Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Kota Mekah dan Peradaban Baru Islam


Sejarah Kota Makkah tidak terlepas dari sejarah Nabi Ismail dan ibunya Siti Hadjar. Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim meninggalkan anak dan istrinya di lembah yang dahulu tidak berpenghuni, tidak ada air maupun orang yang tinggal di sana. Imam Al-Bukhari meriwayatkan, Nabi Ibrahim meninggalkan Nabi Ismail saat masih bayi dan masih menyusu kepada ibunya. Sedangkan Nabi Ibrahim kembali ke Suriah. Nabi Ibrahim menurunkan istri dan anaknya di bawah sebuah pohon dengan meninggalkan sekantong kurma dan sebotol air, lalu kembali ke Suriah kuno. 
Sesaat sebelum pergi, Hajar memanggil dan bertanya: “Kamu hendak kemana? Bagaimana kamu bisa meninggalkan kami di lembah terpencil ini yang tidak ada manusia atau apa pun (kehidupan)?"Nabi Ibrahim masih terdiam dan Hadjar kembali mengulang pertanyaannya. Hingga kesekian kali Hadjar bertanya, Nabi Ibrahim hanya terdiam. 
Hadjar kemudian mengubah pertanyaannya, "Apakah Allah memerintahkanmu untuk melakukan ini?" Barulah kemudian Nabi Ibrahim menjawab, "Ya. Maka Allah tidak akan pernah meninggalkan kita," kata Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim kemudian mengambil beberapa langkah lalu berdiri di atas bukit kecil, mengangkat tangannya seraya berdoa dan memohon kepada Allah SWT. "Ya Allah ya Tuhan kami! Sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di sebuah lembah yang belum digarap dekat Rumah Suci-Mu, Ya Allah (yang demikian itu), agar mereka mendirikan sholat. 
Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, semoga mereka bersyukur,” (Q.S Ibrahim ayat 37).

Suku pertama yang tinggal di Makkah adalah suku Jurhum di mana Nabi Ismail dibesarkan dan dengan siapa ia menikah. Kemudian Nabi Ibrahim datang sesekali ke Makkah untuk mengunjungi anak dan istrinya. Kemudian Allah memerintahkannya untuk membangun Ka'bah. Allah berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim sedang meningkatkan fondasi rumah (bersama) Ismail (seraya berkata) : Ya Tuhan kami! Terima (ini) dari kami. Sungguh, Engkau adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS, Al-Baqara ayat 127).
Allah juga berfirman: "Dan (ya Muhammad), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di Baitullah Rumah, (dengan mengatakan), "Jangan mengasosiasikan apa pun dengan-Ku dan sucikanlah Rumah-Ku bagi orang-orang yang melakukan tawaf (mengelilingi dari Ka'bah) dan orang-orang yang beribadah (sholat) dan orang-orang yang ruku dan bersujud," (QS. Al-Hajj ayat 26). Kota Makkah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah. Kota ini merupakan lembah kering, dikelilingi pegunungan karang yang tandus dengan bangunan Ka'bah sebagai pusatnya. Dengan demikian, pada masa dahulu kota ini rawan banjir bila di musim hujan sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota ini dan merenovasi kota ini.
Seperti pada umumnya kota-kota di wilayah Arab Saudi, kota ini beriklim gurun. Panjang lembah barat ke timur sekitar 3 km, sedangkan panjang lembah utara ke selatan sekitar 1,5 km. Kota ini dikelilingi oleh beberapa gunung, diantaranya gunung Abu Qubais pada bagian timur, gunung Abi Badidah (Kudai) dan gunung Khundamah pada bagian selatan, gunung Al Falj, gunung Qaiqa'an, gunung Hindi, gunung Lu'lu dan gunung Kada (gunung tertinggi) pada bagian utara. Dulu, hanya ada tiga jalan yang bisa dilalui untuk masuk Makkah. Yaitu celah utara di kaki gunung Al Falh, celah barat menuju Laut Merah dan celah selatan menuju Yaman.

Read More »
12 January | 0komentar

Tentang Merdeka Belajar, Download Peraturan-Peraturan



Perubahan paradigma yang dituju antara lain menguatkan kemerdekaan guru sebagai pemegang kendali dalam proses pembelajaran, melepaskan kontrol standar-standar yang terlalu mengikat dan menuntut proses pembelajaran yang homogen di seluruh satuan pendidikan di Indonesia, dan menguatkan student agency, yaitu hak dan kemampuan peserta didik untuk menentukan proses pembelajarannya melalui penetapan tujuan belajarnya, merefleksikan kemampuannya, serta mengambil langkah secara proaktif dan bertanggung jawab untuk kesuksesan dirinya.
Budi pekerti, watak atau karakter, itulah bersatunya gerak fikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan, yang lalu menimbulkan tenaga.... Dengan adanya ‘budi pekerti’ itu tiap- tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia yang beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya.


Read More »
07 January | 0komentar

Alur Belajar Merdeka Paradigma dan Visi Guru Penggerak

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara


1. Mulai dari diri (Mandiri): 1JP 
Kegiatan pembelajaran pemantik: 
a. CGP memberikan jawaban reflektif-kritis untuk mengetahui pemahaman diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara, 
b. CGP membuat refleksi diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara. 

2. Eksplorasi Konsep: 3JP 
a. CGP menyimak video tentang pendidikan di Indonesia dari zaman kolonial dan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan; 
b. CGP menyimak video-video tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara; 
c. CGP membaca 2 (dua) tulisan karya Ki Hadjar Dewantara. 

3. Eksplorasi Konsep (Forum Diskusi): 2JP 
a. CGP mendiskusikan pertanyaan reflektif terkait pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan Indonesia saat ini dan pendidikan pada konteks lokal sosial budaya di daerah asal CGP yang difasilitasi oleh Fasilitator 
b. CGP berbagi pengalaman praktik baik penerapan pemikiran filosofis Pendidikan KHD pada konteks lokal sosial budaya di daerahnya. 

4. Ruang Kolaborasi: 6JP (3 + 3) 
CGP mengeksplorasi (memaknai dan menghayati) nilai-nilai luhur sosial budaya di daerah asal dalam menguatkan dan menebalkan Konteks (kodrat) Diri Murid sebagai manusia dan anggota masyarakat. 

5. Demonstrasi Kontekstual: 4JP
CGP mendesain strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD - 'Pendidikan yang Berpihak pada Murid' - sesuai dengan Konteks Diri Murid dan Sosial Budaya di daerah asal (karnya demonstrasi kontekstual dalam video, atau infografis atau puisi atau lagu, dll). 

6. Elaborasi Pemahaman: 2JP 
CGP mendapatkan penguatan pemahaman tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dari Instruktur; 

7. Koneksi Antar Materi: 2JP 
CGP membuat kesimpulan dalam bentuk esai atau jurnal reflektif tentang ‘Pendidikan yang Berpihak pada Murid’ dengan merefleksikan seluruh rangkaian materi yang sudah dipelajari dari pemikiran-pemikiran KHD dan praktik baik yang telah dilakukan di sekolah-sekolah saat ‘Elaborasi Pemahaman’.

 8. Aksi Nyata
 CGP mengimplementasikan strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD yang telah dibuat pada ‘Demonstrasi Kontekstual’ secara konkret sebagai perwujudan 'Kepemimpinan Pembelajaran' yang Berpihak pada Murid' dan direfleksikan kembali dalam Jurnal Refleksi Pribadi,

ALUR

INTI PEMBAHASAN

AKTIVITAS PESERTA

TUGAS/ PRODUK PESERTA

M

Mulai Dari Diri

 Pertanyaan reflektif untuk memulai topik.

Forum diskusi (peserta dapat melihat komentar peserta lain)

Lembar Kerja

E

Eksplorasi Konsep

 Materi kunci untuk membangun pemahaman.

Peserta melihat video dan membaca artikel, mengerjakan kuis, jawab kuis langsung diberikan ke peserta.

Video dan perangkat pembelajaran.

R

Ruang Kolaborasi

 Penugasan kelompok untuk memperdalam pemahaman dan mendorong kolaborasi.

Peserta mendapatkan panduan LK, hasil kerja kelompok di upload dan dapat dilihat pesrta lain, rubrik penilaian instruktur.

Lembar Kerja Kelompok Panduan Diskusi

R

Refleksi Terbimbing

Peserta menuliskan refleksi pembelajaran dengan panduan pertanyaan yang disiapkan.

Forum diskusi (peserta dapat melihat dan komen peserta lain)

Lembar Kerja.

D

Demonstrasi Kontekstual

Penugasan mandiri untuk mengevaluasi pemahaman.

HOTS tes including RK dan materi kunci Scorring peserta bisa retake test.

Lembar Kerja

E

Elaborasi Pemahaman

 Diskusi dan tanya jawab dengan instruktur.

Video Konference

Panduan diskusi untuk instruktur.

K

Koneksi Antar Materi

 Diskusi refleksi belajar dan pembuatan rencana tindak lanjut.

Video conference

Panduan diskusi untuk instruktur.

A

Aksi Nyata

 

Melaksanakan aksi nyata di sekolah/di kelas.

Drive penyimpanan portofolio, bisa di akses peserta lain.

Melaksanakan aksi nyata.

 



Read More »
07 January | 0komentar

Cita-Cita dan Keberkahan Hidup (01 Januari 2023)


Apa yang terlintas dapat menjadi keinginan. Sebuah keinginan akan menjadi sebuah hal yang sia-sia jika tidak berdasar, dasar kebutuhan dan tentu usaha untuk mencapainya.  Dalam surah an-nisâ’ ayat 119 dituliskan bahwa setan berjanji kepada Allah Swt untuk terus menggoda manusia, salah satunya dengan membuat mereka berangan-angan kosong sehingga manusia lalai terhadap perintah Allah Swt . 
Berangan-angan hanya akan membuang waktu dan hal tersebut merupakan salah satu bentuk godaan setan untuk menyesatkan manusia, oleh karena itu hendaknya kita segera memohon ampun ketika terjebak dalam angan-angan kosong tersebut.
Cita-cita adalah hal yang dimiliki oleh semua orang, terutama orang-orang yang memiliki pandangan hidup kedepan, karena dengan cita-cita seseorang akan merasa termotivasi dan memiliki harapan untuk memiliki hidup yang lebih baik. Cita-cita membuat kita melihat kedepan dan merencanakan sesuatu, yang berarti kita melakukan ikhtiar ataupun usaha agar kita dapat mencapai keinginan tersebut. Apa saja yang bisa kita lakukan sebagai orang yang beriman untuk menggapai cita-cita yang diridhai-Nya? disadur dari https://dppai.uii.ac.id/ :

1. Membuat Rencana dan Menyerahkan Segala Sesuatu Kepada Allah. 
Rencana adalah salah satu hal terpenting dalam hidup, orang yang tidak memiliki rencana dapat diibaratkan seperti air yang hanya mengikuti arus, sehingga mudah terombang-ambing dan tak tentu arah. Membuat suatu perencanaan merupakan langkah awal untuk mewujudkan keinginan atau cita-cita, rencana akan membuat kita mengerti langkah apa yang harus kita ambil sepanjang perjalanan berikhtiar. Berencana adalah tugas manusia sebagai bentuk usaha yang harus dilakukan, namun orang yang beriman tidak hanya sekedar berencana akan tetapi kita perlu menyerahkan segala sesuatu kepada Allah atau dengan kata lain kita percaya bahwa Allah melihat setiap usaha kita dan pasti memberikan jalan dan hasil yang terbaik, dengan demikian kita telah meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha dan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. 

2.Meluruskan dan Memperbaharui Niat. 
Sebagai orang yang beriman kita perlu memiliki visi tersendiri yang menjadi pembeda dengan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah Swt . Semua orang mengharapkan kehidupan yang baik di dunia melalui cita-cita dan target yang mereka usahakan, akan tetapi orang yang beriman punya nilai tersendiri dalam mengupayakan keinginannya dibandingkan dengan mereka yang tidak beriman. Nilai tersebut terletak pada niat yang dimiliki, orang yang beriman memiliki visi yang lebih tinggi yaitu merasakan kebaikan di dunia hingga di akhirat nanti, oleh karena itu apapun keinginan dan cita-cita yang kita inginkan harus dilandasi oleh niat karena Allah terlebih dahulu. 
Niat akan menjadi faktor yang sangat menentukan, jika niat kita sudah dibenahi maka kebaikan yang akan kita dapatkan tidak hanya sampai di dunia saja akan tetapi dapat kita rasakan hingga di akhirat kelak. 
Dari Umar, bahwa Rasulullah ` bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (H.R. Bukhari, dan Muslim) 
Hadits tersebut menunjukkan bahwa apa yang akan kita dapatkan sesuai dengan niat yang kita miliki.
Ketika niat kita hanya sebatas menjadi sukses di dunia tanpa melibatkan Allah, maka kenikmatan yang akan kita dapatkan hanya sebatas usia kita di dunia, dan ajal akan datang kapan saja tidak peduli orang tersebut sudah merasakan nikmat dari kesuksesannya atau bahkan masih bersusah payah menitih kesuksesan tersebut. Kita tidak ingin menjadi orang yang merugi di akhirat kelak karena lalai dengan kesenangan duniawi, sehingga setiap kebaikan yang kita raih di dunia ini perlu kita usahakan untuk menjadi penyebab ridha Allah dan memberikan kebaikan di akhirat kelak. 

3. Menyadari Dunia dan Isinya Bersifat Sementara.
Orang yang beriman memiliki kesadaran bahwa segala sesuatu yang dimiliki di dunia ini akan ditinggalkan setelah kematian menjemput. Bahkan orang terkaya di dunia pada akhirnya akan mati dan semua harta kekayaan yang dimiliki tidak berarti lagi bagi jasadnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa manusia yang ada di muka bumi memiliki cita-cita tertentu seperti ingin membeli kendaraan dan rumah yang bagus, ingin memiliki usaha yang sukses atau ingin melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi. Semua contoh tadi bisa jadi adalah parameter kesuksesan dalam sebuah kehidupan yang sifatnya hanya sementara, namun tidak ada salahnya jika seseorang menginginkan kehidupan yang baik di dunia dengan syarat tetap berprinsip pada ketentuan Allah seperti firman-Nya dalam surah al-Qashash ayat 77 yang artinya, 
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan“.(Q.S. al-Qashash [28]: 77) 
 Ayat ini mengingatkan kita untuk tetap menjadikan akhirat sebagai tujuan utama karena kita diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah, namun di sisi lain kita juga perlu memperhatikan kualitas hidup selama di dunia. Orang yang beriman akan memanfaatkan kebaikan di dunia untuk memperoleh kebaikan di akhirat. Kita bisa membuat hal-hal itu terus memberikan kebaikan meskipun setelah pemiliknya meninggal dunia, yakni dengan kembali meniatkan semuanya sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah serta memanfaatkan segala apa yang kita peroleh untuk menolong agama Allah.

4.Meminta Doa dari Kedua Orang Tua 
Orang tua adalah orang terdekat dan orang yang paling pantas untuk kita hormati, terutama seorang ibu. Keridhaan Allah juga tidak akan terlepas dari keridhaan orangtua, sehingga sudah sepatutnya kita selalu menjalin komunikasi dan memberi tahu kedua orang tua kita megenai hal-hal yang akan kita rencanakan dan usahakan untuk kedepannya. 
Doa dari orang tua adalah salah satu kunci keberhasilan seseorang, oleh karena itu jangan pernah berjalan sendirian dan melupakan jasa-jasa mereka. Jika kita menanyakan balasan apa yang ingin mereka peroleh dari segala upaya dan jerih payah mereka selama mengurus dan membesarkan kita, maka mereka tidak akan menjawab untuk diberikan materi dan lain sebagainya, namun hal yang sangat mereka inginkan adalah anak yang dibesarkan bisa menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi orang banyak serta menjadi anak yang dapat menambah timbangan kebaikan dan menyelamatkan mereka di akhirat nanti.

Read More »
31 December | 0komentar

Membedah RPP Berdiferensiasi

Model Mengajar RPP Berdiferensial

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar. Yang pertama dipersiapkan adalah menggali karakteristik anak.
Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain; lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas efektif.

Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, yang perlu dilakukan adalaah:
Guru melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll) 
Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar) 
Mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung. 

Pemetaan kebutuhan belajar siswa sebagai penentu langkah selanjutnya. Jika hasil pemetaan kita tidak akurat maka rencana pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan lakukan akan menjadi kurang tepat. Untuk memetakan kebutuhan belajar murid kita juga memerlukan data yang akurat baik dari murid, orang tua/wali, maupun dari lingkungannya. 
 Akibatnya data yang kita kumpulkan untuk memetakan kebutuhan belajar murid sulit kita tentukan valid atau tidaknya. Dukungan dari orang tua dan murid untuk memberikan data yang lengkap dan benar sesuai kenyataan yang ada. Tidak ditambahi dan juga tidak dikurangi. Orang tua dan murid harus jujur ketika guru melakukan pemetaan kebutuhan belajar, baik elalui wawancara, angket, survey. 

contoh survey untuk pemetaan belajar siswa

Dari analisis hasil survey diatas semisal banyak yang menjawab ya atau banyak ragam jawaban maka kita harus mengakomodasinya dari misalkan materi, alat belajar, media belajar dan proses pembelajaran.
Tentunya proses tersebut kita tuangkan pada RPP berdiferensiasi yang kita buat. Contoh dari segi konten kita dapat membuat tujuan Pembelajaran dalam RPP seperti contoh dibawah ini :

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi (melalui video,blog dan media interaktif), menanya, berdiskusi dan presentasi peserta didik di harapkan dapat : 
  1. Menjelaskan perintah pengoperasian menggambar bidang 2 dimensi menggunakan software AutoCAD, 
  2. Mengidentifikasikan perintah pengoperasian menggambar bidang 2 dimensi menggunakan software AutoCAD, 
  3. Mampu Menunjukan perintah pengoperasian menggambar bidang 2 dimensi dengan menubar. 
  4. Mampu Menunjukan perintah pengoperasian menggambar bidang 2 dimensi dengan toolbar. 
  5. Mampu Menunjukan perintah pengoperasian menggambar bidang 2 dimensi dengan shortcut keyboard 
  6. Mendemontrasikan menggambar bidang 2 dimensi menggunakan software AutoCAD dengan penuh rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
B. SUMBER BELAJAR 

1. Video Tutorial 
2. Aplikasi blogger, google meet, google formulir, dan WhatsApp 
3. Media Pembelajaran Interaktif  Menggambar 2D oleh sarastiana,SPd,MBA
4. Blog www.sarastiana.com 
5. Buku siswa Gambar 2D kelas XI oleh Mediatama 
6. Diktat Menggambar 2D oleh sarastiana

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

       Guru menyapa peserta didik

       Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan menanyakan kesiapan belajar peserta

       Guru melakukan apersepsi dengan mengajak peserta didik untuk melihat video tutorial Menggambar rumah dengan AutoCAD

       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai


Kegiatan Inti

       Guru mengeksplorasi pengetahuan peserta didik dengan meminta peserta didik mengamati gambar potongan rumah, video tutorial dan membagikan link blog tentang materi.( https://www.sarastiana.com/2022/10/jenis-jenis-uraian-pekerjaan-pada.html).

       Guru memberikan link lembar kerja untuk didiskusikan

       Peserta didik diberikan kesempatan untuk saling bertanya jawab  tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada dikonstruksi

       Guru memberikan penguatan tentang jenis-jenis pekerjaan

Guru melakukan diferensiasi proses

(Guru menggunakan video dan gambar potongan.untuk murid-murid yang bergaya belajar visual dan link blog untuk siswa yang bergaya belajar tekstual dan media interaktif untuk siswa yang bergaya belajar kinestetik.

(untuk siswa yang masing belum paham guru memberi layanan secara japri lewat wa)

       Peserta didik membuat pertanyaan terkait dengan perintah menggambar 2 dimensi

       Guru menunjukan video tutorial, link blog dan link media pembelajaran interaktif  dan mengirimkan link-nya lewat WAG agar dapat diakses lagi setelah pembelajaran

       Peserta didik diminta membuat produk pembelajaran yang berkaitan dengan item-item perintah menggambar bid.2 dimensi Ppt, note, diagram atau tulisan

 

Produk dipresentasikan didepan kelas

(Guru melakukan diferensiasi produk)

Kegiatan Penutup

       Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik

       Guru menutup pembelajaran dengan mengingatkan peserta didik pentingnya memahami perintah menggambar 2 dimensi sebagai dasar untuk menggambar gambar perencanaan rumah


B.   PENILAIAN

Sikap : Observasi terhadap sikap komitmen peserta didik dalam menyelesaikan tugas. 
Pengetahuan : Menunjukkan pengetahuan tentang perintah mengambar bid.2d 
Keterampilan : Mendemonstrasikan keterampilan dalam perintah mengambar bid.2d


Gallery Model Pembelajaran Berdirensiasi pada Lokakarya 3 CGP Angkatan 6 Kab. Purbalingga 



Read More »
28 December | 0komentar

Contoh RPP Berdiferensiasi dan KSE

Diferensiasi

Contoh RPP Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar siswa, baik segi konten, proses dan produk.

Diferensiasi konten :

Diferensiasi konten adalah metode pembelajaran dengan cara memberikan materi kepada siswa berdasarkan ketrampilan, profil belajar, dan pengetahuan siswa, tetapi tetap sejalan dengan kurikulum yang berlaku.guru perlu mengatur jenis informasi yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Guru juga dapat memetakan kesiapan belajar para siswa. Tidak hanya itu, pertimbangan lainnya dalam diferensiasi konten yaitu dengan memetakan minat para siswa terhadap materi pembelajaran tertentu.
Konten adalah materi apa yang akan diajarkan oleh guru di kelas atau materi apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas. 
Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada dua cara membuat konten pelajaran berbeda, yaitu:
  1. menyesuaikan apa yang akan diajarkan oleh guru atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik berdasarkan tingkat kesiapan dan minat peserta didik 
  2. menyesuaikan bagaimana konten yang akan diajarkan atau dipelajari itu akan disampaikan oleh guru atau diperoleh oleh peserta didik berdasarkan profil (gaya) belajar yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. 
Strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat mendiferensiasi konten yang akan dipelajari oleh peserta didik adalah: 
  • menyajikan materi yang bervariasi 
  • menggunakan kontrak belajar 
  • menyediakan pembelajaran mini 
  • menyajikan materi dengan berbagai moda pembelajaran 
  • menyediakan berbagai sistem yang mendukung.
Diferensiasi Proses 
Proses pada bagian ini adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik di kelas. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang bermakna bagi peserta didik sebagai pengalaman belajarnya di kelas, bukan kegiatan yang tidak berkorelasi dengan apa yang sedang dipelajarinya. 
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik ini tidak diberi penilaian kuantitatif berupa angka, melainkan penilaian kualitatif yaitu berupa catatan-catatan umpan balik mengenai sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang masih kurang dan perlu diperbaiki/ditingkatkan oleh peserta didik. 
Kegiatan yang dilakukan harus memenuhi kriteria sebagai kegiatan yang: 
  • baik, yaitu kegiatan yang menggunakan keterampilan informasi yang dimiliki peserta didik 
  • berbeda dalam hal tingkat kesulitan dan cara pencapaiannya. Kegiatan-kegiatan yang bermakna yang dilakukan oleh peserta didik di dalam kelas harus dibedakan juga berdasarkan kesiapan, minat, dan juga profil (gaya) belajar peserta didik.
Diferensiasi Produk 
Biasanya produk ini merupakan hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik setelah menyelesaikan satu unit pelajaran atau bahkan setelah membahas materi pelajaran selama satu semester. 
Produk sifatnya sumatif dan perlu diberi nilai. Produk lebih membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya dan melibatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam dari peserta didik. Oleh karenanya seringkali produk tidak dapat diselesaikan dalam kelas saja, tetapi juga di luar kelas. 
Produk dapat dikerjakan secara individu maupun berkelompok. Jika produk dikerjakan secara berkelompok, maka harus dibuat sistem penilaian yang adil berdasarkan kontribusi masing-masing anggota kelompoknya dalam mengerjakan produk tersebut.








Read More »
19 December | 0komentar