Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Lokakarya 3 CGP Angkatan 6 Kab. Purbalingga

CGP Angkatan 6 dari PP Ibu Enny dan Mr.Sae Bersama Ketua Panitia dari BBGP Jawa Tengah
Ibu Maniko

Lokakarya 3 angkatan 6 kali ini mengusung tema “Peran Pemimpin dalam Pembelajaran”, dimana tujuan lokakarya ini adalah mencetak Calon Guru Penggerak yang mampu mendemonstrasikan pemahaman mengenai pembelajaran berdiferensiasi, mindfulness dan integrasi 5 kompetensi sosial emosional dalam praktik mengajar, serta perencanaan strategi berbagi praktik baik. 
Pelaksanaan untuk CGP Angkatan 6 dari Kab. Purbalingga dilaksanakan di SMA negeri 1 Padamara. Pada Hari Sabtu tanggal 17 Desember 2022. 
Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila yang dimaksud adalah peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri. 
Pelaksanaan lokakarya oleh BBGP Provinsi Jawa Tengah jatuh pada hari Sabtu (17/12/2022) yang akan diselenggarakan di Kabupaten Batang, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Rembang, Kabupaten Wonosobo, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal, serta Kota Magelang pada hari Minggu (18/12/2022). 
Total undangan peserta pada lokakarya kali ini mencapai 866 Calon Guru Penggerak disertai dengan 162 Pengajar Praktik yang terlibat. Diharapkan pelaksanaan Lokakarya 3 pada Angkatan 6 ini dapat berjalan dengan lancar dan tujuan dari lokakarya ini tercapai sesuai indikator yang telah ditetapkan. Melalui BBGP Provinsi Jawa Tengah, lokakarya terselenggara secara intensif dan merata. 




Read More »
19 December | 0komentar

Mindfulness, Perbaikan Mental dan Fokus


Mindfulness adalah cara penting untuk mendukung perbaikan mental dan fokus. Mindfulness juga memungkinkan Anda menjadi lebih sadar akan diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar. Jadi, Belajar untuk sepenuhnya hadir dan terhubung dengan lingkungan. Mempraktikan Mindfulness dengan pernapasan ketika pertama kali bangun di pagi hari sebelum beranjak dari tempat tidur.
Perhatikan perubahan dalam postur tubuh. Hal ini akan membantu membawa kesadaran pada transisi.
Atau bisa juga luangkan waktu untuk memperhatikan rasa, tekstur, dan bau saat makan atau minum. Pikirkan dari mana makanan itu berasal dan semua koneksi yang telah dibuat sebelum makanan tersebut terhidang dihadapan Anda. Setelah itu, rasakan kenikmatan rasanya.

Dalam kondisi yang menekan, misalnya karena tuntutan yang terlalu besar atau terlalu banyak, beban kerja bukannya berkurang malah semakin menumpuk, pimpinan sekolah tidak dapat berkompromi, rekan kerja menolak bekerja sama, murid dinilai tidak mendengarkan, bahkan keadaan dalam pasangan ataupun anggota keluarga lain memiliki tuntutan yang berbeda lagi. Kita dapat berada dalam situasi-situasi tersebut secara sekaligus ataupun hanya beberapa saja. 
Sebagai guru, skenario demikian tidaklah terelakkan. Untuk itu, berhadapan dengan situasi dan kondisi demikian dapat menjadi pemicu munculnya emosi kuat seperti frustasi, marah, stres, dan berbagai campuran emosi lainnya yang mungkin tidak dapat kita identifikasi. Emosi-emosi kuat yang muncul ini mempengaruhi diri kita secara sadar dan tidak sadar; dapat terlihat dari bagaimana kita memandang dan merespon orang lain dalam sebuah interaksi, efektivitas pekerjaan, hingga pada keputusankeputusan hidup yang diambil. 
Pada umumnya, seorang manusia dewasa yang tidur kurang lebih 8 jam perhari, memiliki 6000 pikiran dalam sehari (Tseng and Poppenk, 2020). Bayangkan betapa sibuknya pikiran kita. Karena sangat cair, pikiran dapat bergerak ke masa depan dan menimbulkan perasaan khawatir. Pikiran juga dapat bergerak ke masa lalu yang seringkali menimbulkan perasaan menyesal. Pikiran berada dalam situasi terbaiknya jika terfokus pada situasi saat ini dan masa sekarang. Peran praktik kesadaran penuh (mindfulness) dapat membantu Anda dalam menyikapi, memproses, dan merespon permasalahan yang dihadapi untuk fokus pada situasi saat ini - bukan pada kekhawatiran akan masa yang akan datang ataupun penyesalan akan masa yang telah berlalu.

Kesadaran penuh itu sendiri dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja/sadar pada kondisi saat sekarang. Dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan (dalam Hawkins, 2017, hal. 15) yang sebenarnya telah ada dalam diri manusia secara alami tanpa perlu diajarkan ataupun ditumbuhkan. Akan tetapi pikiran merupakan bagian diri kita yang seringkali sulit dikendalikan. Sehingga kesadaran penuh yang sebenarnya telah dimiliki secara alami mengalami hambatan untuk benar-benar dialami. Peran praktik kesadaran penuh (mindfulness) akan sangat terlihat disini. Akan tetapi, perlu diingat bahwa praktik kesadaran penuh (mindfulness) bukan sebagai solusi pemecahan masalah, melainkan praktik yang membantu Anda dalam menyikapi, memproses, dan merespon permasalahan yang dihadapi untuk fokus pada situasi saat ini - bukan pada kekhawatiran akan masa yang akan datang ataupun penyesalan akan masa yang telah berlalu. Me
nurut Hawkins (2017), cara yang paling efektif untuk memahami kesadaran penuh (mindfulness) adalah dengan ‘mengalaminya’ sendiri. Bagaimana supaya kita dapat mengalami kesadaran penuh? Jawabannya adalah dengan berlatih. 

5 Kompetensi Sosial dan Emosional bagi guru dengan kompetensi berikut ini : 

1. Kesadaran Diri 
Kesadaran diri yang tinggi akan memberikan keterkaitan antara perasaan tindakan dan pikiran. Dengan hal ini maka kesadaran diri berkaitan dengan kemampuan dalam mengenali diri mengenai emosi, pikiran, dan nilai diri. Seseorang yang kurang mampu dalam mengidentifikasi diri akan sulit dalam mengontrol diri, beraktivitas, dan melakukan sosialisasi. 
2. Manajemen Diri 
 Dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk mengatur atau mengontrol emosi, pikiran, dan perilaku. Manajemen diri berkaitan dengan beberapa kemampuan seperti menahan hasrat dan nafsu, manajemen stress, mendisiplinkan diri, mengatur tujuan yang ingin dicapai, memotivasi diri, dan kemampuan dalam berorganisasi. Baca Juga: Berikut Pernyataan Menpan Banyak Daerah Terpencil Tidak Ada Guru Berstatus ASN 
3. Kesadaran Sosial 
 Kemampuan dalam menunjukan rasa empati kepada orang lain, yang berkaitan erat dengan etika berperilaku dan norma. Orang yang tidak memiliki kesadaran sosial akan dipenuhi dengan rasa benci, mudah menghakimi dan tidak memiliki pikiran yang terbuka. Dengan hal tersebut terdapat empat kemampuan yang harus dimiliki antara lain melihat dari perspektif atau berbagi macam sudut pandang, rasa empati, mengapresiasi dan menghormati orang lain. 
4. Kemampuan Berelasi 
 Kemampuan dalam diri seseorang untuk dapat membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan individu lain atau dengan suatu kelompok. Dalam kemampuan ini terdapat enam hal yang harus diperhatikan dan dipahami yaitu kemampuan berkomunikasi dengan baik dan jelas, mendengarkan dan memberikan respon yang baik, bekerja sama, menahan diri dari tekanan sosial, perundingan, dan menawarkan diri untuk membantu serta mencari bantuan apabila diperlukan. 
5. Membuat Keputusan Bertanggung Jawab 
 Membuat pilihan yang kostruktif dengan benar dan cara bertindak dengan etis, norma sosial dan keselamatan. Terdapat lima kemampuan dalam membuat keputusan bertanggung jawab yaitu mengidentifikasi masalah, menganalisa situasi, mengatasi masalah yang dihadapi, mempertimbangkan tanggung jawab, evaluasi dan introspeksi diri.

Read More »
18 December | 0komentar

Hubungan antara Profil Pelajar Pancasila dengan Peran serta Nilai Guru Penggerak


Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari beriman dan bertakwa, mandiri, bergotong royong, berbhineka tunggal Ika, bernalar kritis dan kreatif. Semua sikap itu dapat tercapai jika seorang guru yang bertugas sebagai pamong atau menuntun siswa untuk menjadi pelajar Pancasila mempunyai nilai Guru Penggerak. Kelima nilai dari Guru Penggerak adalah: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Jadi kelima nilai yang dimiliki oleh seorang guru penggerak akan bisa menuntun murid menjadi pelajar Pancasila. Jika guru tidak memiliki atau hanya sebagian memiliki nilai guru penggerak maka tidak kan bisa menuntun murid menjadi pelajar Pancasila. 

Sikap saya terhadap rekan Guru ataupun Kepala Sekolah yang kurang mendukung saya dalam menjalankan peran sebagai Guru Penggerak adalah : 
  • Memberikan pengertian akan pentingnya merdeka belajar, yang hanya dapat dicapai jika semua guru dan kepala sekolah bersama- sama berkolaborasi membuat perubahan pergerakan pembelajaran yang berpihak pada murid. 
  • Berusaha untuk menunjukkan perubahan dari diri kita sendiri menjadi seorang guru penggerak yang baik, dengan memperlihatkan aksi nyata dalam pembelajaran yang berpihak pada murid. 
  • Dengan kita menguasai nilai Guru Penggerak maka kita dapat membuat murid- murid untuk menjadi pribadi yang baik sesuai dengan profil Pancasila (pelajar Pancasila), dengan perubahan ini tentunya guru atau kepala sekolah yang tadinya tidak mendukung program kita akan merasa ingin ikut dan campur tangan program kita sehingga merdeka belajar kita capai. 
  • Testimoni dari murid sangat membantu keberhasilan program Guru Penggerak yang saya lakukan karena pada dasarnya semua guru akan mengutamakan kepentingan dan kebahagiaan murid- muridnya. Jadi aksi nyata dengan sikap kita yang disukai oleh murid akan membuat guru yang lain juga mengikuti apa yang kita lakukan.

Read More »
13 December | 0komentar

Rindu Rosululloh SAW

Bersama Istri dan Bp/Ibu Mertua di Masjidil Haram

5 tahun yang lalu tepatnya di bulan Desember kami memenuhi Panggilan Allah SWT dalam ibadah Umroh bersama Istri dan Ibu/Bp. Mertua.  Sebagai manusia yg cenderung suka berhitung, hitungan matematika,itu masuk akal. Tapi jangan lupa, matematika Allah itu beda dgn matematika kita. Kalkulator Allah nggak sama dgn kalkulator kita Dan satu yg pasti, Allah tidak akan ingkar janji. Berdoalah pasti Aku ( Alloh) akan kabulkan.  
Alhamdulillah Saya dan Istri telah mendaftar Haji, In sya Alloh tahun 2030an nunggu antrian berangkat...Alhamdulillah sebelum haji diberi kesempatan untuk ibadah umroh. 
Dengan matematika Allah SWT semua akan bisa. Sekali lagi ini janji Alloh SWT. Berdoalah PASTI akan Aku kabulkan. Dalam setiap ba'da sholat," Ya Alloh berilah kepadaku,Istriku dan Anak-anaku utk dapat melihat langsung Ka'bah-Mu melalui beribadah Haji dan Umroh". 
Ketika pesawat mendarat di Madinah, aku diserbu oleh sebuah rasa yg tak biasa. BAHAGIA !!... menjelang jam 2 dini hari, saat pertama melangkahkan kaki ke Masjid Nabawi, Saat teman-teman masih saling bicara "dihafal ya pintu keluar. 
Pintu nomor 25. Tinggal nyebrang jalan, langsung ketemu hotel kita" Aku tak lagi konsentrasi mengikuti percakapan. Dada, hati, otak, semuaaaanya telah dikuasai oleh rasa haru biru dalam debit yg tak terhitung. Masyaallah. Subhanallah. damai menyusup ke seluruh permukaan diri saat pertama jejak menapak di dinginnya ubin Nabawi. ALLAH. siapa lah aku ini, kalau bukan karena kuasaMu tak kan mungkin diri yg kerdil ini bisa menjadi bagian tamuMu. Nabawi sedemikian indah.... derai angin sepoi-poi Nopember yg menawarkan suhu 28 derajat tak mampu mengalahkan semangat ribuan jamaah untuk mereguk kenikmatan shubuh berjamaah. Aku terpukau. Terpana. Kehilangan segala prosa. Payung payung raksasa yg menawan di pelataran. Karpetnya yg empuk. Dispenser berisi zam-zam yg selalu tersedia tertuliskan Cool dan juga Not Cool. Pilar -pilarnya yg megah Kubahnya yg mewah, yang bisa terbuka (seperti pintu geser) sehingga di dalam masjid kita bisa menatap indahnya langit di belahan bumi Allah yg diberkahi. Langit Madinah !! Sholat di raudhoh!!! 
Di dekat makam Sang Panutan... Kekasih Alloh... Cintanya Alloh... Makam Rasulullah, iya RASULULLAH. yg Allah pilih namanya bergandengan dengan nama Allah dalam kalimat sumpah suci syahadat. Sholat disini memang perlu kesabaran, tapi semua berbuah manis. Ada yg tak mampu teruraikan oleh kata-kata. Kenikmatan yg menjalar ke seluruh titik nadir. Damai yg mengalir ke seluruh inci pembuluh darah, rasa tenteram yg meresap ke setiap milli pori-pori raga. Diri larut dalam pemahaman akan perjuangam rasulullah dalam dimensi beribu tahun yg silam. 
Di sini. Iya disini, nabi berdakwah, mengajak pada kebaikan. Menyembah Allah yang Maha Tunggal. Bergumam di hati. "Ya Allah... ternyata sedemikian dahsyat pengalaman spritual yg kudapatkan disini. Sebuah rasa damai, tentram, bahagia yg tak bisa diwakili oleh seluruh bahasa. Sempat terbersit sesal, andai kutau senikmat ini berada dalam pelukan tanah suci, harusnya aku nggak perlu mendahulukan punya rumah, punya kendaraan. Berangkat umrohlah yg semestinya dipioritaskan. 
Di titik itu aku mengerti, mengapa semua orang yg pernah berumroh, ingin kembali lagi. Bahkan Kakak Ipar terbaikku, yg berangkat 3 minggu lebih awal dariku. Rela berbagi kebahagiaan ini dengan meng UMROH kan Aku,Istriku dan Ibu Bapak Mertua. Jazakumulloh khayr... Memelukku dengan mata yg basah saat aku berangkat, dia berbisik "doakan kami ya, biar bisa umroh lagi bersama istri" pintanya. Ingat yaa, dia baru belasan hari yg lalu kembali dari tanah suci, tapi dia udah rindu, sekarang aku mengerti. Dan kenikmatan beribadah disana juga yg menjadi alasan, sehingga hampir seluruh jamaah memilih berlama-lama dalam masjid. Karena cintanya kepada Rosululloh SAW. 
 Larut dalam sujud-sujud yg panjang dan dalam. Sholat wajib, sholat dhuha, sholat taubat, sholat hajat, sholat tahyatul mesjid, sholat tahajjud, tilawah alquran, sholawat, berdzikir.... Dan air mata mengucur deras saat sujud terakhir di Nabawi, karena saatnya perjalanan berlanjut ke Mekkah. Kulepas Nabawi dengan linangan airmata. Aku masih disana, tapi aku sudah dikuasai rindu tiada tara. Kala itu aku belum tahu, di Mekkah, pengalaman bathin ternyata jauh lebih luar biasa. (In sya Allah lain waktu ingin menulis pengalaman di Mekkah juga). 
Saudaraku seiman, itulah alasan, kenapa semua yg telah berumroh, bersemangat mengajak orang lain untuk berumroh juga. Mari minta pada Allah. Mari memohon pada Allah. Kalo dana sudah ada, berangkatlah. Prioritaskanlah untuk ibadah. Insyaallah kebutuhan yg lain nanti akan dicukupkan oleh Allah. mumpung Allah masih memberi kita umur dan kesehatan. Bersegeralah. Dan jika dirimu berangkat, tolong sebut namaku dalam doamu. 
Semoga Allah ijinkan diri ini,istri dan anak-anakku untuk menjadi tamu-Mu Ya Rabb. Semoga bisa mengulang mereguk kenikmatan yg luar biasa selama ibadah disana. Aamiin Berangkatlah, jangan merasa sayang dgn uang yg dikeluarkan. 
ALLAH akan membalas semuanya dgn balasan yg jauh lebih baik. 
Labaikalluhumma Labaik, labaikala sarikalaka Labaik Innalhahda wannikmata lakawalmulk lasarikala Ya Alloh panggil kami kembali ke Baitulloh bersama saudara2 muslim di seluruh dunia utk.Umroh dan Haji

Read More »
12 December | 0komentar

2.3.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 2.3


2.3.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 2.3
Oleh
Sarastiana
CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga
SMK negeri 1 Bukateja

COACHING adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kinerja ,pengalaman hidup, pembelajaran diri ,dan pertumbuhan diri coache. 

A. Pengertian Coaching dan Relevasinya dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara 
Coaching merupakan proses kolaborasi yang fokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari sang coachee. 
Coaching merupakan salah satu metode yang efektif untuk diterapkan dalam bidang pendidikan yang prosesnya berpusat pada siswa. Dengan metode ini, pendidik dapat mendorong peserta didik untuk menerapkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kreatif, Dalam coaching ada proses menuntun yang dilakukan guru sebagai coach kepada murid sebagai coachee untuk menenemukan kekuatan kodrat dan potensinya untuk bisa hidup sesuai tuntutan alam dan zaman. Hal ini sejalan dengan pemikiran sang Maestro Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara (KHD) dimana menurutnya pendidikan itu adalah ada proses menuntun yang dilakukan guru untuk mengubah prilaku murid sehingga dapat hidup sesuai kodratnya baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat.

ANALISIS UNTUK IMPLEMEMTASI DALAM KONTEKS CGP : 
1. Sebagai seorang coach kita harus memunculkan pertanyaan yang berbobot untuk menggali semua potensi coache 
2. Dalam mengelola materi ajar kita sebagai CGP harus lebih kreatif dan menumbuhkan ide ide baru yang akan memancing semua rekan sejawat untuk lebih giat dalam pembelajaran di sekolah 
3. Tantangan terbesar kita sebagai seorang calon guru penggerak adalah harus siap tampil lebih baik dari teman teman yang lain yang penuh dengan kreatifitas yang luar biasa 
4. Untuk melawan arus tantangan ini kita sebagai cgp harus membuat suatu terobosan baru yang memunculkan hal hal yang sangat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk sekolah dan seluruh Rekan sejawat. 

B. Peran Guru dalam Coaching 

Peran Guru sebagai coaching hendaknya tidak mengajarkan atau menginstruksikan sesuatu, tidak juga memberikan saran atau solusi secara langsung. Guru membantu peserta untuk belajar dan bertumbuh. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengajukan pertanyaan. Tentu saja bukan sembarang pertanyaan. Namun pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu kesadaran diri dan memprovokasi tindakan kreatif, menciptakan suasana nyaman dan rasa percaya untuk memberikan kebebasan dan kemerdekaan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk menjadi murid kuat secara kodrati, dengan demikian diharapkan guru dapat menuntun peserta didik untuk menemukan solusi di setiap permasalahan dan meraih prestasi terbaik dengan kekuatan yang dimilikinya. 

C. Konektivitas Coaching dengan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Sosial Emosional. 
Sistem Among yang dianut Ki Hajar Dewantara menjadikan guru dalam perannya bukan satu-satunya sumber pengetahuan melainkan sebagai mitra peserta didik untuk melejitkan kodrat dan irodat yang mereka miliki, apa yang dilakukan?, salah satunya adalah mengintegrasikan pembelajaran berdifrensiasi kedalam pembelajaran, dimana pembelajaran harus disesuaikan dengan minat, profil dan kesiapan belajar, sehingga pembelajaran dapat mengakomodir kebutuhan individu peserta didik, dalam hal ini “KHD mengibaratkan bahwa guru adalah petani, dan peserta didik adalah tanaman dan setiap individu peserta didik adalah tanaman yang berbeda, jika tanaman padi membutuhkan banyak air, tentu akan berbeda perlakuan terhadap tanaman jagung yang justeru membutuhkan tempat yang kering untuk tumbuh dengan baik”. 
Selain itu pendekatan Sosial dan Emosional dalam praktek coaching juga sangat diperlukan, Melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif yang diberikan guru, peserta didik akan menemukan kedewasaan dalam proses berfikir melalui kesadaran dan pengelolaan diri, sadar akan kekuatan dan kelemahan yang dimilkinya, mengambil prespektif dari berbagai sudut pandang sehingga sesuatu yang menjadi keputusannya telah didasarkan pada pertimbangan etika, norma sosial dan keselamatan.

D. Refleksi terhadap proses coaching di sekolah: 
  1.  Melalui proses coaching sebagai seorang guru saya dapat membantu murid untuk menuntun segala kekuatan kodratnya yang ada pada dirinya. 
  2. Melalui proses coaching sebagai seorang guru saya dapat membantu murid untuk mampu hidup sebagai individu dan bagian masyarakat yang mampu menggali dan memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. 
  3. Melalui proses coaching sebagai seorang guru saya dapat menuntun murid untuk memperoleh kemerdekaan belajar di sekolah. Refleksi terhadap proses coaching di sekolah: 

Read More »
09 December | 0komentar

Rubrik Penilaian Sesi Demonstrasi Kontekstual

 


Rubrik Penilaian Sesi Demonstrasi Kontekstual

 

 

 

 

Tidak dilakukan

 

Sudah dilakukan namun belum sesuai dengan prinsip coaching

Sudah dilakukan dan sesuai dengan prinsip coaching (kemitraan, proses kreatif, memaksimalkan potensi)

PRA SUPERVISI

 

 

 

1.     Mendiskusikan rubrik penilaian percakapan coaching

 

 

 

2.     Menanyakan kompetensi coaching

apa yang ingin dikembangkan

 

 

 

3. Menanyakan bagian kompetensi mana yang secara spesifik ingin diobservasi

 

 

 

4.     Menanyakan indikator ketercapaian dari tujuan pengembangan yang diinginkan

 

 

 

OBSERVASI

 

 

 

5.     Mencatat yang terlihat dan terdengar pada saat rekan CGP melakukan coaching, yang bebas dari penilaian dan asumsi, fokus pada area yang ingin dikembangkan, berdasarkan hasil pra percakapan

 

 

 

PASCA PERCAKAPAN

 

 

 

6.     Menanyakan apa yang sudah dilakukan pada saat melakukan coaching, yang menjadi indikator ketercapaian pengembangan yang diinginkan

 

 

 

7.     Menyampaikan catatan hasil observasi berbasis data, yang bebas dari penilaian dan asumsi, fokus pada area yang ingin dikembangkan, berdasarkan hasil pra percakapan

 

 

 

8.     Menanyakan kompetensi apa lagi yang ingin dikembangkan, berdasarkan hasil melakukan coaching yang barusan dilakukan

 

 

 

 


Read More »
08 December | 0komentar