Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Uji Sertifikasi Kompetensi DPIB 2021 Tahap 1

USK DPIB 18 s.d. 29 Oktober 2021

Tahun 2021 ini SMK Negeri 1 Bukateja mendapatkan bantuan untuk pelaksanaan USK (Uji Sertifikasi Kompetensi) dari dari Kemendikbudristek. Pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetensi pada Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) SMK Negeri 1 Bukateja Tahun 2021 dilaksanakan dari tanggal 18 s.d. 29 Oktober 2021.Diikuti oleh 60 siswa. Skema sertifikasi yang dilaksanakan adalah SKKNI Level II.  
Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) merupakan skema sertifikasi KKNI yang dikembangkan oleh Komite Skema BNSP bersama dengan Direktorat Pembinaan SMK. 
Skema mengacu pada pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor KEP.327/MEN/IX/2009 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Konstruksi Bidang Konstruksi Gedung dan Bangunan Sipil Sub Bidang Transportasi Jabatan Kerja Juru Gambar Pekerjaan Jalan dan Jembatan, NOMOR KEP.06/MEN/I/2011 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Konstruksi Untuk Jabatan Kerja Quantity Surveyor Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Nasional Bidang Teknik Gambar Bangunan Tahun 2003. 
Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dan sebagai acuan bagi LSP dan asesor kompetensi dalam pelaksaan sertifikasi kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan.
Uji Sertifikasi diikuti oleh 60 Siswa dari kelas XII DPIB.

Dengan skema sertifikasi yang mengacu langsung pada SKKNI ini diharapkan dapat memberi manfaat langsung para pemangku kepentingan. 

Bagi Industri 
  • Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa jasanya telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten 
  • Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi guna meningkatkan efisiensi pengembangan SDM khususnya dan efisiensi nsaional pada umumnya 
  • Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga berbasis kompetensi dan meningkatkan produktivitas 

Bagi Siswa/ Tenaga Kerja 
  • Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasi/industri/kliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan jasa dan meningkatkan percaya diri tenaga profesi 
  • Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri 
  • Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi 
  • Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara 
  • Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja

Bagi Lembaga Pendidikan dan juga Pelatihan 
  • Membantu memastikan link and match antara kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi dunia industri 
  • Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat 
  • Membantu memastikan pencapaian hasil diklat yang tinggi 

Read More »
31 October | 0komentar

Info Pemberkasan ASN PPPK Tahap 1 Tahun 2021

Rekrutmen ASN PPPK Tahap 1

Seperti diketahui, sebanyak 173.329 guru yang telah ditetapkan sebagai calon ASN PPPK Guru. Namun nama-nama yang lulus berpeluang diganti karena adanya masa sanggah. Masa sanggah adalah waktu pengajuan sanggah yang diberikan kepada pelamar untuk melakukan sanggahan terhadap pengumuman hasil seleksi.
Kabar gembira untuk para peserta PPPK Guru yang lolos tahap 1. Pemberkasan CASN tampaknya dipercepat. Kini di akun SSCASN sudah ada menu baru untuk melakukan pengisian daftar riwayat hidup dan pemberkasan CASN. Namun belum bisa diakses.
Itu artinya, peserta yang dinyatakan lulus atau lolos seleksi Tahap 1 akan segera melakukan pemberkasan. Menurut keterangan Plt. Kepala BKN, Bima Haria Wibisana, pemberkasan PPPK Guru tahap 1 tidak menunggu seluruh proses seleksi PPK Guru 2021. 
"Jadi tidak menunggu tahapan sampai selesai. Yang lulus tahap pertama ini nanti akan kami tetapkan Nomor Induk PPPK," kata Bima Haria Wibisana, dikutip dari channel Youtube Kemendikbud RI pada Jumat 8 Oktober 2021 dalam pengumuman PPPK Guru tahap 1.
Kepala Pusat Pengembangan Sistem Seleksi (PPSS) BKN, Mohammad Ridwan dalam status di twitter Rabu 13 OKtober 2021 membenarkan jika ada menu baru soal pengisian daftar riwayat hidup. 
"Pengisian Daftar Riwayat Hidup di SSCASN bagi yg "L" SelKom P3K Guru Tahap I baru bisa dilakukan setelah Pengumuman Pasca Sanggah Tahap I (20 Okt 2021). Bahwa disampaikan posisi yang ada bisa mungkin bergeser pada jika sanggahan ranking II diterima.
Bagi peserta yang dinyatakan lulus seleksi PPPK Guru harus menyiapkan berkas, yakni dalam bentuk penyerahan surat lamaran yang telah diisi dan ditandatangani berdasarkan format yang sudah ditetapkan oleh panitia seleksi nasional PPPK. Berkas tersebut ditujukan kepada PPPK dengan disertai beberapa lainnya, di antaranya: 
  • Fotokopi Ijazah/STTB yang dilegalisir oleh pihak berwenang berdasarkan kualifikasi dan tugas yang ditetapkan 
  • Daftar riwayat hidup yang terdapat tanda tangan peserta di atas materai, 
  • Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) 
  • Surat keterangan sehat dari dokter 
  • Surat pernyataan tidak mengkonsumsi narkotika 
Sebagai tambahan informasi. Bagi peserta yang tidak lolos seleksi PPPK Guru tahap 1, peserta masih punya kesempatan mengikuti tes sebanyak tiga kali.

Sumber : https://portalkudus.pikiran-rakyat.com/

Read More »
30 October | 0komentar

Peran Pendidikan Sebagai Subyek Dalam Transformasi Sosial

PJJ Tidak ada Interaksi Guru-Siswa

Dua sisi mengenai hubungan pendidikan dengan masyarakat yaitu pendidikan sebagai kekuatan yang dapat mendorong terhadap perubahan masyarakat. Hal ini sering diperspektif bahwa pendidikan dikatakan sebagai kunci pembangunan bangsa. Bicara tentang pendidikan tentu tidak akan ada habisnya. Setiap tahun atau bahkan setiap hari pendidikan di dunia ini akan selalu berkembang dari pendidikan tradisionalis menuju pendidikan modern. Perkembangan pendidikan akan berkembang sejalur atau paralel bersamaan dengan kemajuan teknologi. 
Dan tidak dipungkiri bahwa sistem kebudayaan-kebudayaan dari luar juga tak luput untuk menjadi dasar perkembangan pendidikan saat ini. 

Menurut Aris Shoimin (2014: 15) menjelaskan bahwa “Bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah pembangunan sumber daya manusia yang mempunyai peranan sangat penting bagi kesuksesan dan kesinambungan pembangunan nasional”.Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan generasi-generasi bangsa untuk dapat menjadikan generasi penerus yang lebih kompeten dan juga profesional. 

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 

Oleh karena itu dalam kehidupan berbangsa, pendidikan memiliki posisi yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan. Selain itu juga diperlukannya suatu cara atau strategi agar pendidikan dapat berkembang dengan berdasarkan kebudayaan-kebudayaan yang ada pada bangsa ini. Berbagai macam cara dilakukan mulai dari memperbaiki sistem kurikulum baik kurikulum nasional maupun kurikulum sekolah, atau dengan menggunakan model dan strategi pembelajaran yang dirasa cukup baik untuk di terapkan.


Pendidikan dan Perubahan Sosial 
Bagaimana melihat kaitan perubahan sosial dengan pendidikan? dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, melihat posisi pendidikan sebagai subjek perubahan sosial; kedua melihat posisi pendidikan sebagai objek perubahan sosial. Posisi pendidikan sebagai subjek dalam proses perubahan sosial berkaitan era dengan fungsi pendidikan sebagai agent of change. Dalam kaitannya sebagai agent of change, maka pendidikan berfungsi sebagai penanaman mulai dari pengetahuan, keterampilan hingga nilai sehingga pendidikan dapat mengubah pola pikir individu, memberikan pencerahan yang selama ini belum banyak diketahui oleh masaryakat, merombak berbagai mitos yang selama ini berkembang di tengah masyarakat, meluruskan berbagai hal yang selama ini melenceng di tengahmasyarakat. Singkat kata, melalui pendidikan individu atau kelompok masyarakat dapat melakukan perbaikan (perubahan/transformasi). 

Peran pendidikan sebagai subjek dalam proses perubahan sosial dapat kita lihat pada masa pergerakan nasional saat menentang penjajahan Belanda di Indonesia. Pada masa ini bertumbuh lembaga-lembaga pendidikan terutama yang dalam bentuk informal yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa guna memberikan pencerahan (emansipatoris) kepada anak bangsa sehingga mereka tersadar bahwa mereka tengah ditindas dan untuk itu mereka harus berjuang untuk meraih kemerdekaan. Salah satu tokoh tersohor di bidang pendidikan yang punya semangat melihat pendidikan sebagai agent of change atau subjek perubahan adalah Paulo Freire. 

Satu di antara pemikiran terpenting dari tokoh pendidikan kelahiran 19 September 1921 di Recife, sebuah kota pelabuhan di Brasil bagian Timur Laut ini adalah kritiknya atas “pendidikan gaya bank”. Pendidikan gaya bank adalah sebuah istilah atau konsep yang dimunculkan Freire untuk menjelaskan kondisi pendidikan yang menempatkan peserta didik sebagai “objek” dari proses pendidikan dan bukan sebagai “subjek”.
Tatkala peserta didik menjadi objek dalam proses pendidikan, ini berarti peserta didik dipersepsikan sebagai “wadah kosong”, tidak tahu apa-apa, yang kemudian siap diisi dengan pemahaman-pemahaman serta pengetahuan-pengetahuan yang ditentukan oleh sistem pendidikan beserta kurikulumnya. 

Dalam sistem pendidikan semacam ini, di samping yang berkembang adalah model pendidikan satu arah, di mana guru mentranfrer pengetahuan dan murid cukup menerima saja, kreatifitas peserta didik dalam mengembangkan minat dan potensi keilmuannya akhirnya juga tidak berkembang (tersumbat) akibat sistem pendidikan gaya bank tersebut. Sebagai tandingan atas pendidikan gaya bank ini, Freire memunculkan konsep pendidikan yang diistilahkan dengan “pendidikan hadap-masalah”. Berbeda dengan sistem atau model pendidikan gaya bank yang cenderung satu arah, model pendidikan hadap-masalah ini bersifat dua arah atau dialogis. 

Di sini peserta didik tidak lagi dimaknai sebagai “objek pendidikan” melainkan sebagai “subjek pendidikan”. Kala peserta didik dimaknai sebagai subjek pendidikan, maka peserta didik memiliki hak yang sama dalam menyampaikan pendapat dan gagasannya;misalnya ihwal suatu teori keilmuan yang kemudian teori tersebut langsung dibahas sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang terjadi. Jadi, dalam model pendidikan hadap- masalah ini, posisi pendidik (guru, pengajar) bukan lagi sebagai pribadi pemilik ilmu dan penentu ilmu mana yang perlu dan tidak perlu bagi peserta didik melainkan menjadi mitra bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Read More »
29 October | 0komentar

Konsep Ruang Rumah Tradisional Jawa


Konsep ruang dalam pandangan barat berasal dari dua konsep klasik yang bersumber pada filsafat Yunani. Konsep yang pertama dari Aristoteles, menyatakan bahwa ruang adalah suatu medium dimana objek materiil berada, keberadaan ruang dikaitkan dengan posisi objek materiil tersebut (konsep position-relation). Konsep yang kedua dari Plato kemudian dikembangkan oleh Newton yaitu konsep displacement-container yang melihat ruang sebagai wadah yang tetap, jadi walaupun objek materiil yang ada didalamnya dapat disingkirkan atau diganti namun wadah itu tetap ada (Munitz,1951).
Kedua konsep tersebut mendasari pandangan Barat yang melihat ruang dari dimensi fisiknya yaitu suatu kesatuan yang mempunyai panjang, lebar dan tinggi atau kedalaman, dengan demikian ruang mempunyai sifat yang terukur dan pasti. Ini dipertegas oleh Descartes dengan konsep Cartesian space yang memilah-milah ruang kedalam bentuk-bentuk geometris seperti, kubus, bola, prisma, kerucut atau gabungan dari bentuk-bentuk geometris tersebut (Van de Ven, 1978). Konsep ruang barat ini banyak sekali dipakai oleh para arsitek masa kini. Nama ruang pada rumah tinggal ”modern” mencerminkan secara jelas fungsi-fungsi untuk pemenuhan kebutuhan fisik-biologis. Fungsi-fungsi yang mencerminkan kebutuhan sosial dan ungkapan budaya kurang diperhatikan karena penataan ruang-ruang tersebut lebih menekankan aspek ekonomis (efisiensi) dan teknis (Tjahjono,1989). Demikian pula dengan pembatas halaman pada rumah tinggal modern dipergunakan pagar-pagar besi yang tinggi sehingga membuat pemisahan teritorial yang tegas sehingga mempunyai kesan tertutup, tidak komunikatif dengan tetangga.
Konsep ruang dalam rumah tinggal menurut tradisi arsitektur Jawa pada kenyataannya berbeda dengan konsep ruang menurut tradisi Barat. Tidak ada sinonim kata ruang dalam bahasa Jawa, yang mendekati adalah Nggon, kata kerjanya menjadi Manggon dan Panggonan berarti tempat atau Place. Jadi bagi orang Jawa lebih tepat pengertian tempat dari pada ruang (Tjahjono,1989, Setiawan,1991). Rumah tinggal bagi orang Jawa dengan demikian adalah tempat atau tatanan tempat, konsep ruang geometris tidak relevan dalam pengertian rumah tinggal Jawa. Pengertian tempat lebih lanjut dapat dilihat pada bagian-bagian rumah tinggal orang Jawa. 
Pada rumah induk (omah) istilah dalem dapat diartikan sebagai keakuan orang Jawa karena kata dalem adalah kata ganti orang pertama (aku) dalam bahasa Jawa halus. Dasar keakuan dalam pandangan dunia Jawa terletak pada kesatuan dengan Illahi yang diupayakan sepanjang hidupnya dalam mencari sangkan paraning dumadi dengan selalu memperdalam rasa yaitu suatu pengertian tentang asal dan tujuan sebagai mahluk (Magnis Suseno,1984). 
Sentong tengah yang terletak dibagian Omah merupakan tempat bagi pemilik rumah untuk berhubungan dan menyatu dengan Illahi sedangkan 
Pendopo merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan sesama manusianya (Priyotomo,1984). Demikianlah pengertian ruang dalam rumah tinggal Jawa ini mencakup aspek tempat, waktu dan ritual. Rumah tinggal merupakan tempat menyatunya jagad-cilik (micro cosmos) yaitu manusia Jawa dengan jagad-gede (macro-cosmos) yaitu alam semesta dan kekuatan gaib yang menguasainya. Bagi orang Jawa rumah tinggalnya merupakan poros dunia (axis-mundi) dan gambaran dunia atau imago-mundi (Eliade,1957) dan memenuhi aspek kosmos dan pusat (Tjahjono,1989),

Read More »
29 October | 0komentar

Kearifan Lokal, Konfigurasi Ruang Rumah Jawa


Konfigurasi ruang atau bagian-bagian rumah orang Jawa di desa membentuk tatanan tiga bagian linier belakang. Bagian depan pendopo, di tengah peringgitan dan yang paling belakang dan terdalam adalah dalem. Konfigurasi linier ini memungkinkan membuat rumah secara bertahap dengan bagian dalem dibangun terlebih dahulu. 
Luas pendopo pada rumah tinggal orang Jawa kenyataannya cukup luas. Hal ini terjadi karena diprediksikan dapat menampung sanak-sedulur atau kindred pada hari raya Idul Fitri dimana semua anak cucu dan para kerabat akan datang. Selain itu pendopo mempunyai fungsi untuk pengeringan padi.
Pada konfigurai ruang rumah Jawa dikenal adanya dualisme (oposisi binair), antara luar dan dalam, antara kiri dan kanan, antara daerah istirahat dan daerah aktivitas, antara spirit laki-laki (tempat placenta yang biasanya diletakkan sebelah kanan) dan spirit wanita (tempat placenta yang biasanya diletakkan pada bagian kiri), sentong kanan dan sentong kiri. 
Pembagian dua ini juga terjadi pula pada saat pagelaran wayang, dimana layar diletakkan sepanjang Peringgitan, dalang dan perangkatnya di bagian pendapa dengan penonton laki-laki sedangkan perempuan menonton dari bagian belakang (bayangannya) dibagian Emperan rumah Untuk ornamentatif dekoratif, bangunan di pusat kebudayaan Jawa yaitu di keraton mempunyai banyak ragam hias flora yang diwarnai merah, hitam, hijau, putih dan kuning keemasan sedangkan pada daerah pinggiran kebudayaan Jawa pada umumnya rumah tinggalnya sangat sedikit sekali diberikan ornamentatif dan dekoratif dan warna yang digunakan lebih natural.
Rumah tinggal orang Jawa selalu memperhatikan keselarasan dengan kosmosnya dalam pengertian selalu memperhatikan dan menghormati potensi-potensi tapak yang ada disekitarnya. Konsep ruang tidak seperti yang dimiliki oleh konsep ruang barat tetapi lebih berwatak tempat (place) yang sangat dipengaruhi oleh dimensi waktu dan ritual. Rumah Jawa juga memiliki pusat dan daerah yang ditata secara oposisi binair. Ruang yang terjadi memiliki hirarkhi ruang yang ditata secara unik dengan menggunakan aspek pencahayaan
Sumber.: J.Lukito S

Read More »
29 October | 0komentar

Beberapa Kemungkinan Penyebab Dinding Rumah Retak


Ada pepatah yang menyebutkan bahwa rumahku adalah istanaku. Sebagai sebuah ungkapan kebahagiaan memiliki keluarga yang bahagia tinggal  bersama dalam rumah. Dan juga ungkapan pengakuan diri bagi siapa pun yang saat ini sudah memiliki rumah yang merupakan hasil dari jerih payah sendiri  
Ada beberapa permasalahan setelah kita menempati rumah diantaranya genting bocor, kran yang sudah bocor juga, lantai yang menggelembung, cat yang mulai pudar karena hujan/cuaca dan ada juga permasalahan berkaitan dengan tembok yang retak.  
Ada beberapa trik untuk mencegah keretakan tersebut, tembok. Dengan melihat dari beberapa faktor mengapa keretakan bisa terjadi pada dinding. Diantaranya :

Cuaca 
Perubahan cuaca yang tidak menentu, terutama dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia, ternyata bisa menyebabkan perubahan di rumah Anda. Sebab, hangat atau dinginnya cuaca dapat mempengaruhi bahan bangunan menjadi memuai atau menyusut. Retakan tidak serta merta langsung panjang atau lebar, melainkan mulai pada retakan kecil. 
Apabila di rumah Anda terdapat dinding yang mengalami keretakan dengan kondisi kecil, sebaiknya jangan dianggap remeh agar tidak menimbulkan permasalahan lain yang lebih serius. 

Pondasi yang tidak Kuat karena bahan yang tidak direkomendasikan
Tidak dielakkan, bahwa faktor pondasi bangunan rumah yang salah dan buruk juga bisa menyebabkan dinding retak. Bahan bangunan yang tidak berkualitas akan menentukan kerekatan material lain seperti semen pada proses plesteran. 
Untuk itu, Anda wajib jeli memilih material bangunan dan memperhatikan tahap-tahap proses pembangunan rumah sampai pada tahap penyelesaian. 

Terlalu banyak berat beban 
Siapa sangka faktor kelebihan berat beban bisa menjadi pemicu dinding rumah menjadi retak. Kadang-kadang keretakan pada dinding dapat berasal dari berat beban yang ditempatkan pada lantai dan langit-langit. 

Masalah struktur bangunan 
Kondisi dinding yang retak disinyalir bisa dari kondisi struktur bangunan yang salah. Kondisi struktur bermasalah biasanya juga tidak hanya terjadi pada dinding retak, tetapi juga terjadi pada pintu yang melengkung, atau lantai yang tidak rata. Jika kondisi itu terjadi pada rumah Anda, sebaiknya Anda segera meminta jasa kontraktor bangunan untuk memperbaikinya. Sebab, jika didiamkan akan membahayakan hidup Anda. 

Terlalu lembab 
Rumah yang terlalu lembab juga dapat menyebabkan dinding retak. Dinding yang lembab disebabkan air masuk ke dalam celah-celah pondasi bangunan Anda. Misalnya, kebocoran atap yang tidak segera diatasi, membuat air merembes masuk ke celah-celah dinding. Sebaiknya sistem aliran air pada atap juga harus Anda perhatikan agar tidak terjadi hal yang merugikan.

Plesteran yang Kurang padat
Pada plesteran yang kurang padat, seiring pengeringan maka akan terjadi retakan. Untuk retakan diakibatkan ini biasanya etak rambu. Retakan tidak sampai ke tembok/batubata.

Read More »
28 October | 0komentar