.com . maka akan muncul 


2. Klik,  CREATE YOUR BLOG

Masukan Nama email (gmail.com) dan Passwordnya. Setelah bisa login, akan dibawa ke menu di bawah ini. Berikan Nama/ judul Blog, misal saya buat Judul My Blog < Klik Berikutnya

2. Beri Nama sebagai alamat Blog Kamu, misalkan saya beri nama desainrumah2022ok (ini nanti menjadi alamat blog kamu semua menjadi https://www.desainrumah2022ok.blogspot.com


3. Klik berikutnya. Selesai.


4. Silahkan tinggal isi postingan Kalian.


Read More »
17 December | 3komentar

Merencanakan DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit)

Publikasi Ilmiah

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai Visi Kemdikbud 2025 yaitu Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, diperlukan suatu sistem pembinaan dan pengembangan terhadap profesi guru secara terprogram dan berkelanjutan melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan Pengembangan Profesi Guru merupakan salah satu kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional. 
Postingan ini dapat menjadi referensi pada  Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang disajikan untuk digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, baik oleh guru, tim penilai, maupun pemangku kepentingan (stake holder). 
Kegiatan pengembangan Keprofesional Berkelanjutan ini menjadi bagian yang sering kosong/ tidak ada nilainya pada usulan DUPAK oleh guru. DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit) Guru sebagai kegiatan rutin yang harus dipersiapkan oleh guru setiap tahunnya. 
Berikut Sistematika dari DUPAK.

DAFTAR ISI

BERKAS USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

 TAHUNAN

A.   BERKAS USUL PAK/PKG

1.     Lampiran V

a.    MASA PENILAIAN                  : 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2021

b.   NAMA                                      

c.   NIP                                            : 

d.   NUPTK                                      : 

e.    NO. KARPEG                            : 

f.    PANGKAT/GOL. RUANG/TMT : PEMBINA/ IVa/  01-10-2021

g.   TEMPAT/TGL LAHIR                : 

h.   JENIS KELAMIN                       : 

i.     PENDIDIKAN TERTINGGI        : S2

j.     JABATAN FUNGSIONAL          : GURU AHLI MADYA

k.   MASA KERJA GOL BARU        : 

l.     UNIT KERJA                              : SMK NEGERI 1 BUKATEJA

m.  PAK LAMA DAN PAK BARU   : 406,825 DAN 458,250

2.     Lampiran 1

3.     Lampiran II

4.     Lampiran III

5.     Lampiran IV

6.     Kompetensi 14 point

7.     Lampiran 1 B

8.     Lampiran 1C

9.     Lampiran 1D

B.   DOKUMEN KEPEGAWAIAN / BUKTI FISIK PEGAWAI

1.     Foto Copy Kartu Pegawai

2.     Foto Copy NUPTK

3.     Foto Copy SK CPNS

4.     Foto Copy SK PNS

5.     Foto Copy SK Kenaikan Pangkat Terakhir

6.     Foto Copy PAK Terakhir

7.     Foto Copy Ijasah S2

8.     Foto Copy Sertifikat Kompetensi Profesi Pendidik (Akta IV)

9.     Foto Copy Penilaian Prestasi Kerja PNS, 2020 dan 2021 

C.      BUKTI FISIK MELAKSANAKAN KBM DAN TUGAS TERTENTU:

1.      SK Pembagian Tugas dalam Pelaksanaan PBM dan Tugas Tambahan Sebagai Ketua Program Keahlian Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021

2.      SK Pembagian Tugas dalam Pelaksanaan PBM dan Tugas Tambahan Sebagai Ketua Program Keahlian Semester Ganjil Tahun Ajaran 2021/2022

D.  BUKTI FISIK MELAKUKAN KEGIATAN PKB :

1.      Pengembangan Diri :

a.   Surat Tugas, Sertifikat dan Laporan Diklat Penulisan Artikel Ilmiah Populer di Media Masa

b.   Surat Tugas, Sertifikat dan Laporan  Diklat Virtual Coordinator Batch 5

c.   Surat Tugas, Sertifikat dan Laporan  Diklat Ketrampilan Digital Abad 21 Level 100

2.      Publikasi Ilmiah

a.   Tinjauan Ilmiah Bid.Pendidikan

b.   Buku ber ISBN

c.   Jurnal Propinsi ber ISSN

d.   Buku Pedoman Guru

e.   Buku Pedoman Guru 2021

3.      Melaksanakan Karya Inovasi berupa Alat Bantu Pembelajaran Berbasis Android

E.   BUKTI FISIK MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG TUGAS GURU :

1.   Fotokopi Kartu Anggota PGRI

 



Read More »
14 December | 0komentar

Pencahayaan Pada Interior Kelas


Lighting adalah pencahayan yang merupakan elemen penting karena membuat sebuah ruangan menjadi layak huni atau liveable. Pencahayaan ruangan atau lighting adalah penataan cahaya sebagai unsur artisitik. bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan sebuah ruang. 
Sebuah ruangan akan berfungsi maksimal apabila memiliki akses pencahayaan yang baik Pencahayaan yang tidak tepat dapat merusak atmosfer ruang sehingga menimbulkan perasaan kurang nyaman, selain itu juga menimbulkan tekanan secara psikologis terhadap pengguna ruang, gangguan penglihatan, dan gangguan kesehatan lainnnya. Oleh sebab itu, intensitas cahaya perlu diatur untuk menghasilkan kesesuaian kebutuhan penglihatan di dalam ruang berdasarkan jenis aktivitasnya. 
Secara umum, sekolah merupakan suatu lembaga tempat untuk menuntut ilmu secara formal. Salah satu ruang yang sangat vital dalam sekolah adalah ruang kelas. Dalam ruang kelas ini, siswa dan guru berinteraksi dalam proses belajar mengajar dan dalam ruang kelas pula, sebagian besar waktu dihabiskan oleh siswa. 
Sistem dalam belajar mengajar secara umum dibagi dua yaitu moving class (siswa berpindah sesuai mata pelajaran) dan remaining class (guru berpindah sesuai dengan mata pelajaran).Pada umumnya, sekolah di Indonesia memakai sistem remaining class, sehingga siswa akan menghabiskan waktu cukup banyak di dalam kelas (6-7 jam per hari). Dengan waktu yang cukup panjang tersebut, maka sebaiknya penerangan dalam kelas diatur dengan baik karena penerangan yang baik akan membantu guru untuk berkomunikasi dengan siswa dan siswa dapat menerima materi dengan maksimal. 
Pencahayaan yang baik dapat membantu meningkatkan minat dan perhatian serta dapat mendukung siswa untuk melihat ke papan tulis dengan lebih mudah. Walau saat ini jenis lampu telah beragam, namun pencahayaan alami dalam ruang kelas selalu diupayakan karena pencahayaan alami dapat memberi semangat dan menciptakan suasana yang ceria (Bean, 2004:193). Hal ini membuat jenis pencahayaan yang memakai pencahayaan alami dan buatan sering dipakai dalam ruang kelas sekarang ini. 
Efisiensi energi dan kenyamanan visual adalah kata kunci dalam desain pencahayaan sekolah. Keseimbangan cahaya langsung dan tidak langsung yang tersedia cukup dalam ruang kelas dapat mendukung siswa untuk mengerjakan tugas yang berorientasi pada kertas dan komputer dengan baik (Perkins, 2001: 138). 
Pada ruang kelas yang memakai media pengajaran papan tulis, harus diperhatikan pencahayaan untuk media tersebut. Hal ini untuk memastikan bahwa refleksi cahaya tidak menimbulkan masalah penglihatan bagi siswa khususnya mereka yang duduk dekat papan tulis. 
Untuk media whiteboard maka kuat pencahayaan yang disarankan adalah 250 lux, sedangkan untuk blackboard yang daya pantulnya tidak lebih dari 0,1 maka kuat pencahayaan yang disarankan adalah 500 lux. Sedangkan ruang kelas yang menggunakan media LCD, pencahayaan umum yang disarankan adalah 250-300 lux dengan menyediakan dimmer untuk mengatasi masalah pencahayaan (glare) yang timbul. 
Menurut Darmasetiawan dan Puspakesuma (1991: 20) dan Bean (2004: 193), lampu yang dipakai dalam ruang kelas sebaiknya lampu dengan warna cahaya putih netral yang cahayanya dapat menyatu dengan baik dengan cahaya alami, karenanya disarankan lampu dengan temperatur sekitar 4000 K. Jenis lampu yang disarankan untuk ruang kelas dengan tinggi sampai dengan 3 m, menurut Neufert (1984) sesuai DIN 5053 (Darmasetiawan dan Puspakesuma, 1991: 41), adalah lampu TL standar, lampu TL U, HQI kurang dari 250 W, dan HQI 250 W. Bangunan sekolah adalah salah satu jenis bangunan umum yang dipakai dalam jangka waktu yang lama. 
Tak jarang bangunan tersebut berusia lebih dari 50 tahun. Kebutuhan bangunan sekolah untuk dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih material (Perkins, 2001:147).



Secara umum, dalam menentukan material sekolah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: ketahanan, fungsi ruang, keamanan, dan ramah lingkungan

Read More »
14 December | 0komentar

Elemen Dasar Desain Interior


Pengertian desain interior secara luas adalah suatu tata letak dan rencana desain ruang di dalam bangunan. Sebuah desain interior juga mempengaruhi opini, mood dan kepribadian kita.
Tujuan Desain Interior 
Tujuan desain interior adalah untuk meningkatkan pengalaman pengguna / user experience dengan lebih baik dalam mengelola ruang yang tersedia di dalam bangunan mulai dari sisi fungsi, estetika dan sisi psikologi penghuni dalam ruang. 
Desain interior memberikan serangkaian solusi yang menyenangkan secara estetika tetapi efisien bagi penghuninya untuk penggunaan ruang yang lebih baik. Konsep dan gaya desain interior adalah ide yang mengintegrasikan banyak elemen menjadi satu kesatuan.
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), elemen elemen dasar interior adalah sebagai berikut : 
1. Garis 
Sebuah garis adalah unsur dasar seni, mengacu padatanda menerus yang dibuat disebuah permukaan. Titik adalah dasar terjadinya bentuk ruang yang menunjukkan suatu letak di dalam ruang. Titik tidak mempunyai ukuran panjang, lebar, atau tinggi. Oleh karena itu garis bersifat statis, tidak mempunyai arah gerak, dan terpusat. Sebuah titik dapat digunakan untuk menunjukkan : a. Ujung ujung garis b. Persilangan antara dua garis c. Pertemuan ujung garis pada sudut bidang atau ruang d. Titik pusat medan/ruang 

2. Bentuk ( form ) 
Bentuk merupakan unsur seni. Pada dasarnya bentuk adalah suatu sosok geometris dua atau tiga dimensi yang memungkinkan pengguna ruang untuk menangkap keberadaan sebuah benda dan memahaminya dengan persepsi. Terdapat tiga bentuk primer yaitu lingkaran, segitiga,dan bujur sangkar.
Lingkaran merupakan suatu sosok terpusat ke arah dalam, pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat alaminya sebagai poros. Segitiga menunjukkan stabilitas. Jika salah satu sisinya menjadi penumpu, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Namun jika salah satu sudutnya yang menjadi penumpu segitiga juga dapat tampak seimbang dalam tahap yang sangat kritis atau tampak tidak stabil dan cenderung jatuh pada sisinya. Bujur Sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Merupakan bentuk yang statis, netral, dan tidak mempunyai arah tertentu.Bentuk bentuk segiempat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar,yang berubah dengan adanya penambahan tinggi atau lebarnya. 
A. Organisasi Bentuk Berikut ini beberapa bentuk dapat ditambahkan dan dikelompokkan dalam beberapa kategori pengorganisasian 
1. Bentuk yang ditambahkan 
2. Bentuk terpusat, terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengitari bentuk dominan yang beradadi tengah 
3. Bentuk liner, terdiri atas bentuk bentuk yang diatur dalam suatu deret yang berulang 
4. Bentuk radial, yaitu komposisi dari bentuk bentuk yang diatur dalam suatu deret dan berulang 
5. Bentuk cluster,yaitu bentuk bentuk yang saling berdekatan atau bersama sama menerima kesamaan visual 
6. Bentuk grid, yaitu bentuk bentuk modular yang hubungannya satu sama lain diatur oleh grid grid tiga dimensi 
B. Elemen Pembentuk Ruang 
Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila salah satu diantaranya tidak ada maka tidak dapat disebut sebagai interior karena ruangan tersebut tidak dapat berfungsi dan dipergunakan dengan baik. Secara tiga dimensional, terdapat empat elemen dasar pembentuk interior yang terdiri dari tiga bidang dimensional (3D) yang akan membentuk volume (panjang x lebar x tinggi) sebuah ruangan : 
1. Lantai sebagai bidang bawah 
2. Dinding sebagai bidang tengah/ penyekat 
3. Plafon sebagai bidang atas 
4. Berbagai bukaan yang dapat diaplikasikan ke dalam tiga bidang dimnsional diatas 
5. Elemen pengisi ruang yang disebut juga perabot /furniture, biasanya berwujud kursi, meja, ranjang, lemari, lukisan, vegetasi, lampu dll 

3. Bidang ( shape ) 
Bidang adalah sebuah luasan yang tertutup dengan batas batas yang ditentukan oleh unsur unsur lainnya yaitu garis, warna, nilai, tekstur, dan lain lain. Dua garis sejajar yang dihubungkan kedua sisinya akan membentuk sebuah bidang. Bidang hanya terbatas pada dua dimensi yaitu panjang dan lebar. Bidang geometris seperti lingkaran, persegi panjang, segi empat, segi tiga, dan sebagainya memiliki sebuah batasan yang jelas. Sebuah bidang dibentuk oleh beberapa garis. Ciri ciri permukaan suatu bidang adalah warna dan tekstur yang akan mempengaruhi bobot visual dan stabilitasnya. Bidang juga berfungsi untuk menunjukkan batasan sebuah ruangan. 
Menurut jenisnya, sebuah bidang terdiri atas tiga bagian yaitu 
a. Bidang atas, dapat diumpamakan sebagai bidang atap. Bidang atas merupakan unsur utama suatu bangunan yang melindunginya dari unsur unsur iklim. Bidang atas juga merupakan bidang langit langit yang menjadi unsur pelindung ruang di dalam arsitektur. 
b. Bidang dinding, bidang bidang dinding vertikal secara visual paling aktif dalam menentukan dan membatasi ruang. 
c. Bidang dasar, memberikan pendukung secara fisik dan menjadi dasar bentuk bentuk bangunan secara visual. Bidang lantai merupakan pendukung kegiatan pengguna di dalam bangunan.

4. Ruang ( space ) 
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), ruang adalah sebuah bentuk tiga dimensi tanpa batas karena objek dan peristiwa memiliki posisi dan arah relatif. Ruang dapat juga berdampak pada perilaku manusia dan budaya, menjadi faktor penting dalam arsitektur, dan akan berdampak pada desain bangunan dan struktur. Ruang memiliki panjan, lebar dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi serta posisi. Sebuah bidang yang dikembangkan (menurut arah, selain dari yang telah ada) berubah menjadi ruang. Sebagai unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan perancangan arsitektur,suatu ruang dapat berbentuk padat. Dalam hal ini ruang yang berada di dalam atau dibatasi oleh bidang bidang akan dipindahkan oleh massa atau ruang kosong. 

5. Cahaya ( light ) 
Cahaya mempengaruhi penataan interior dalam hal : 
a. Menentukan atmosfer ruang 
b. Mempengaruhi mood pengguna 
c. Mendukung fungsi ruang Pada perancangan interior, jenis tata cahaya dapat dibagi menjadi pencahayaan alami dan pencahayaan buatan

Read More »
13 December | 0komentar

Organisasi Pembelajar

Rafting, Pengembangan Pola Kerjasama Individu

Penigkatan kemampuan manusia dilakukan melalui proses belajar. Organisasi pembelajaran adalah organisasi dimana orang terus-menerus memperluas kapasitas mereka untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana pola baru dan ekspansi pemikiran diasuh, dimana aspirasi kolektif dibebaskan, dan dimana orang terus-menerus belajar melihat bersama-sama secara menyeluruh (Peter Senge,1990). Garvin (1991), leaning organization is an organization skilled at creating, enquiring, and tranfering knowledge, and modifying behavior to reflect new knowledge and insights.
Gavin memberikan pemahaman bahwa ide baru merupakan sesuatu yang esensial bagi organisasi dalam menghadapi tantangan dari luar, ia harus mengkomunikasikan pengetahuan di dalam organisasi. Rangkuman Garvin (1991), merupakan langkah awal sebuah organisasi/kelompok/kelas guna mentransform pengetahuan ke dalam organisasi/kelompok/kelas tersebut.
Definisi-definisi yang dikemukakan di atas baru merupakan bagian kecil dari pandangan yang dikemukakan oleh penganut teori ini. Akan tetapi dari definisi tersebut di atas dapat dirangkul dalam sebuah kesimpulan bahwa teori organisasi pembelajar adalah keterhubungan antara pengetahuan yang diperoleh dengan perbaikan performansi organisasi.

 
Individu Dan Organisasi Pembelajar

Mengeksplor profil organisasi pembelajar menurut MJ. Marquardt, dilakukan dengan menggunakan instrumen yang terdiri dari 5 komponen yang masing- masing komponen mempunyai 10 item pertanyaan. 
Komponen tersebut adalah :
(1) Belajar dinamis: individu, kelompok atau tim, dan organisasi memperoleh data tentang seberapa jauh organisasi belajar mengembangkan belajar secara dinamis mulai dari individul, kelompok dan organisasi, 
(2) Transformasi Organisasi: Visi, Budaya, Strategi dan Struktur memperoleh data tentang seberapa besar organisasi telah memiliki dasar yang kuat untuk menjadi organisasi belajar sehingga shared vision akan tercapai, 
(3) Pemerdayaan orang: manager, karyawan, pelangan, mitra, pemasok dan kuminitas kemampua organisasi dalam memberdayakan sumber daya yang ada dalam organisasi namun pembagian tugas dan wewenangan masing-masing unit 
(4) Pengelolaan pengetahuan: akuisisi, penciptaan, penyimpanan, pemulihan, dan pemamfaatan adalah pengetahuan yang ada pada diri organisasi dalam meng creat, storage, menganalisa, menstranfer, mengimplementasikan dan mengumpulkan data/ informasi baik didalam dan luar organisasi 
(5) Aplikasi teknologi: sistem informasi pengetahuan, teknologi berbasis belajar, dan sistem kinerja dukungan elektronik , memanfaat sumber dari teknologi informasi, menguasai pengoperasian ICT.

Untuk dapat memahami apakah sudah termasuk sebagai organisasi pembelajar dapat mengisikan komponen yang terlampir disini (Klik)

Read More »
12 December | 0komentar

Tujuan Pembelajaran ABCD


Salah satu produk Guru yang mutlak ada adalah RPP (Rencana Program Pembelajaran). Dengan RPP ini seorang guru bak seorang sutradara yang menyusun sinopsis pembelajaran mulai dari pembukaan, proses PBM dan penutup. Apa yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua tertulis pada RPP.Pada kali ini akan dibahas mengenai bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran sebagaimana yang tertuang pada pedoman penyusunan RPP Kurikulum 13. 

Bahwa badan besar RPP ada 3 yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran 
2. Kegiatan Pembelajaran 
3. Evaluasi

Sehingga sangat jelas di sini bahwa RPP adalah sebuah dokumen yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang harus tercapai dalam sebuah kegiatan pembelajaranTujuan pembelajaran seyogyanya merujuk kepada KD yang telah ditentukan, tujuan pembelajaran disusun dalam bentuk sebuah narasi yang mengacu kepada Formula ABCD (Adience, Behaviour, Conditioning, Degree) dalam menurut Baker (1971 dalam Sudrajat, 2017) bahwa tujuan pembelajaran yang baik adalah mengandung unsur Adience, Behaviour, Conditioning, Degree,Sundrajat (2017) menjelaskan 

Untuk memudahkan penjabaran dan perumusan tujuan pembelajaran khusus ini dapat dilakukan dengan memilah menjadi empat komponen, yaitu ABCD. Komponen dari Baker tersebut sering digunakan dan diuraikan sebagai berikut. 

1.A=Audience 
Pengertian Audience 
Salah satu unsur pokok dalam perumusan suatu tujuan pembelajaran adalah audience. Secara bahasa, audience berarti pendengar atau peserta. Dalam konteks pembelajaran, yang dimaksud audience adalah peserta didik. Audience merupakan subjek sekaligus objek dalam pembelajaran, sehingga dalam sebuah rumusan tujuan pembelajaran harus memuat unsur audience. Dalam pembelajaran harus dijelaskan siapa siswa yang mengikuti pelajaran itu. Keterangan mengenai kelompok siswa yang akan manjadi kelompok sasaran pembelajaran diusahakan sespesifik mungkin. 

Contohnya kata yang mewakili audience 
Siswa 
Mahasiswa 
Murid 
Peserta didik, dan sebagainya. 

Contoh audience dalam tujuan pembelajaran dalam pembelajaran matematika “Diberikan beberapa contoh barisan geometri, siswa dapat mengidentifikasi pola barisan geometri dengan teliti.”

2. B=Behaviour 
Pengertian behavior 
Behavior adalah perilaku yang diharapkan dilakukan siswa setelah selesai mengikuti proses pembelajaran. Rumusan perilaku ini mencakup dua bagian penting, yaitu kata kerja aktif transitif dan objek. Kata kerja menunjukkan bagaimana siswa mempertunjukkan sesuatu, seperti: menyebutkan, menganalisis, menyusun, dan sebagainya. Objek menunjukkan pada apa yang akan dipertunjukkan itu, misalnya contoh himpunan dan bukan himpunan, kesalahan tanda baca dalam kalimat prinsip induksi matematika, rumus barisan aritmatika, dan sebagainya. 
Komponen perilaku dalam tujuan pembelajaran sangat penting karena tanpa perilaku yang jelas, komponen yang lain menjadi tidak bermakna. 
Contohnya kata yang mewakili behavior Berikut adalah kata yang mewakili behavior yang berupa kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom.

No

Dimensi Proses Kognitif dan Kategori

Kata Kerja Operasinal untuk

Perumusan Indikator/Tujuan

1

Mengingat (C1: Cognitive 1th)

Pengertian: Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang

1.1. Mengenali

mengenali, menyebutkan, menunjukkan, memilih, mengidentifikasi

1.2. Mengingat Kembali

mengungkapkan kembali, menuliskan kembali, menyebutkan kembali

2

Memahami (C2: Cognitive 2th)

Pengertian: Mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru

2.1. Menafsirkan

menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan kata-kata sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklassifikasikan, mengkelompok-kelompokkan, mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu, merangkum, meringkas, membuat ikhtisar, menyimpulkan, mengambil kesimpulan, membandingkan, membedakan, menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan

2.2. Mencontohkan

mencontohkan, memberi contoh

2.3. Mengklassifikasikan

mengklassifikasikan, mengkelompok-kelompokkan, mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu,

2.4. Merangkum

merangkum, meringkas, membuat ikhtisar

2.5. Menyimpulan

menyimpulkan, mengambil kesimpulan

2.6. Membandingkan

membandingkan, membedakan

2.7. Menjelaskan

menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan

3

Mengaplikasikan (C3: Cognitive 3th)

Pengertian: Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu

3.1. Mengeksekusi

menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, memperagakan sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer

3.2. Mengimplementasikan

mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer

4

Menganalisis (C4: Cognitive 4th)

Pengertian: Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan

4.1. Membedakan

membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan, membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan, menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut pandang

4.2. Mengorganisasi

mengorganisasikan, membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan

4.3. Mengatribusikan

menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut pandang

5

Mengevaluasi (C5: Cognitve 5th)

Pengertian: Mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan atau standar

5.1. Memeriksa

memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan, membandingkan, menilai, mengkritik

5.2. Mengkritik

menilai, mengkritik

6

Mencipta (C6: Cognitive 6th)

Pengertian: Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal

6.1. Merumusakan

Merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi, membuat

6.2. Merencanakan

merencanakan, merancang, mendisain

6.3. Memproduksi

memproduksi, membuat




Contoh behavior dalam tujuan pembelajaran dalam pembelajaran DPIB
a.Siswa dapat menyebutkan prinsip menggambar 2d 
Keterangan: Kata menyebutkan prinsip menggambar 2d adalah menunjukkan behavior. 

b.Siswa dapat mencontohkan menggambar bidang 2d.
 Keterangan: Kata mencontohkan menggambar bidang 2d adalah menunjukkan behavior. 

3.C=Condition 
Pengertian condition Condition atau kondisi diartikan sebagai suatu keadaan siswa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, serta persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai. Dalam perumusan tujuan pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata kerja. Kata kerja yang dimaksud adalah aktivitas yang harus dilakukan siswa agar tercapai suatu perubahan perilaku yang diharapkan. 
Contohnya kata yang mewakili condition 
dengan cara mengamati 
dengan berdiskusi 
dengan menyimak penjelasan guru 
dengan membaca buku sumber 
dengan menggunakan kamus 
dengan menggunakan internet, dan sebagainya. 

Keterangan: Kata melalui pengamatan lingkungan sekitar adalah menunjukkan condition. 

 4.D=Degree 

Pengertian degree Degree adalah batas minimal tingkat keberhasilan yang harus dipenuhi dalam mencapai perilaku yang diharapkan. Tingkat degree bergantung pada bobot materi yang akan disajikan serta sejauh mana siswa harus menguasai suatu materi atau menunjukan suatu tingkah laku. 
Contohnya kata yang mewakili degree 
dengan benar 
paling sedikit 4 macam, dan sebagainya. 

Contoh degree dalam tujuan pembelajaran dalam pembelajaran matematika 
a.Setelah mengamati video pembelajaran terkait menggambar 2d, siswa dapat memberi contoh menggambar yang lain minimal 2 contoh. 

Keterangan: Kata minimal 2 contoh adalah menunjukkan degree. 

b.Setelah melakukan percobaan membuka jaring-jaring balok, siswa dapat menemukan rumus luas permukaan balok dengan tepat. Keterangan: Kata dengan tepat adalah menunjukkan degree. 



Read More »
12 December | 0komentar