Read More »
Saat Tidur Jadi Metafora
Read More »
Teruslah Mencari Kelebihan Siswa, Kurangi Mengupas Sisi Negatif/Kekurangannya
![]() |
Apresiasi |
Pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan strategi perubahan kolaboratif yang berbasis kekuatan. Menurut Albert R. Candler, bahwa apresiasi adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam proses pencarian pengalaman estetis, sehingga motivasi yang timbul adalah motivasi pengalaman estetis (berupa kepuasan kontemplatif dan intuitif). Secara sederhana, Jarret menegaskan apresiasi adalah perhatian seseorang terhadap sesuatu yang bisa berupa ketertarikan, kesenangan, dan pemanfaatan terhadap sesuatu tersebut. Apresiasi adalah bentuk pemberian penghargaan dan penilaian terhadap sesuatu untuk mengungkap perasaan puas.
Berikut ini tahapan
prakarsa perubahan pembelajaran merupakan wujud nyata dari pendekatan Inkuiri
Apresiatif (IA).
PRAKARSA PERUBAHAN |
PEMBELAJARAN YANG MENARIK |
||
TAHAPAN |
Pertanyaan |
Daftar Tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan |
|
B-uat pertanyaan
(Define) |
1. Bagaimana agar siswa tertarik untuk mempelajari kita ? |
1. Melakukan
pembelajaran bervariasi 2. Melakukan
praktikum sederhana yang bisa dilakukan dirumah 3. Mengaitkan
pelajaran dengan aktivitas sehari-hari 4. Mengapresiasi
setiap perubahan / prestasi yang ditunjukkan siswa |
|
A-mbil Pelajaran
(Discover) |
1. Kegiatan apa
yang menarik bagi siswa selama pembelajaran? 2. Bagaimana
memotivasi siswa agar tidak bosan selama pembelajaran? 3. Hal apa sajakah
yang paling mudah diingat siswa selama pembelajaraan? |
1. Meminta siswa
untuk bermain peran sebagai peneliti di rumah. 2. Meminta siswa
menyampaikan pendapat tentang hal apa yang mereka sukai selama penelitian
atau praktikum dirumah. 3. Mendekatkan fenomena mapel dengan kehidupan sehari – hari 4. Mondorong
siswa untuk mencoba beberapa praktikum sederhana yang bisa dilakukan di rumah |
|
G-ali Mimpi (Dream) |
1. Siswa
bersemangat dalam pembelajaran 2. Siswa yang
memiliki pemahaman yang baik terhadap materi 3. Siswa dapat
berprestasi di bidangnya |
1. Berkolaborasi
dengan wali murid dalam mendukung siswa selama pembelajaran. 2. Berkolaborasi
dengan rekan guru dalam merancang, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran yang menarik. 3. Berkolaborasi
dengan kepala sekolah dalam penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung
pembelajaran yang menarik 4. Memberikan
semangat, motivasi kepada siswa dan memberikan hadiah sederhana kepada siswa
yang berprestasi sehingga mendorong siswa lain untuk ikut berprestasi. |
|
J-abarkan Rencana (Design) |
1. Bagaimana
pelaksanaan pembelajaran yang menarik selama PBM? |
1. Membuat RPP
dan perangkat lainnya yang didalamnya terencana pembelajaran yang menarik dan
bervariasi. 2. Menggunakan
media interaktif 3. Mempersiapkan
fasilitas pendukung (Laboratorium, LCD, bahan demonstrasi dll). 4. Berkolaborasi
dengan pemangku kebijakan ( Kapsek, Guru, Wali murid, Staff TU, petugas Lab ) 5.
Mensosialisasikan kegiatan pembelajaran kepada wali murid 6. Pembelajaran
Blended Learning berbasis blog |
|
A-tur Eksekusi |
Bagaimana dapat terlaksana
pembelajaran yang menarik ? 1. Kapan
pelaksanaannya 2. Siapa yang
terlibat? 3. Siapa yang
memonitor? 4. Apa saja
indikator keberhasilannya? 5. Bagaimana evaluasinya? |
1. Kegiatan
daring dilakukan 2 kali seminggu 2. Setiap pertemuan 2×30 menit 3. Setiap
pertemuan menggunakan metode yang bervariasi 4. Guru, siswa,
kepala sekolah, wali murid terlibat aktif dalam pembelajaran sesuai perannya. 5. Kepala sekolah
memonitor dan mensupervisi kegiatan pembelajaran 6. Guru serumpun memberikan masukan terkait
pembelajaran sebagai bahan evaluasi pada kegiatan berikutnya 7. Penggunaan IT
dimaksimalkan |
|
Read More »
Metode Pembelajaran Gallery Walk
Metode gallery walk merupakan bagian dari strategi pembelajaran yang ada pada model pembelajaran berbasis PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).4 Metode gallery walk adalah model pembelajaran yang kegiatannya diikuti oleh beberapa kelompok untuk diskusi menyelesaikan tugas bersama-sama kemudian dipamerkan sambil berjalan kepada kelompok lain.
Metode atau strategi diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Dalam metode ini memiliki karakteristik pengalaman belajar (learning experience):
a. Bahan pelajaran dengan topik permasalahan /persoalan
b. Adanya pembentukan kelompok
c. Ada yang mengatur pembicaraan
d. Aktivitas siswa berpendapat
e. Mengarah pada suatu kesimpulan/pendapat bersama
f. Guru berperan sebagai pembimbing/motivator
g. Siswa sebagai objek dan subjek dalam pembelajaran
h. Melatih sistematika logika berfikir
Tujuan metode gallery walk adalah untuk membangun kerjasama kelompok (Cooperatif Learning) dan saling memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar. Metode ini juga dapat digunakan sebagai strategi belajar mandiri dengan cara membuat catatan-catatan yang mungkin dianggapnya belum tahu menjadi tahu, dan dapat berupa tulisansoal dan jawaban yang dapat digunakan sebagai bahan belajar. Sedangkan tujuan penerapan strategi ini untuk membangun kerjasama kelompok dan saling memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar.
Read More »
Peran Pendidik Dalan Kebiasaan Berolahraga
Penerapan kebiasaan berolahraga pada peserta didik memerlukan pendekatan yang menyenangkan, sederhana, dan penuh semangat. Beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik untuk menumbuhkembangkan kebiasaan berolahraga antara lain:
- Pendidik perlu berperan aktif dalam kegiatan olahraga untuk menjadi teladan bagi peserta didik
- Pendidik dapat melibatkan peserta didik memilih olahraga yang disukai melalui survei minat, sehingga peserta didik akan bersemangat untuk melakukan olahraga secara berkesinambungan.
- Pendidik dapat menjelaskan manfaat olahraga secara ilmiah dan relevan, seperti menjaga berat badan ideal, meningkatkan energi, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan daya konsentrasi. Kaitkan aktivitas fisik dengan pengembangan karakter, seperti disiplin, kerja tim, dan ketekunan.
- Pendidik dapat mengajak peserta didik memulai kegiatan rutin setiap pagi di kelas untuk menggerakkan tubuh atau peregangan singkat atau latihan ringan selama beberapa menit sebelum memulai pelajaran, sehingga tubuh lebih siap dan segar untuk belajar.
- Pendidik dapat menggunakan media sosial satuan pendidikan untuk mengadakan kampanye atau tantangan olahraga, misalnya “Tantangan Lari 5 KM”. Hal ini dapat memotivasi peserta didik untuk terlibat karena ada unsur sosial dan tantangan. Guru dapat mendokumentasikan momen olahraga peserta didik dan menampilkannya di papan pengumuman atau di media sosial satuan pendidikan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.
- Pendidik dapat mengadakan program olahraga di luar satuan pendidikan atau kegiatan alam, seperti hiking, susur sungai, atau mendaki bukit.
- Pendidik dapat mengajak peserta didik untuk membuat catatan kebugaran pribadi atau jurnal olahraga yang berisi aktivitas yang dilakukan, pencapaian, dan perasaan peserta didik setelah berolahraga. Gunakan alat sederhana seperti stopwatch atau pedometer untuk mengukur kemajuan, seperti berapa jauh dapat berlari.
- Bagi peserta didik yang kurang percaya diri dalam olahraga, pendidik dapat memberi pilihan olahraga non-kompetitif seperti yoga atau latihan kekuatan ringan. Pastikan kegiatan olahraga dapat diikuti oleh semua peserta didik, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus. Modifikasi aktivitas atau berikan pilihan olahraga ringan agar semua peserta didik dapat ikut serta.
- Pendidik dapat menetapkan hari tertentu setiap minggu untuk kegiatan olahraga rutin dan beragam, seperti bermain sepakbola, lari estafet, bola basket, voli, bulu tangkis, lari, jalan sehat atau bahkan yoga.
- Pendidik perlu memberikan penghargaan atau apresiasi kepada peserta didik yang rutin berolahraga atau mencapai target tertentu untuk memotivasi peserta didik agar terus berolahraga.
Read More »
Di Balik Senyum Guru: Tantangan yang Jarang Tersorot dalam Dunia Pendidikan
Tanggal 25 November setiap tahun, di rayakan sebagai Hari Guru. Peringatan ini sebagai bentuk apresiasi atas jasa para guru/pendidik. Senyum ramah dan semangat mereka dalam mengajar seringkali menjadi pemandangan yang menghiasi ruang-ruang kelas. Namun, di balik senyum ceria itu, tersimpan beragam tantangan yang jarang tersorot dan patut kita sadari bersama.
Read More »
Konser Itu Bernama: "Konser Transfer Knowlegde"
Read More »
Prinsip Pembelajaran dan Contoh Pelaksanaannya
Pemerintah tidak mengatur pembelajaran dan asesmen secara detail dan teknis. Namun demikian, untuk memastikan proses pembelajaran dan asesmen berjalan dengan baik, Pemerintah menetapkan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen. Prinsip pembelajaran dan prinsip asesmen diharapkan dapat memandu pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna agar peserta didik lebih kreatif, berpikir kritis, dan inovatif. Dalam menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran, pendidik diharapkan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Pada awal tahun ajaran, pendidik berusaha mencari tahu kesiapan belajar peserta didik dan pencapaian sebelumnya. Misalnya, melalui dialog dengan peserta didik, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket, dan/ atau metode lainnya yang sesuai.
- • Pendidik merancang atau memilih alur tujuan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, atau pada tahap awal. Pendidik dapat menggunakan atau mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek.
- • Pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik mengalami proses belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan emosi positif
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat; Pendidik mendorong peserta didik untuk melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu dikembangkan.
- Pendidik senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan peserta didik untuk terus belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.
- Pendidik menggunakan pertanyaan terbuka yang menstimulasi pemikiran yang mendalam.
- Pendidik memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif agar terbangun sikap pembelajar mandiri.
- Pendidik memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
- Pendidik memberikan tugas atau pekerjaan rumah ditujukan untuk mendorong pembelajaran yang mandiri dan untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan mempertimbangkan beban belajar peserta didik.
- Pendidik merancang pembelajaran untuk mendorong peserta didik terus meningkatkan kompetensinya melalui tugas dan aktivitas dengan tingkat kesulitan yang tepat.
- Pendidik merefleksikan proses dan sikapnya untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi peserta didik.
- Pendidik merujuk pada profil pelajar Pancasila dalam memberikan umpan balik (apresiasi maupun koreksi)
pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra;
- Pendidik menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat peserta didik.
- Pendidik merancang pembelajaran interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu, dan produktif antara pendidik dengan peserta didik, sesama peserta didik, serta antara peserta didik dan materi belajar.
- Pendidik memberdayakan masyarakat sekitar, komunitas, organisasi, ahli dari berbagai profesi sebagai narasumber untuk memperkaya dan mendorong pembelajaran yang relevan.
- Pendidik melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik.
- Pada PAUD, pendidik menggunakan pendekatan multibahasa berbasis bahasa ibu juga dapat digunakan, utamanya bagi peserta didik yang tumbuh di komunitas yang menggunakan bahasa lokal.
- Pada SMK, terdapat pembelajaran melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di dunia kerja atau tempat praktik di lingkungan sekolah yang telah dirancang sesuai dengan standar dunia kerja, menerapkan sistem dan budaya kerja sebagaimana di dunia kerja, dan disupervisi oleh pendidik/instruktur yang ditugaskan atau memiliki pengalaman di dunia kerja yang relevan.
- Pada SMK, pendidik dapat menyelenggarakan pembelajaran melalui praktik-praktik kerja bernuansa industri di lingkungan sekolah melalui model pembelajaran industri (teaching factory)
pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
- Pendidik berupaya untuk mengintegrasikan kehidupan keberlanjutan (sustainable living) pada berbagai kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan perilaku yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan bumi, misalnya menggunakan sumber daya secara bijak (hemat air, listrik, dll.), mengurangi sampah, dsb.
- Pendidik memotivasi peserta didik untuk menyadari bahwa masa depan adalah milik mereka dan mereka perlu mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan mereka.
- Pendidik melibatkan peserta didik dalam mencari solusisolusi permasalahan di keseharian yang sesuai dengan tahapan belajarnya.
- Pendidik memanfaatkan projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk membangun karakter dan kompetensi peserta didik sebagai warga dunia masa depan
Read More »
Eksplorasi Konsep Modul 2.2, Kompetensi Sosial - Emosional (KSE)
![]() |
Forum Diskusi, Eksplorasi Konsep, 17 Nov 2022 |
Kutipan hari ini:
Read More »
Peran Orang Tua/Wali dalam Menerapkan Kebiasaan Bangun Pagi
Membiasakan anak usia dini untuk bangun pagi setiap hari memerlukan kesabaran dan konsistensi, mengingat bahwa pola tidur anak masih dalam tahap perkembangan. Berikut beberapa cara untuk membantu membiasakan anak usia dini bangun pagi.
Catatan Penting: Waktu penggunaan layar (screen time) diantaranya TV, laptop, tablet, dan ponsel untuk anak di bawah 2 tahun adalah 0 (nol) jam atau tidak diperbolehkan sama sekali, untuk anak usia 2-5 tahun adalah 1 jam per hari, di atas usia anak 6 tahun ke atas tidak melebihi 2-3 jam per hari dengan konten edukatif dan bimbingan orang tua (WHO, IDAI, Kemenkes).
5) Orang tua/wali perlu mengondisikan suasana pagi yang menyenangkan, misalnya dengan menyajikan sarapan favorit atau menyetel musik yang disukai anak. Hal ini membantu anak merasa senang dan lebih termotivasi untuk bangun pagi.
Read More »
Parkir Motor Berdasarkan Merek : Lebih dari Sekadar Estetika
![]() |
Parkir Rapi berdasar Merek |
Pendahuluan
- Memupuk Disiplin dan Rasa Memiliki: Dengan menata motor berdasarkan merek, siswa diajarkan untuk lebih disiplin dan bertanggung jawab atas kendaraan mereka. Mereka juga akan merasa memiliki dan bangga terhadap area parkir sekolah.
- Meningkatkan Kesadaran akan Keselamatan: Penataan yang rapi dan teratur dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan kendaraan. Siswa juga akan lebih mudah menemukan motornya sehingga tidak perlu berdesakan.
- Menumbuhkan Semangat Komunitas: Siswa yang memiliki merek motor yang sama akan lebih mudah berinteraksi dan membangun komunitas kecil di sekolah. Hal ini dapat memperkuat ikatan sosial antar siswa.
- Mendidik tentang Tata Krama: Melalui kegiatan menata motor, siswa secara tidak langsung belajar tentang tata krama dan etika dalam bermasyarakat. Mereka diajarkan untuk menghargai hak milik orang lain dan menjaga kebersihan lingkungan.
- Estetika yang Memukau: Penataan motor berdasarkan merek menciptakan tampilan visual yang sangat menarik. Deretan motor dengan desain yang serupa dan warna yang senada akan memberikan kesan yang elegan dan mewah.
- Identitas Komunitas: Bagi para pemilik motor, mengelompokkan motor berdasarkan merek adalah cara untuk menunjukkan identitas dan solidaritas terhadap komunitas motor tertentu.
- Kemudahan Menemukan Motor: Dengan penataan yang rapi, pemilik motor akan lebih mudah menemukan motornya di antara deretan kendaraan lainnya.
- Terlihat rapih
- Perbedaan Merek: Tidak semua sekolah memiliki jumlah siswa dengan merek motor yang beragam.
- Ruang Parkir Terbatas: Sekolah dengan lahan terbatas mungkin kesulitan untuk menerapkan sistem ini secara optimal.
- Perawatan: Membutuhkan kesadaran dan kerja sama dari semua siswa untuk menjaga kerapian dan kebersihan area parkir.
Solusi:
- Fleksibel: Sekolah dapat membuat kategori yang lebih luas, misalnya motor bebek, motor sport, atau skuter.
- Zona Khusus: Untuk motor dengan jumlah yang sedikit, dapat dibuat zona khusus yang lebih kecil.
- Sosialisasi: Sekolah perlu melakukan sosialisasi secara intensif kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban area parkir.
- Pilih Lokasi yang Strategis: Pilihlah lokasi parkir yang cukup luas dan memiliki permukaan yang rata agar motor bisa ditata dengan rapi.
- Kelompokkan Berdasarkan Merek dan Tipe: Pisahkan motor berdasarkan merek dan tipe untuk menciptakan tampilan yang lebih teratur.
- Perhatikan Warna: Usahakan untuk mengelompokkan motor berdasarkan warna yang senada agar tampilan semakin menarik.
- Tambahkan Aksesoris: Tambahkan aksesoris seperti spanduk atau banner kecil yang bertuliskan nama merek motor untuk memperkuat kesan elegan.
- Jaga Kebersihan: Pastikan motor selalu dalam keadaan bersih dan mengkilap agar tampilan parkir semakin sempurna.
Read More »
Sekolah; Pentas Konser Transfer Knowledge
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang memiliki kegiatan untuk melakukan pemahaman dengan kegiatan pembelajaran. Dari anak yang belum tahu terhadap sesuatu hal menjadi tahu atau memahami terhadap sesuatu hal tersebut. Guru melakukan proses tranfer pengetahuan tranfer ilmu.
Read More »