Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts sorted by relevance for query Standar ruang. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query Standar ruang. Sort by date Show all posts

Denah Rumah: Fungsi dan Manfaat


Denah adalah gambar yang akan menunjukkan letak tata ruang maupun lokasi dari suatu titik menuju ke titik berikutnya secara runtut dan baik. Denah juga didefinisikan sebagai tampak atas bangunan dengan potongan horizontal setinggi 1 m dengan level elevasi 0.00.

Fungsi Denah 
Denah juga kerap dipakai oleh seseorang guna menemukan tujuan tertentu. Dengan adanya denah, maka diharapkan lokasi tujuan bisa dengan mudahnya ditemukan. Adanya denah tentu akan membuat segalanya terasa lebih efisien. Bahkan adanya denah juga bisa bermanfaat untuk aktivitas lainnya, seperti: 
 
Fungsi ruangan 
Sirkulasi ruangan
Letak pintu maupun bukaan 
Dimensi ruangan 
Isi ruangan 
Fungsi ruangan seperti listrik, air, AC dan masih banyak lagi tentunya


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Denah 
Fungsi bangunan 
Sebelum merencanakan sebuah denah kita perlu mengetahui, fungsi bangunan apa yang akan direncanakan denah nya,sehingga pola ruang – ruang dalam denah sesuai dengan apa yang di fungsikan atau fungsi bangunan tersebut. Karena masing – masing fungsi bangunan memiliki denah yang berbeda-beda. 
Kebutuhan ruang 
Menentukan ruang-ruang yang di butuhkan sesuai dengan fungsi ruang dan kebutuhan ruang yang akan direncanakan, sehingga tidak terjadi kekurangan ruang atau kelebihan ruang yang akan menjadi ruang negatif. 
Standar ruang 
Ruang-ruang yang di rencanakan harus sesuai dengan standar ruang.  Sehingga memenuhi standar keamanan,kenyamanan dan tidak melupakan estetika. Penggunaan standar ukuran juga tidak hanya di lihat dari standar ukuran ruang menurut buku arsitek jilid satu dan dua saja namun sesungguhnya standar ruang biasa nya di sesuaikan dengan standar kenyamanan pemilik karena biasanya standar kenyamanan masing-masing orang berbeda-beda.
Zoningan Ruang
Sirkulasi 
Perhatikan juga sirkulasi udara, karena dalam membuat denah perlu adanya perencanaan bukaan, seperti bukaan untuk sirkulasi udara atau pencahayaan sehingga ruangan akan memiliki tingkat kenyamanan dan kesehatan yang baik.



Cara Membaca 
Denah Berikut ini langkah-langkah atau cara membaca denah antara lain yaitu: 
Bacalah terlebih dahulu judul denah tersebut, biasanya letaknya di bagian tengah atas. 
Perhatikan keterangan-keterangan atau legenda yang menjelaskan simbol pada denah yang ada. 
Baca juga hubungan antara bagian denah, baik yang berupa jalan maupun berupa bangunan-bangunannya. 
Ajukan segala hal yang ingin kita ketahui dari denah tersebut. 
Baca juga keseluruhan isi dari denah untuk mencari jawaban atas berbagai pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan.

Read More »
07 May | 0komentar

Pencahayaan Pada Interior Kelas


Lighting adalah pencahayan yang merupakan elemen penting karena membuat sebuah ruangan menjadi layak huni atau liveable. Pencahayaan ruangan atau lighting adalah penataan cahaya sebagai unsur artisitik. bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan sebuah ruang. 
Sebuah ruangan akan berfungsi maksimal apabila memiliki akses pencahayaan yang baik Pencahayaan yang tidak tepat dapat merusak atmosfer ruang sehingga menimbulkan perasaan kurang nyaman, selain itu juga menimbulkan tekanan secara psikologis terhadap pengguna ruang, gangguan penglihatan, dan gangguan kesehatan lainnnya. Oleh sebab itu, intensitas cahaya perlu diatur untuk menghasilkan kesesuaian kebutuhan penglihatan di dalam ruang berdasarkan jenis aktivitasnya. 
Secara umum, sekolah merupakan suatu lembaga tempat untuk menuntut ilmu secara formal. Salah satu ruang yang sangat vital dalam sekolah adalah ruang kelas. Dalam ruang kelas ini, siswa dan guru berinteraksi dalam proses belajar mengajar dan dalam ruang kelas pula, sebagian besar waktu dihabiskan oleh siswa. 
Sistem dalam belajar mengajar secara umum dibagi dua yaitu moving class (siswa berpindah sesuai mata pelajaran) dan remaining class (guru berpindah sesuai dengan mata pelajaran).Pada umumnya, sekolah di Indonesia memakai sistem remaining class, sehingga siswa akan menghabiskan waktu cukup banyak di dalam kelas (6-7 jam per hari). Dengan waktu yang cukup panjang tersebut, maka sebaiknya penerangan dalam kelas diatur dengan baik karena penerangan yang baik akan membantu guru untuk berkomunikasi dengan siswa dan siswa dapat menerima materi dengan maksimal. 
Pencahayaan yang baik dapat membantu meningkatkan minat dan perhatian serta dapat mendukung siswa untuk melihat ke papan tulis dengan lebih mudah. Walau saat ini jenis lampu telah beragam, namun pencahayaan alami dalam ruang kelas selalu diupayakan karena pencahayaan alami dapat memberi semangat dan menciptakan suasana yang ceria (Bean, 2004:193). Hal ini membuat jenis pencahayaan yang memakai pencahayaan alami dan buatan sering dipakai dalam ruang kelas sekarang ini. 
Efisiensi energi dan kenyamanan visual adalah kata kunci dalam desain pencahayaan sekolah. Keseimbangan cahaya langsung dan tidak langsung yang tersedia cukup dalam ruang kelas dapat mendukung siswa untuk mengerjakan tugas yang berorientasi pada kertas dan komputer dengan baik (Perkins, 2001: 138). 
Pada ruang kelas yang memakai media pengajaran papan tulis, harus diperhatikan pencahayaan untuk media tersebut. Hal ini untuk memastikan bahwa refleksi cahaya tidak menimbulkan masalah penglihatan bagi siswa khususnya mereka yang duduk dekat papan tulis. 
Untuk media whiteboard maka kuat pencahayaan yang disarankan adalah 250 lux, sedangkan untuk blackboard yang daya pantulnya tidak lebih dari 0,1 maka kuat pencahayaan yang disarankan adalah 500 lux. Sedangkan ruang kelas yang menggunakan media LCD, pencahayaan umum yang disarankan adalah 250-300 lux dengan menyediakan dimmer untuk mengatasi masalah pencahayaan (glare) yang timbul. 
Menurut Darmasetiawan dan Puspakesuma (1991: 20) dan Bean (2004: 193), lampu yang dipakai dalam ruang kelas sebaiknya lampu dengan warna cahaya putih netral yang cahayanya dapat menyatu dengan baik dengan cahaya alami, karenanya disarankan lampu dengan temperatur sekitar 4000 K. Jenis lampu yang disarankan untuk ruang kelas dengan tinggi sampai dengan 3 m, menurut Neufert (1984) sesuai DIN 5053 (Darmasetiawan dan Puspakesuma, 1991: 41), adalah lampu TL standar, lampu TL U, HQI kurang dari 250 W, dan HQI 250 W. Bangunan sekolah adalah salah satu jenis bangunan umum yang dipakai dalam jangka waktu yang lama. 
Tak jarang bangunan tersebut berusia lebih dari 50 tahun. Kebutuhan bangunan sekolah untuk dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih material (Perkins, 2001:147).



Secara umum, dalam menentukan material sekolah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: ketahanan, fungsi ruang, keamanan, dan ramah lingkungan

Read More »
14 December | 0komentar

Supervisi Akademik


Pendidikan Guru Penggerak menyiapkan guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran, program identik dengan pemimpin pembelajaran adalah kepala sekolah. Sebagai kepala sekolah, tentunya tidak akan terlepas dengan tugas supervisi akademik. Supervisi akademik ini dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 12 yaitu: Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana belajar yang: interaktif; inspiratif; menyenangkan; menantang; memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik
Oleh karena itu, penting kiranya bagi kita memastikan bahwa supervisi akademik yang kita jalankan benar-benar berfokus pada proses pembelajaran sebagaimana yang tertuang dalam standar proses tersebut. Selain bertujuan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid, supervisi akademik juga bertujuan untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah sebagaimana tertuang dalam standar tenaga kependidikan pada Standar Nasional Pendidikan pasal 20 ayat 2: Kriteria minimal kompetensi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 
Rangkaian supervisi akademik ini digunakan kepala sekolah untuk mendorong ruang perbaikan dan pengembangan diri guru di sekolahnya. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, kepala sekolah seperti apakah yang dapat mendorong warga sekolah untuk selalu mengembangkan kompetensi diri dan senantiasa memiliki growth mindset, serta keberpihakan pada murid? Jawabannya adalah pemimpin sekolah yang dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. 
Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan. Pendekatan dengan paradigma berpikir yang memberdayakan mutlak diperlukan agar pengembangan diri dapat berjalan secara berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalah coaching sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya
Sejalan dengan hal ini, dengan adanya program Pendidikan Guru Penggerak ini, diharapkan menjadi supervisor atau kepala sekolah yang memiliki paradigma berpikir dan keterampilan coaching dalam rangka pengembangan diri dan rekan sejawat. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan mengenai konsep coaching secara umum dan konsep coaching dalam konteks sekolah pada dan kaitannya dengan peran kita sebagai kepala sekolah atau supervisor.

Read More »
28 January | 0komentar

Eksplorasi Konsep Modul 2.3 , Coaching


Bereksplorasi secara mandiri untuk memahami konsep coaching secara umum dan konsep coaching dalam dunia pendidikan. Mengapa calon guru penggerak memerlukan pemahaman mengenai coaching akan dijelaskan pada bagian ini. Definisi coaching dan perbedaannya dengan metode pengembangan diri lainnya juga akan didiskusikan. Terakhir, konsep coaching dalam dunia pendidikan juga akan dibahas. Selain menyiapkan diri kita sebagai pemimpin pembelajaran, program Pendidikan Guru Penggerak juga menyiapkan untuk menjadi seorang kepala sekolah. Sebagai kepala sekolah, tentunya tidak akan terlepas dengan tugas supervisi akademik. 
Supervisi akademik ini dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 12 yaitu: Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana belajar yang: 
  • interaktif; 
  • inspiratif; 
  • menyenangkan; 
  • menantang; 
  • memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan 
  • memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik. 

Oleh karena itu, penting memastikan bahwa supervisi akademik berjalan benar-benar berfokus pada proses pembelajaran sebagaimana yang tertuang dalam standar proses tersebut. Selain bertujuan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid, supervisi akademik juga bertujuan untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah sebagaimana tertuang dalam standar tenaga kependidikan pada Standar Nasional Pendidikan pasal 20 ayat 2: 
Kriteria minimal kompetensi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Rangkaian supervisi akademik ini digunakan kepala sekolah untuk mendorong ruang perbaikan dan pengembangan diri guru di sekolahnya. 
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, kepala sekolah seperti apakah yang dapat mendorong kita sebagai warga sekolah untuk selalu mengembangkan kompetensi diri dan senantiasa memiliki growth mindset, serta keberpihakan pada murid? Jawabannya adalah pemimpin sekolah yang dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. 
Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan. Pendekatan dengan paradigma berpikir yang memberdayakan mutlak diperlukan agar pengembangan diri dapat berjalan secara berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalah coaching sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. 
Sejalan dengan hal ini, dengan adanya program Pendidikan Guru Penggerak ini, kita diharapkan menjadi supervisor atau kepala sekolah yang memiliki paradigma berpikir dan keterampilan coaching dalam rangka pengembangan diri dan rekan sejawat. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan mengenai konsep coaching secara umum dan konsep coaching dalam konteks sekolah pada dan kaitannya dengan peran kita sebagai kepala sekolah atau supervisor.

Supervisi Pembelajaran perlu sebagai sebuah paradigma berpikir yang memberdayakan. Pendekatan dengan paradigma berpikir yang memberdayakan mutlak diperlukan agar pengembangan diri dapat berjalan secara berkelanjutan dan terarah sebagai umpan balik. Bukan untuk mencari kelemahan.

Read More »
04 June | 0komentar

Menghitung Type Rumah Dengan Benar

Sumber Gambar dari Google



Berbicara mengenai tipe hunian untuk rumah tapak berdasarkan ukurannya, umumnya developer membedakannya ke dalam 6 tipe. Tipe yang dimaksud adalah tipe 21, 36, 45, 54, 60, dan 70. Keenam tipe-tipe rumah tersebut adalah yang umum di desain untuk rumah modern berkonsep minimalis. 
Selama ini ada yang merasa bingung mengenai arti rumah Type 21/60, ada yang latah menyebut type 21 berarti ukuran rumahnya adalah 3x7, ada juga yang menyebut Type 21 yaitu ada 2 ruang dan 1 Kamar mandi. 2 ruang yaitu yaitu 1 Kamar Tidur dan 1 Ruang Keluarga. Kedua difinisi tersebut kurang benar.
Memang jika terdapat tertulis Type Rumah 21/60, itu berkaitan dengan luas rumah dan luas tanahnya. 21 adalah luas dari rumah yang dibangun dan 60 adalah luas tanah secara keseluruhan.
Berikut ilustrasi untuk menghitung Type rumah 21/60.



Denah diatas berada pada luas Lahan/ Tanah Lebar 6 meter dan Panjang 10 meter.
Biasanya/standar gambar menggunakan milimeter. dalam gambar tertulis 6000 (dalam mm).
Jadi Luas lahan adalah :

6 meter x 10 meter  = 60 meter persegi 

Pada Denah Rumah :

Luas Bidang I yang merupakan KM/WC        = 1,5 x 2   = 3 meter persegi
Luas Bidang II, Ruang Tamu dan R.Keluarga = 3 x 3      = 9 meter persegi
Luas Bidang III, Kamar Tidur                          = 3 x 3      = 9 meter persegi
                                                                       Jumlah        = 21 meter persegi


Jadi Type rumah dengan nama Type 21/60 adalah bahwa jumlah luas ruang pada rumah tersebut adalah 21 meter persegi yang berada pada luas lahan 60 meter persegi.
 




Read More »
26 November | 0komentar

Rumah Untuk Keluarga Kecil, 2017




Yang disebut dengan keluarga kecil adalah keluarga yang terdiri dari 2 orang tua dan maksimal 3 orang anak. Konsep rumah didesain untuk minimal 2 orang tua dan 3 anak. Pada kaitan ini tentunya berkaitan dengan aktivitas masing-masing anggota keluarga.
Dengan 5 anggota keluarga dengan berbagai aktivitas tentu seorang arsitektur harus melihat ini untuk merencanakan kebutuhan ruangnya. Orang tua yang memiliki aktivitas contoh sebagai dokter tentu sang arsitektur akan menambahkan minimal ada ruang kerja. dan tentu untuk anak-anak yang misalkan memiliki 3 orang anak. Jadi minimal ruangan yang ada tentunya adalah kamar tidur untuk 3 anak (3 Ruang Tidur) dan satu kamar tidur utama (untuk orang tua). ditambah beberapa ruangan standar misalkan ruang tamu, ruang keluaga, dapur, ruang makan, km/wc dsb.
Desain rumah sederhana misalnya dengan ukuran 6 x 9 meter berkonsep minimalis sebagai referensi pembangunan rumah. Beberapa contoh bentuk rumah di atas ada yang sesuai dengan keinginan Anda sehingga bisa menjadi contoh dalam menentukan desain rumah yang akan Anda bangun. 
Dalam membangun rumah dengan ukuran 6 x 9 yang menggunakan konsep minimalis akan membuat rumah yang dibangun terlihat mewah dan modern. Salah satu kelebihan rumah minimalis adalah tampilannya yang memancarkan kemewahan dan mencerminkan rumah modern masa kini. 
Rumah dengan ukuran 6 x 9 merupakan rumah ukuran sedang yang akan sangat cocok menggunakan konsep minimalis karena rumah minimalis dibuat simple dan memaksimalkan penggunaan lahan dan ruangan yang ada. 
Membangun rumah menggunakan konsep minimalis karena memiliki banyak kelebihan dan keunggulan. 
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari rumah minimalis :
1. Hemat dalam penggunaan lahan.
2. Biaya pembangunannya terjangkau.
3. Ruangan nampak leluasa.
4. Simple dan elegan.
5. Tampilan rumah nampak modern.
6. Mudah dalam menata ruangan.
7. Nampak sejuk dan nyaman untuk ditempati.
Sumber : Desain Rumah

Read More »
31 October | 0komentar

Leading for Learning: How to Transform Schools into Learning Organization


Reflesi Buku 
Leading for Learning: How to Transform Schools into Learning Organization 
Direfleksi Oleh: Arifin
Bab 1 : 
Menyoal Transformasi 
Semua sepakat bahwa sekolah-sekolah kita harus diperbaiki kualitasnya. Namun kesepakatan tidak tercapai ketika berbicara tentang bagaimana cara memperbaiki kualitas tersebut. Ada yang berpendapat bahwa yang dibutuhkan adalah reformasi, namun sebagian yang lain mengatakan reformasi tidak cukup. Yang dibutuhkan saat ini adalah transformasi, bukan reformasi. 
Dalam konteks upaya perbaikan sekolah, reformasi memiliki arti melakukan perubahan prosedur, proses, dan teknologi dalam rangka memperbaiki kinerja sistem operasi yang telah ada. Tujuan reformasi adalah untuk menjaga agar sistem yang telah ada dapat berjalan dengan lebih efektif sebagaimana yang telah ditentukan. 
Transformasi dimaksudkan untuk memungkinkan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh organisasi. Transformasi berarti bermetamorfosis, yaitu berubah dari satu bentuk ke bentuk lain yang benar-benar berbeda. Dalam bahasa organisasi, transformasi berarti melakukan reposisi (repositioning) dan reorientasi (reorienting) aksi dengan memasukkan organisasi ke dalam sebuah bisinis baru atau dengan cara mengadopsi cara –cara berbeda yang mendasar untuk melakukan pekerjaan organisasi. 
Maka transformasi meliputi upaya perubahan keyakinan, nilai-nilai, dan makna –kultur– serta perubahan sistem aturan yang ada, peran dan pola hubungan antar warga organisasi –struktur sosial—sehingga inovasi-inovasi yang dicanangkan aka memperoleh dukungan. Sebaliknya, reformasi hanya bermakna meng-install inovasi-inovasi yang akan berjalan dalam konteks sturktur dan kultur sekolah yang telah ada. Transformasi , dengan demikian, merupakan upaya yang beresiko dan sulit, dimensi-dimensinya dipenuhi dengan ketidakpastian dan sukar untuk didefinisikan. 
Transformasi membutuhkan sumber daya manusia yang mampu melakukan pekerjaan yang belum pernah mereka lakukan – tidak hanya mampu melakukan pekerjaan yang rutin mereka lakukan. Karena transformasi berresiko, maka transformasi membutuhkan pemimpin-pemimpin yang tangguh yang memahami posisi mereka sebagai penyemai nilai-nilai, penerap tehnik-tehnik terbaik, makna sekaligus keterampilan kepemimpinan. Diatas segalanya, transformasi membutuhkan para pemimpin yang memiliki pemahaman mendalam tentang rasionalitas transformasi dan lika-liku jalan terjal yang akan mereka lalui. Transformasi menghendaki pemimpin yang memiliki komitmen diri yang kuat untuk menciptakan satu entitas organisasi baru yang dicita-citakannya. 
Tanpa sosok pemimpin yang demikian itu, maka upaya transformasi sekolah akan mustahil terjadi. Tanpa pemimpin yang tangguh, masa depan pendidikan Indonesia dan masa depan demokrasi di negeri katulistiwa ini akan berada dalam resiko besar. 

MENGAPA REFORMASI SAJA TIDAK CUKUP? 
Kasus reformasi di berbagai Negara biasanya terjadi karena dipicu oleh persaingan , terutama bidang ekonomi dan teknologi, dengan Negara lain. Amerika serikat melakukan gerakan reformasi pendidikan besar-besaran karena gusar dengan keberhasilan Uni Soviet yang berhasil meluncurkan Sputnik. Pada era tahun 80an Amerika, lagi-lagi, gusar karena keberhasilan Jepang dibidang manufaktur yang menguasai dunia. Dan sekarang Amerika Serikat tambah gusar karena kehebatan China dan India dan merebut pasar ekonomi dunia. Sudut dunia mana yang tidak dibanjiri barang-barang impor dari China dan India. Bahkan sudut Gunung Kidul yang terpencil sekalipun pasti ada mainan made in China. 
Satu-satunya Negara yang tidak pernah gusar hanyalah Indonesia…ha..ha…apa yang digusarkan Indonesia..wong…memiliki kolam susu dan batang bamboo ditancapkan saja tumbuh kok…. Namun, ada beberapa hal yang bisa saya ingatkan untuk kawan Amerika yang sedang gusar, bahwa reformasi saja tidak cukup. Kita tahu bahwa pendidikan itu tidak hanya terkait dengan urusan ekonomi saja, tetapi kait mengait dengan bidang politik, komunitas, kewarganegaraan, kesehatan moral, karakter generasi yang akan dating, dan masa depan demokrasi bangsa. Pendidikan menjadi landasan pengembangan semua aspek kehidupan sehingga reformasi secara sporadis saja tidak lagi memadai. 
Maka yang dibutuhkan adalah perubahan mendasar secara komprehensif melalui upaya transformasi. 

 PERLUNYA UPAYA TRANSFORMASI 
Bagaikan menanam padi, maka penanaman yang paling baik adalah di lahan yang lebih subur. Demikian pula dengan pendidikan, jika kita menginginkan perbaikan di bidang pendidikan, maka sekolah-sekolah harus dicangkokkan ke dalam lingkungan yang lebih kondusif. Sekolah-sekolah harus ditransformasikan dari pengajaran (instructrion) menuju pembelajaran (learning), dari pola birokrasi yang mengekang menuju organisasi pembelajaran yang mendorong kreatifitas. Tujuan sekolah saat ini adalah untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses pada kualitas pengajaran yang seragam. Padahal definisi kualitas pengajaran sendiri sulit didefinisikan. 
Dalam atmosfir reformasi saat ini, kualitas pengajaran diartikan sebagai bentuk pengajaran yang mengantarkan siswa mampu mengerjakan soal-soal terstandar, memperoleh skor tes tertentu dan hanya melalui tes lah kualitas pengajaran dapat distandardisasikan. Persolannya adalah bahwa tipe pengajaran yang memadai untuk memastikan siswa mampu mengerjakan soal-soal tentang puisi tidak sama dengan pengajaran yang dibutuhkan siswa untuk mampu menulis puisi. Sebagian besar siswa mengetahui dan mampu menjawab soal tentang menulis puisi, namun mereka tidak terinspirasi dan mampu menulis puisi. 
Tipe pengajaran di sekolah saat ini tidak mampu mengembangkan keterampilan, sikap, dan kebiasaan berfikir serta kemampuan-kemampuan lainnya yang dibutuhkan oleh dunia kerja abad 21. Tipe pengajaran saat ini belum mampu mengantarkan siswa memasuki lingkungan digital dan belum mampu juga mengantarkan siswa menjadi warga negara yang efektif dalam Negara demokrasi dimana laki-laki dan perempuan bakal kebanjiran informasi dan fakta-fakta yang diberitakan. Transformasi Tidak “Sekadar Akademik” Harus diakui bahwa siswa belajar banyak hal di sekolah. 
Bagi yang tertarik di berbagai aspek atau bidang akademik, mereka akan tertantang untuk belajar giat tentang kerja akademik yang ditawarkan sekolah. Namun demikian, banyak pula siswa yang tidak begitu tertarik dengan kerja akademik sekolah atau tidak memiliki banyak manfaat bagi kehidupannya. Mata pelajaran akademis memang penting, namun kerja akademik bukanlah satu-satunya keunggulan yang harus dimiliki siswa. Masih ada keunggulan lain yang harus diakui dan dikembangkan oleh sekolah, yaitu, misalnya kemampuan atletik dan artistik. 
Dengan mengakui keunggulan lain maka ukuran keberhasilan atau sukses seorang siswa tidak tergantung pada keunggulan akademik saja tapi juga dikarenakan oleh keunggulan yang lain. Oleh karena itu, sekolah perlu didesain sedemikian rupa agar mampu menghargai potensi siswa secara purna, tidak hanya akademik saja, namun juga mampu mengembangkan standar-standar yang lebih komprehensif, lebih dari sekadar standar akademik yang sempit. 
Melihat tantangan di atas, transformasi sekolah membutuhkan pemimpin-pemimpin yang siap untuk menyusun ulang tujuan sekolah dan mampu berimaginasi tentang sekolah masa depan yang lebih baik. Sekolah masa depan, abad 21, adalah sekolah yang membekali siswa dengan daya kreatifitas tinggi, kemampuan berkolaborasi, kemampuan mensintesa data-data dari berbagai sumber, dan kemampuan mengevaluasi data secara kritis. Sekolah yang hanya mampu mengantarkan siswanya menyelesaikan soal-soal dan berhasil mengerjakan tes ujian dengan baik bukan sekolah yang dibutuhkan generasi masa depan. 
Realitas Abad 21 Setidaknya terdapat tiga bentuk atau realitas perubahan yang memberikan pengaruh terhadap sekolah dan hubungan antara siswa, sekolah, guru, dan orangtua. Bentuk perubahan itu diantaranya : 
 - Ketersediaan peluang pembelajaran digital, 
 - Penciptaan gagasan remaja sebagai kategori demografik dan meningkatnya pengaruh atau arti teman sebaya diantara para remaja 
 - Pemasaran langsung kepada anak-anak dan remaja. Realitas baru ini memberikan tantangan sekaligus peluang bagi dunia pendidikan, yaitu tantangan bagi status quo pendidikan sekaligus peluang bagi inovasi dan transformasi. 

Keharusan Digital 
Kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi (TI), memberikan tantangan sekaligus peluang bagi dunia pendidikan dan khususnya dunia sekolah. Ada sebagian sekolah dan guru yang memandang TI sebagai musuh (enemy) karena dianggap ikut andil dalam menembus batas-batas norma social dan agama serta membawa virus kebobrokan moral bagi para siswa. Namun ada juga yang memiliki pandangan positif, dimana TI dimanfaatkan untuk proses pembelajaran sehingga menjadi lebih fleksibel dan kaya. 
TI memperkaya pembelajaran dengan sumber-sumber belajar yang tidak hanya terbatas pada guru. Dengan pemanfaatn TI pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam ruang kelas selama beberapa jam efektif, pembelajaran menjadi proses sepanjang hayat baik bagi siswa maupun guru. Guru dan siswa bisa memanfaatkan internet untuk pembelajaran nir kelas yang tidak dibatasi tempat dan waktu.
Persoalannya adalah apakah sekolah memiliki pemimpin yang mampu melakukan transformasi secara fundamental yang bisa mendorong perubahan pola hubungan otoritas antara guru dan siswa, dan apakah mereka mampu menciptakan kondisi sekolah yang fleksibel dalam pemanfaatan teknologi digital tersebut. Tanpa pemimpin yang transformatif, sekolah kita akan bertahan menjadi sekolah tradisional, dimana siswa tidak berkembang dalam cara belajarnya. 
Di masa depan, siswa memiliki pilihan yang lebih banyak dalam pembelajaran dengan membuncahnya kemajuan TI. Merekalah yang mengendalikan waktu dan tempat pembelajaran. Guru dan sekolah akan lebih berperan sebagai designer yang membantu siswa mengelola sumber-sumber informasi dan pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa. 
Pengaruh Teman Sebaya Realitas abad 21 yang kedua adalah menguatnya pengaruh teman sebaya dan memudarnya pengaruh orangtua terhadap remaja. Hal ini terjadi karena para remaja semakin independen, baik dalam konteks keluarga maupun independesi dalam akses informasi. Dulu, tahun 1960an, teknologi informasi belum berkembang seperti saat ini, para remaja saat itu hanya memperoleh informasi dari sumber terbatas, terutama orang tua mereka. Sekarang para remaja telah membentuk jaringan pertemanan mereka sendiri melalui berbagai teknologi informasi yang ada, misalnya Twitter, facebook, dan lain sebagainya, sehingga pengaruh teman sebaya lebih kuat. 
Dalam menghadapi realitas ini, guru dan sekolah harus mampu memanfaatkan the power of peer group dan jaringannya untuk kepentingan pendidikan. Sekolah dan guru harus mampu menemani dan mengarahkan para siswa dalam dunia maya sekaligus memanfaatkannya untuk proses pembelajaran yang lebih fleksibel agar pengaruh negative yang mungkin muncul dari networking mereka bisa direduksi. 
Pemasaran Kepada Anak-anak Realitas ketiga abad 21 adalah pemasaran yang bersifat langsung dann menjadikan anak-anak dan para remaja sebagai sasaran tembak. Berbagai produk dan iklan yang gencar membombardir mereka, dari soft drink , pakaian, mainan, hingga alat-alat elektronik canggih seperti iPhone, iPod , dan lain sebagainya. Yang menarik dari realitas ini adalah bahwa para pemasar komersial tersebut seolah-olah lebih memahami kemauan anak-anak dan remaja daripada orangtua mereka, para pemimpin agama, guru dan sekolah. Guru dan sekolah kalah dengan para pemasar komersial. Guru dan sekolah perlu belajar dari para pemasar industri tersebut dan mencoba menerapkannya dalam proses pembejalaran di sekolah. 
Bagaimana membuat para siswanya tertarik untuk melakukan pembelajaran dengan sepenuh hati. Keharusan Demokratik Demokrasi didasarkan pada keyakinan bahwa rakyat biasa dapat dipercaya untuk membuat keputusan politik yang akan mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan kehidupan orang lain. Di Negara non-demokrasi, hak-hak semacam ini hanya dimiliki oleh para elit. 
Pendidikan dan sekolah-sekolah memiliki peran sentral dalam menyemai benih-benih demokrasi. Sekolah publik , terutama, memiliki kewajiban untuk mengajarkan kemampuan pengambilan keputusan, keterampilan berfikir kritis, kemampuan berkolaborasi, dan kemampuan esensial lain sebagai warga negara kepada para siswanya. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan modal dasar bagi tumbuhnya demokrasi. 
Demokrasi juga menuntut adanya sistem pendidikan yang egaliter dimana semua warga Negara memiliki hak dan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas. Hal ini tentu saja membutuhkan para pemimpin pendidikan yang mampu mentransformasikan sekolah menjdi tempat penyemai warga demokratis dengan berbagai profesi mereka, baik sebagai artis, novelis, sejarawan, jurnalis, musisi, dan berbagai profesi lainnya. 
Tantangan Moral Dunia insustri abad 21 menawarkan segala macam bentuk hiburan, baik yang positif maupun nagatif. Hampir tidak ada institusi yang mampu mensensor secara penuh muatan hiburan tersebut. Maka menjadi tugas institusi pendidikan untuk membekali peserta didiknya dengan kemampuan pengambilan keputusan tentang mana yang baik dan buruk, mana yang indah dan tidak, mana seni dan pornografi, dan mana music dan kegaduhan. Inilah tugas moral pendidikan. 
Dan, sekali lagi, agar mampu melaksanakan kewajiban tersebut, institusi pendidikan perlu melakukan transformasi. Pembelajaran Untuk Mengeksploitasi Peluang Baru Para guru mengeluhkan fakta bahwa para siswa malas mengerjakan PR karena lebih suka kongkow-kongkow dengan teman sebayanya daripada memelototi PR. 
Orangtua juga mengeluh karena anak-anak mereka menghabiskan waktu di depan televise sehingga kesehatan fisik dan mentalnya terganggu. Dewan sekolah menghabiskan waktu mereka untuk membuat formulasi dan regulasi tentang bagaimana membatasi penggunaan telepon selular, iPhod, dan akses internet di sekolah. Keprihatinan yang dialami guru, orangtua dan sekolah sebenarnya bisa di mengerti. Namun mereka juga harus memahami bahwa dunia telah mengalami perubahan sehingga dunia anak-anak dan remaja saat ini memang berbeda. 
Guru, orangtua, dan orang dewasa lainnya seharusnya mulai memahami dan mengapresiasi perubahan yang terjadi dalam kehidupan para remaja, mereka harus berhenti melihat perubahan-perubahan ini sebagai ancaman, sebaliknya mereka perlu melihatnya sebagai kesempatan dan peluang. Telah terjadi pergeseran prinsip-prinsip otoritas tradisional dalam pola hubungan antara anak dan orangtua. Anak atau siswa cenderung memiliki akses informasi lebih cepat dari orangutan dan gurunya, bahkan mereka sering mempelajari tehnik-tehnik baru dalam mengakses informasi dan menciptakan konten serta pengolahan informasi dibanding para gurunya. 
Guru dan sekolah harus melihat ini sebagai peluang edukatif guna meraih tujuan pendidikan yang ditetapkan bersama dengan sekolah. Daripada sekolah menghabiskan waktu untuk memerangi atau membatasi penggunaan jaringan elektronik bagi para siswanya, guru dan sekolah mestinya mengeksploitasi inovasi-inovasi ini demi tujuan pendidikan yang positif. 

 MENGAPA KITA SUKA MENGUTAK-ATIK : MERUMUSKAN MASALAH 
Sebagian besar upaya perbaikan pendidikan dilakukan dengan cara melakukan utak-atik dengan program-program dan cara-cara yang sama sekali tidak mendasar sehingga tidak mengena. Upaya perbaikan hanya menyentuh kulit dari masalah sebenarnya yang ada dalam dunia pendidikan kita. Perubahan kurikulum telah berkali-kali dilakukan, sekarang kita menggunakan KTSP sejak 2006, dan perilaku guru dalam pembelajaran tetap sama seperti ketika mereka menggunakan kurikulum 1999. Para birokrat pendidikan kemudian mencanangkan program sertifikasi untuk meningkatkan kualitas guru. 
Namun lagi-lagi program sertifikasi dilakukan secara tidak komprehensi dan sempurna sehingga setiap tahun bahkan setiap saat terjadi perubahan yang justru semakin membingungkan guru. Tengoklah misalnya program UKA dan UKG yang kacau balau. Semua itu karena para birokrat pendidikan suka utak-atik dalam perbaikan pendidikan bukan melakukan transformasi yang lebih mendasar. Begitu pula dengan kasus Ujian Nasional (UN) kala itu, dimana kulaitas lulusan sekolah hanya diukur dengan angka-angka dan distandardisasi secara kaku. 
Alasannya adalah obyektifitas, prediktibilitas, dan stabilitas. Jika itu alasannya maka struktur pendidikan kita, sekolah kita, masih menggunakan sistem birokrasi yang mengedepankan stabilitas, ketenangan, dan prediktibilitas. Padahal organisasi yang mengedepankan prinsip-prinsip kaku birokrasi akan mati di telan perubahan dan perkembangan zaman yang semakin cepat dan tidak bisa diprediksi. Sekolah kita, sekali lagi, harus menjadi pusat kreatifitas, imaginasi, dan menyusun standar-standar keunggulan melalui komitmen bersama, penguatan kolegial, serta agenda-agenda kolaboratif daripada menggunakan gaya manajemen birokrasi yang dikendalikan dari luar (eksternal), penghargaan ekstrinsik, dan pemberian hukuman. Itulah arah transformasi yang perlu dilakukan oleh sekolah dan guru. 

Rangkuman Kuliah 
1. Pendahuluan 
  • Di era informasi dan teknologi, peningkatan mutu sekolah merupakan suatu keharusan. 
  • Peningkatan mutu sekolah tidak sekadar reformasi tetapi harus melalui transformasi. 
  • Reformasi berarti perubahan prosedur, proses dan teknologi dengan focus pada peningkatan kinerja lebih efektif. 
  • Transformasi, lebih dari sekadar reformasi, dalam transformasi ada agenda reposisi dan reorientasi tindakan kea rah yang lebih baru. 

 2. Reformasi saja tidak cukup? 
  • Reformasi hanya menekankan pada perbaikan dalam bentuk yang sudah ada dan lebih didorong oleh pengaruh eksternal. 
  • Realitanya, aspek-aspek perbaikan cukup kompleks (tidak hanya akademik, tetapi juga terkait dengan aspek politik, social, moral, dan ekonomi) dan melibatkan banyak pihak. 
  • Oleh karena itulah kita membutuhkan transformasi guna perubahan yang lebih mendasar. 

 3. Realitas abad 21 mendorong terjadinya transformasi. 
  • Realitas kemajuan TI, teknologi digital 
  • Perubahan demografi dan pola hubungan antara orangtua, guru, sekolah, dan teman sebaya. 
  • Realitas pemasaran industry komersial. 
  • Realitas demokrasi 
  • Tantangan moral 
  • Munculnya peluang-peluang baru yang harus dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan.

Read More »
19 December | 0komentar

Teknik Perancangan Gedung


A.Penetapan Lokasi
Penetapan lokasi gedung didahului oleh kegiatan verifikasi lokasi yaitu suatu kegiatan mengunjungi dan mempelajari kondisi dari potensi lokasi yang ada agar diperoleh lokasi gedung yang memenuhi persyaratan teknis edukatif dan konstruksi.
Penetapan lokasi gedung mempertimbangkan aspek makro dan mikro, antara lain :
Aspek Mikro yang perlu diperhatikan antara lain:
a.Aspek Teknis Lokasi
b.Aspek Utilitas lingkungan Lokasi
c.Aspek Penunjang Lokasi
d.Aspek Luasan dan Kesatuan Lokasi

B.Pekerjaan Perancangan Gedung
Penyusunan Pra Rancangan gedung meliputi:
1. Data perancangan, meliputi:
  1. Data tentang peraturan yang berlaku
  2. Peta situasi, yang menggambarkan letak lokasi dalam suatu lingkungan/wilayah dan pencapaian ke lokasi
  3. Data kondisi lingkungan sekitar lokasi
  4. .Data teknis lokasi, antara lain peta kontur
2. Konsep Dasar Perancangan
3. Pra Rancangan
a.Site plan
1)Site Plan merupakan rancangan penggunaan lokasi secara umum meliputi rancangan perletakan bangunan, infrastruktur, taman atau daerah hijau dan fasilitas pendidikan lainnya. Perletakan bangunan ditampilkan dalam bentuk blok plan yang dilengkapi dengan bird eye view / gambar prespektif
2)Potongan melebar dan memanjang yang menggambarkan potongan kontur (tinggi rendahnya permukaan lokasi) dan rancangan penggunaan lokasi dan perletakan bangunan diatasnya.
b.Pra rancangan
Meliputi Pra rancangan Denah, Tampak dan Potongan dan detail-detail prinsip
4.Perancangan Gambar Kerja / Working Drawing
Perancangan Gambar Kerja / Working Drawing meliputi perancangan Denah, Tampak dan Potongan dan detail-detail konstruksi untuk bangunan:
a. Bangunan Teori dan Laboratorium ilmu-ilmu dasar
b. Bangunan Praktik, laboratorium atau bengkel
c. Bangunan Administrasi
d. Bangunan Penunjang
e. Bangunan Asrama diperuntukan bagi lokasi / daerah tertentu


Khusus untuk Ruang-ruang praktik,laboratorium dan Bengkel
a. Dibuat dalam skala yang lebih besar (skala 1 : 100) serta dilengkapi dengan layout perabot dan peralatan
b. Dilengkapi dengan gambar utilitas bangunan meliputi instalasi listrik penerangan dan daya, gas, udara tekan, udara hisap dll
c. Dilengkapi dengan gambar rencana pengelolaan dan pengolahan limbah/hasil buangan

C.Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
1. Persyaratan umum

2. Persyaratan Administrasi

3. Persyaratan Teknis dan Spesifikasi Bahan Material


D.Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
1. Analisa Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan pekerjaan

3. Analisa Harga satuan untuk pekerjaan dominan

4. Daftar Harga satuan

5. Daftar Upah Pekerja


E.Penyusunan Rencana Kerja
1. Metode pelaksanaan pekerjaan
2. Kebutuhan jenis dan jumlah tenaga kerja

3. Prakiraan waktu pelaksanaan dan alokasi tenaga kerja sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan (Pembuatan Kurva-S)


F.Hukum dan Perundangan
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/Mts), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) berikut LAMPIRAN

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006 Tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana

5. Keppres 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa dan Perubahannnya

6. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 332/kpts/m/2002 Tanggal 21 Agustus 2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
7. Keputusan Menteri PU no. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Dikutip dari: Materi Pelatihan Perencanaan Gedung Depdiknas oleh Ir.Edy Setiawan


Read More »
17 May | 2komentar

Pemanfaatan Teras Belakang


Konsep memadukan teras di belakang sebagai tempat santai keluarga. Standar rumah bisanya teras berada di depan. Berikut ini selain teras berada di bagaian depan juga terdapat teras di belakang. Untuk komunikasi antar anggota keluarga. menambah fungsi ruang dapur jika berhubungan langsung dengan dapur, menambah kesan luas pada ruang makan dan sebagainya.


Nampak diatas teras dengan ornamen gebyok yang sangat elegan di padukan dengan kursi kuno. Dengan dibalud finishing cat dop.
Penambahan undak-undakan menambah kesan megah dengan padu-padan tanaman hias. Seringkali ketika kita membeli rumah ready stock, atau rumah sudah jadi, saat memasuki teras belakang kita akan disambut dengan keramik standar warna putih yang terkadang menyatu dengan lantai lain diseluruh rumah. 
Tidak jarang bagian dari rumah ini dilupakan oleh para developer yang mengira teras belakang hanya menjadi tempat jemuran baju, atau bahkan tempat cuci. Padahal dengan sedikit sentuhan sederhana dari keramik batu alam Centro, kita bisa saja menyulap teras belakang menjadi tempat favorit keluarga untuk bersantai di waktu senggang. 
Berikut tips mengubah teras belakang rumah dengan sentuhan keramik dari Centro Keramik:
1. Warna
Jika Anda orang yang menyukai keteraturan, maka keserasian warna keramik dengan dinding rumah akan menjadi satu hal yang penting. Namun bagaimana jika kita tidak memiliki pengetahuan warna yang baik? Anda bisa menyontek color palette pada link berikut ini. Pada halaman ini Anda akan diberikan referensi warna baik secara gradasi atau kombinasi, seperti warna oranye adalah perpaduan antara merah dan kuning.
2. Ambience (Suasana)
Jangan takut untuk mewujudkan imajinasi dalam bentuk nyata. Anda hanya perlu membayangkan kesan apa yang ingin diperoleh dari ruangan tersebut, maka Anda tinggal menurunkan dengan desain dan bahan. Sebagai contoh, jika ingin menampilkan suasana tempo dulu, Anda mungkin bisa memilih keramik jenis Vintage dari Centro Keramik. Atau malah ingin memberikan kesan alami pada teras belakang, berbagai pilihan keramik batu alam tipe The Maestro, Centrino dan Crazy Cut dari Centro jelas menjadi pilihan wajib.
3. Pemasangan
Setelah memilih warna dan desain keramik, selanjutnya adalah pemasangan. Agar keramik tidak lekas terlepas, maka pemasangan harus diperhatikan ekstra. Untuk mendapatkan hasil maksimal, gunakan acian dan nat keramik menggunakan semen instan yang memiliki daya rekat kuat dan lebih cepat mengering. Semen ini sangat cocok dipakai pada saat pemasangan di musim penghujan seperti sekarang ini.

Read More »
11 January | 0komentar

Perawatan Benda Uji Beton

SNI 03-2493-1991

RUANG LINGKUP:
Metode ini digunakan untuk pembuatan dan perawatan benda uji di laboratorium, mencakup peralatan, bahan, benda uji pembuatan dan perawatan beton.
RINGKASAN:
Pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium diperlukan persyaratan peralatan, benda uji, bahan bangunan serta cara pelaksanaan sebagai berikut:

Peralatan: cetakan berbentuk kubus, balok dan silinder, batang penusuk besar dan kecil, palu pemukul dari karet, plastic atau bahan lain yang lunak dengan berat 0,34 sampai 0,8 kg, penggetar dapat berupa jarum getar atau meja getar, alat uji slump, wadah adukan untuk contoh uji, ayakan, alat uji kadar udara, timbangan dengan ketelitian 0,3 % dari berat benda uji atau 0,1 % dari kapasitas maksimum dan pengaduk beton.
Benda uji silinder digunakan untuk pengujian kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik belah dengan minimum diameter 50 mm dan panjang 100 mm. Benda uji prisma berbentuk balok untuk kuat lentur.
Benda uji kubus untuk kuat tekan dan kuat rekat. Benda uji masing-masing dicetak dengan sumbu memanjang horisontal sesuai dengan jenis pengujian, ukuran yang disesuaikan dengan gradasi agregat. Jumlah benda uji minimum 3 buah untuk setiap jenis.
Bahan-bahan terdiri dari semen, agregat, air dan bahan tambahan, sesuai dengan standar yang berlaku.
Pembuatan benda uji: timbang bahan-bahan dan aduk dengan tangan atau mixer. Slump dan kadar udara diukur dengan metode yang berlaku. Pencetakan benda uji, pemadatan dilakukan dengan cara ditusuk atau digetar sesuai dengan ketentuan jumlah penusukan dan lama penggetaran.
Perawatan benda uji: tutup benda uji dengan kain basah agar kelembaban terjaga. Lepaskan cetakan setelah benda uji berumur 20 jam dan tidak boleh lebih dari 48 jam. Rendam benda uji dalam air pada suhu (21- 25) 0C, dalam air yang jenuh kapur atau ditempatkan pada ruang lembab. Keluarkan benda uji dari rendaman. Sebelum pengujian, permukaan benda uji cukup kering.

Read More »
11 June | 0komentar

Bismillah, Mengawali Modul 3.1


Mengawali modul 3 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2023. Tema Modul 3 adalah Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah. Sub Modul 3.1. Bertema “Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Daftar isi 
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan
Surat dari Instruktur 
Daftar isi
Capaian yang diharapkan  
Ringkasan Alur Belajar ‘MERDEKA’
Pembelajaran 1: Mulai Dari Diri  
Pembelajaran 2: Eksplorasi Konsep.
Pembelajaran 3: Ruang Kolaborasi
Pembelajaran 4: Demonstrasi Kontekstual  
Pembelajaran 5: Elaborasi Pemahaman. 
Pembelajaran 6: Koneksi Antarmateri 
Pembelajaran 7: Aksi Nyata 
Surat Penutup 
Daftar Pustaka

Sambutan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,Dr. Iwan Syahril, Ph.D. pada Modul 3.1.

Pemimpin sekolah, dalam berbagai literatur, disebut berperan besar dalam menentukan keberhasilan sekolah karena ia mempunyai tanggung jawab dalam menyinergikan berbagai elemen di dalamnya. Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu padu menumbuhkan murid-murid yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa dan ciptanya. Tak dipungkiri, pemimpin sekolah merupakan salah satu aktor kunci dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. 
Untuk dapat menjalankan peran-peran tersebut, seorang pemimpin sekolah perlu mendapatkan pendidikan yang berkualitas sebelum ia menjabat. Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP), sebagai bagian dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar episode kelima, didesain untuk mempersiapkan guru-guru terbaik Indonesia untuk menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada pembelajaran (instructional leaders). Melalui berbagai aktivitas pembelajaran dalam PPGP, kandidat kepala sekolah masa depan diharapkan dapat memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah. 
Kami memiliki harapan besar agar lulusan PPGP dapat mewujudkan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan di seluruh wilayah negeri ini, di mana keberpihakan pada murid menjadi orientasi utamanya. Upaya pemenuhan kandidat kepala sekolah yang lebih optimal menuntut penyesuaian pada desain pembelajaran PPGP. Karena itu, terhitung dari angkatan kelima durasi program diefisiensikan dari sembilan menjadi enam bulan. 
Selain itu, PPGP juga menerapkan diferensiasi proses untuk peserta di daerah yang memiliki akses terbatas, baik dari segi transportasi maupun telekomunikasi. Namun, terlepas dari moda penyampaian yang beragam, para Calon Guru Penggerak (CGP) di seluruh Indonesia sama-sama mempelajari materi-materi bekal kepemimpinan dengan sistem on-the-job learning di mana selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas. Pendekatan pembelajaran juga tetap menggunakan siklus inkuiri yang sarat dengan refleksi dan praktik langsung, baik bersama sesama CGP maupun rekan sejawat di sekolah.
Pendampingan di lapangan juga tetap menjadi kunci dari keberhasilan implementasi konsep di kelas atau sekolah CGP. Tentu saja, seluruh upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa peran berbagai tim pendukung yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan penyelesaian bahan ajar ini serta membantu terlaksananya PPGP. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pengembang modul, tim digitalisasi, serta fasilitator, pengajar praktik dan instruktur. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi transformasi pendidikan Indonesia. Amin.

Read More »
30 January | 0komentar

Instalasi Plambing

Plambing yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan alat-alat plambing dan pipa serta peralatannya di dalam atau diluar bangunan atau gedung dengan sistem drainase, saniter, air hujan, air minum, air kotor yang di kembangkan dengan sistem tata kota.Plambing = Penyaluran Instalasi Air Bersih/Kotor atau Sistem perpipaan)



– Penyaluran air bersih 
Menggunakan pam air listrik yang berasal dari mata air yang disalurkan ke kamar mandi, tempat pencucian piring dan baju yang ditampung pada tempat penampungan air bersih. 

 – Penyaluran air kotor 
Penyaluran air kotor yang berasal dari kamar mandi di salurkan ke tempat penampungan air kotor yang berada di dalam tanah, lalu yang berasal tempat pencucian piring, baju dan kendaraan disalurkan ke selokan.


Lingkup Pekerjaan Plambing
  • Instalasi pipa air bersih 
  • Instalasi pipa air panas 
  • Instalasi pipa air kotor
  • Instalasi pipa air hujan 
  • Instalasi pipa hidrant
  • Instalasi pipa springkler
  • Instalasi pipa gas 
  • Pemasangan alat saniter

Pengenalan Bahan
Pipa galvanis adalah Jenis pipa logam yang dilapisi dengan lapisan galvanis, untuk mencegah berkarat. 3 Jenis 
Pipa Galvanis diantaranya :
(1) Jenis Pipa Medium, 
(2) Jenis Pipa Standar, dan 
(3) Jenis pipa tipis dengan panjang 6 m, diameter pipa galvanis ½”, ¾”,1 “, 1 1/4”, 1 1/2”, 2”, 3”, 4” dan 6”.




Pipa Besi Hitam
Pipa besi hitam, adalah jenis pipa logam dengan warna kehitaman, digunakan untuk instalasi pipa air panas, untuk mencegah pengaruh udara dari luar, yang akan menurunkan suhu panas air, maka instalasi harus dilindungi sepanjang instalasi dengan rubber wive. panjang pipa besi hitam 6 meter, sedangkan diameternya ½”, ¾”,1 “, 1 1/4”, 1 1/2”, 2”, 3”, 4” dan 6”.



Pipa Tembaga
2 jenis pipa tembaga, yaitu jenis pipa gulungan dan jenis pipa batangan, kegunaan pipa tembaga ini adalah untuk instalasi pipa gas. Panjang pipa gulungan 10 meter sedangkan untuk jenis batangan panjangnya 6 meter, seperti pipa logam lainnya, diameter pipa ini biasanya 5/8”, ½”, ¾ dan 1”, 

 Pipa PVC & UPVC
Pipa PVC atau pipa Polyvinyl Chloride, UPVC atau Unpolyvinyl Chloride, Panjang pipa PVC atau UPVC 4 meter, mulai dari diameter ½”, ¾”, 1”, 1 ¼”, 1 ½”, 2”, 2,1/2”, 3”, 4 “ dan 6”.


Tata cara perencanaan sistem plambing


1 Ruang lingkup 
 Standar Nasional Indonesia (SNI) ini mencakup: 
  1. 1) sistem plambing yang baru untuk air minum, air buangan, ven dan air hujan pada gedung sampai dengan pipa persil; 
  2. 2) sistem plambing yang baru direncanakan untuk perubahan atau penambahan terhadap sistem plambing pada gedung yang sudah dibangun sebelum SNI ini diberlakukan. 
 2 Acuan 
 SNI 03-6481-2000, Sistem Plambing


3 Prosedur perencanaan 
 Perencanaan sistem plambing untuk bangunan gedung dengan jumlah penghuni lebih dari 500 atau pengunjung lebih dari 1500 harus dilakukan dalam 4 tahap yaitu: 
1) konsep rencana; 
2) rencana dasar; 
3) rencana pendahuluan; 
4) rencana pelaksanaan.

Read More »
26 February | 0komentar

Desain Rumah Nyaman Sebagai Hunian


Sebagai sebuah tempat peristirahatan rumah identik dengan sebuah kenyamanan. Nyaman bisa saja dilihat dari fisik maupun non fisik. Dari segi fisik jelas bahwa rumah indah dan ditopang dengan perabot yang lengkap baik furniture maupun perlengkapan lainnya. Ketenangan lingkungan dan tetangga yang toleran menjadi kenyamanan non fisik.
Kualitas baik tidaknya sebuah rumah banyak faktor yang mendasari. Rumah tampak indah belum tentu berkualitas, bahan yang dipakai bagus maka tampak bagus menjadi kualitas sebuah rumah.
Kesesuaian fungsi ruang dan perabot juga mendasari sebuah kenyamanan rumah.Jumlah ruangan yang mencukupi untuk jumlah anggota keluarga, serta luas standar terpenuhi menjadi kenyamanan lain dari sebuah rumah.
Bagaimana arsitek anda mendesain rumah menjadi sebuah hunian yang nyaman dan menyenangkan baik fisik maupun non fisik?
Memiliki hunian nyaman jelas menjadi dambaan banyak orang. Apakah nyaman berarti harus berarti mahal/mengeluarkan banyak biaya? Alhasil, banyak yang memilih membeli rumah kecil yang harganya lebih bersahabat. Tapi, tak perlu berkecil hati. Faktanya, walau ukuran rumah gak besar, kesan mewah belum tentu nyaman. Tak perlu siapkan banyak biaya, cukup lakukan sembilan trik sederhana berikut ini untuk menjadi hunian idaman kita.

1. Pilihan Warna yang tepat untuk Cat rumah dan perabot



Untuk membuat rumah terasa jauh lebih lapang, pilihlah warna-warna terang dan netral seperti putih dan krem. Jadikan warna ini sebagai warna dominan di dalam rumah.
Sedangkan untuk perabotan, pilihlah yang memiliki unsur warna emas jika ingin memberikan kesan mewah dan elegan. Warna soft akan memberikan keteduhan. Misalnya, pada tirai atau bantalan sofa. Tone warna abu-abu yang sering dipilih pada konsep hunian minimalis juga bisa kamu coba.
Pada bagian dinding, kamu bisa menggunakan warna silver atau abu-abu muda. Sedangkan pada beberapa perabotan, warna abu-abu tua atau warna bold seperti merah atau toska dapat membuat ruangan menjadi lebih menarik. Intinya, jadikan warna netral sebagai warna dominan dan kombinasikan dengan warna menyala atau warna-warna pastel yang kamu suka. Perhatikan pula keseimbangan warna pada ruangan akan memberikan keteduhan dan kenyamanan.

2. Memaksimalkan Pencahayaan Alami



Kesan nyaman juga dapat ditimbulkan dari rumah yang terang dan cerah. Pencahayaan yang baik juga dapat menghindari perabotan rusak karena jamur yang berpotensi timbul dari kondisi lembab. Tak ada salahnya mengeluarkan uang lebih untuk lampu yang berkualitas. Akan lebih baik jika rumah mendapatkan pencahayaan alami. Hal ini bisa disiasati dengan jendela besar yang akan menjadi jalan masuknya sinar matahari ke dalam rumah. Jendela yang besar juga dapat memberi kesan luas sekaligus membuat pemandangan di luar lebih mudah dinikmati.

3. Tambahkan Asesories dekoratif yang menyenangkan

Karya seni dapat dijadikan elemen dekoratif yang mempercantik hunianmu. Namun, penggunaan karya seni sebagai dekorasi gak bisa sembarangan. Penempatannya harus tepat dengan memperhatikan komposisi ruangan. Padukan karya seni dengan warna dan ukuran perabotan lainnya agar tetap seimbang. Kamu bisa mengkombinasikan lukisan berwarna-warni di sekitar dinding maupun perabotan berwarna netral ataupun sebaliknya.

4. Menjaga Kebersihan dan Kerapihan Ruangan
Tak peduli berapa besar ukuran rumahmu, rumah yang nyaman dihuni haruslah rapi dan bersih. Pastikan tidak ada benda-benda tak terpakai yang masih disimpan apalagi dibiarkan menumpuk lama.Penggunaan perabotan dan elemen dekorasi yang terlalu banyak terkadang juga dapat membuat rumah menjadi kurang rapi. Untuk menata rumah menjadi selasar, pilihlah furniture dengan konsep senada misalnya gaya minimalis dan modern.

5. Penggunaan Tirai yang berbahan lembut/Soft
Tekstur kain yang tepat juga dapat memberikan kesan teduh pada rumah. Pilihlah tirai berbahan sutera, linen, atau beludru yang memiliki kesan elegan. Tirai panjang tanpa motif bisa dipasang pada bagian ruang tamu. Selain bahan, warna tirai juga gak boleh sembarangan. Penggunaan tirai putih polos dapat memberi kesan membosankan. Kamu bisa menggunakan tirai berwarna satu tone lebih tua atau lebih muda dari warna dinding.

6. Nuansa Alami didalam Ruangan
Unsur-unsur alam dapat menciptakan atmosfer segar dan energi positif bagi penghuni rumah. Untuk menciptakan nuansa alam, kamu bisa meletakan tanaman hias atau bunga untuk menghiasi ruangan. Warna-warna alam dari tumbuhan juga dapat membuat mata menjadi lebih rileks.  Selain menggunakan tumbuhan, nuansa alam juga bisa diciptakan menggunakan material kayu, batu, ataupun air. Jika merasa kayu asli terlalu mahal, kamu bisa juga gunakan kayu olahan. Material kayu bisa digunakan pada plafon, dinding, atau furniture. Penggunaan material ini juga harus disesuaikan dengan konsep rumahmu.

7. Lansekap
Halaman rumah juga dapat menambah kenyamanan. Tentu saat kita berada di Teras depan atau belakang akan menambah kenyamanan dengan penataan taman/ lansekap yang baik. Pada bagian halaman atau taman, kamu bisa menambahkan kolam ikan kecil yang bisa menambah kesejukan. Jika tak memungkinkan, penggunaan pot berbahan batu sebagai kolam hias kecil juga bisa dilakukan. Selanjutnya tambahkan tanaman air seperti lotus. Alih-alih pot, penggunaan rak kayu juga bisa dijadikan tempat berbagai tanaman bunga. Letakan rak kayu di sudut halaman dan tatalah dengan rapi. Selain itu, penggunaan rumput hijau juga lebih indah daripada sekadar tanah dan bebatuan. Rumput gajah mini atau rumput jarum dapat menjadi pilihannya.

Bahwa kenyamanan dan ketenangan sebuah rumah tidak harus menggunakan/mengeluarkan ongkos yang banyak cukup dengan penataan dan pengelolaan sumber bahan dan material yang ada sesuai dengan peruntukan dan warna yang tepat.

Read More »
01 December | 0komentar

Proses Produksi Masal

Proses Rendering Menggunakan Lumion



Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu:
1. Memahami konsep produksi masal
2. Memahami perencanaan dan peramalan produksi massal
3. Menjelaskan pengukuran keberhasilan produksi massal
4. Mengetahui tahapan pada produksi massal 

A. Hakikat dan Konsep Produksi Massal
1. Pengertian Produksi Massal
Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan massal berarti mengikut sertakan atau melibatkan banyak orang. Sehingga produksi massal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah besar melalui serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya.

2. Ciri-ciri Produksi Massal
Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:
a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar
b. Biaya perunit rendah
c. Bertujuan menguasai pasar
d. Dijual di pasar bebas
e. Hampir tidak ada variasi produk
f. Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu
 Bila terjadi kelebihan produk (over production) perusahaan akan memaksa pasar dengan melakukan promosi, discount, hadiah dll, agar produk cepat terserap.

3. Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal
Kelebihan:
a. Hemat biaya
b. Efisiensi waktu
c. Tingkat keakuratan tinggi
d. Tingkat produksi cepat

Sedangkan kekurangannya adalah:
a. Kegiatan produksi sangat kaku
b. Kurang beragamnya variasi produk
c. Biaya mesin mahal
d. Tidak ada jaminan produk akan laris dipasaran


TUGAS INDIVIDU



B. Perencanaan Produksi Massal
1. Pengertian Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja.

2. Ruang Lingkup Perencanaan Produksi
Menurut Sukaria Simulingga (2013), perencanaan produksi meliputi kegiatan-kegiatan
berikut:
a. Mempersiapkan rencana produksi
b. Membuat jadwal penyelesain produk
c. Merencanakan produksi dan pengadaan bahan dari luar
d. Menjadwalkan proses operasi tiap unit
e. Menyampaikan jadwal pada pemesan


3. Tujuan dan Fungsi perencanaan Produksi
Tujuan:
a. Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan
Salah satu tujuan perencanaan produk massal.yaitu meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan.Dengan membuat perencanaan produk,maka akan dioptimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi,seperti penyediaan bahan baku,tenaga kerja dan yang lainnya
b. Memaksimalkan kepuasan pelanggan
Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk merupakan tujuan dari perencanaan semakin besar tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk,maka semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan ,sebaliknya semakin pelanggan tidak puas terhadap produk,maka akan semakin sulit bagi perusahaan mendapatkan keuntungan dari produk tersebut.
c. Meminimalkan perubahan nilai produksi
Perencanaan produksi yang tepat akan menimbulkan resiko kehilangan nilai produksi suatu produk,contohnya,perusahaan bahan baku di gudang harus di produksi sesuai dengan jadwal  waktu yang telah ditentukan.
d. Meminimalkan perubahan tenaga kerja
Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan dengan tenaga kerja tersebut,maka biaya tenaga kerjapun bisa diminamalkan.
e. Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik
Dengan perencanaan produk yang baik berarti penggunaan perlengkapan yang
terdapat dalam pabrikpun di maksimalkan
Fungsi dari perencanaan produksi adalah :
a. Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk
Perencanaan yang tepat mampu memudahkan perusahaan untuk menjamin rencana penjualan produk kepada konsumen sesuai dengan rencana yang tepat.
b. Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi
Perencanaan produksi sangat tepat digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mampu untuk memperproduksi barang serupa dari waktu ke waktu.
c. Alat untuk memonitor hasil produksi
Fungsi lainnya dari pembuatan perencanaan produksi,yaitu memudahkan perusahaan dalam memonitor hasil produksinya secara akurat

4. Unsur Perencanaan Produksi:
a. Tujuan Produksi
Tujuan produksi harus dibuat sejelas mungkin dan mampu dipahami oleh menejemen perusahaan.
b. Pengukuran dan standar produksi
Artinya perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan saja,tetapi juga harus mengukur kemampuan konsumen dalam menyerap produk tersebut.
c. Perencanaan merupakan fakta obyektif
Perencanaan produksi harus apa adanya dan memiliki pemikiran yang cukup rasional bukan hanya sebagai angan-angan saja.
d. Perencanaan harus bisa  diukur
Artinya sekalipun hanya mengira-ira namun perkiraan tersebut adalah benar dan tentunya tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.
     e. Tahap awal pelaksanaan produksi
Perencanaan harus menjadi langkah awal bagi perusahaan dalam menghasilkan
barang yang dibutuhkan oleh konsumen.
5. Jenis-Jenis Perencanaan Produksi
a. Perencanaan Jangka Panjang ( Long Range Planning)
Perencanaan jangjka panjang merupakan perencanaan produksi lebih dari satu tahun bahkan hingga lima tahun mendatang.
b. Perencanaan Jangka Menengah ( Medium Range Planning)
Perencanaan jangka menengah merupakan perencanaan yang dibuat untuk kegiatan produksi selama 2 sampai 3 tahun mendatang.
c. Perencanaan Jangka Pendek ( Short Range Planning)
Perencanaan jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam jangka seru tahun mendatang atau bahkan kurang dari satu tahun.
6. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perencanaan Produksi
a. Faktor internal, meliputi kapasitas mesin; produktivitas tenaga kerja; Kemampuan pengadaan.
b. Faktor eksternal, meliputi kebijakan pemerintah; inflasi; bencana alam
7. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi
a. Penelitian dan Pengembangan Produk, meliputi:
1) Penelitian proses produksi
Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksu yang sedang berjalan
2) Penelitian produk
Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui selera konsumen,sehingga penelitian ini bertujuan untuk perbaikan produk yang sudah ada dan disesuaikan dengan selera konsumen
b. Mencari Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi:
1) Mencari gagasan
Yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagasan dalam rangka pengembangan produk.
2) Menyeleksi produk
Tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang terbaik berkaitan dengan pengembangan produk.
3) Desain produk pendahuluan
Desain produk pendahuluan perli dibuat sebelum mentukan desain produk yang sebenernya.
4) Pengujian
Merupakan kegiatan untuk menguji apakah produk layak dikembangkan atau tidak,baik dilihat dari potensi pasar atau konsumen merupakan secara dari produk tersebut.
5) Desain akhir
Desain akhir dibuat bila hasil pengujian produk layak dikembangkan .
c. Menetapkan Skala Produksi, meliputi:
1) Penetapan waktu
2) Penetapan kualitas
3) Menghitung Biaya
4) Penetapan tenaga kerja
5) Penetapan peralatan
6) Penetapan bahan baku
Tahapan skala produksi meliputi: Routing, Scheduling, Dispatching, Follow-up



C. Metode Peramalan dalam Produksi Massal
1. Pengertian Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang meliputi kualitas, kuantitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan.
2. Klasifikasi Peramalan
a. Peramalan jangka panjang (2-10 th)
b. Peramalan jangka menengah (1-24 bl)
c. Peramalan jangka pendek (1-5 mg)
3. Tujuan Peramalan
a. Menentukan kebutuhan pabrik
b. Menentukan perencanaan jangka menengah
c. Menentukan penjadwalan jangka pendek
4. Karakteristik peramal yang baik
a. Akurasi
b. Biaya
c. Kemudahan
5. Metode Peramalan Perencanaan Produksi
a. Peramalan Subyektif
1) Metode Delphy
2) Metode Penelitian Pasar
b. Peramal Obyektif
1) Metode Intrinsik
2) Metode Ekstrinsik
6. Analisis Deret Waktu
Analisa deret waktu merupakan satu metode yang sangat tepat untuk meramalkan pola permintaan pasar. Analisa ini dipengaruhi oleh 4 komponen yaitu:
a. Kecenderungan / Trend (T)
b. Siklus / Cycle (C)
c. Pola Musiman / Season (S)
d. Variasi Acak / Random (R)


D. Indikator Keberhasilan tahapan Produksi Masal
Indikator ini merupakan bagian kegiatan meanajemen produksi yang bertujuan untuk
menciptakan kegunaan bentuk (form utility)
1. Keberhasilan Manajemen Produksi, meliputi:
a. Produktifitas
b. Kapasitas
c. Kecepatan Pengiriman
d. Kualitas Produk
e. Kecepatan Proses
f. Fleksibilitas
2. Ukuran Kinerja Sistem Produksi, meliputi:
a. Ongkos produksi
b. Kualitas produk
c. Tingkat pelayanan
3. Ukuran Kinerja Produktivitas Mesin
Kinerja produktivitas mesin umumnya diukur menggunakan OEE (Overall Equipment
Effectiveness), sistem ini menggunakan 3 indikator yaitu: availabelity, performance dan quality.
Tahap pengukuran menggunakan OEE yaitu:
a. Memulai dari pengukuran manual
b. Fokus pada kerugian
c. Menetapkan target tambahan
d. Memantau segala kebdala
e. Hati-hati dalam membuat perbandingan


E. Proses Produksi Massal
1. Pengertian Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu cara atau metode untuk menambah kegunaan suatu
barang dan jasa menggunakan faktor produksi yang ada agar lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan.
2. Jenis-Jenis Proses Produksi
a. Berdasar wujud proses produksi:
1) Kimiawi
Proses produksi yang menitik beratkan pada adanya proses analisis atau sintesis
serta senyawa kimia.Contoh Produksi pada peruhaan obat-obatan,tambang minyak
2) Perubahan Bentuk
Proses produksi yang pelaksanaan produksinya menitik beratkan pada
perubahan masukan (input) menjadi keluaran(output) sehingga di dapatkan
penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut
3) Assembling
Proses produksi yang dalam pelaksanaanya lebih menguntungkan pada proses
penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang
bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain
4) Transportasi
Proses Produksi yang menciptakan jasa (pelayanan) pemindahan tempat,baik
berupa barang atau manusia.
5) Penciptaan jasa administrasi
Suatu proses yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan lain atau lembaga yang membutuhkan.

b. Berdasar arus proses produksi:
1) Terus menerus
Proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi berikutnya
tanpa penempukan disuatu titik dalam proses
2) Terputus-putus
Pada jenis produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran
terus menerus dalam proses produksi  
3) Proses produksi campuran
Tipe proses produksi ini merupakan penggabungan dari produksi terus-menerus
dan terputus-putus
c. Berdasar Penyelesaian Proses Produksi:
1) Tipe A (dapat diperiksa dengan mudah)
Pada tipe proses produksi A,setiap tahap proses produksi dilakukan dalam
perusahaan dapat diperiksa secara mudah.
2) Tipe B (dapat diperiksa dalam beberapa tahap)
Penyelesaian proses produksi daam perusahaan bersangkutan akan terdapat
beberapa ketergantungan dari masing-masinh tahap produksi  
3) Tipe C (terdapat penggabungan komponen produk)
Perusahaan yang penyelesaian produksi dalam perusahaan bersangkutan akan
terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap produksi
4) Tipe D (proses menggunakan mesin otomatis)
Proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan mesin dan peralatan
produksi otomotis mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam
perusahaan tersebut dilengkapu dengan beberapa peralatan khusus untuk
melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan.
5) Tipe E (perusahaan dagang dan jasa)
Merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi
agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing
dalam proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan

d. Proses Produksi Berdasar Bahan Mentah
1) Analytic
Merupakan suatu bentuk proses produksi yang menciptakan beberapa baranng
dari suatu jenis bahan mentah atau input
2) Synthetic
Yaitu proses menggabungan beberapa input atau bahan mentah menjadi satu
barang lain. 
3. Tujuan Proses Produksi:
a. Meningkatkan efisiensi
b. Meningkatkan Produktifitas
c. Meningkatkan Kualitas
4. Tahapan Proses Produksi:
Tahapan proses produksi akan berbeda beda untuk setiap pabrik, dicontohkan pada produk sepeda motor, tahapan proses produksinya meliputi:
a. Penyediaan komponen
Adalah seksi yang bertugas menerima mengklarifikasikan serta mendistribusikan komponen ke produksi
b. Injeksi plastik
Seksi yang bertugas memproduksi komponen plastik,dengan fasilitas mesin injeksi plasik yang menggunakan teknik cetakan
c. Pengelasan
Bertugas melakukan proses pembuatan rangka dengan cara mengelas komponen
d. Pengecatan Logam
Seksi pengecatan logam mengerjakan proses pengecatan pada beberapa bagian komponen .
e. Dipping proses
Yaitu proses penutupan komponen dengan cat melalui teknik pencelupan
f. Pengecatan plastik
Proses pengecatan plastic part tidak sama dengan proses pengecatan steel
part,karena adabeberapa perbedaan,antara lain :
1. Tidak adanya proses pre treatment
2. Over head conveyor lebih pendek
3. Temperatur oven lebih rendah
4. Pengecatan secara manual dengan spray atau hand gun
g. General sub assembling
Merupakan seksi yang mengerjakan proses penggabungan komponen,agar
mempermudah serta mempercepat proses produksi di line assembling.
h. Assembling
Merupakan tahapan terakhir dari proses pembuatan unit sepeda motor.
i. Final Inspection
Kegiatan akhir dari seksi assembling yang bertugas melakukan pemeriksaan unit sepeda motor yang telah selesai dirakit dilakukan oleh bagian final inspection
j. Shipping
Adalah bagian yang bertugas mengirim unit sepeda motor keseluruh
cabang/dealerdi seluruh Indonesia dan juga untuk kebutuhan ekspor.



Read More »
12 July | 2komentar