Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Mempraktikkan Percakapan Coaching



Berikut Contoh Pertanyaan untuk Coaching dan Coachee
Sesuai dengan Alur TIRTA 

1. TUJUAN UTAMA 
Coaching : Akhir2 ini saya melihat Bapak/Ibu sepertinya ada yang sedang dipikirkan?
Coachee : Iya Pak saya heran ya… ada anak (bbeberapa) yang dipelajaran praktik menggambar sepertinya belum seperti yang saya haraapkan. Saya perlu mendapat masukan Pak jika bapak ada ide…? Coaching : Jadi apa nich yang bisa saya bantu dan apa yang Bapak ingin capai pada diskusi hari ini (Contoh kalimat, TUJUAN UTAMA) 

Coachee : Saya hanya menginginkan siswa yang saya ajar dapat mempraktikan menggambar denah dengaan baik
Coaching : Terus ada lagi?
oachee : Saya hanya pengin tahu ada beberapa murid yang sangat lambat berkaitan dengan mempraktikan apa yang saya jelaskan ,Padahal saya sudah menjelaskan step by step. Kondisi kelas menjadi tidak terkontrol jika saya melakukan pembimbingan kepada anak-anak yg blm paham satu persatu
Coaching : Coba Bapak ceriterakan berkaitan dengan bagaimana bapak melakukan PBM praktik tersebut? 

2. IDENTIFIKASI 
Coachee : Jadi Ketika saya menerangkan step by step Langkah-langkah menggambar denah anak-anak semua mengikutinya. Setelah melakukan 4-5 langkah saya kemudian berkeliling melihat gambar siswa. Untuk siswa-siswa yang massih terlambat stepnya maka saya berusaha untuk membimbingnya. Tetapi kadang kondisi kelas menjadi tidak terkondisi karena siswa siswa yang telah bisa ada beberapa yang berbicara sendiri. 
Coaching: Kalo boleh saya simpulkan bapak merasa kondisi kelas menjadi tidak terkendali karena Bapak mengulang dengan membimbingi anak-anak yang belum bisa menggambar. Coachee : Sebenarnya mereka murid-murid yang sangat baik, cerdas tetapi Coaching : Mengapa Bapak tidak menggunakan siswa-siswa yang telah paham untuk membantu teman yang lainnya yang belum paham? 

3. RENCANA AKSI 
Coaching: Dari hal yang telah kita diskusikan tadi hal mana yang akan Bapak lakukan sebagai prioritas utk mengatasi masalah dikelas Bapak? 
Coachee: Saya akan berdiskusi dengan anak-anak yang telah bisa menggambar untuk memberikan bimbingan kepada teman-temannya. 

 4. TANGGUNGJAWAB 
Coaching: Bagaimana Bapak akan mengawali anak-anak untuk membimbing teman-temannya? Coachee: saya akan kumpulkan anak-anak yan telah memahami bagaimana menggambar denah untuk dapat mengajari teman-temannya yang belum lancar dalam menggambar denah. Kesimpulan : di kurikulum nanti akan memberikan kewenangan kepada jurusan

 

Read More »
05 December | 0komentar

Lokakarya 2 CGP Angkatan 6 (Visi GP) Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah


Tema Lokakarya 2 CGP Angkatan di Kab. Purbalingga adalah Visi untuk Perubahan Lingkungan belajar. Lokakarya 2 dilaksanakan di SMK negeri 1 Padamara Kab. Purbalingga pada hari Sabtu 03 Desember 2022.

Melalui berbagai aktivitas pembelajaran dalam PPGP, calon pimpinan sekolah masa depan diharapkan dapat memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah. Lokakarya dipandu oleh Pengajar Praktik Bp. M.Syaefudin dan Ibu Enny Kus

Agenda 
  1. Pembukaan 
  2. Presentasi dan Umpan Balik Perkembangan Aksi Nyata 1.3 
  3. Presentasi dan Umpan Balik Rencana Aksi Nyata modul 1.4 
  4. Reviu singkat Keyakinan Kelas dan Segitiga Restitusi 
  5. Latihan membuat Keyakinan Kelas 
  6. Praktik Segitiga Restitusi 


Lokakarya 2 Guru Penggerak | Visi GP 
Sekilas Program Visi guru penggerak mengenai lingkungan belajar yang positif melandasi proses pengembangan kodrat murid yang selamat dan bahagia .

Produk yang dihasilkan :
  • Rencana terkait prakarsa perubahan yang terbaru level diri yang sudah diberikan umpan balik oleh Calon Guru Penggerak lain 
  • Rencana terkait strategi penyampaian disiplin positif di kelas dan konteks sekolah yang sudah diberikan umpan balik oleh Calon Guru Penggerak lain yang terbaru .

Tujuan Belajar 
  • Peserta dapat menjelaskan perkembangan/kemajuan prakarsa perubahan level diri (Aksi Nyata modul 1.3) serta memperbaharui rencana berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain 
  • Peserta dapat menjelaskan rencana penyampaian disiplin positif di kelas dan strategi penerapan di sekolah (Aksi Nyata modul 1.4) serta memperbaharui rencana berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain 
  • Peserta dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan Segitiga Restitusi dalam penerapan disiplin positif .
  • Peserta dapat menunjukkan kemampuan dalam memandu pembuatan Keyakinan Kelas 

Indikator Keberhasilan 
  • Calon Guru Penggerak dapat memperbaharui rencana prakarsa perubahan level diri 
  • Calon Guru Penggerak dapat memperbaharui rencana penyampaian penerapan disiplin positif di kelas dan di sekolah 
  • Calon Guru Penggerak dapat menunjukkan kemampuan dalam salah satu bagian praktik keyakinan kelas 
  • Calon Guru Penggerak dapat menunjukkan kemampuan melakukan disiplin positif dengan segitiga restitusi




Read More »
04 December | 0komentar

Pendampingan Individu ke-2

Pendampingan Individu ke-2

Hari Jumat, 02 Desember 2022 pelaksanaan pendampingan Individu 2 (PI2) dengan Pengajar Praktik dari SMAN 1 Purbalingga, Bapak Muhammad Syaefudin, SPd.  Untuk yang kedua Beliau mendampingi Saya sebagai CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga Jawa Tengah.  
Fokus dari pendampingan individu  ke-2 adalah : 
(a). Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah; 
(b). Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3; 
(c) Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di lokakarya 1; (d). Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke KS dan warga sekolah SMK Negeri 1 Bukateja Purbalingga Jawa Tengah dengan dimoderasi oleh PP.
Dalam Pendampingan Individu (PI) kali ini lebih difokuskan pada implementasi modul 1.2 tentang nilai dan guru penggerak dilanjutkan modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak. Implementasi yang dilakukan di dalam kelas sangat memberikan manfaat pada anak didiknya. Anak-anak merasa ketagihan dengan pembelajaran berpusat pada siswa. 
Nilai Guru Penggerak adalah berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif. Peran Guru Penggerak adalah sebagai pemimpin pembelajaran (Profil Pelajar Pancasila), sebagai pelatih bagi rekan sejawat, mendorong terjadinya kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas praktisi, Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru Penggerak adalah mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran,
Dari implementasi yang sudah dilakukan terjadi perubahan di dalam kelas dan respon siswa sangat baik. Tugas-tugas yang sudah diberikan oleh fasilitator tidak harus menjadi beban. Sehingga, agar Program Guru Penggerak dapat berjalan dengan baik diperlukan konsistensi dan berkelanjutan. Dalam Pendampingan kali ini, CGP diajak untuk merevie tentang komunitas praktisi yang sudah dirintis pada lokakarya 1 bulan lalu.
Komunitas praktisi merupakan strategi pelengkap bagi pengembangan profesi yang berkelanjutan. Konsep, Komunitas Praktisi sudah banyak diterapkan oleh berbagai profesi dan penting pula diterapkan oleh para aktor utama, dalam pendidikan yaitu guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Komunitas praktisi memberikan wadah bagi para guru untuk belajar dan berpartisipasi dalam pengembangan diri mereka. Interaksi dan dialog antara anggota komunitas dapat berupa berbagi kekhawatiran, masalah, dan praktik baik untuk direfleksikan bersama-sama. Dengan begitu, anggota komunitas dapat saling dukung untuk mandiri dan berdaya memenuhi kebutuhan profesionalismenya. Maka, penting bagi semua anggota komunitas untuk berkontribusi dan memanfaatkan semua aktivitas di dalam komunitas.
Komunitas praktisi memberikan wadah bagi para guru untuk belajar dan berpartisipasi dalam pengembangan diri mereka. Interaksi dan dialog antara anggota komunitas dapat berupa berbagi kekhawatiran, masalah, dan praktik baik untuk direfleksikan bersama-sama. Dengan begitu, anggota komunitas dapat saling dukung untuk mandiri dan berdaya memenuhi kebutuhan profesionalismenya. Maka, penting bagi semua anggota komunitas untuk berkontribusi dan memanfaatkan semua aktivitas di dalam komunitas.


Read More »
02 December | 0komentar

Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.2, Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching

Eksplorasi Konsep Modul 2.3 
Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching 

oleh
Sarastiana 
CGP 6 Kab. Purbalingga 
SMK Negeri 1 Bukateja 


Kegiatan Refleksi Diri Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching 

  • Di antara paradigma berpikir dan prinsip coaching di bawah ini, manakah yang sudah Anda miliki? Jawab : Semua telah dimiliki hanya jika digunakan rentang nilai antara 6 s.d. 8
  • Skala 1-10, jika 10 sudah dimiliki dan diterapkan setiap hari, 1 belum dimiliki, ada di angka berapakah Anda? Jawab : (Dapat dilihat pada table) 
  • Di akhir Program Guru Penggerak, Anda ingin meningkatkannya ke angka berapa? Di akhir Program Guru Penggerak , memotivasi diri untuk dapat meningkatkan ke angka 10. Dasar saya mengoptimalkan ke nilai 10 karena keyakinan dengan mempelajari modul-modul dan kolaborasi sesama CGP serta pemahaman konsep yang nantinya akan disampaikan oleh instruktur dalam mempelajari paradigma berpikir dan prinsip coaching, saya termotivasi untuk bisa melakukan sebuah perubahan. 
  • Saya meyakini bahwa melalui coaching, saya bisa bermanfaat bagi murid dan rekan sejawat saya , karena coaching ini sebagai langkah pengembangan kompetensi diri dan orang lain.


No

Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching

Nilai saat ini

1-10

lngin ditingkatkan ke 1-10

 

Paradigma Berpikir Coaching

 

 

1

Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan

7

10

2

Bersikap terbuka dan ingin tahu

8

10

3

Memiliki kesadaran diri yang kuat

8

10

4

Mampu melihat peluang baru dan masa depan

7

10

 

Prinsip Coaching

 

 

1

Kemitraan

6

10

2

Proses kreatif

6

10

3

Memaksimalkan potensi

8

10







Read More »
30 November | 0komentar

Download Rencana Kerja dan Syarat

Sumber Gambar : https://www.homeshabby.com/

Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang bersikan nama proyek berikut penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasihnya, serta tata cara pelaksnaan, syarat-syarat pekerjaan, syarat mutu pekerjaan dan keterangan – keterangan lain yang hanya dapat djelaskan dalam bentuk tulisan. RKS basanya diberikan bersamaa dengan gambar yang semuanya menjelaskan mengenai proyek yang akan dilaksanakan.

Sebagai kelengkapan dari dokumen tender, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ditempatkan sebagai dokumen penting selain gambar rencana. Keberadaannya sangat menentukan kepentingan dari berbagai pihak yang akan terlibat dalam realisasi pekerjaan, dimulai sejak tahap awal dari proses realisasi ide dari pemilik proyek (Owner). RKS ini diperlukan tidak hanya dalam proyek baru saja, namun juga diperlukan untuk pekerjaan perbaikan dan renovasi bangunan, pekerjaan pemeliharaan dan pekerjaan-pekerjaan lain yang spesifik seperti listrik, gas dan mesin. 
Umumnya isi dari RKS terdiri dari lima bagian, yaitu : 
1. Keterangan 
2. Penjelasan Umum 
3. Peraturan Teknis 
4. Syarat Pelaksanaan 
5. Peraturan Administrasi 

 Isi dari ke lima bagian diatas adalah sebagai berikut : 
1. KETERANGAN, dalam bagian ini dipaparkan mengenai pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pemberi tugas, konsultan, perencana, konsultan pengawas, kontraktor. Termasuk juga hak dan kewajiban dari setiap pihak yang terlibat. Hal yang kedua dituliskan lampiran-lampiran yang disertakan, dengan menyebutkan macam-macam gambar dan jumlah selengkapnya. Hal ini harus disampaikan sebgai tindakan antisipasi apabila dalam dokument tidak tidak terdapat ketidak lengkapan gambar. 

2. PENJELASAN UMUM , hal-hal yang dipaparkan dalam bagian ini antara lain adalah : (a) jenis pekerjaan, informasi tentang pekerjaan yang akan dikerjakan apakah itu bangunan gedung, bangunan jalan, jembatan dan lain sebagainya. (b) peraturan-peraturan yang akan digunakan baik yang bersifat nasional ataupun lokal, penjelasan mengenai berita acara penjelasan pekerjaan dan keputusan akhir yang akan digunakan. (c) status dan batas-batas lokasi pekerjaan beserta patok duga yang digunakan. Hal ini adalah bagian terpenting pada saat kontraktor akan memulai pekerjaannya dikarenakan implikasi-nya sangat besar terhadap pelaksanaan pelaksanaan. 

3. PERATURAN TEKNIS, adalah rincian dari setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan dimulai pekerjaan persiapan sampai dengan finishing. Bisa juga disebut Metode Kerja Pelaksanaan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan digunakan beserta persyaratannya. 

4. SYARAT PELAKSANAAN, adalah pemjelasan lengkap mengenai : (a) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan , misalnya pembuatan Time Schedule, Perlengkapan kantor, ketersediaan obat-obatan, peralatan pemadam kebakaran, Perlengkapan di lapangan sesuai dengan Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. (b) Persyaratan dan Pemeriksaan bahan yang akan digunakan, baik secara visual maupun laboratorium beserta jumlah sample yg harus di uji. (c) Rencana Pengaturan Pelaksanaan ditempat pekerjaan, misalnya letak dan besar kantor proyek dan direksi, system aliran material di lokasi pekerjaan, letak peralatan konstruksi, lokasi barak pekerja, bengkel kerja, dan tempat-tempat penyimpanan material beserta sistemnya. 

5. PERATURAN ADMINISTRASI, adalah penjelasan tentang tehnik dan tata cara administrasi yang harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instansi pemilik proyek. Ketentuan administrasi antara proyek swasta dan proyek pemerintah tentunya akan berbeda, esensinya adalah bagaimana cara mempertanggungjawabkan kepada pihak lain. Dalam peraturan administrasi dibedakan pula antara peraturan administrasi keuangan dan teknis. Administrasi keuangan mencakup hal-hal sebagai berikut : Harga penawaran termasuk didalamnya biaya pelelangan, ketentuan apabila terjadi Pekerjaan tambah kurang, persyaratan yang harus dipenuhi dari setiap jenis jaminan yang digunakan (Tender bond, performance bond), ketentuan denda yang disebabkan karena keterlambatan, kelalaian pekerjaan, pemutusan kontrak dan pengaturan pembayaran kepada Kontraktor, resiko akibat kenaikan harga upah dan bahan. Administrasi Teknis memuat hal-hal sebagai berikut: ketentuan apabila terjadi perselisihan beserta cara-cara penyelesaiannya, syarat-syarat penawaran dan pelulusan pekerjaan, tata cara pelelangan, kelengkapan surat penawaran, ketentuan penyampaian dokumen penawaran dan sampul penawaran, syarat peserta lelang dan sangsi yang harus diberikan apabila terjadi pelanggaran, hak sanggah dan kegagalan pelelangan, serta persyaratan pengadaan Subkontraktor dan kualifikasinya. Hal lain yang dijelaskan adalah peraturan penyelenggaraan, misalnya pembuatan laporan kemajuan pekerjaan (progress), cara penyelenggaraan penyerahan pekerjaan dan cara pembuatan time schedule.


Read More »
30 November | 0komentar

2.3.a.3. Mulai Dari Diri - Modul 2.3

2.3.a.3. Mulai Dari Diri - Modul 2.3
 Sarastiana CGP Angkatan 6 Kab. Purbalingga 
SMK Negeri 1 Bukateja 

Kordinasi Supervisi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah dan Waka Kurikulum


Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi? 
Selama men·adi guru tentunya pembelajaran saya pernah di supervisi oleh kepala sekolah, perasaan saya saat mendengar akan disupervisi ada perasaan khawatir, deg-degan padahal kegiatan ini sebenarnya rutin dilakukan. entah mengapa masih ada perasaan tidak nyaman mendengar istilah supervise. Perasaan yang ada adalah rasa khawatir karena banyak kekurangan pada diri saya. Pengalaman saya saat observasi dan pasca observasi. Sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh kurikulum saya membawa semua berkas administrasi perangkat pembelajaran keruang kepala sekolah, alhamdulillah perangkat pembelajaran yang telah saya siapkan telah lengkap. Untuk perangkat pembelajaran sudah lengkap. Supervisi di kelas XI.DPIB 1 dengan membawa RPP yang sudah di telaah. Dari kegiatan supervisi saya banyak masukan dari Kepala sekolah terutama pada bentuk apresiasi dengan menuliskan jawaban ana katas pertanyaan saya. agar ditulis pada papan tulis. Dari hasil supervisi ini sebagai refleksi untuk memperbaiki diri baik dari segi administrasi maupun kegiatan belajar mengajar di kelas. 

Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidi ? 
a. Sebelum melaksanakan diadakan brifing, kepala sekolah/ wakasek kurikulum memberikan penyampaian bahwa supervisi merupakan kegiatan saling berbagi pengalaman, bukan sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan 
b. Kegiata n supervisi memberikan pemahaman bahwa ada ide atau cara baru dalam pembelajaran sehingga model pembelajaran lebih bervariatif dan inovatif sehingga pembelajaran lebih mudah dipahami murid 
c. Supervisi merupakan kebutuhan administratif yang perlu dilakukan dan menjadi salah satu komponen akreditasi sekolah. 
d. Dalam supervisi ada catatan yang dijadikan bahan untuk refleksi/ tindak Ianjut. 

Menurut Anda jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s.d 10 ? Situasi belum. ideal 1 dan situasi ideal 10 
Jika saya sebagai kepala sekolah yang harus melakukan supervisi saya berada di posisi 8, dimana masih ada guru yang takut untuk disupervisi, ada guru yang sudah di supervisi tetapi masih belum memperbaiki yang menjadi catatan saat supervisi ataupun belum melengkapi perangkat pembelajaran. 

Apa saja harapan yang anda lihat pada diri anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini? 
a. Saya berharap dapat memahami cara mengembangkan diri sebagai pendidik setelah kegiatan supervisi 
b. Terjadi perubahan cara berfikir dalam mengambil keputusan dalam menghadapi suatu kondisi atau permasalahan 
c. Terjadi perubahan cara berkomunikasi dengan murid dan rekan sejawat 
d. Mampu melaksanakan Coaching kepada murid don rekan sejawat

 Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini? 
a. Mempelajari materi-materi yang berisi contoh praktik Coaching yang konstektual antara guru-murid maupun dengan rejan sejawat 
b. Menerapkan praktik Coaching

Read More »
29 November | 0komentar