Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Rukun,Wajib dan Sunah Haji

Rukun, Wajib dan Sunah Haji 

Ibadah haji di tahun ini telah digaungkan dilaksanakan dengan adanya kenaikan ONH (ongkos Naik Haji). Dengan kenaikan ongkos untuk menunaikan ibadah haji ini maka diharapkan kita yang akan melaksanakannya untuk mempelajari rukun,wajib dan sunah haji. Sehingga ibadah haji kita akan diterima/sah.

Rukun haji 
Rukun Haji adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan ibadah haji. Rukun haji dan umrah ada 5 sedangkan urutannya adalah diawali dari ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sa'i, dan terakhir cukur rambut (tahalul).
Berikut Penjelasannya:
  1. Ihram yaitu berniat untuk haji. Niat haji dan umrah diwajibkan sebagaimana niat sholat. 
  2. Wukuf di Arafah, Waktunya mulai dari waktu Zuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai Subuh tanggal 10 Zulhijjah. Jamaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang subuh. 
  3. Tawaf  yakni mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Kabah berada di sisi kiri badan jamaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam. 
  4.  Sa'i adalah berjalan kaki dari Bukit Shafa dan Marwah. Dimulai dari Bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di Bukit Marwah. 
  5.  Tahalul yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah. 

Wajib haji 
Wajib Haji ada 6 yaitu 
1. Mabit di Muzdalifah 
2. Lempar jumrah aqabah tujuh kali 
3. Lempar tiga jumrah di hari tasyriq (11, 12, dan 13 Zulhijjah). 
4. Mabit pada malam tasyriq 
5. Ihram dari miqat 
6. Tawaf wada 

Antara rukun haji dan wajib haji terdapat perbedaan/ harus dibedakan. Pembedaan keduanya tidak terdapat pada ibadah lainnya. Rukun haji menjadi bagian inti ibadah haji. Rukun haji menentukan keabsahan ibadah haji. Rukun haji tidak dapat digantikan dengan denda atau dam dan lainnya. Sedangkan wajib haji tidak berpengaruh pada keabsahan haji. Orang yang meninggalkannya tanpa uzur terkena dosa atas kelalaiannya dan diwajibkan membayar dam atau denda. 

Sunah haji 
adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam ibadah haji. Bagi yang mengerjakan sunahnya akan mendapat pahala. Tetapi bila ditinggalkan, tidak perlu mengulang dan tidak membayar denda, sehingga ibadah hajinya pun tetap sah

Read More »
26 January | 0komentar

Penyelenggaraan Haji di Tahun 2023

Umroh dan Haji


Musim haji tahun 2023 segera tiba. Indonesia datang ke Arab Saudi untuk mengikuti Pameran Haji sekaligus melobi Pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar mendapat tambahan kuota haji lebih tahun ini. Selain kuota haji, sejumlah kebijakan pun berubah untuk penyelenggaraan haji tahun 2023, mulai dari sistem syarikah pengganti muassasah, hingga pengaturan landing pesawat di Jeddah dan Madinah. Beberapa kebijakan tertuang dalam dokumen nota kesepahaman (MoU) penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2023 M yang diserahkan oleh Menteri Umrah dan Haji Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. 
Penandatanganan ikut disaksikan oleh Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi, Dirjen Penyenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah. Hadir juga Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Kuota haji bertambah Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menetapkan kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 221.000. Jumlah ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya, yaitu 100.051 orang. 
Kepastian kuota yang diinformasikan sejak dini akan memudahkan Indonesia dalam melakukan persiapan. Kuota itu terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, kuotanya tahun ini sebanyak 4.200 orang. "Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah," ujar Menag. Tambahan kuota itu didapat dengan memanfaatkan kuota negara lain yang tidak terserap maksimal. “Ini kami perjuangkan agar kuota yang tersedia terserap efektif dan antrean jemaah haji Indonesia juga tidak terus bertambah,” kata Yaqut. 
Saat ini, Kemenag tengah bersiap membahas Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2023 setelah mendapat kuota haji tahun ini bersama Komisi VIII DPR RI. Sebelumnya, karena pandemi, Pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji. Saat itu, Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji 2022 di bawah 65 tahun. Namun, sesuai kesepakatan yang tertuang dalam MoU, pembatasan usia dihapus. "Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji. Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini," ujar Yaqut. 
Menteri Umrah dan Haji Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah menyatakan, tidak ada lagi muassasah dalam penyelenggaraan haji. Tercatat, ada 6 syarikah/Perusahaan yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun ini. Setiap negara, termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan. Hal ini memberi kesempatan bagi setiap negara untuk mendapatkan harga terbaik. "Sehingga akan ada kesempatan untuk mendapatkan harga terbaik. Saya juga meminta agar perjanjian dibuat dengan detail, agar dapat memberikan layanan terbaik juga. Jika detail, ini akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami bisa memberikan sanksi," ujar Tawfiq. 
Dilansir dari Kompas.com


Read More »
25 January | 0komentar

Platform Merdeka Kemendikbudristek


Platform Merdeka mengajar adalah sebuah sarana digital yang disediakan oleh Kemendikbudristek RI dalam membantu guru-guru Indonesia untuk meningkatkan kualitas kompetensi, integrasi pendidikan serta pembelajaran. Platform ini merupakan bagian di dalam program Merdeka Belajar Episode 15, yang mana diluncurkan di awal Februari 2022 lalu. 
Platform Merdeka Mengajar ini hanya bisa diakses dan digunakan oleh semua guru dan kepala sekolah.

Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar murid (teaching at the right level) adalah pendekatan belajar yang berpusat pada kesiapan belajar murid, bukan pada tingkatan kelas. 
Apa tujuan pembelajaran ini?
Sebagai bentuk implementasi filosofi ajar Ki Hadjar Dewantara yang berpusat pada murid Menguatkan kompetensi numerasi dan literasi murid Agar setiap murid mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan

Bagaimana pembelajaran dilakukan? 
Murid dalam fase perkembangan yang sama bisa memiliki tingkat pemahaman dan kesiapan yang berbeda. Karena itu, pada model pembelajaran ini, cara dan materi pembelajaran divariasikan berdasarkan tingkat pemahaman dan kesiapan murid.

Apa itu fase perkembangan? 
Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai murid, yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhannya. 

SD, SMP, SMA, SMK (MI, MTs, MA, MAK) 
Fase A: SD/MI kelas 1–2 
Fase B: SD/MI kelas 3–4 
Fase C: SD/MI kelas 5–6 
Fase D: SMP/MTs kelas 7–9 
Fase E: SMA/MA, SMK/MAK kelas 10 
Fase F: SMA/MA, SMK/MAK kelas 11–12 

Sekolah Luar Biasa 
Fase A: usia mental ≤ 7 tahun 
Fase B: usia mental ± 8 tahun 
Fase C: usia mental ± 8 tahun 
Fase D: usia mental ± 9 tahun 
Fase E: usia mental ± 10 tahun 
Fase F: usia mental ± 10 tahun 

Sinkronisasi Jenjang, Usia Mental, dan Usia Kronologis 
Fase A Jenjang/kelas: SD/MI (kelas 1–2) Usia kronologis: ≤ 6–8 tahun Usia mental: ≤ 7 tahun 
Fase B Jenjang/kelas: SD/MI (kelas 3–4) Usia kronologis: 9–10 tahun Usia mental: ± 8 tahun 
Fase C Jenjang/kelas: SD/MI (kelas 5–6) Usia kronologis: 11–12 tahun Usia mental: ± 8 tahun 
Fase D Jenjang/kelas: SMP/MTs (kelas 7–9) Usia kronologis: 13–15 tahun Usia mental: ± 9 tahun 
Fase E Jenjang/kelas: SMA/MA, SMK/MAK (kelas 10) Usia kronologis: 16–17 tahun Usia mental: ± 10 tahun 
Fase F Jenjang/kelas: SMA/MA, SMK/MAK (kelas 11–12) Usia kronologis: 17–23 tahun Usia mental: ± 10 tahun 

Bagaimana cara menentukan kemajuan hasil belajar? 
Kemajuan hasil belajar murid dilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Murid yang belum mencapai capaian pembelajaran akan mendapatkan pendampingan agar mencapai capaian pembelajarannya. 

Bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen? 
Perencanaan 
Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, yang mencakup rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen sumatif di akhir pembelajaran. 

 Asesmen Awal Pembelajaran 
  • Asesmen awal bertujuan untuk untuk menilai kesiapan masing-masing murid untuk mempelajari materi yang telah dirancang. 
  • Dengan demikian, guru bisa melakukan pengelompokkan murid berdasarkan tingkat kesiapan yang sama. 
Pembelajaran 
  • Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara berkala. 
  • Di akhir proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini juga bisa digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.

Read More »
25 January | 0komentar

SISTER, Sistem Informasi Terpadu Skansika

Login SISTER

Perkembangan teknologi informasi memang diakui begitu pesat, hampir dua tahun bahkan setahun sekali terjadi perubahan atau penambahan sistem dan teknologi informasi. Tujuan pendidikan yang efektif dan efisien adalah tujuan yang bersifat jelas, mengunakan bahasa-bahasa operasional agar mudah dipahami, penyusunan program harus menyeluruh dan saling bersinergi dengan program yang lain sehingga saling memberi manfaat yang positif. 
Manajemen sekolah merupakan faktor penting dalam melaksanakan suatu pendidikan dan pengajaran di sekolah dengan mengukur suatu keberhasilan dari prestasi yang diperoleh siswa. Sekolah sebagai organisasi dalam pengembangan dan pencapaian tujuan harus mengacu pada pedoman dan arah pengembangan pendidikan. Sistem informasi manajemen sekolah yang dapat diakses oleh semua orang melalui PC,smart phone memberikan ide untuk membuat aplikasi sistem informasi manajemen sekolah yang dapat memberikan informasi tentang program kegiatan sekolah untuk guru, siswa dan orang tua siswa yang pada akhirnya sistem informasi manajemen tersebut dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen sekolah. 
Penyediaan sebuah situs diharapkan bisa membantu orang tua siswa mendapatkan informasi akademik dan perkembangan anaknya secara psikologis. Sehingga diharapkan tidak hanya untuk membantu memudahkan orang tua siswa tapi juga untuk meningkatkan kualitas sekolah itu sendiri. (Setyanto et al., 2018). Orang tua akan lebih mudah dalam memantau perkembangan anak dan komunikasi dengan pihak sekolah melalui sistem informasi ini. Sistem informasi akan dirancang sesederhana mungkin sehingga memudahkan pengguna dan secara real time, artinya dapat diakses kapan saja dan terdapat notifikasi yang bisa langsung diketahui oleh pengguna. 
SMK Negeri 1 Bukateja melakukan upaya integrasi data, kegiatan lintas sektoral; Kepegawaian, penilaian, ketenagaan, kesiswaan, Manajemen dan lain-lain. Pengembangan yang dilakukan adalah melalui aplikasi SISTER (Sistem Informasi Sekolah Terpadu). Pada semester Gasal taun Pelajaran 2022/2023 telah terupload dan digunakan aplikasi E-Raport. Alhamdulillah dapat digunakan dengan lancar meskipun terdapat beberapa permasalahan, misalnya untuk update setelah ada revisi nilai, Tujuan pembelajaran. Fitur yang ada pada SISTER : 
1. Data Kepegawaian 
2. Buku Induk 
3. E-Raport 
4. Presensi Siswa menggunakan Android (Face) 
5. Kesiswaan 
6. Perpustakaan digital 
7. Ulangan Online 
8. Pembelajaran Digital 
9. Jadwal Mata Pelajaran 
10.Dan Lain-lain (Dikembangkan sesuai dengan Kebutuhan) 
Penggunaan sistem atau teknologi informasi dapat dijadikan sebagai salah satu komponen peningkatan mutu di sekolah. Hal ini terkait pada peningkatan kualitas akademik sebuah strategi unggul untuk mencapai keunggulan kompetitif sehingga sekolah dapat bersaing dengan sekolah yang lain dalam kancah pendidikan diera global. Kesuksesan sistem informasi merupakan suatu tingkat di mana sistem informasi mampu memberikan konstribusi pada organisasi dalam pencapaian tujuannya.

Read More »
24 January | 0komentar

Demontrasi Kontekstual Modul 1.2


Peserta Pendidikan Guru Penggerak, kedepanya diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai dan peran guru penggerak untuk mewujudkan profil pelajar pancasila.  Sebagai guru penggerak sebagai pemimpin dan mengelola perubahan, berpikir sistem yang berfokus pada penyusun sebuah ekosistem pendidikan yang beranjak dari diri sendiri dengan kesadaran penuh mewujudkan lima keterampilan sosial-emosional (kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan relasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan beretika yang menumbuhkan pola pikir dan nilai-nilai yang diharapkan pada seorang guru pada video berikut:


Read More »
23 January | 0komentar

Sekolah; Pentas Konser Transfer Knowledge


Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang memiliki kegiatan untuk melakukan pemahaman dengan kegiatan pembelajaran. Dari anak yang belum tahu terhadap sesuatu hal menjadi tahu atau memahami terhadap sesuatu hal tersebut. Guru melakukan proses tranfer pengetahuan tranfer ilmu.
Proses belajar dan mengajar yang terjadi di kelas merupakan proses komunikasi antara Pendidik dan peserta didik. Kegiatan belajar dan mengajar yang tersistem dan terprogram sesuai dengan jadwal pembelajaran. Keberhasilannya tentu bisa dipantau melalui tingkat keberhasilannya dari proses komunikasi yang ada. Dan, komunikasi yang lancar ditengarai mempunyai andil yang cukup besar dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik. 
Sebagai sebuah proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge), proses pembelajaran pada kenyataannya tidak hanya tergantung pada penguasaan materi pembelajaran oleh sang pendidik. Pendidik yang menguasai materi pembelajaran secara tuntas bukan sebagai jaminan bahwa proses pembelajarannya akan berhasil. Penguasaan materi pembelajaran hanyalah salah satu aspek yang harus dipenuyai oleh seorang guru agar dapat mengajar dengan lancar dan tidak menjadikan anak didik kebingungan saat menghadapi kesulitan.
Hal yang berperan dalam transfer knowledge di kelas ini adalah komunikasi antara pendidikan dan peserta didik. Sehingga perlu disadari bahwa komunikasi atau bagaimana seorang pendidik mengkomunikasikan materi pembelajaran kepada anak didik menjadi salah satu kondisi yang sangat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. 
Pendidik mengkomunikasikan materi dengan baik, maka semakin bagus peserta didik menerima penyampaian materi tersebut tentu akan bermuara pada pemahaman pserta didik. Dalam proses pembelajaran seperti ini tentunya seorang pendidik dapat memperhatikan langkah-langkah konkrit, praktis dan kondisi yang seimbang antara pendidik dan peserta didik. Pendidik pada saat mengajar dan peserta didik belajar, maka perlu untuk menyamakan persepsi terhadap sesuatu materi pembelajaran melalui satu kesatuan sikap dan apresiasi terhadap apa yang dipelajari. 


Beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebagai disadur dari http://ahmadnurhidayatarya.blogspot.com/ adalah :
1. Bahwa proses belajar itu proses komunikasi interpersonal 
Ketika suatu proses pembelajaran dilaksanakan, maka pada saat tersebut dua aspek pembelajaran melakukan komunikasi aktif untuk dapat mewujudkan sebuah peristiwa transfer pengetahuan dan keterampilan yang berhasil. Sebagai sebuah proses komunikasi, maka dalam hal ini kita perlu membedakan dua aspek pelaku komunikasi sebagai komunikator dan komunikan. Ada pihak yang berperan sebagai komunikator, ada pihak yang berposisi sebagai komunikan. Guru sebagai komunikator dan anak didik sebagai komunikan. 
Komunikator adalah pihak yang berkepentingan dalam upaya penyampaian materi pembelajaran. Pihak ini berusaha untuk memberikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dia bertanggungjawab penuh terhadap keberhasilan proses sehingga untuk hal tersebut, maka dia akan berusaha untuk dapat menciptakan berbagai konsep dasar yang menunjukkan bagaimana karater mudah agar proses transfer pengetahuan dapat dengan mudah diterima anak didik. Mereka mempunyai konsep bahwa sebenarnya kesulitan pemahaman yang dialami oleh anak didik adalah karena pola komunikasi yang salah. 
Pola komunikasi yang tidak sesuai dengan tingkat kemampuan anak didik untuk menerimanya. Sementara itu anak didik adalah pihak yang berperan sebagai komunikan, yaitu pihak yang menerima konsep-konsep yang disampaikan sebagai isi dari proses komunikasi. Anak didik harus dapat memposisikan diri sedemikian rupa sehingga mampu menerima apa yang disampaikan oleh guru (komunikator) agar proses pembelajaran mencapai keberhasilan sebagaimana yang diinginkannya. Mereka dapat memperoleh pelajaran. Anak didik haruslah mampu memposisikan dirinya sehingga dapat mengikuti secara runtut apa yang disampaikan oleh guru sebagai informasi pembelajaran. Dengan demikian, maka proses pemelajaran, pemahaman materi serta transfer of knowledge dan skill benar-benar tercapai sebagai wujud proses. 
Seringkali terjadi bahwa proses pembelajaran mengalami kegagalan implementasi adalah karena ketidakmampuan para pelaku pendidikan dalam menerapkan konsep-konsep komunikasi didalam proses pembelajarannya. Mereka hanya memegang konsep bahwa komunikasi yang terjadi ya seperti itulah, dimana guru menjelaskan materi pembelajaran dan anak didik mendengarkan dan mencatat materi tersebut di buku catatannya. Hanya itu, tidak lebih. Padahal, jika kita telaah lebih lanjut sebenarnya pada saat kita melaksanakan proses pembelajaran tersebut, kita seharusnya memperhatikan banyak hal berkaitan dengan konsep-konsep komunikasi terbaik dalam proses pembelajaran. 
Seorang guru harus dapat memilih dan memilah konsep-konsep komunikasi sehingga interaksi di dalam proses pembelajaran dapat berlangsung lancar dan ketercapaian program maksimal. 
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah: 
a. Aspek Sosial 
Bahwa keterhalangan suatu proses komunikasi adalah disebabkan oleh aspek sosial, yaitu kondisi sosial komunikan, anak didik dan kondisi komunikator, guru. Pada saat proses pembelajaran dilaksanakan di dalam kegiatan belajar dan mengajar, maka kita perlu memahami latar belakang kehidupan sosial anak didik. Hal ini agar proses pembelajaran yang diampu dapat mencapai target. Oleh karena itulah guru harus memahami aspek sosial yang melatar belakangi anak didik. Di dalam proses komunikasi pembelajaran terjadi komunikasi yang bersifat interpersonal, artinya terjadi komunikasi antar pribadi, sehingga secara langsung akan bergesekan dengan latar belakang sosial anak didik/ komunikan dan guru/komunikator. Anak didik yang berlatar belakang sosial rendah akan merasakan tekanan spesifik dan signifikan terhadap pola pergaulannya. Walau seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi. Perbedaan latar belakang aspek sosial seringkali menjadi pemicu kegagalan dalam komunikasi pembelajaran yang dilakukan di dalam interaksi edukasi. 
b. Aspek budaya 
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antar personal sehingga seringkali terjadi friksi antara pribadi yang akan berakibat pada suasana yang tidak stabil, tergantung pada bagaimana masing-masing pribadi menanggapi kondisinya. Proses pembelajaran sangat berkaitan dengan latar belakang budaya anak didik. Hal ini karena sebenarnya proses pembelajaran merupakan upaya untuk menanamkan konsep kebudayaan pada anak didik, sementara anak didik sendiri sudah mempunyai bekal kebudayaan masing-masing. Jika seorang guru tidak memahami konsep kedubayaan yang menjadi latar belakang hidup anak didik, maka sudah barang tentu akan terjadi benturan yang kuat antara budaya anak dan budaya sekolah. Dan, jika ternyata tidak ada yang berkenan untuk mengalah atau menyesuaikan diri, maka proses komunikasi pembelajaran akan terganggu karenanya. Oleh karena itulah, maka seorang guru harus memahami kondisi latar belakang budaya hidup anak didik jika menginginkan proses komunikasi pembelajaran yang dilakukannya berhasil.setidaknya dengan mengetahui latar belakang budaya anak didik, maka guru dapat menyusun strategi yang tepat dalam pelaksanaan komunikasi antar personal di kelasnya. 
c. Aspek kejiwaan 
Kemampuan seseorang di dalam proses pemahaman konsep sebenarnya tergantung pada kondisi kejiwaan yang bersangkutan. Demikian juga di dalam proses pembelajaran, kondisi kejiwaan anak didik sangat berperan dalam kemampuannya menyerap konsep-konsep dan materi pembel-ajaran yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran akan efektif, berhasil guna jika siswa dapat menerima segala penjelasan konsep atau materi pembelajaran secara baik dan menjadikannya sebagai pengalaman hidup serta bekal hidup di masa depannya. kondisi seperti ini hanya dapat dicapai jika sisi kejiwaan anak mampu menerima setiap upaya perubahan terhadap dirinya. Anak yang kondisi jiwanya tidak stabil, akan mengalami kesulitan dalam proses transfer pengetahuan dan sebagainya. Tetapi, anak didik yang stabil dengan sedemikian mudah menerima setiap konsep informasi yang dberikan oleh guru. Oleh karena itulah, maka guru haruslah memahami kondisi kejiwaan anak didik, artinya sudah siapkah anak didik menerima atau menjalani proses pembelajaran. Guru harus dapat melihat secara jelas dan teliti hal-hal yang terjadi dalam jiwa anak didik pada saat-saat tertentu, khususnya saat proses interaksi edukasi dilakukan dalam proses pembelajaran. 

2. Bahwa komunikasi pembelajaran adalah interaksi edukatif 
Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam ruang kelasnya adalah upaya untuk menciptakan hubungan timbak balik (two ways system) sehingga proses akan berlangsung secara dinamis. Kedinamisan sebuah proses pembelajaran sangat diharapkan tercipta agar hasil proses didapatkan secara maksimal. Hubungan antar personal yang terjadi di dalam proses pembelajaran adalah mengarah pada terciptanya hasil yang memberikan kemudahan bagi pelaku proses pembelajaran menyampaikan dan menerima segala informasi pembel-ajaran. 
Bahwa komunikasi yang dibangun di antara personal pembel-ajaran merupakan sebuah interaksi yang bersifat edukatif, artinya apa yang dilaksanakan di dalam interaksi tersebut adalah semata-mata untuk proses pendidikan dan pembelajaran anak didik. Tidak ada kegiatan yang lainnya di dalam proses interaksi pembelajaran. Apapun yang dilakukan oleh personal terkait adalah upaya untuk memperbnaiki kondisi, kualitas pendidikan yang selama ini selalu menjadi kambing hitam kemerosotan nilai diri manusia Indonesia atau SDM. 
Interaksi edukatif yang dimaksudkan merupakan kondisi terbaik agar proses pembelajaran dapat mencapai tujuan dan membuktikan kepada masyarakat luas bahwa proses yang terjadi di dalam sekolah merupakan implementasi dari tugas dan fungsi yang dibebankan masyarakat kepada sekolah. Oleh karena itulah, maka diharapkan setiap elemen yang bertanggungjawab dalam proses pembelajaran dan pendidikan anak bangsa secara aktif ikut berperan mengambil posisinya. Dalam hal ini, yang termasuk elemen pendidikan adalah keluarga, sekolah (pemerintah), dan masyarakat. Demikianlah betapa sebenarnya keberhasilan dari proses pembelajaran dan pendidikan anak bangsa ini ternyata tidak hanya tergantung pada kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran, melainkan juga tergantung pada kemampuan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran tersebut. 
Kemampuan menyampaikan materi inilah yang selanjutnya disebut sebagai kemampuan berkomunikasi. Kemampuan guru di dalam menyampaikan materi pembelajaran sebenar-nya merupakan sdalah satu aspek dari kemampuan guru menyusun startegi pembelajaran dan pengelolaan kelas pembelajarannya. Jika seorang guru mampu menyusun strategi pembelajaran, maka setidaknya dia mampu menyampaikan materi sebagaimana strategi yang diterapkannya. 
Demikian juga dengan kemampuan pengelolaan kelas seorang guru mencerminkan bagaimana guru tersebut menggiring anak didik sehingga merasa tertarik untuk ikut secara aktif dalam proses pembelajarannya. Dan, hal ini tidak terlepas dari kemampuan guru berkomunikasi dengan anak didik. Oleh karena itulah, maka sebenarnya, seorang guru haruslah dapat mengelola strategi-strategi yang memungkinkan untuk mengkondisikan interaksi antara guru dan anak didik secara dinamis. Guru haruslah mampu memilih dan memilah teknik-teknik penyampaian informasi efektif sehingga anak didik tidak mengalami kesulitan pada saat mengikuti proses pembelajaran yang diampunya.

Read More »
19 January | 2komentar