Read More »
Saat Tidur Jadi Metafora
Read More »
Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam
Dimensi Profil Lulusan
Prinsip Pembelajaran
Pengalaman Belajar
Kerangka Pembelajaran (Struktur Implementasi)
Read More »
Ujian Nasional Kembali di 2026: Tantangan dan Implikasinya bagi Pendidikan
Read More »
Metode Penilaian : Portofolio
Penilaian portofolio merupakan pendekatan yang relatif baru dan belum banyak digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Penilaian portofolio dapat digunakan untuk tujuan formatif dan sumatif. Di beberapa negara, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional.Istilah portofolio pertama kali dipergunakan oleh kalangan fotografer dan seniman untuk menunjukkan hasil kerja dalam suatu periode waktu tertentu. Melalui portofolio seorang fotografer dapat menunjukkan prospektif pekerjaan kepada pelanggan dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang dimilikinya. Dalam dunia kerja, secara umum portofolio dimaknai sebagai suatu kumpulan atau berkas pilihan yang dapat memberikan informasi tentang performa atau kemampuan individu.
Read More »
3.2.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi
![]() |
Mendidkusikan Aset, potensi sumber daya Sekolah |
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan sekolahnya.
- CGP mengomunikasikan ide, pikiran dan gagasannya dalam forum diskusi asinkronus bersama para CGP lainnya.
Kondisi yang biasanya nyaman dengan siswa pilihan, setelah program zonasi Bu Lilin kaged dengan kondisi anak yang lebih heterogen dari segi kepandaian, disiplin dan tentunya motivasi belajar. Sebagai kepala sekolah harus memberikan pengarahan terhadap kondisi yang ada jadikan itu semua sebagai sebuah tantangan terhadap seberapa besar kompetensi para guru yang sebenarnya.
Bu Lilin lebih fokus dengan kekurangan sehingga mungkin Beliau kurang dapat menggali potensi potensi sebagai aset dan kekuatan yang dimiliki oleh murid muridnya yang sekarang
Kasus 1: Pada Kasus Ibu Lilin terjadi karena adanya perubahan kebijakan politik, dimana pemerintah menggulirkan aturan dalam penerimaan peserta didik baru berbasis zonasi. artinya seluruh calon peserta didik baru dengan jarak tertentu dari rumah ke sekolah sesuai ketentuan juknis PPDB dan kuota yang ada wajib diterima apapun kondisi calon peserta didik tersebut. tentu akan sangat berbeda sekali bagi Ibu Lilin saat melaksanakan pembelajaran dengan peserta didik yang memang kondisi baik fisik maupun psikologisnya sudah siap untuk mengikuti pembelajaran. sebagai kepala sekolah memberikan saran dan masukan kepada Ibu Lilin seharusnya Ibu Lilin menyesuaikan kondisi siswanya dengan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. dengan pembelajaran berdiferensiasi maka Ibu Lilin dapat memenuhi kebutuhan belajar muridnya sesuai dengan kesiapan, kemampuan, profil belajar murid-muridnya dan minat belajar murid.
Studi Kasus 2
Pak Pur memiliki sebuah pilihan untuk pengembangan diri sebagai guru dan berkarir. Meskipun Pak Pur sdh menjadi pengawas, Pak Pur dapat sharing knowledge berkaitan dengan kemampuan Beliau sebagai guru yang dinantikan oleh siswa
Kasus 2:
untuk pak pur, menurut saya pak pur mulai menilai dan melihat nilai kebermanfaatan atas dirinya manakala beliau menjadi kepala sekolah atau menjadi guru biasa di sekolah, menurut saya, saat pak pur mampu memberikan kebermanfaatan yang lebih besar saat menjadi kepala sekolah atas poetnsi dirinya maka seleksi tetaplah dicoba demi kebaikan bersama dan kemajuan pendidikan secara khusus dalam sekolah tersebut.
Menurut Saya, Pak Pupur seharusnya dapat memutuskan menerima usulan atau menolaknya. Akan tetapi sebelum memutuskan, harus meminta berbagai pertimbangan yang lebih matang agar keputusan yang diambil oleh dirinya merupakan putusan yang terbaik. Senadainya saya Kepala sekolah saya akan mengajak mengobrol pak Pupur menanyakan baik- baik mengapa bersedih jika di promosikan sebagai calon Pengawas Sekolah? Saya akan memberikan saran kepada pak Pupur untuk memahami bahwa pak Pupur mempunyai aset kekuatan yang sangat bagus sebagai Guru, tetapi akan lebih baik lagi jika aset yang pak Pupur miliki di sebarluaskan atau di tularkan kepada banyak Guru, salah satu cara untuk berbagi adalah menjadi Pengawas sekolah. Karena salah satu tugas pengawas sekolah adalah mengarahkan Guru untuk menjadi Guru yang baik dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Jadi Pak Pupur dapat menjadi salah satu aset penting dalam kemajuan komunitas sekolah.
Read More »
Lokakarya 1,2,3,4,5,6 dan 7 CGP Angkatan 6 Kab. Purbalingga, Refleksi
Kegiatan lokakarya yang akan dijalani oleh CGP adalah sebanyak 7 (tujuh) kali lokakarya yakni sebagai berikut:
Read More »
Pendampingan Individu 1
- Apa yang mendorong Anda melakukan perubahan tersebut?
- Bagaimana respons peserta didik Anda atas perubahan yang dilakukan?
- Bagaimana Anda memandang respons tersebut?
- Apa hal yang sudah baik dari perubahan tersebut?
- Apa hal yang akan Anda lakukan/ rencanakan setelah pendampingan ini terkait perubahan praktik pembelajaran di kelas sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Read More »
Tema Pendampingan Individu CGP Angkatan 6
Tema Pendampingan | Fokus Pendampingan |
PI-1: Refleksi awal kompetensi guru penggerak |
|
PI-2: Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran |
|
PI-3: Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid |
|
PI-4: Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran |
|
PI-5: Rancangan Program yang Berpihak pada Murid |
|
PI-6: Refleksi perubahan diri dan dampak pendidikan |
|
Read More »
Alur Belajar Merdeka Paradigma dan Visi Guru Penggerak
![]() |
Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara |
ALUR |
INTI PEMBAHASAN |
AKTIVITAS PESERTA |
TUGAS/ PRODUK PESERTA |
M Mulai Dari Diri |
Pertanyaan reflektif untuk memulai
topik. |
Forum diskusi (peserta dapat melihat komentar
peserta lain) |
Lembar Kerja |
E Eksplorasi Konsep |
Materi kunci untuk membangun
pemahaman. |
Peserta melihat video dan membaca artikel,
mengerjakan kuis, jawab kuis langsung diberikan ke peserta. |
Video dan perangkat pembelajaran. |
R Ruang Kolaborasi |
Penugasan kelompok untuk memperdalam
pemahaman dan mendorong kolaborasi. |
Peserta mendapatkan panduan LK, hasil kerja
kelompok di upload dan dapat dilihat pesrta lain, rubrik penilaian
instruktur. |
Lembar Kerja Kelompok Panduan Diskusi |
R Refleksi Terbimbing |
Peserta menuliskan refleksi pembelajaran dengan
panduan pertanyaan yang disiapkan. |
Forum diskusi (peserta dapat melihat dan komen
peserta lain) |
Lembar Kerja. |
D Demonstrasi Kontekstual |
Penugasan mandiri untuk mengevaluasi pemahaman. |
HOTS tes including RK dan materi kunci Scorring
peserta bisa retake test. |
Lembar Kerja |
E Elaborasi Pemahaman |
Diskusi dan tanya jawab dengan
instruktur. |
Video Konference |
Panduan diskusi untuk instruktur. |
K Koneksi Antar Materi |
Diskusi refleksi belajar dan pembuatan
rencana tindak lanjut. |
Video conference |
Panduan diskusi untuk instruktur. |
A Aksi Nyata |
Melaksanakan aksi nyata di sekolah/di kelas. |
Drive penyimpanan portofolio, bisa di akses
peserta lain. |
Melaksanakan aksi nyata. |
Read More »
Perjalanan Pendidikan Guru Penggerak
- menjelaskan konsep coaching secara umum;
- membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, yaitu mentoring, konseling, fasilitasi, dan training;
- menjelaskan konsep coaching dalam dunia pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat);
- menjelaskan paradigma berpikir coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
- menjelaskan prinsip-prinsip coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
- mengaitkan antara paradigma berpikir dan prinsip-prinsip coaching dengan supervisi akademik; membedakan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi dalam rangka memberdayakan rekan sejawat;
- melakukan percakapan coaching dengan alur TIRTA;
- mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching: coaching presence, mendengar aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching;
- menjelaskan jalannya percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi;
- memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip dan coaching;
- mempraktikan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching.
- Melakukan praktik keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran
- Mengidentifikasi jenis-jenis paradigma dilema etika yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain;
- CGP mampu bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut.
- Memilih dan memahami 3 (tiga) prinsip yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema pengambilan keputusan.
- Menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diambil dalam dilema pengambilan keputusan;
- CGP bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.
Read More »