Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Bapak


Sosok yang digambarkan sebagai seorang Bapak/Ayah sangat lengkap dan ideal tersurat di dalam Al Qur'an. Tentunya sosok Ayah yang tergambar ideal yang pertama dalam Al Qur'an adalah Nabi Muhammad SAW. Diantara sosok ayah yang lain dominan dijelaskan dalam al-Qur’an yaitu Luqman al-Hakim, Nabi Nuh, Nabi Ya’qub,Nabi Ibrahim, dan Nabi Syu’aib. Sosok-sosok tersebut memberikan keteladanan terkait peran ayah dalam beberapa bidang dan beberapa kondisi. Saya bukanlah seorang ayah ideal sebagaimana Lukman, Nuh dan lainnya. untuk anak-anak. Sehingga, disaat Allah swt memberikan amanat hingga saat ini tiga orang anak yang telah beranjak dewasa, mengulang kembali bagaimana sebagai sosok ayah yang dapat dijadikan contoh. 
Dengan Visi hidup saya "Bertemu Istri, Anak-anak dan Keturunan di dalam Surga" Saya merasa inilah waktu nyata untuk belajar menjadi seorang ayah idaman syurga. Ibarat Madrasah (sekolah) Ayah adalah kepala sekolahnya. Kadang ia langsung menjadi "guru" bagi anak-anaknya. Ia juga yang bersama-sama mengatur waktu-waktu pendidikan keluarga bersama "guru" lain yakni istrinya. Di dalam bangunan madrasah keluarga ini untuk menuju Visi maka yang dilakukan adalah membuat misi-misi. Misi-misi diantaranya adalah keluarga selalu bersandar pada aturan Alloh dan Rosulnya. Dari bangun pagi sampai tidur selalu menggunakan aturan yang Alloh dan Nabi Muhammad contohkan. 
Mendekatkan anak-anak dengan Al Qur'an dengan menyekolahkan mereka di pondok pesantren. Dalam bermuamalah juga ditekankan untuk selalu bersilaturahmi, menolong, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda. dan sebagainya.
Dalam "madrasah" keluarga tersebut haruslah "lulus" generasi-generasi emas. Generasi yang Solih/shalihah, cerdas, mempunyai kedalaman pengetahuan agama, punya skill yang mumpuni dan peduli dengan kondisi di sekitarnya. Penerjemahan Visi-misi melalui "kurikulum dan program" pendidikan bagi anak-anaknya dengan sebaik mungkin. Pertama, keimanan kepada Islam akan menjadi pondasi dasar keyakinannya dan dalam melangkah. Anak-anak akan memiliki aqidah yang kokoh. Tidak tergoyahkan dengan apapun meski jiwa menjadi taruhannya. 
Kita bisa melihat betapa hebatnya "madrasah" yang dibangun keluarga Yasir dan Sumayyah. Dengan kuatnya iman mereka. Sejarah telah mencatat sikap teguh mereka mempertaruhkan nyawa demi iman. Keimanan yang kuat dari anak-anak akan diiringi dengan kepribadian Islam atau Asy-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah yang ditanamkan sejak kecil. Jadilah ia, anak-anak yang tangguh dengan kokohnya iman dan baiknya perangai. Kedua, 'ulumuddin akan menjadi "mata pelajaran" unggulan di dalam "madrasah"nya. Anak-anak akan dibekali dengan ilmu-ilmu agama atau Tsaqafah Islamiyyah. Sejak dini anak dibekali dengan kemampuan agar baik berinteraksi dengan Al-Quran. Dasar-dasar "tools" atau ilmu alat akan mulai dikenalkan sejak belia. Praktik Ibadah, Fiqh Keseharian, Akhlak dan sebagainya. Anak-anak juga akan diberikan kisah-kisah heroik dari catatan tinta emas sejarah Islam. 
Bahwa anak-anak harus memahami jati dirinya, yang salah satunya banyak memahami sejarah Islam. Ketiga, "murid-murid" sejatinya memiliki minat masing-masing. Sebab dalam mengarungi kehidupan di dunia memang dibutuhkan skill, wawasan ilmu pengetahuan serta teknologi yang cukup. Sehingga, di dalam "madrasah" terdapat pula bimbingan guna masa depan sang buah hati. Anak-anak akan mendapat arahan sebaik mungkin dalam menggapai masa depannya. Ayah adalah salah satu "guru konseling" yang terbaik bagi anak-anaknya. Arahannya akan sangat berguna dalam menentukan pilihan-pilihan langkah si anak. 
Keempat, teladan adalah kunci dalam sebuah kepemimpinan. Sehingga teladan baik dari seorang ayah bagi anak-anaknya mutlak ada. Teladan dalam kokohnya iman. Teladan dalam mulianya akhlak. Teladan dalam semangat beribadah, belajar dan kepedulian kepada lingkungan. Teladan pengetahuan dan skill yang baik. Dan semua keteledanan baik selayaknya dimiliki oleh seorang "kepala sekolah" dalam "madrasah" keluarga. 


Read More »
22 December | 0komentar

Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP)

Pembukaan IHT oleh Ketua Panitia

Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan merupakan pelatihan yang didesain untuk menyiapkan komite pembelajaran pada setiap satuan pendidikan pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan, agar mampu dan siap melakukan perubahan penyelenggaraan pembelajaran di sekolah masing-masing. Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, para peserta selanjutnya bertanggung jawab untuk menyelenggarakan in-house training dengan substansi pokok yang sama di sekolahnya. Desain Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan dijelaskan dalam uraian berikut :
2.1. Tujuan Pelatihan Komite Pembelajaran 
Setelah menyelesaikan seluruh program pelatihan, peserta diharapkan memiliki: 
  1. Persepsi yang sama tentang Program SMK Pusat Keunggulan. 
  2. Pengetahuan tentang Materi Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan.
  3. Keterampilan dalam memfasilitasi In House Training di satuan Pendidikan pelaksana program SMK Pusat Keunggulan. 

2.2. Capaian Pelatihan Komite Pembelajaran Setelah menyelesaikan seluruh program pelatihan, peserta diharapkan memiliki: 
  • Memahami Program SMK Pusat Keunggulan, pembelajaran Asinkronus di Micro learning, Capaian Pembelajaran, peran Pendamping Implementasi Pembelajaran, pengembangan komunitas praktisi, pendekatan Fasilitasi dan Coaching, perencanaan berbasis data, dan platform teknologi. 
  • Mengenal Platform Pembelajaran (Platform Merdeka Mengajar). 
  • Merefleksi pembelajaran kurikulum merdeka. 
  • Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (Analisis karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, tujuan satuan pendidikan, dan pengorganisasian pembelajaran di satuan pendidikan). 
  • Merancang Pembelajaran (menyusun tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, program pembelajaran individual, tujuan kegiatan, dan modul ajar). 
  • Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. 
  • Memahami Model kompetensi guru dan kepemimpinan sekolah. 
  • Merancang strategi tindak lanjut, serta alur tujuan dan perangkat pembelajarannya. 
  • Merancang program Bimbingan dan Konseling (BK).
2.3. Sasaran Peserta Pelatihan Komite Pembelajaran 
Pelatihan Komite Pembelajaran diperuntukkan bagi satuan pendidikan pelaksana Program Program SMK Pusat Keunggulan pada tahun pertama di tahun 2023. Peserta Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program SMK Pusat Keunggulan terdiri dari unsur: Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, dan 2 Guru Kejuruan, 1 Guru BK dan 1 Guru umum




Read More »
06 December | 0komentar

Menganalisis Modul Ajar Yang Terintegrated Antara Mapel Umum dan Mapel Kejuruan

Kolaborasi Mapel Kejuruan dan Mapel Umum Untuk Membuat MA Terintegrasi

Pembelajaran pada SMK sangat relevan dengan pembelajaran yang berbasis pada produk Penyelenggaraan SMK harus diarahkan pada mempersiapkan individu dengan pemahaman pekerjaan dari dunia kerja dan keterampilan mengerjakan pekerjaan dan juga pengetahuan praktis. Dewasa ini, dalam rangka mempersiapkan lulusan yang dapat memenuhi tuntutan profesional dunia kerja atau industri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran yang sangat penting sebagai pemenuhan kebutuhan (demand driver) tenaga kerja profesional tingkat menengah, seperti yang dinyatakan Litbang Diknas dalam naskah akademik (RPP: 2001) Pendidikan menengah bahwa sekolah menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. 
Rendahnya kualitas lulusan sekolah kejuruan berakibat produktifitas tenaga kerja terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia industri semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Salah satu faktor penyebab adalah kurikulum yang terus berubah menyebabkan kondisi di lembaga pengelola pendidikan kejuruan semakin terbebani. Kualitas lulusan SMK yang disarikan dari Finch dan menurut ukuran sekolah atau in-school success standards dan kualitas menurut ukuran masyarakat.meliputi aspek keberhasilan peserta didik dalam memenuhi tuntutan kurikuler yang telah diorientasikan pada tuntutan dunia kerja, sedangkan kriteria kedua, meliputi keberhasilan peserta didik yang tertampilkan pada kemampuan unjuk kerja sesuai dengan Standar Kompetensi Naisonal (SKN), setelah mereka berada di lapangan kerja yang sebenarnya.
 



Guru Mapel Kejuruan dan Guru Mapel Umum melakukan kolaborasi, duduk bersama membahas CP produk apa yang akan dihasilkan (Mapel Kejuruan). Dari hasil telaah bersamaan tetang CP dan Produk yang dihasilkan, guru mapel Umum menentukan CP yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran pada mapel umum. Berikut contohnya :


Pada tabel atas contoh pada Mapel Kejuruan Busana diatas telah diketahui TP (Tujuan Pembelajaran) beserta aktivitas. Dari tabel diaatas maka Guru Mapel Umum akan menyesuaikan CP, ATP dan Modul Ajar yang sesuai yang disampaikan pada Program Keahlian Busana sesuai dengan tabel di bawah ini:


Dari tabel diatas Guru Mapel Umum menyesuaikan Modul Ajar yang akan dibuat dengan produk pada Mapel Kejuaruan. 
Kegiatan pembelajaran ini wajib menggunakan metode pembelajaran PjBL (Project Based Learning).



Read More »
05 December | 0komentar

Modul Yang Terintegrasi Antara Mapel Umum dan Mapel Kejuruan


Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum Keahlian SMK/MAK. Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program keahlian pada SMK/MAK. Setiap program keahlian terdiri atas minimum 1 (satu) konsentrasi keahlian. Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 (tiga) tahun atau program 4 (empat) tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan. 
Mengacu pada KEPMEN No. 262/M/2022 Perubahan No.56 tentang struktur kurikulum pendidikan menengah kejuruan untuk mengklasifikasikan mata pelajaran-matapelajaran B.Inggris dan Matematika ke dalam kelompok mata pelajaran Kejuruan. 
Kurikulum di SMK disesuaikan dengan perkembangan dunia kerja agar lulusan yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Kompetensi lulusan yang berkaitan dengan kemampuan kerja di bidang tertentu ditentukan oleh kurikulum di SMK. Kemampuan kompetensi kejuruan lulusan diperoleh melalui kurikulum di program produktif dengan didasari oleh nilai-nilai pada program normatif dan dasar keilmuan pada program adaptif (Purwana, 2010). Konteks dalam pembelajaran SMK merupakan integrasi sifat dasar subjek kejuruan, keadaan dimana pembelajaran berlangsung, tujuan dan outcome yang diinginkan yang disesuaikan dengan spesifikasi dari kualifikasi, kejuruan, sifat dasar peserta didik dan bagaimana gaya belajar peserta didik (Nalarita dan Listiawan, 2018). Hal ini didukung hasil penelitian (Ariyani et al., 2019) yang menyatakan bahwa pembelajaran kimia yang sesuai dengan kebutuhan keahlian peserta didik akan bermakna. Pembelajaran kimia akan efektif dan bermakna di SMK maka diperlukan bahan ajar sebagai sarana belajar peserta didik. Sarana belajar yang merupakan salah satu penunjang terlaksananya proses pembelajaran yang efektif adalah penggunaan bahan ajar (Nalarita dan Listiawan, 2018).

Read More »
05 December | 0komentar

Modul Ajar Yang Terintegrated


Pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan kerja masa depan dan pengembangan keterampilan akan mempengaruhi karir professional seorang tenaga kerja.Hal ini berakibat pembelajaran di sekolah yang masih mengandalkan pemikiran pada tingkat yang lebih rendah dan tidak berorientasi pada peningkatan keterampilan berpikir kritis akan membahayakan kinerja lulusan (Kiener et al., 2014). Oleh karena itu, HOTS (High Order Thinking Skills), yang di dalamnya terdapat kreativitas, berpikir kritis, dan pemecahan masalah sangat penting untuk siswa SMK. 
Pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan kerja masa depan dan pengembangan keterampilan abad 21 akan mempengaruhi karir professional seorang tenaga kerja. Keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mempersiapkan siswa yang kompeten dan memiliki ketermpilan kerja di dunia kerja tidak dapat dikembangkan melalui pembelajaran tradisional karena pembelajaran ini seringkali mengabaikan realitas kebutuhan pasar (Lainema dan Nurmi, 2006). Salah satu kebutuhan mendasar dan secepatnya harus dilakukan adalah menyediakan bahan ajar yang sesuai konteks kejuruan yang sengaja disusun untuk membangun keterampilan berpikir kritis. 
Keterampilan berpikir kritis merupakan bagian dari keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dapat mengambil keputusan dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang relevan, meliputi analisis, sintesis, konseptualisasi, interpretasi, argumentasi, dan pengembangan ide dari berbagai sumber informasi (Sudarmin et al., 2019; Sulistyowarni et al., 2019; CaƱas et al., 2017). Kemampuan berpikir kritis merupakan hal penting yang harus dimiliki peserta didik dalam merangsang penalaran kognitif dan membangun pengetahuan (Diharjo dan Utomo, 2017). Pengaruh berpikir kritis juga terlihat pada motivasi belajar peserta didik yang meningkat, sikap ilmiah, dan keterampilan proses sains peserta didik (Nugraha et al., 2017). 
Konteks dalam pembelajaran SMK merupakan integrasi sifat dasar subjek kejuruan, keadaan dimana pembelajaran berlangsung, tujuan dan outcome yang diinginkan yang disesuaikan dengan spesifikasi dari kualifikasi, kejuruan, sifat dasar peserta didik dan bagaimana gaya belajar peserta didik (Nalarita dan Listiawan, 2018). Hal ini didukung hasil penelitian (Ariyani et al., 2019) yang menyatakan bahwa pembelajaran kimia yang sesuai dengan kebutuhan keahlian peserta didik akan bermakna. Pembelajaran kimia akan efektif dan bermakna di SMK maka diperlukan bahan ajar sebagai sarana belajar peserta didik. Penunjang terlaksananya proses pembelajaran yang efektif, tidak terlepas dari penggunaan bahan ajar (Nalarita dan Listiawan, 2018).

Read More »
05 December | 0komentar

Istilah Mutawwif dan Muassis

Pertenakan Unta di Huadibiyah Kota Makkah

Dalam konteks ibadah haji/umroh, terdapat dua istilah yang sering digunakan, yaitu “Mutawwif” dan “Muassis”. Kedua peran ini memainkan peranan penting dalam memfasilitasi proses perjalanan ibadah haji bagi para jamaah. Namun, perbedaan antara Mutawwif dan Muassis seringkali membingungkan bagi banyak orang. 
Memahami perbedaan masing-masing peran, serta pentingnya peran mereka dalam menjalankan ibadah haji dengan lancar. 

Mutawwif adalah seorang pemandu atau pendamping yang ditunjuk oleh Kementerian Agama atau lembaga yang berwenang untuk membimbing jamaah haji selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Tugas utama Mutawwif adalah memberikan arahan, bimbingan, dan pengawasan kepada jamaah haji dalam melaksanakan rangkaian ritual ibadah haji, serta menyediakan informasi yang diperlukan selama perjalanan. 

Tugas dan Tanggung Jawab Mutawwif Pendampingan Jamaah Haji: 
Mutawwif bertanggung jawab untuk mendampingi jamaah haji sejak awal perjalanan dari tanah air hingga kembali ke tanah air setelah menunaikan ibadah haji. Mereka memastikan jamaah haji mendapatkan panduan yang tepat dan bimbingan selama menjalankan ibadah haji. 

Penyediaan Akomodasi dan Transportasi: 
Mutawwif juga bertugas menyediakan akomodasi dan transportasi yang diperlukan selama perjalanan ibadah haji. Mereka berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan jamaah haji mendapatkan fasilitas yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Penyampaian Informasi Penting: Mutawwif memberikan informasi yang diperlukan oleh jamaah haji, seperti tata cara pelaksanaan ritual, jadwal kegiatan, dan aturan-aturan yang berlaku di Tanah Suci. Mereka juga memberikan penjelasan mengenai tempat-tempat bersejarah dan penting selama perjalanan ibadah haji. 
Pengawasan dan Perlindungan: Mutawwif menjaga keamanan dan keselamatan jamaah haji selama perjalanan. Mereka memastikan jamaah haji tidak tersesat, mengawasi kesehatan mereka, dan memberikan bantuan jika terjadi situasi darurat. 

Muthawif Yang sanagat menyenangkan dari travel Dzakirah adalah dengan disediakannya Muthawif yang handal dan menguasai medan. Selain mumpuni dari segi keilmuan terkait dengan bimbingan Umrah juga memahami berbagai daerah yang akan dikunjungi di Saudi Arabia Muthawif adalah sebutan untuk orang yang menjadi pembimbing atau pemandu ibadah haji maupun umrah. 

Peran Muassis 
Muassis adalah seorang penyelenggara atau pengelola yang bertanggung jawab atas administrasi dan logistik terkait ibadah haji. Mereka bekerja sama dengan Mutawwif untuk memastikan seluruh kebutuhan jamaah haji terpenuhi dengan baik. Peran Muassis sangat penting dalam menyelenggarakan proses pendaftaran, pengurusan dokumen, dan persiapan lainnya yang diperlukan sebelum dan selama perjalanan ibadah haji. 

Tugas dan Tanggung Jawab Muassis 
Pendaftaran Jamaah Haji: Muassis bertanggung jawab untuk menerima pendaftaran jamaah haji dan memastikan dokumen-dokumen yang diperlukan telah lengkap. Mereka melakukan verifikasi identitas, memproses pembayaran, dan mendaftarkan jamaah haji ke dalam sistem yang berlaku. 
Pengurusan Dokumen: Muassis mengurus seluruh dokumen yang diperlukan untuk keperluan ibadah haji, seperti paspor, visa, dan surat-surat lainnya. Mereka memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut telah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas terkait. 
Koordinasi dengan Pihak Terkait: Muassis bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan pihak terkait lainnya, seperti maskapai penerbangan dan pengelola akomodasi, untuk mengatur jadwal keberangkatan, penginapan, dan transportasi selama perjalanan ibadah haji. Mereka memastikan semua persiapan logistik telah terkoordinasi dengan baik. 
Pemberian Layanan dan Bantuan: Muassis memberikan pelayanan dan bantuan kepada jamaah haji terkait dengan kebutuhan administrasi dan logistik. Mereka siap menjawab pertanyaan, memberikan panduan, dan menyelesaikan masalah yang mungkin timbul selama perjalanan ibadah haji. 

Kesimpulan 
Dalam menjalankan ibadah haji, peran Mutawwif dan Muassis sangatlah penting. Mutawwif sebagai pemandu dan pendamping memberikan arahan, bimbingan, dan pengawasan kepada jamaah haji, sedangkan Muassis sebagai penyelenggara dan pengelola bertanggung jawab atas administrasi dan logistik terkait ibadah haji. Kedua peran ini saling melengkapi dan bekerja sama untuk memastikan ibadah haji dapat berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Read More »
25 November | 0komentar