Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Pendampingan Individu 6 CGP Angkatan 6 Kab. Purbalingga

Dalam pendampingan guru penggerak ini, kita juga belajar bagaimana melakukan evaluasi kegiatan yang diawali dengan menganalisis rantai hasil, manajemen resiko, monev, sampai ke perancangan laporan. Program yang dibuat ini pun awalnya berdasarkan pada BAGJA. Memang, CGP diberi pengetahuan-pengetahuan praktis dalam merencakan, melaksanakan, serta pelaporan kegiatan. Tentunya disamping praktik-praktik pembuatan keputusan serta pemetaaan aset serta pengelolaannya.Dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2023.









Read More »
29 March | 0komentar

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 3.3

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 3.3 
Oleh 
Sarastiana,SPd,MBA 
CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga 

MULAI DARI DIRI MODUL 3.3
28 /2/ 2023
CGP melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar mereka di masa lalu untuk menyimpulkan apa yang dimaksud dengan program yang berdampak pada murid.

EKSPLORASI KONSEP MODUL 3.3
06 /03/ 2023
Eksplorasi Konsep 1: Melalui kegiatan membaca, diskusi, dan refleksi, CGP dapat mengkonstruksi pemahaman mereka tentang:1) Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan murid (students agency).2) Apa yang dimaksud dengan suara, pilihan dan kepemilikan murid dalam konsep kepemimpinan murid.3)Lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid. 4) Bagaimana melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Eksplorasi Konsep 2: 1) CGP akan melakukan diskusi asinkron untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang suara, pilihan dan kepemilikan murid.2) CGP akan menemukenali aspek suara, pilihan dan kepemilikan murid dalam sebuah contoh program atau kegiatan sekolah yang menjadi fokus diskusi.
RUANG KOLABORASI MODUL 3.3
7 /3/ 2023
CGP akan bekerja dalam kelompok untuk membuat dan mempresentasikan sebuah contoh (gambaran umum) dari sebuah program atau kegiatan sekolah yang mempromosikan kepemimpinan murid)

RUANG KOLABORASI PRESENTASI KELOMPOK
8/3/2023
Presntasi hasil diskkusi berkaitan dengan kasus yang disepakati berkaitan dengan kepemimpinan siswa. Diskusi dengan Peran 1. Host : Sarastiana, Presenter : Caroli Fika, Notulen : Wahyu, Penjawab : Anto K
     
DEMONTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.3
9/3/2023
CGP akan membuat sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA

ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 3.2
13/3/2023
CGP akan berdiskusi dan melakukan tanya jawab dengan instruktur untuk mengelaborasi pemahaman mereka terkait dengan program atau kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan kepemimpinan murid. Instruktur : Lestia Primayanti

KONEKSI ANTAR MATER
13/3/2023
CGP akan melakukan koneksi antar materi yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 5
17/3/2023
Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring. Mendorong untuk terus memetakan sumber daya dalam melakukan perubahan dan perbaikan pembelajaran. Melakukan penilaian terhadap proses refleksi Calon Guru Penggerak berdasarkan rubrik pada lampiran. Mengisi Jurnal Pendampingan dalam LMS, mengisi daftar hadir, dan rencana pendampingan selanjutnya. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator, maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.

LOKAKARYA 5
18/3/2023
Lokakarya 5 CGP Angkatan 6 Kab.Purbalingga dilaksanakan di SMA negeri 1 Padamara Kab.Purbalingga pada tanggal 18 Maret 2023.Pada kegiatan lokakarya ke 5 yaitu menjalankan tahapan inkuiri apresiasif (BAGJA)Yaitu merancang program berorentasi pada kepemimpinan murid (Student Agency ) dengan mengoptimalkan aset yang di miliki sekolah .Dalam kegiatan lokakarya ke 5 ini mempunyai tujuan belajar yaitu CGP Mampu memaknai data yang di peroleh dalam tahapan B(Buat pertanyaan ) dan A ( Ambil Pelajaran ) untuk menjadi informasi dalam merancang fase Gali mimpi. dan menyusun program rencana perubahan.


AKSI NYATA MODUL 3.3
15-20/3/2023
CGP menjalankan tahapan B (Buat Pertanyaan) & A (Ambil Pelajaran) berdasarkan model prakarsa perubahan B-A-G-J-A yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan Demonstrasi Kontekstual dalam sebuah aksi nyata.

Read More »
26 March | 0komentar

Kompetensi Inti Coaching



Berdasarkan ICF (International Coaching Federation) ada 8 kompetensi inti namun untuk kebutuhan Pendidikan Guru Penggerak, terdapat 3 kompetensi inti yang penting dipahami, diterapkan, dan dilatih secara terus menerus saat melakukan percakapan coaching kepada teman sejawat di sekolah. 
Kompetensi inti coaching: 
  1. Kehadiran Penuh/Presence 
  2. Mendengarkan Aktif 
  3. Mengajukan Pertanyaan Berbobot (Mendengarkan dengan RASA)
Kehadiran penuh/presence adalah kemampuan untuk bisa hadir utuh bagi coachee, atau di dalam coaching disebut sebagai coaching presence sehingga badan, pikiran, hati selaras saat sedang melakukan percakapan coaching. 
Kehadiran penuh ini adalah bagian dari kesadaran diri yang akan membantu munculnya paradigma berpikir dan kompetensi lain saat kita melakukan percakapan coaching. Menghadirkan diri sepenuhnya atau presence penting dilatih agar kita bisa selalu fokus untuk bersikap terbuka, sabar, ingin tahu lebih banyak tentang coachee. 
Kompetensi ini penting untuk dihadirkan sebelum dan selama percakapan coaching dilakukan . Contoh kegiatan untuk melatih menghadirkan presence yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan kegiatan STOP dan Mindful Listening yang telah kita pelajari pada modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional yang lalu. 
Penting diingat tidak ada satu cara yang terbaik untuk semuanya karena setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk dapat menghadirkan presence. 

Mendengar dengan aktif
Salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak. Seorang coach yang baik akan mendengarkan lebih banyak dan lebih sedikit berbicara. Dalam percakapan coaching, fokus dan pusat komunikasi adalah pada diri coachee, yakni mitra bicara. Dalam hal ini, seorang coach harus dapat mengesampingkan agenda pribadi atau apa yang ada di pikirannya termasuk penilaian terhadap coachee. Kemampuan mendengarkan aktif atau menyimak perlu dilatih untuk fokus pada apa yang dikatakan oleh coachee dan memahami keseluruhan makna yang bahkan tidak terucapkan.

Mengajukan Pertanyaan Berbobot
Dalam melakukan percakapan coaching ketrampilan kunci lainnya adalah mengajukan pertanyaan dengan tujuan tertentu atau pertanyaan berbobot. Pertanyaan yang diajukan seorang coach diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi pengembangan diri dan kompetensi.

Pertanyaan berbobot memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 
  • Hasil mendengarkan aktif: Menggunakan kata kunci yang didapat dari mendengarkan 
  • Membantu coachee: Membuat coachee mengingat, merenung, dan merangkai fakta sehingga dapat memahami apa yang terjadi pada dirinya 
  • Bersifat terbuka dan eksploratif: Struktur kalimat terbuka, membuat coachee harus menjawab sambal berpikir 
  • Diajukan di momen yang tepat: Tidak terburu-buru dalam mengajukan pertanyaan dan ditanyakan di waktu yang coachee sudah siap memprosesnya 

Setelah kita mengetahui ciri-ciri pertanyaan berbobot, tentunya kita perlu mengetahui bagaimana kiat-kiat untuk mengajukan pertanyaan berbobot. Kiat-kiat yang dapat kita coba adalah sebagai berikut:
  • Merangkum pernyataan-pernyataan coachee dari hasil mendengarkan aktif. 
  • Menggunakan kata: Apa, Bagaimana, Seberapa, Kapan dan Dimana, dalam bentuk pertanyaan terbuka
  • Menghindari penggunaan kata tanya “mengapa” - karena bisa terasa ada “judgement”. Ganti kata “mengapa” dengan “apa sebabnya” atau “apa yang membuat” 
  • Mengajukan satu pertanyaan pada satu waktu, jangan memberondong Mengizinkan ada “jeda” atau “keheningan” setelah coachee selesai bicara, tidak buru-buru bertanya. Juga izinkan ada keheningan saat coachee memproses pertanyaan 
  • Menggunakan nada suara yang positif dan memberdayakan

Read More »
26 March | 0komentar

Paradigma Berpikir Among

Paradigma berfikir Coaching

Pada reflrksi diri paradigma berfikir coaching terdapat beberapa komponen dan telah di tulis pada postingan sebelumnya, klik disini. Dalam ruang kemerdekaan belajar, proses coaching juga merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak coach dan coachee. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dalam dapat membuat coachee melakukan metakognisi. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga mendorong coachee berpikir secara kritis dan mendalam yang bermuara pada coachee dapat menemukan kekuatan diri dan potensinya untuk terus dikembangkan secara berkesinambungan atau menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat.
Pengembangan kekuatan dan potensi diri inilah yang menjadi tugas seorang coach (pendidik/pamong). Apakah pengembangan diri seorang coachee cepat, perlahan-lahan atau bahkan berhenti adalah tanggung jawab seorang coachee. Pengembangan diri baik seorang coach atau coachee dapat dimaksimalkan dengan proses coaching. 
Coaching, sebagaimana telah dijelaskan pengertiannya dari awal memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi diri sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Proses coaching yang berhasil akan menghasilkan kekuatan bagi coach dan coachee untuk mengembangkan diri secara berkesinambungan.


Sumber: Modul Pendidikan Guru Penggerak

Read More »
25 March | 0komentar

Tentang Pendampingan Individu Guru Penggerak (PI Ku)

Guru Indonesia yang diharapkan tersebut mencirikan lima karakter yaitu berjiwa nasionalisme Indonesia, bernalar, pembelajar, profesional, dan berorientasi pada peserta didik. Berbagai kebijakan dan program sedang diupayakan untuk hal tersebut dengan melibatkan berbagai pihak menjadi satu ekosistem pendidikan yang bergerak dan bersinergi dalam satu pola pikir yang sama antara masyarakat, satuan pendidikan, dan pemangku kebijakan. Program tersebut dinamakan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang sejatinya mengembangkan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru sebagai bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar melalui pendidikan guru. 
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pengembangan pengalaman guru maka diperlukan pembimbingan dalam bentuk pendampingan individu kepada guru penggerak. Pendampingan individu adalah proses coaching dan mentoring Pengajar Praktik kepada Calon Guru Penggerak.
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan  pendampingan individu yang dilakukan oleh Pengajar Praktik. 

Tujuan 
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya sehingga Calon Guru Penggerak mampu: 
  • mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi; 
  • memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik;
  • merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua. 

Berikut Pendampingan individu saya selama menjadi CGP dalam masa Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupeten Purbalingga:

foto Pendampingan Individu :


PI 1

PI 2


PI 3


PI 4


PI 5

PI 6


Read More »
25 March | 0komentar

Pendampingan Individu 5


Pendampingan Individu 5 dilaksanakan pada Hari Jumat, 17 Maret 2023.

Bagian inti pendampingan Individu 5 adalah PP (Pengajar Praktik) menjelaskan tujuan khusus pendampingan. Diskusi hasil pemetaan sumber daya dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan: 
Apa yang Bapak/Ibu temukan ketika melakukan proses pemetaan sumber daya? 
Adakah hal-hal menarik dan khusus yang ditemukan? 
Perubahan apa yang Bapak/Ibu harapkan dapat terjadi di lingkungan sekolah setelah Bapak/Ibu mengetahui sumber daya yang ada dan bagaimana Bapak/Ibu mewujudnyatakan perubahan tersebut?
Bagaimana Bapak/Ibu akan menggunakan hasil pemetaan yang diperoleh untuk memaksimalkan potensi sekolah? 
Refleksi proses pembuatan peta sumber daya dengan menggunakan pertanyaan: 
Bagaimana proses Bapak/Ibu dalam menemukan/mengidentifikasi sumber daya yang ada di sekolah?
Apa saja kendala dan tantangan yang Bapak/Ibu hadapi saat melakukan identifikasi sumber daya sekolah dan bagaimana Bapak/Ibu mengatasinya? 
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu ketika berhasil mengidentifikasi sumber daya sekolah? 
Apa pertimbangan Bapak/Ibu dalam menentukan sumber daya sekolah? 
Apakah terdapat hal lain yang dapat dijadikan sumber daya sekolah yang belum Bapak/Ibu temukan dalam proses yang sudah berlangsung? 

Refleksi proses pengambilan keputusan dengan menggunakan pertanyaan: 
Berdasarkan hasil pemetaan yang Bapak/ Ibu lakukan, bagaimana hal tersebut memengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan Bapak/ Ibu? 
Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu masih perlu dikembangkan atau perlu dievaluasi? 
Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu mendukung keberhasilan dari keputusan yang diambil? 
Adakah pengalaman yang terjadi (baik dalam waktu dekat ataupun sebelum mengikuti Pendidikan Guru Penggerak) yang mencerminkan dilema etika, baik itu terkait murid maupun rekan sejawat? 
Menurut Bapak/Ibu, apakah proses pengambilan keputusan yang dilakukan sudah sesuai dengan prinsip dan langkah yang dipelajari di modul 3.1? 
Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu masih perlu dikembangkan atau perlu dievaluasi dari proses pengambilan keputusan tersebut? 

Refleksi pencapaian kompetensi bulan ke-5 berdasarkan Lembar Pengecekan Mandiri Kompetensi pada Lokakarya 5 dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: 
Apa saja pencapaian Bapak/Ibu pada pembelajaran bulan ini? 
Apakah terdapat tantangan dan kesulitan selama proses pembelajaran dan bagaimana Bapak/Ibu menanggapi tantangan dan kesulitan tersebut? 
Bagaimana Bapak/Ibu akan menggunakan pencapaian tersebut untuk proses pembelajaran selanjutnya?

Bagian akhir pendampingan 
Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring. Mendorong untuk terus memetakan sumber daya dalam melakukan perubahan dan perbaikan pembelajaran. Melakukan penilaian terhadap proses refleksi Calon Guru Penggerak berdasarkan rubrik pada lampiran. Mengisi Jurnal Pendampingan dalam LMS, mengisi daftar hadir, dan rencana pendampingan selanjutnya. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator, maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.

Read More »
24 March | 0komentar