Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Menggambar Proyeksi Bangunan

Uraian pada bagian ini merupakan uraian umum mengenai gambar proyeksi bangunan. Gambar proyeksi yang diuraikan adalah gambar proyeksi perspektif. Untuk dasar-dasar dari menggambar proyeksi dapat dilihat dan dipelajari dalam buku-buku dasar menggambar teknik bangunan. 
Menggambar proyeksi perspektif adalah salah satu cara pengungkapan ide/ gagasan atau imajinasi yang sangat natural (dalam arti sesuai dengan kemampuan pandangan mata) dan mudah dimengerti oleh pemberi tugas atau orang lain yang bukan ahli bangunan/arsitek. 
Hal tersebut disebabkan gambar proyeksi perspektif memperlihatkan rencana ruang-ruang (space) dan massa bangunan dalam bentuk tiga dimensi. Untuk dapat membuat gambar proyeksi perspektif diperlukan pedoman gambar kerja/bestek berupa; gambar denah, potongan melintang, potongan memanjang, tampak depan, samping kiri, dan kanan dengan skala yang benar. 
Dengan kemampuan dan kemahiran menerapkan skala pada gambar denah, potongan, dan tampak secara proyeksi perspektif, akan diperoleh gambar proyeksi perspektif yang mendekati realita/kenyataan pandangan terhadap rencana bangunan sebenarnya. 



Pembuatan gambar proyeksi perspektif terdiri dari dua sudut pandang, yaitu: 
  1. gambar proyeksi perspektif menggunakan dua titik lenyap setinggi mata orang (ibarat orang memotret dengan berdiri tegak). Gambar proyeksi perspektif model ini sering digunakan para arsitek untuk menggambar proyeksi perspektif karena objek bangunannya tidak terlalu besar dan menampakkan bentuk bangunan tiga dimensi dengan jelas, 
  2. pengambilan gambar perspektif menggunakan dua titik lenyap dengan mata burung (bird eye). Gambar proyeksi perspektif dengan model ini dilakukan bila objek bangunannya besar sekali, dan bentuk bangunan akan tampak semuanya, tetapi presentasenya lebih banyak terlihat bagian atap bangunan (ibarat orang memotret dengan memanjat pohon yang tinggi atau naik di atas menara). Model proyeksi perspektif ini jarang digunakan para arsitek karena tidak dapat menampakkan gambar bangunan dengan jelas.



Read More »
27 January | 0komentar

Materi Konstruksi Utilitas Gedung (KUG) Kelas XI DPIB



Materi KUG ini berdasarkan pada Buku teks pelajaran yang disusun oleh Direktur Pembinaan SMK yang telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Yang digunakan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Konstruksi materinya adalah sebagai berikut:

MEMBUAT GAMBAR RENCANA 
         a. Gambar Denah 
         b. Gambar Potongan 
         c. Gambar Tampak 
         d. Gambar Rencana




Read More »
26 January | 2komentar

Download Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Semua Bidang (EBK)

AHSP Bidang Umum,SDA,Bina Marga Cipta Karya


Bahwa dalam menghitung biaya pekerjaan konstruksi diperlukan sebuah proses perkiraan biaya yang menggabungkan analisis harga satuan pekerjaan dan analisis biaya penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi untuk mendapatkan harga perkiraan perancang, rencana anggaran biaya, atau harga perkiraan sendiri.
Bahwa dalam mendukung penerapan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan yang di dalamnya meliputi standar mutu bahan, standar mutu peralatan, standar prosedur pelaksanaan jasa konstruksi, standar mutu hasil pelaksanaan jasa konstruksi, dan standar operasi dan pemeliharaan yang merupakan bagian dari sistem manajemen keselamatan konstruksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, perlu menghitung perkiraan biaya pekerjaan konstruksi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bid. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.





Read More »
25 January | 9komentar

Mengikuti RCC (Recognition Current Competency)


Kegiatan Refreshment dan RCC (Recognition Current Competency) dilaksanakan oleh LSPP1-SMK Negeri 1 Bukateja setelah mendapatkan izin dan persetujuan dari BNSP. Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 22 - 23 Nopember 2021, bertempat di Hotel Owabong Purbalingga.
LSPP1-SMK Negeri 1 Bukateja mengajukan permohonan pelaksanaan Refreshment dan RCC, lalu BNSP akan mengirimkan Master Asesor sebagai narasumber dan penguji. Master Asesor yang ditugaskan BNSP pada kegiatan tersebut ada 2 orang, Ibu Sri Salimah dab Bp. Muhaemin dengan peserta terdiri dari 17 peserta dari beberapa sekolah di Wilayah IX Cab.Dinas.
Pada kegiatan tersebut, kedua Master Asesor memberikan materi secara bergantian selama 11 jam pelajaran. Materi yang diberikan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1) Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen, 
2) Melaksanakan Asesmen, dan 
3) Memberikan Kontribusi dalam Validasi Asesmen. 

Selain materi, Master Asesor juga memberikan latihan kepada para peserta pelatihan terkait 3 materi tersebut guna mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki. Latihan tersebut juga dimaksudkan agar seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti ujian kompetensi dengan baik. Setelah mendapatkan teori dan latihan dari Master Asesor, seluruh peserta RCC mengikuti uji kompetensi untuk memastikan peserta telah menguasai ketiga materi yang telah diberikan. 
Peserta dinyatakan kompeten jika mampu menjawab semua pertanyaan Master Asesor serta mampu membuat perangkat uji kompetensi dengan baik dan sesuai persyaratan. Namun, keputusan kelulusan peserta RCC tetap menunggu hasil sidang pleno BNSP. Semoga semua peserta RCC dinyatakan lulus, sehingga dapat melakukan uji kompetensi bagi siswa.









Read More »
09 January | 0komentar

Strategi Pengembangan GTK Untuk Kurikulum Prototipe


Penyiapan Guru dan Tenaga Kependidikan dalam Penerapan Kurikulum Prototipe Strategi yang dilakukan adalah 
 1. Fokus kepada pelatihan SDM  
  • ○ Meningkatkan kapasitas guru dan tenaga kependidikan dalam menerapkan kurikulum prototipe 
  •  ○ Mempercepat peningkatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan secara masif agar siap menerapkan kurikulum prototipe 
  1. 2. Mengembangkan komunitas belajar 
  • ○ Komunitas belajar dapat terdiri dari guru, KS, PS dari Sekolah Penggerak atau Guru Penggerak 
  • ○ Komunitas belajar ini memfasilitasi berbagi praktik baik penerapan kurikulum prototipe 
  1. 3. Adopsi kurikulum dapat dilakukan secara bertahap (learning journey).

Dukungan GTK Untuk Penerapan Kurikulum Prototipe.

 


Adopsi kurikulum dapat dilakukan secara bertahap (1)

Pilihan 1: Pelatihan di tahun pertama, penerapan di tahun kedua
Pilihan 2: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas sederhana/dasarPilihan pilihan 3: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas sedang.

Penerapan kurikulum prototipe dilakukan melalui tahapan berdasarkan kapasitas dan penetapan target oleh satuan pendidikan:
Tahap 1 Kompleksitas Sederhana : Mengikuti contoh yang telah disediakan/dilatihkan
Tahap 2 Kompleksitas Dasar : Melakukan modifikasi mengacu contoh yang disediakan/dilatihkan,
Tahap 3 Kompleksitas Sedang :Melakukan pengembangan sesuai konteks satuan pendidikan dengan pelibatan warga sekolah dan masyarakat secara terbatas
Tahap 4 Kompleksitas Tinggi : Melakukan pengembangan sesuai konteks satuan pendidikan dengan pelibatan warga sekolah secara luas.


IMPLIKASI JAM MENGAJAR GURU DAN LINEARITAS MATA PELAJARAN 
1. Prinsip utama: Guru yang telah menerima tunjangan profesi akan tetap menerima tunjangan jika ada implikasi pengurangan jam mengajar sebagai implikasi penerapan kurikulum prototipe 
2. Peraturan terkait poin 1, telah disiapkan dalam bentuk Kemendikbud dan berlaku untuk sekolah yang mengikuti PSP. 
3. Selanjutnya untuk sekolah yang akan menerapkan kurikulum prototipe secara mandiri akan dibuatkan regulasi, sehingga hak-hak yang telah diterima guru sebelumnya tidak berkurang (sesuai dengan prinsip pada poin 1)

Read More »
29 December | 0komentar

Kurikulum 2022, Kurikulum Prototipe

Sebagai bagian dari mitigasi learning loss, sekolah diberi opsi untuk menggunakan kurikulum yang disederhanakan agar dapat berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi mendasar. Siswa pengguna Kurikulum Darurat mendapat capaian belajar yang lebih baik daripada pengguna Kurikulum 2013 secara penuh, terlepas dari latar belakang sosio-ekonominya. Kebijakan ini dilakukan saat Pandemi, yaitu kurikulum darurat. 
Survei pada 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 sekolah di 20 kab/kota dari 8 provinsi (April-Mei 2021) menunjukkan perbedaan hasil belajar yang signifikan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat.Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi learning loss numerasi dan literasi, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73% (literasi) dan 86% (numerasi).
Kurikulum Darurat efektif memitigasi learning loss karena membantu guru untuk fokus pada materi esensial dan menerapkan pembelajaran yang lebih mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi dasar.
Penyederhanaan tergambar pada jumlah kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengalami penurunan antara 42% (SMA peminatan) sampai 68% (SMP). Data kualitatif mengkonfirmasi bahwa guru merasa terbantu untuk melihat materi yang esensial, sehingga bisa merancang dan menerapkan pembelajaran yang lebih baik. Modul literasi-numerasi dari Kemendikbudristek juga sering disebutkan sebagai alat bantu yang bermanfaat untuk penerapan kurikulum.

Kurikulum prototipe 
Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.




Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:
  1. Pengembangan soft skills dan karakter (akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan, kemandirian, nalar kritis, kreativitas) mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis projek. 
  2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. 
  3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.




Penerapan Kurikulum Prototipe didukung melalui penyediaan buku teks serta pelatihan dan pendampingan bagi guru, KS, dan dinas pendidikan.


Sumber: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 

Read More »
26 December | 0komentar