|
Desain Tampak Depan |
Beberapa aspek dalam merencanakan dan merancang serta merenovasi rumah tinggal agar optimal sebaiknya perlu mempertimbangkan dan mempersiapkan terlebih dahulu mengenai :
Biaya dan Konsep Disain
Pada tahap ini, diperlukan
estimasi biaya yang ada dan
prioritas menentukan bagian rumah
mana saja yang akan perbaiki,
perlukah meng-gunakan kembali
material yang lama atau tidak. Bila
ingin menggunakan material lama
tentu harus dibongkar secara hatihati
agar tidak rusak.
Sistem pembayaran kepada
tukang juga akan mempengaruhi
efisiensi biaya, pada umumnya
sistem pembayaran umumnya
terbagi dua, yaitu borongan dan
harian.
Bila sudah pasti apa yang
akan direnovasi dan sudah
mengetahui konsep renovasi secara
matang, maka lebih baik
menggunakan sistem borongan.
Sebaliknya, bila konsep
renovasi belum jelas sebaiknya
menggunakan sistem pembayaran
tukang secara harian.
Pada prinsipnya apabila dana
yang tersedia terbatas kreatifitas
dalam menyiasati disain akan
menentukan optimalisasi suatu
produk rumah tinggal tersebut.
Sedangkan menentukan
konsep desain sebelum merencanakan
dan merancang ataupun
merenovasi berguna agar hasilnya
sesuai dengan yang diinginkan,
pada konsep disain agar optimal
perlu dipertimbangkan faktor
berikut ini:
a. Persyaratan ruang, meliputi:
- Penghawaan
- Pencahayaan
- Akustik
b. Organisasi ruang yang meliputi:
- Macam ruang
- Besaran ruang
- Hubungan ruang
- Pengelompokan ruang
- Sirkulasi aktivitas
c. Struktur dan konstruksi,
meliputi:
- Sub struktur (struktur
pondasi)
- Midle struktur (struktur
dinding)
- Up struktur ( struktur atap )
d. Utilitas, meliputi :
- Sanitasi
- Elektrikal
Karena dengan menyiapkan
konsep yang matang juga
akan membantu tukang
mengerjakan dengan waktu
dan pengeluaran biaya yang
efisien.
Keahlian Pelaksana atau
Tukang
Hasil akhir kualitas bangunan
rumah tinggal sangat ditentukan
oleh keahlian dari tukang atau
pelaksananya.Walaupun biaya dan
konsep disain sudah dipersiapkan
secara matang ,namun apabila
kompetensi pelaksana atau tukang
tidak maksimal maka kualitas hasil
akhir dari bangunan tersebut juga
tidak akan optimal.
Kualitas dan Material
Bangunan
Keterbatasan dana dapat diatasi
dengan penggunaan barang barang
berkualitas sedang atau
barang bekas.Pemilihan dengan
cermat, dapat menemukan barangbekas tapi berkualitas baik.
Penggunaan barang-barang
berkuali-tas sedang,misalnya untuk
keramik lantai, kayu-kayu, kusen,
atau cat interior. Keramik yang
dipasang dengan teknik yang baik
dapat menghasilkan lantai yang
indah walaupun menggunakan
keramik kualitas sedang. Sedangkan
bagian-bagian yang wajib
menggunakan barang-barang dengan
kualitas baik adalah pada
bagianfondasi rumah, pipa air yang
ditanam, struktur bangunan, rangka
atap.
Urutan Prioritas Pekerjaan
Pekerjaan yang paling urgent
sebaiknya diutamakan agar waktu
yang digunakan lebih cepat dan
dapat menghemat biaya.
Tahapan rencana pekerjaan
secara makro agar target kegiatan
dapat terpenuhi secara optimal
dapat diurutkan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Pada tahapan ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu
dalam kegiatan
membangun, seperti: kebutuhan
kebutuhan perijinan,
kesiapan lahan, , kebutuhan
tenaga tukang, kebutuhan
pengamanan, kebutuhan
sarana pendu-kung aktifitas
membangun seperti air,
listrik, dan gudang penyimpanan
material.
b. Tahap sub struktur
Pada tahap ini merupakan
pengerjaan pondasi, untuk
meminimalisir kesalahan
pekerjaan pada tahap ini
perlu sinkronisasi keadaan
di lapangan dengan gambar
disain yang sudah ditentukan.
c. Tahap midle struktur
Pada tahap midle struktur
adalah tahap pekerjaan
dinding serta bukaanbukaannya,
untuk mengantisipasi
kesalahan yang
timbul.Pada tahapan ini
sebaiknya perlu sinkronisasi
kondisi di lapangan dengan
gambar disain yang ada,
misalnya berapa tinggi
dinding, di mana saja letak
kusen pintu dan jendelanya
dan lain-lain.
d. Tahap up struktur
Tahapan ini merupakan
tahap pengerjaan struktur
kon-struksi atap dan
penutupnya, selain gambar
disain yang dijadikan
sebagai pedoman pengerjaan,
pemilihan sistem
struktur dan bahan juga akan
mempengaruhi optimal
tidaknya pada tahapan ini.
e. Tahap finishing
Tahap finishing merupakan
tahapan akhir dari proses
pengerjaan bangunan.Pada
tahap ini,perlu pertimbangan
dan pemikiran yang lebih
terencana mengenai material
finishing yang akan digunakan,
karena pemilihan
material finishing akan
berpengaruh pada keawetan
bangunan, waktu dan biaya
pekerjaan bangunan tersebut.
Harga material finishing
bangunan yang relatif mahal di
pasaran biasanya bersifat awet dan
mudah dalam pengolahannya,
sebaliknya jika material tersebut
harganya murah biasanya tidak
awet dan susah dalam
pengolahannya, sehingga diperlukan
surveydan kecermatan
dalam pemilihan material finishing.
Waktu yang Tepat
Waktu pelaksanaan pembangunan
sebaiknya direncanakan secara
matang.Tidak semua tahapan
pekerjaan harus dilakukan pada saat
musim kemarau dan tidak juga pada
musim hujan.Pada musim kemarau
sebaiknya tahapan pekerjaan sub
struktur, midle struktur dan up
struktursedapat mungkin dapat
terselesaikan.Sehingga pada saat
musim hujan dapat mendeteksi
pengaruh air hujan terhadap
bangunan, misalnya kebocoran
atap, kebocoran dinding,
tersumbatnya saluran pembuangan
dan lain-lain.