Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts sorted by relevance for query cgp. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query cgp. Sort by date Show all posts

Perjalanan Pendidikan Guru Penggerak

Lokakarya Orientasi Calon Guru Penggerak, 3 Sept 2022



Lokakarya Orientasi 
dihadiri oleh Calon Guru Penggerak, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah serta perwakilan Dinas Pendidikan. Lokakarya dipandu oleh Pengajar Praktik. Lokakarya ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang Program Guru Penggerak, alur belajar Calon Guru Penggerak dan dukungan yang perlu diberikan oleh Kepala Sekolah selama program berlangsung. 

 Modul 1.1: Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Setelah mempelajari modul ini, 
 1. CGP mampu memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD), 
 2. CGP mampu mengelola pembelajaran yang berpihak pada murid pada konteks lokal kelas dan   sekolah, 
 3. CGP mampu bersikap reflektif-kritis dalam mengembangkan dan menerapkan pembelajaran yang merefleksikan dasar-dasar Pendidikan KHD dalam menuntun murid mencapai kekuatan kodratnya.

 Aksi nyata Modul 1.1:  CGP membuat perubahan konkret di kelas dan menuliskannya dalam jurnal refleksi secara rutin. 

 Modul 1.2: Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak Setelah mempelajari modul ini, Calon Guru Penggerak akan 
1. CGP memahami bagaimana nilai diri bisa terbentuk dan merefleksikan pengaruhnya terhadap peran sebagai Guru Penggerak. 
2. CGP membuat gambaran diri di masa depan terkait dengan nilai-nilai dan peran seorang Guru Penggerak. 
3. CGP membuat kesimpulan berdasarkan pengalaman dan aksi yang bisa dilakukan untuk menguatkan peran dan nilai Guru Penggerak. 

 Aksi Nyata Modul 1.2: 
1. CGP mampu menerapkan strategi untuk menguatkan nilai dan peran Guru Penggerak 
2. CGP terbiasa untuk merefleksikan hasil pembelajaran yang didapat selama rangkaian modul 1.2 

Pendampingan Individu 1: 
Refleksi Awal Kompetensi Guru Penggerak Diskusi tantangan belajar daring 
Refleksi penerapan perubahan kelas sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara 
Diskusi pembuatan kerangka portofolio 
Diskusi peta posisi diri dan rencana pengembangan diri dalam kompetensi guru penggerak 
 Lokakarya 1: 
Pengembangan komunitas praktisi Setelah mengikuti lokakarya 1, Calon Guru Penggerak mampu: 
(1) menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah 
(2) menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan belajar
(3) menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip pengembangan komunitas sebagai bagian dari peran guru penggerak
(4) mengindentifikasi komunitas praktisi yang sudah ada
(5) mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai dan peran guru penggerak. 

Modul 1.3: Visi Guru Penggerak Setelah mempelajari modul ini, 
Calon Guru Penggerak akan CGP mampu merumuskan visinya mengenai lingkungan belajar yang berpihak pada murid CGP mampu mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki CGP dalam mendukung penumbuhan potensi murid CGP mampu membuat rencana manajemen perubahan (menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif) di tempat di mana mereka berkarya CGP mampu menjalankan rencana manajemen perubahan (menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif) di tempat di mana mereka berkarya 

 Aksi Nyata 1.3: CGP mengeksekusi rencana manajemen perubahan dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif dan membuat dokumentasi pribadi untuk proses pendampingan individu oleh Pengajar Praktik 

Modul 1.4: Budaya Positif
Setelah mempelajari modul ini, 
Calon Guru Penggerak akan CGP mampu mendemonstrasikan pemahamannya mengenai konsep Budaya Positif yang di dalamnya terdapat konsep perubahan paradigma stimulus respons dan teori kontrol, 3 teori motivasi perilaku manusia, motivasi internal dan eksternal, keyakinan kelas, hukuman dan penghargaan,

 5 kebutuhan dasar Manusia, 5 posisi kontrol guru dan segitiga restitusi. CGP mampu menerapkan strategi disiplin positif yang memerdekaan murid untuk menciptakan ekosistem sekolah aman dan berpihak pada anak. CGP mampu menyusun langkah-langkah dan strategi aksi nyata yang efektif dalam mewujudkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah agar tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan karakter murid. 
CGP mampu bersikap reflektif dan kritis terhadap budaya di sekolah dan senantiasa mengembangkannya sesuai kebutuhan sosial dan murid. 

 Aksi Nyata 1.4: CGP menyampaikan kepada rekan-rekannya mengenai perubahan paradigma dan penerapan strategi disiplin positif di kelas/sekolahnya masing-masing untuk menciptakan budaya positif. Diharapkan kegiatan ini akan membantu murid dalam belajar dengan aman dan nyaman untuk meraih keselamatan dan kebahagiaan sebagaimana disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara mengenai tujuan pendidikan. 

Pendampingan Individu 2: Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari paket modul 1. Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di lokakarya 1 Lokakarya 2: Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar Setelah mengikuti lokakarya 2, Calon Guru Penggerak mampu menjelaskan visi dan perkembangan/kemajuan prakarsa perubahan level diri (Aksi Nyata modul 1.3) serta memperbaharui rencana ke depan berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain menjelaskan rencana penyampaian disiplin positif di kelas dan strategi penerapan di sekolah (Aksi Nyata modul 1.4) serta memperbaharui rencana ke depan berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain menunjukkan kemampuan melakukan disiplin positif dengan Segitiga Restitusi menunjukkan kemampuan dalam membuat Keyakinan Kelas 

Modul 2.1: Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid 
 Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi Guru Penggerak yang mampu: Mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan; 
Menjelaskan pentingnya mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar murid; 
Menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk;
Mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri; 
Menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. 

 Aksi Nyata: CGP menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari untuk membuat rencana, mengimplementasikan dan melakukan refleksi pembelajaran berdiferensiasi dan kemudian mendokumentasikan proses tersebut dalam moda yang dapat dipilih sendiri 

 Modul 2.2: Pembelajaran Sosial dan Emosional Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi Guru Penggerak yang mampu: Memahami pembelajaran sosial dan emosional yang berdasarkan kerangka CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) Memahami tentang pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh (mindfulness) Memahami strategi untuk menerapkan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh sesuai dengan konteks masing-masing guru Menerapkan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh (mindfulness) dalam kegiatan di kelas, lingkungan sekolah, dan komunitas praktisi 

 Aksi Nyata Modul 2.2: CGP menerapkan rancangan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh yang dikoneksikan dengan materi modul lain di dalam kelas yang diampunya. CGP membuat sebuah RPP dengan memasukkan unsur diferensiasi dan kompetensi sosial-emosional, untuk dipraktikkan dalam kelas. CGP mendokumentasikan praktik pembelajaran tersebut dalam bentuk video. 

Pendampingan Individu 3: Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA) 

Lokakarya 3: Peran Pemimpin dalam Pengembangan Pembelajaran Setelah mengikuti lokakarya 3, Calon Guru Penggerak mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang pembelajaran berdiferensiasi. mendemonstrasikan pemahaman mereka mengenai mindfulness dan integrasi 5 kompetensi sosial emosional dalam praktek mengejarkan. merencanakan strategi berbagi dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional. 

 Modul 2.3: Coaching untuk Supervisi Akademik 
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan menjadi guru penggerak yang mampu: 
  • menjelaskan konsep coaching secara umum; 
  • membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, yaitu mentoring, konseling, fasilitasi, dan training; 
  • menjelaskan konsep coaching dalam dunia pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat); 
  • menjelaskan paradigma berpikir coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi; 
  • menjelaskan prinsip-prinsip coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi; 
  • mengaitkan antara paradigma berpikir dan prinsip-prinsip coaching dengan supervisi akademik; membedakan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi dalam rangka memberdayakan rekan sejawat; 
  • melakukan percakapan coaching dengan alur TIRTA; 
  •  mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching: coaching presence, mendengar aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching; 
  • menjelaskan jalannya percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi; 
  • memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip dan coaching; 
  • mempraktikan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching. 

 Aksi Nyata: CGP mengajak satu rekan sejawat di sekolah asal untuk menjalankan rangkaian supervisi akademik dengan pendekatan coaching pada Pendampingan Individu ke-5 di hadapan Pengajar Praktik. 

 Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin 

 Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan menjadi guru penggerak yang mampu: 
  • Melakukan praktik keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran 
  • Mengidentifikasi jenis-jenis paradigma dilema etika yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain; 
  • CGP mampu bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut. 
  • Memilih dan memahami 3 (tiga) prinsip yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema pengambilan keputusan. 
  • Menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diambil dalam dilema pengambilan keputusan; 
  • CGP bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut. 

 Aksi Nyata CGP mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal. CGP akan menjalankan praktik pengambilan keputusan dan merefleksikannya pada saat pendampingan individu. 

 Pendampingan Individu 4: Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran 
 PP observasi kelas CGP untuk melihat penerapan dari modul budaya positif, pembeljaaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional. Penilaian Observasi Praktik Pembelajaran Dijalankan dalam pola pikir coaching (pra, observasi dan pasca) 

 Lokakarya 4: Penguatan Praktik Coaching Setelah mengikuti lokakarya 4, 
Calon Guru Penggerak mampu menunjukkan kemampuan coaching yang dimilikinya 
 mengidentifikasi kekuatan, area pengembangan dan menyusun rencana perbaikan dalam proses pembelajaran yang berpihak pada murid 
 menunjukkan kemampuan melakukan rangkaian supervisi akademik dengan menggunakan pola pikir coaching 

 Modul 3.2: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 
 Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan menjadi guru penggerak yang mampu: 
Menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
Merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development). 
Merancang program kecil menggunakan hasil pemetaan kekuatan atau aset yang sudah dilakukan.
Menunjukkan sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya. 

 Aksi Nyata : CGP melakukan implementasi materi dalam lingkup yang lebih luas, kemudian mendokumentasikan proses, hasil dan perkembangan belajarnya dalam bentuk e-portfolio, dan membuat refleksinya. 

 Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid 
Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk mampu:
Menunjukkan pemahaman tentang konsep kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila. 
Menunjukkan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
Menganalisis sejauh mana suara, pilihan dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam program intrakurikuler/kokurikuler/ekstrakurikuler sekolah untuk mewujudkan lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. 
Mengidentifikasi strategi pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. 
Menerapkan satu program/kegiatan sekolah yang mendorong kepemimpinan murid dan mempertimbangkan keterkaitannya dengan apa yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya. 

 Aksi Nyata: 
(1) CGP menjalankan rancangan program/kegiatan yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya 
(2) CGP mendokumentasikan proses eksekusi program/kegiatan mereka dalam bentuk e-portfolio Pendampingan Individu 5: Rancangan Program yang Berpihak pada Murid Refleksi penerapan aksi nyata

 modul 3.1 Diskusi rancangan program yang berdampak pada murid 
Diskusi perkembangan komunitas praktisi yang dijalankan di sekolah serta implementasi dari rencana di lokakarya 3 untuk berbagi ke rekan sejawat 

 Lokakarya 5: Kolaborasi dalam Pengelolaan Program yang Berpihak pada Murid Setelah mengikuti lokakarya 5, Calon Guru Penggerak mampu memaknai data yang diperoleh dalam tahapan B (Buat pertanyaan) dan A (Ambil pelajaran) untuk menjadi informasi dalam merancang fase Gali mimpi. menentukan aktor-aktor yang akan dilibatkan dalam fase gali mimpi sekaligus menyusun strategi pelibatan aktor tersebut. mulai membuat perencanaan program bagian Judul Program atau kegiatan, latar belakang, dan tujuan program. 

 Pendampingan Individu 6: Refleksi perubahan diri dan dampak pendidikan Persiapan panen hasil belajar Pengumpulan survei umpan balik dan refleksi hasil survei tentang kompetensi guru penggerak (feedback 360) Refleksi perubahan dalam pembelajaran yang sudah diterapkan selama 6 bulan, diskusikan dampak pada diri guru dan murid yang terjadi Penilaian pemetaan aset; diskusi apakah tujuan program sudah dikomunikasikan ke warga sekolah Lokakarya 6: Keberlanjutan Pengembangan Diridan Sekolah Setelah mengikuti lokakarya 6, Calon Guru Penggerak mampu menghasilkan rencana pengembangan sekolah yang berdampak pada murid dan sesuai dengan kondisi/sumberdaya sekolah menghasilkan rencana penguatan kompetensi diri sebagai pemimpinan pembelajaran untuk mendukung pengembangan sekolah 

 Lokakarya 7: Festival Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak Setelah mengikuti lokakarya 7, Calon Guru Penggerak mampu menjelaskan proses yang dialami dan praktik baik yang didapatkan dalam mengembangkan program yang berdampak pada murid membagikan hasil pembelajaran selama 6 bulan dan dampaknya terhadap diri kepada undangan lokakarya (Kepala Sekolah, Dinas pendidikan, Komunitas daerah) mengumpulkan saran untuk pengembangan program dari para pengunjung

Read More »
06 September | 0komentar

Lokakarya 1,2,3,4,5,6 dan 7 CGP Angkatan 6 Kab. Purbalingga, Refleksi


Kegiatan lokakarya yang akan dijalani oleh CGP adalah sebanyak 7 (tujuh) kali lokakarya yakni sebagai berikut: 
Lokakarya orientasi yakni lokakarya yang bertujuan untuk CGP mengenal ekosistem belajar di program guru penggerak Calon Guru Penggerak (CGP) memahami program Pendidikan Guru Penggerak (alur, peran tim pendukung, kompetensi lulusan), CGP mengidentifikasi posisi diri pada Kompetensi Guru Penggerak, CGP dapat membuat rencana pengembangan kompetensi diri Guru Penggerak, berikut dukungan yang diperlukan, dan tantangan yang mungkin terjadi, CGP memahami pentingnya membuat portofolio, tahapan dan contoh portofolio sebagai bagian dari pengembangan kompetensi. Indikator keberhasilan dari lokakarya ini adalah Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi dan menceritakan harapan, kekhawatiran selama program berlangsung, Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi tantangan yang akan dihadapi dan dukungan yang bisa didapatkan, Calon Guru Penggerak dapat menuliskan rencana pengembangan kompetensi diri

Lokakarya 1 yakni lokakarya yang bertujuan untuk CGP dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah, CGP dapat menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan belajar, CGP dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru penggerak, CGP dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada, CGP dapat mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai dan peran guru penggerak. Indikator keberhasilan dari lokakarya ini adalah Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan definisi dan manfaat komunitas praktisi, Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi komunitas praktisi, Calon Guru Penggerak dapat memetakan manfaat dan area kontrol di komunitas praktisi yang sudah ada 

yakni lokakarya yang bertujuan untuk CGP dapat menjelaskan perkembangan/kemajuan prakarsa perubahan level diri (Aksi Nyata modul1.3) serta memperbaharui rencana berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain.
Indikator keberhasilan dari lokakarya ini adalah Calon Guru Penggerak dapat memperbaharui rencana prakarsa perubahan level diri, Calon Guru Penggerak dapat memperbaharui rencana penyampaian penerapan disiplin positif di kelas dan di sekolah, Calon Guru Penggerak dapat menunjukkan kemampuan dalam salah satu bagian praktik keyakinan kelas, Calon Guru Penggerak dapat menunjukkan kemampuan melakukan disiplin positif dengan segitiga restitusi.

yakni lokakarya yang bertujuan untuk Calon Guru Penggerak mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang pembelajaran berdiferensiasi, Calon Guru Penggerak mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka mengenai mindfulness dan integrasi 5 kompetensi sosial emosional dalam praktik mengajar, Calon Guru Penggerak merencanakan strategi berbagi dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional.Indikator keberhasilan dari lokakarya ini adalah Calon Guru Penggerak yakin bahwa pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional memungkinkan guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, Calon Guru Penggerak.
penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional, Calon Guru Penggerak menghasilkan strategi berbagi pengalaman belajar dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional. 

yakni lokakarya yang bertujuan untuk CGP mampu menunjukkan kemampuan coaching yang dimilikinya,CGP mampu mengidentifikasi kekuatan, area pengembangan dan menyusun rencana perbaikan dalam proses pembelajaran yang berpihak pada murid, CGP mampu menunjukkan kemampuan melakukan rangkaian supervisi akademik dengan menggunakan pola pikir coaching.Indikator keberhasilan dari lokakarya ini adalah Peserta mampu menampilkan kemampuan coaching pada rekan sejawatnya menggunakan alur percakapan TIRTA, Peserta mampu menampilkan kemampuan melakukan supervisi akademik dengan pola pikir coaching, Peserta mampu menghasilkan rencana pengembangan diri berdasarkan praktik supervisi akademik 

yakni lokakarya yang bertujuan untuk CGP mampu memaknai data yang diperoleh dalam tahapan B (Buat pertanyaan) dan A (Ambil pelajaran) untuk menjadi informasi dalam merancang fase Gali mimpi.

Tujuan kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 : Lokakarya 6 ini diharapkan calon guru penggerak dapat; 
1. Menghasilkan rencana kerja 1 tahun untuk pengembangan sekolah 
2. Mengidentifikasi kekuatan dirinya yang mendukung program sekolah 
3. Menyusun rencana penguatan kompetensi diri untuk mendukung program sekolah

Kegiatan Lokakarya 7 Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 6 dengan tema kegiatan Panen Raya Hasil Belajar dilaksanakan pada 28 s.d. 29 April 2023 bertempat di SMA Negeri 1 Padamara, Purbalingga. Kegiatan ini diikuti oleh 119 Calon Guru Penggerak angkatan 6. Rangkaian kegiatan lokakarya 7 dimulai pada Jumat 28 April 2023.

Read More »
03 April | 0komentar

1.4.a.4.Eksplorasi Konsep Modul 1.4



1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.4 
Moda: Kegiatan mandiri, 
Eksplorasi konsep untuk Budaya positif terdiri dari beberapa bagian yaitu:
2.1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
Tujuan pembelajaran: 
  1. CGP dapat menjelaskan makna ‘kontrol’ dari paparan Teori Kontrol Dr. William Glasser serta miskonsepsi yang terjadi di kehidupan sehari-hari, serta dapat menjelaskan perubahan paradigma stimulus respon kepada teori kontrol. 
  2. CGP dapat menjelaskan makna Disiplin Positif, dan mengamati penerapannya di lingkungannya, serta kaitan Teori Kontrol dengan 3 Motivasi Perilaku Manusia. 
  3. CGP menjelaskan pentingnya memilih dan menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan disepakati seluruh warga sekolah, sehingga kelak tercipta sebuah budaya positif. 
2.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
Tujuan Pembelajaran: 
  1. CGP dapat menjelaskan dan menganalisis Teori Motivasi dan Motivasi Intrinsik yang dituju, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya. 
  2. CGP dapat menjelaskan konsep hukuman dan penghargaan, dan konsep pendekatan restitusi. 
  3. CGP dapat melakukan pengamatan dan peninjauan atas praktik penerapan konsep-konsep tersebut di lingkungannya sendiri. 
2.3. Keyakinan Kelas
Tujuan Pembelajaran Khusus: 
  1. CGP dapat menganalisis pentingnya memiliki keyakinan sekolah/kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas. 
  2. CGP dapat menjelaskan proses pembentukan dari peraturan-peraturan beralih ke keyakinan kelas. 
  3. CGP akan dapat berpikir kritis, kreatif, reflektif, dan terbuka dalam menggali nilai-nilai yang dituju pada peraturan yang ada di sekolah mereka masing-masing. 
2.4. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
Tujuan Pembelajaran Khusus: 
  1. CGP dapat menjelaskan kebutuhan dasar yang menjadi motif dari tindakan manusia baik murid maupun guru 
  2. CGP dapat menganalisis dampak tidak terpenuhinya kebutuhan dasar terhadap pelanggaran peraturan dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kebajikan 
  3. CGP dapat mengidentifikasi peran dan sekolah guru dalam upayanya menciptakan lingkungan belajar dan pemenuhan kebutuhan anak yang beragam. 

2.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol
Tujuan Pembelajaran Khusus: 
  1. CGP dapat melakukan refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan selama ini dan dampaknya untuk murid-muridnya. 
  2. CGP dapat menerapkan disiplin restitusi di posisi Manajer, minimal pemantau agar dapat menghasilkan murid yang bertanggung jawab, mandiri dan merdeka. 
  3. CGP dapat menganalisis secara kritis, reflektif, dan terbuka atas penemuan diri yang didapatkan dari mempelajari 5 posisi kontrol. 

2.6. Restitusi - Segitiga Restitusi
Tujuan Pembelajaran Khusus: 
  1. CGP menjelaskan restitusi sebagai salah satu cara menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah. 
  2. CGP dapat menerapkan restitusi dalam membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka. 
  3. CGP dapat menganalisis dengan sikap reflektif dan kritis penerapan disiplin positif di lingkungannya.

Read More »
25 May | 0komentar

Alur Belajar Merdeka Paradigma dan Visi Guru Penggerak

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara


1. Mulai dari diri (Mandiri): 1JP 
Kegiatan pembelajaran pemantik: 
a. CGP memberikan jawaban reflektif-kritis untuk mengetahui pemahaman diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara, 
b. CGP membuat refleksi diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara. 

2. Eksplorasi Konsep: 3JP 
a. CGP menyimak video tentang pendidikan di Indonesia dari zaman kolonial dan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan; 
b. CGP menyimak video-video tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara; 
c. CGP membaca 2 (dua) tulisan karya Ki Hadjar Dewantara. 

3. Eksplorasi Konsep (Forum Diskusi): 2JP 
a. CGP mendiskusikan pertanyaan reflektif terkait pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan Indonesia saat ini dan pendidikan pada konteks lokal sosial budaya di daerah asal CGP yang difasilitasi oleh Fasilitator 
b. CGP berbagi pengalaman praktik baik penerapan pemikiran filosofis Pendidikan KHD pada konteks lokal sosial budaya di daerahnya. 

4. Ruang Kolaborasi: 6JP (3 + 3) 
CGP mengeksplorasi (memaknai dan menghayati) nilai-nilai luhur sosial budaya di daerah asal dalam menguatkan dan menebalkan Konteks (kodrat) Diri Murid sebagai manusia dan anggota masyarakat. 

5. Demonstrasi Kontekstual: 4JP
CGP mendesain strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD - 'Pendidikan yang Berpihak pada Murid' - sesuai dengan Konteks Diri Murid dan Sosial Budaya di daerah asal (karnya demonstrasi kontekstual dalam video, atau infografis atau puisi atau lagu, dll). 

6. Elaborasi Pemahaman: 2JP 
CGP mendapatkan penguatan pemahaman tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dari Instruktur; 

7. Koneksi Antar Materi: 2JP 
CGP membuat kesimpulan dalam bentuk esai atau jurnal reflektif tentang ‘Pendidikan yang Berpihak pada Murid’ dengan merefleksikan seluruh rangkaian materi yang sudah dipelajari dari pemikiran-pemikiran KHD dan praktik baik yang telah dilakukan di sekolah-sekolah saat ‘Elaborasi Pemahaman’.

 8. Aksi Nyata
 CGP mengimplementasikan strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD yang telah dibuat pada ‘Demonstrasi Kontekstual’ secara konkret sebagai perwujudan 'Kepemimpinan Pembelajaran' yang Berpihak pada Murid' dan direfleksikan kembali dalam Jurnal Refleksi Pribadi,

ALUR

INTI PEMBAHASAN

AKTIVITAS PESERTA

TUGAS/ PRODUK PESERTA

M

Mulai Dari Diri

 Pertanyaan reflektif untuk memulai topik.

Forum diskusi (peserta dapat melihat komentar peserta lain)

Lembar Kerja

E

Eksplorasi Konsep

 Materi kunci untuk membangun pemahaman.

Peserta melihat video dan membaca artikel, mengerjakan kuis, jawab kuis langsung diberikan ke peserta.

Video dan perangkat pembelajaran.

R

Ruang Kolaborasi

 Penugasan kelompok untuk memperdalam pemahaman dan mendorong kolaborasi.

Peserta mendapatkan panduan LK, hasil kerja kelompok di upload dan dapat dilihat pesrta lain, rubrik penilaian instruktur.

Lembar Kerja Kelompok Panduan Diskusi

R

Refleksi Terbimbing

Peserta menuliskan refleksi pembelajaran dengan panduan pertanyaan yang disiapkan.

Forum diskusi (peserta dapat melihat dan komen peserta lain)

Lembar Kerja.

D

Demonstrasi Kontekstual

Penugasan mandiri untuk mengevaluasi pemahaman.

HOTS tes including RK dan materi kunci Scorring peserta bisa retake test.

Lembar Kerja

E

Elaborasi Pemahaman

 Diskusi dan tanya jawab dengan instruktur.

Video Konference

Panduan diskusi untuk instruktur.

K

Koneksi Antar Materi

 Diskusi refleksi belajar dan pembuatan rencana tindak lanjut.

Video conference

Panduan diskusi untuk instruktur.

A

Aksi Nyata

 

Melaksanakan aksi nyata di sekolah/di kelas.

Drive penyimpanan portofolio, bisa di akses peserta lain.

Melaksanakan aksi nyata.

 



Read More »
07 January | 0komentar

Pendampingan Individu 3 CGP

 


Di Pendampingan Individu ke-3 ini, PP bersama CGP focus pada: 
1) Refleksi hasil survey (feedback 360) dan penialaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak; 
2) Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional; 
3) Diskusi hasil Lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA); 
4) Refleksi 

Hal-hal yang dibahas/dibicarakan selama proses pendampingan individu ke-3 berlangsung: 
 a) Di bagian Awal Pendampingan 
 PP menyapa dan menanyakan kabar para CGP dan menjelaskan bahwa Aktivitas pendampingan kali ini, tentang kompetensi CGP dari hasil umpan balik, kemudian praktik baik di kelas dan di sekolah terkait dari Modul 2.2. Dan kelanjutan dari PI 2 tentang prakarsa perubahan dan visi sekolah. PP mengingatkan dan memastikan para CGP telah meng-input instrumen lembar umpan balik (Lampiran 5)  ke LMS sesuai dengan responden yang telah ditetapkan. 

b) Bagian Inti Pendampingan
 PP dan CGP berdiskusi dan merefleksi hasil survei (umpan balik 360 derajat) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak, PP menggali CGP untuk menyampaikan hasil analisis dan refleksi dari umpan balik 3600(Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak. PP dapat memberikan pertanyaan lanjutan kepada CGP dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik kepada CGP tentang kompetensi guru penggerak, apa yang kurang baik/ perlu ditingkatkan menurut responden terhadap kompetensi bapak/Ibu? Jelaskan menurut masing-masing responden (kepala sekolah, rekan sejawat, dan murid). 
Apa rencana Bapak/Ibu ke depannya untuk semakin mengasah kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki? Siapa saja yang akan Bapak/Ibu libatkan untuk meningkatkan kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki? Diskusi PP dengan CGP tentang Rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional. PP mengajak CGP berdiskusi terkait rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional, dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang mengarah ke implementasi CGP setelah mempelajari modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional muai dari perencanaan dan pelaksanaanya.



Read More »
23 March | 0komentar

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 3.3

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 3.3 
Oleh 
Sarastiana,SPd,MBA 
CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga 

MULAI DARI DIRI MODUL 3.3
28 /2/ 2023
CGP melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar mereka di masa lalu untuk menyimpulkan apa yang dimaksud dengan program yang berdampak pada murid.

EKSPLORASI KONSEP MODUL 3.3
06 /03/ 2023
Eksplorasi Konsep 1: Melalui kegiatan membaca, diskusi, dan refleksi, CGP dapat mengkonstruksi pemahaman mereka tentang:1) Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan murid (students agency).2) Apa yang dimaksud dengan suara, pilihan dan kepemilikan murid dalam konsep kepemimpinan murid.3)Lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid. 4) Bagaimana melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Eksplorasi Konsep 2: 1) CGP akan melakukan diskusi asinkron untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang suara, pilihan dan kepemilikan murid.2) CGP akan menemukenali aspek suara, pilihan dan kepemilikan murid dalam sebuah contoh program atau kegiatan sekolah yang menjadi fokus diskusi.
RUANG KOLABORASI MODUL 3.3
7 /3/ 2023
CGP akan bekerja dalam kelompok untuk membuat dan mempresentasikan sebuah contoh (gambaran umum) dari sebuah program atau kegiatan sekolah yang mempromosikan kepemimpinan murid)

RUANG KOLABORASI PRESENTASI KELOMPOK
8/3/2023
Presntasi hasil diskkusi berkaitan dengan kasus yang disepakati berkaitan dengan kepemimpinan siswa. Diskusi dengan Peran 1. Host : Sarastiana, Presenter : Caroli Fika, Notulen : Wahyu, Penjawab : Anto K
     
DEMONTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3
9/3/2023
CGP akan membuat sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA

ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 3.2
13/3/2023
CGP akan berdiskusi dan melakukan tanya jawab dengan instruktur untuk mengelaborasi pemahaman mereka terkait dengan program atau kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan kepemimpinan murid. Instruktur : Lestia Primayanti

KONEKSI ANTAR MATER
13/3/2023
CGP akan melakukan koneksi antar materi yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 5
17/3/2023
Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring. Mendorong untuk terus memetakan sumber daya dalam melakukan perubahan dan perbaikan pembelajaran. Melakukan penilaian terhadap proses refleksi Calon Guru Penggerak berdasarkan rubrik pada lampiran. Mengisi Jurnal Pendampingan dalam LMS, mengisi daftar hadir, dan rencana pendampingan selanjutnya. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator, maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.

LOKAKARYA 5
18/3/2023
Lokakarya 5 CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga dilaksanakan di SMA negeri 1 Padamara Kab.Purbalingga pada tanggal 18 Maret 2023.Pada kegiatan lokakarya ke 5 yaitu menjalankan tahapan inkuiri apresiasif (BAGJA)Yaitu merancang program berorentasi pada kepemimpinan murid (Student Agency ) dengan mengoptimalkan aset yang di miliki sekolah .Dalam kegiatan lokakarya ke 5 ini mempunyai tujuan belajar yaitu CGP Mampu memaknai data yang di peroleh dalam tahapan B(Buat pertanyaan ) dan A ( Ambil Pelajaran ) untuk menjadi informasi dalam merancang fase Gali mimpi. dan menyusun program rencana perubahan.


AKSI NYATA MODUL 3.3
15-20/3/2023
CGP menjalankan tahapan B (Buat Pertanyaan) & A (Ambil Pelajaran) berdasarkan model prakarsa perubahan B-A-G-J-A yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan Demonstrasi Kontekstual dalam sebuah aksi nyata.

Read More »
26 March | 0komentar

Jurnal Refleksi Dwi mingguan Modul 1.1.

Sebagai wujud merefleksikan diri setelah 2 minggu mengikuti kegiatan pelatihan. Sebagai bentuk tugas yang diupload pada LMS dari diklat CGP. ilosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Kegiatan pelatihan yang sudah kami lalui, khususnya pada modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Dalam menulis jurnal refleksi menggunakan model 4F : 1. Fact (peristiwa); 2. Feeling (perasaan); 3. Findings (pembelajaran) ; dan 4. Future(penerapan), yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway.
   
1. Facts (Peristiwa)
Pada tanggal 24 Agustus 2022 CGP Angkatan 6 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen GTK melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 6 se Indonesia. Pembukaan juga diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak. Beliau menyampaikan bahwa selama mengikuti diklat guru penggerak diharap para CGP jangan sampai berhenti di tengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-guru pilihan. Jangan dijadikan alasan karena kendala-kendala yang dapat menghambat proses belajar. Setelah kegiatan zoom meeting seluruh CGP Angkatan 6 wajib mengikuti kegiatan-kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS mulai dari mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep di forum diskusi yang dipimpin oleh fasilitator. 
Kemudian ada ruang kolaborasi, di mana setiap CGP berkolaborasi bersama kelompoknya masing-masing. Pada hari Sabtu, tanggal 22 Oktober 2022 diadakan Lokakarya orientasi secara luring dari pukul 08.00 s.d 17.00 WIB. Saat lokakarya orientasi saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman tentang pendidikan guru penggerak.Dalam kegiatan ini diundang juga pengawas dan Kepala sekolah tempat CGP mengajar. Dengan diikutsertakannya Kepala Sekolah dalam lokakarya tersebut alangkah bahagianya hati saya karena Beliau mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang perjalanan Pendidikan Guru Penggerak sehingga diharapkan dapat memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak ini dengan baik. 

Dalam moment ini, kami fokus menggali dan memperluas wawasan kami tentang mengenali siapa saya, apa yang belum dan sudah ada pada diri saya serta mengerjakan 5 LK dan mendiskusikannya untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam. Dengan bimbingan bapak Pengajar Praktik, saya merasa lokakarya orientasi ini menjadi sangat menyenangkan sehingga waktu yang cukup lama tersebut menjadi tidak terasa. Kegiatan dimulai dengan membuat kesepakatan kelas, kemudian menulis harapan dan tantangan menjadi CGP dikertas post-it, setelah itu menempel dikertas plano . Beliau juga meminta kami membuat google site sebagai wadah guru penggerak yang nantinya siap berbagi praktik baik bagi guru-guru yang lain. Kurang lebih selama dua minggu, mulai 24 Oktober sampai 1 November 2022 kami belajar mandiri mulai dari diri sendiri merefleksi pemikiran KHD melalui LMS yang dirancang dengan sangat bersahabat, sehingga para CGP tidak susah untuk mengeksplore fitur-fitur yang ada di dalam LMS itu sendiri. 
Kegiatan demi kegiatan dilaksanakan hingga kami melakukan kegiatan eksplorasi konsep bediskusi bersama fasilitator dan CGP lainnya mengenai filosofi KHD. Setelah itu, ruang kolaborasi saya bersama teman-teman saling sharing dan berdiskusi mengenai filosfi KHD dan penerapannya di sekolah. Kemudian kami diharuskan membuat karya berupa demonstrasi konstektual. Terakhir mengiktui kegiatan elaborasi pemahaman bersama instruktur pada tanggal 3 November 2022. Di sana banyak ilmu dan pengalaman yang disampaikan instruktur dan teman-tean CGP lainnya. Instruktur memberikan asupan ilmu tentang pemahaman yang sangat mendalam mengenai konsep Filosofi KHD dan penerapannya pada konteks lokal sosial budaya. Berdiskusi dan terus belajar sehingga kami ditugaskan untuk membuat modul itu dalam bentuk grafik, infografis, blogspot, video, dll berupa modul koneksi antar materi, kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar dewantara. Dan saya memilih membuat blog.
    
2. Feelings (Perasaan)
Selama kurang lebih dua minggu menjadi CGP, banyak sekali hal yang dirasakan, sedih, senang, down, bahagia, semua bercampur aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini. Keseluruhan perasaan tersebut saya ibaratkan juga dengan apa yang dialami oleh murid-murid saya. Perasaan senang karena saya bisa mendapatkan Banyak ilmu Pengetahuan dan pengalaman tentang filosofi KHD, bagaimana menjadi guru yang seharusnya, bagaimana memerdekakan anak, upaya apa yang harus dilakukan, dll. Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang Pendidikan sangat jauh dari yang diharapkan dengan tujuan Ki Hajar Dewantara. 
Betapa harus dicontohnya sosok Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa kita harus memanusiakan manusia, sehingga murid dapat mencapai kodrat alam, namun juga tetap selalu membuka mata untuk setiap hal positif di luaran sana (kodrat zaman) sehingga anak didik kita dapat merasakan kebahagiaan dan keselamatan sejati. Saat menerapkan filosofi KHD di dalam pembelajaran saya merasa senang karena ada hal yang berubah menjadi lebih baik pada diri murid-murid saya. Misalnya dahulu saya banyak melakukan pembelajaran konvensional. Sekarang lebih berpusat pada siswa. Siswa merasa senang karena kebutuhan belajarnya terpenuhi. Semangat siswa untuk bersekolah semakin meningkat. Saya juga merasa bangga karena saya bisa menjadi bagian dari guru-guru hebat di seluruh Indonesia. Sehingga banyak hal yang didapat dari materi ini.
 
3. Findings (Pembelajaran)
Dalam pembelajaran ini saya menemukan hal-hal yang kurang saya pahami sebelumnya yaitu tentang filosofis Ki Hajar Dewantara. Saya mendapat ilmu-ilmu baru yang sangat saya perlukan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Melalui 6 Dasar pemikiran ki hajar Dewantara saya merasa mendapat bekal yang tidak ternilai harganya. Pengalaman berharga ini didapat ketika mendapatkan ilmu tentang filosofi pendidikan KHD dan saat berdiskusi dengan rekan CGP serta fasilitator dan instruktur. Banyak hal yang didapat untuk saya terapkan dalam pembelajaran di kelas saya. 
Pengalaman yang berharga yaitu mendapatkan imu tentang filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Pemikiran KHD tersebut menyatakan bahwa tugas saya sebagai seorang pendidik adalah guru disini adalah menuntun anak pada kodratnya sehingga anak dapat hidup secara mandiri di masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani. Pendidikan harus didasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman. Bahwa anak memiliki kodrat merdeka, merdeka batin adalah pendidikan sedangkan merdeka lahir adalah pengajaran. Dua hal yang saling bergantug satu sama lain. Oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya sebab manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Tidak hanya itu, sebagai pendidik saya harus senantiasa menuntun kepada anak atau dengan kata lain berpihak pada mereka. 
Saya juga harus memandang murid bukanlah kertas yang bisa digambar sesuai kemauan saya, karena mereka lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita adalah menebalkan garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif. Ketika berdiskusi dengan fasilitator, instruktur, dan rekan CGP yang lain banyak sharing pengalaman dalam penyelesaian tantagan dalam penerapan filosofi KHD ini di sekolah.
4. Future (Penerapan)
Saya akan merealisasikan hal terbaik dalam proses pembelajaran saya dikelas, agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Banyak hal yang akan saya benahi, karena saya sadar selama ini yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara . Filosofi pendidikan KHD yang didapatkan selama 2 minggu ini akan saya laksanakan dalam proses pembelajaran. Saya akan merancang pembelajaran yang berpusat pada murid, agar tercipta interaktif yang menyenangkan didalam kelas. Saya akan merancang pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. 
Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi yang dimilikinya harus terjadi dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan jati dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya. Saya akan menjadi guru yang bisa menuntun kodrat siswa dan menjadi teladan bagi mereka. Merasa egois kepada peserta didik bukan lagi hal yang perlu dipertahankan tetapi kita harus merubahnya dengan menuntun peserta didik agar kodrat alam yang dimilikinya sejak lahir bisa berkembang kearah yang lebih baik dan kodrat zaman dimana mereka hidup saat ini bisa mereka dapatkan sehingga akan mempermudah mereka dalam mengatasi persoalan hidupnya dimasa kini ataupun masa yang akan datang. Pendidikan disesuaikan dengan kodrat zaman bahwasanya anak sekarang hidup di era digital, sehingga guru harus mengembangkan keterampilan abad 21 untuk menghadapi tantangan zaman ini.
Keterampilan abad 21 dapat dilaksanakan dengan pembelajaran menggunakan proyektor dan menggunakan teknologi komunikasi, serta menuntun siswa untuk aktif mengkonstruk ilmunya sendiri. Tugas guru di sini hanyalah menuntun siswa. Selain itu siswa juga memiliki karakteristik, potensi, minat dan baka yang berbeda sesuai dengan kodrat alam. Oleh karena itu pembelajaran harus memfasilitasi perbedaan siswa tersebut. Guru harus mengetahui gaya belajar siswa sehingga bisa menerapkan pembelajaran berdeferensiasi. Pembelajaran yang berpusat pada siswa dan disesuaikan dengan gaya belajar. Hal yang akan saya lakukan untuk memfasilitasinya yaitu dengan menggunakan berbagai macam media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.

Read More »
21 August | 0komentar

Lokakarya 4 CGP Angkatan 6 Kabupaten Purbalingga



Lokakarya 4 CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga dilaksanakan tanggal 25 Februari 2023 di SMA Negeri 1 Padamara. Berbeda kelompok dari lokakarya 1 s.d. 3. Pada Lokakarya 4 terdapat 3 Pengajar praktik (PP) dengan anggota kelompoknya. 
Materi yang disampiakan pertama, pengajar praktik mengajukan beberapa pertanyaan kepada CGP tentang perbedaan dari Coaching ,Mentoring dan Konseling. 
Penjelasan dari Coaching adalah proses di mana seorang coach, menuntun coachee untuk menemukan ide, cara untuk mengatasi masalah nya atau mencapai tujuannya.
Mentoring adalah proses dimana seorang mentor membagikan pengalamannya untuk membantu mentee mengembangkan dirinya. Hubungan antar mentor dan mentee adalah seorang yang berpengalaman dan yang belum berpengalaman. Mentor biasanya meberi tips pada mentee. 
Konseling berarti proses di mana konseli di bantu untuk memecahkan masalahnya .Hubungan antara konselor dan konseli adalah seorang  yang ahli dan seseorang yang, membutuhkan bantuan.
Prinsip-prinsip Coaching ada 3 yaitu 
Kemitraan berarti posisi antara coach dan coachee setara ,
Proses kreatif mengedepankan percakapan dua arah, menghasilkan ide-ide baru ,memaksimalkan potensi, perlu adanya rencana tindak lanjut oleh rekan /coache yang sedang di kembangkan.

Menarik di lokakarya ini semua kelompok CGP dapat langsung mempraktekan hasil Coaching bersama menggunakan alur percakapan "TIRTA " yaitu Tujuan ,Identifikasi ,Rencana aksi , Tanggung Jawab . Tujuan adalah tahap awal di mana kedua pihak ,coach dan coachee ,menyepakati tujuan pembicaraan yang berlangsung , Identifikasi adalah tahap di mana coach mengali dan memetakan situasi yang sedang di bicarakan .Rencana Aksi adalah tahap  pengembangan ide untuk rencana yang akan di buat .Tanggung Jawab adalah tahap membuat komitmen atas hasil yang akan di capaiu untuk langkah selanjutnya .
Menganalisa video hasil supervisi kelas yang dilakukan oleh PP kemudian melakukan analisis tentang, tujuan, rencana pengembangan, strategi pengembangannya. 
3 rangkaian supervise akademik  yaitu Pra-observasi ,kedua Observasi dan ke tiga Pasca observasi .di kegiatan ini CGP Melakukan kegiatan supervise akademik bersama dengan sesama CGP berpasang-pasangan melakukan semua kegiatan dan di lakukan Refleksi praktik coaching dari pengalaman yang di lakukan ketika praktek coaching.
Pengajar praktik membagi dalam 3 kelompok mengajak CGP untuk berdiskusi dan menuliskan pengalamannya dalam pos-it . Pertanyaan yang  
1. Apa yang menarik ketika melakukan coaching ? 
 2. Hal apa yang sulit ketika melakukan coaching ? 
 3. Apa insinght yang CGP dapatkan setelah melakukan proses coaching ? 
 4. Apakah ada hal --hal terkait coaching yang masih CGP belum paham ? 

 Selanjutkan kegiatan di lakukan dalam praktik Coaching ,Mengisi lembar observasi ,dan terakhir praktik rangkaian supervise akademik dengan pola pikir coaching .Di lanjutkan dengan Refleksi lokakarya 4 Untuk menguatkan peran CGP sebagai pemimpin pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada kelas ,namun juga pada rekan sejawat CGP dapat mendampingi rekan sejawat untuk menyusun RPP yang Berdiferensiasi serta kuat unsur sosial Emosionalnya.Dan melakukan percakapan pra --observasi serta observasi .


Read More »
27 February | 0komentar