Read More »
Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025
Read More »
Kurikulum 2022, Kurikulum Prototipe
- Pengembangan soft skills dan karakter (akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan, kemandirian, nalar kritis, kreativitas) mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis projek.
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Read More »
Semangat Berbagi dan Berkolaborasi
Read More »
Bawah Tumpukan Dokumen Kurikulum
Read More »
Diseminasi TET Dalam Kurikulum SMK
TET di SMK telah dicanangkan dari tahun 2010 ( Diklat PLTB) |
Read More »
Regulasi Pendidikan Tahun Ajaran 2025/2026
- Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2025 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
- Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
- Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
- Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
- Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah; dan
- Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 046/H/Kr/2025 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
- Capaian Pembelajaran untuk SMK
Read More »
Mapel Koding dan Kecerdasan Artifisial
Indonesia telah menetapkan fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif untuk menghadapi tantangan global, termasuk di bidang digital, melalui Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Kemampuan digital sangat penting di era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0, di mana teknologi seperti Kecerdasan Artifisial (KA), mahadata, dan Internet of Things (IoT) semakin banyak digunakan di berbagai sektor.
Read More »
DISSEMINATION RENEWABLE ENERGY TECHNOLOGY (RET) IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL
ABSTRACT
Keywords: Dessemination, Renewable Energy Teknology (RET), curricula, vocational high school
PENDAHULUAN
Diseminasi Energi Terbarukan |
Read More »
Meniadakan Mata Pelajaran Tertentu dan Memberlakukan Lagi Mapel Lain
Read More »
Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran Pratik Kerja Lapangan
Capaian Pembelajaran
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Internalisasi dan penerapan soft skills |
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan etika
berkomunikasi secara lisan dan tulisan, integritas (antara lain
jujur, disiplin, komitmen, dan tanggung jawab),
etos kerja, bekerja secara mandiri
dan/atau bekerja di dalam tim, kepedulian sosial dan lingkungan,
serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS yang berlaku
di dunia kerja. |
Penerapan hard skills |
Pada
akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan kompetensi teknis
pada pekerjaan sesuai POS yang berlaku
di dunia kerja. |
Peningkatan dan Pengembangan hard skills |
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan kompetensi teknis baru dan/atau kompetensi teknis yang belum tuntas
dipelajari sesuai konsentrasi keahlian. |
Penyiapan Kemandirian Berwirausaha |
Pada akhir fase F, peserta
didik mampu melakukan analisis usaha secara
mandiri. |
Read More »
Capaian Pembelajaran (CP) PKL
Read More »
PIP (Pendampingan Implementasi Pembelajaran) SMK Pusat Keunggulan
Read More »
Beasiswa Unggulan 2018
PROGRAM PRIORITAS:
Berdasarkan program prioritas NAWACITA, tugas dan fungsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2018 Beasiswa Unggulan memberikan prioritas pada bidang keilmuan sebagai berikut:
-
Pendidikan (Pendidikan PAUD, Pendidikan PGSD),
-
Kurikulum dan Pedadogi,
-
Manajemen dan Kebijakan Pendidikan,
-
Perfilman,
-
Seni Pertunjukan,
-
Seni Musik,
-
Kebudayaan,
-
Perpustakaan,
-
Arkeologi (Permuseuman),
-
Teknologi Informasi,
-
Kebijakan Publik,
-
Pariwisata
-
Industri Kreatif,
-
Teknologi Pangan,
-
MIPA,
-
Maritim,
-
Pertanian, dan
-
Energi.
PERSYARATAN DAN KELENGKAPAN BERKAS:
Beasiswa Jenjang S1:
Mahasiswa Baru
-
Maksimal 22 Tahun
-
Memiliki surat keterangan lulus di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B
-
Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan
oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal 3
(tiga) tahun terakhir
-
Peraih juara peringkat 5 besar
Mahasiswa On-Going
-
Maksimal 22 Tahun
-
Terdaftar di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B, maksimal
semester 2 pada saat mendaftar yang dibuktikan dengan surat tanda aktif
kuliah
-
IPK minimal 3.25 pada skala 4.0
-
Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan
oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal 3
(tiga) tahun terakhir
-
Peraih juara peringkat 5 besar
Beasiswa jenjang S1 tidak diwajibkan memiliki sertifikat TOEFL/IELTS.
Beasiswa Jenjang S2:
Mahasiswa Baru
-
Maksimal 32 Tahun
-
Memiliki surat keterangan lulus di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B
-
IPK S1 minimal 3.25 pada pada skala 4.00 baik mahasiswa baru maupun on-going
-
Skor TOEFL ITP minimal 500/IBT 61, atau skor IELTS minimal 5.5
-
Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan
oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal 3
(tiga) tahun terakhir
-
Peraih juara peringkat 5 besar
Mahasiswa On-Going
-
Maksimal 32 Tahun
-
Terdaftar di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B, maksimal
semester 2 pada saat mendaftar yang dibuktikan dengan surat tanda aktif
kuliah
-
IPK S1 minimal 3.25 pada pada skala 4.00 baik mahasiswa baru maupun on-going
-
Skor TOEFL ITP minimal 500/IBT 61, atau skor IELTS minimal 5.5
-
Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan
oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal 3
(tiga) tahun terakhir
-
Peraih juara peringkat 5 besar
Beasiswa Jenjang S3:
Mahasiswa Baru
-
Maksimal 37 Tahun
-
Memiliki surat keterangan lulus di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B
-
IPK S2 minimal 3.25 pada pada skala 4.00 baik mahasiswa baru maupun on-going
-
Skor TOEFL ITP minimal 500/IBT 61, atau skor IELTS minimal 5.5
-
Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan
oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal 3
(tiga) tahun terakhir
-
Peraih juara peringkat 5 besar
Mahasiswa On-Going
-
Maksimal 37 Tahun
-
Terdaftar di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B, maksimal
semester 2 pada saat mendaftar yang dibuktikan dengan surat tanda aktif
kuliah
-
IPK S2 minimal 3.25 pada pada skala 4.00 baik mahasiswa baru maupun on-going
-
Skor TOEFL ITP minimal 500/IBT 61, atau skor IELTS minimal 5.5
-
Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan
oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal 3
(tiga) tahun terakhir
-
Peraih juara peringkat 5 besar
Kelengkapan Berkas Beasiswa:
-
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
-
Kartu Tanda Mahasiswa (khusus On-Going)
-
LoA Unconditional (Untuk On-Going ganti dengan surat tanda aktif kuliah)
-
Kartu Hasil Studi (KHS) terakhir (Khusus On-Going)
-
ljazah dan transkrip nilai terakhir
-
Sertifikat TOEFL/IELTS (TOEFL/IELTS untuk S1 tidak diwajibkan)
-
Proposal rencana studi (rencana perkuliahan dan sks per-semester
yang akan ditempuh hingga selesai studi, topik apa yang akan ditulis
dalam skripsi/tesis/disertasi, deskripsikan aktivitas di luar
perkuliahan yang akan dilakukan selama studi dan bagaimana implementasi
hasil studi di masyarakat)
-
Surat rekomendasi dari civitas akademik atau institusi terkait (download format disini)
-
Surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa sejenis dari sumber lain (download format disini)
-
Sertifikat prestasi minimal tingkat kabupaten
-
Essay menggunakan Bahasa Indonesia dengan judul: "Aku Generasi
Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia" ditulis sebanyak 3-5 ha la man pada
kertas A4 dengan format huruf Times New Roman ukuran huruf 12 dengan
spasi 1.5 lines
Pendaftaran dilakukan secara online di: http://buonline.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id/
Sumber: Beasiswa Unggulan Kemdikbud 2018
Read More »
Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025
- sebagai dasar seleksi jalur prestasi dalam penerimaan murid baru tingkat SMP, SMA dan SMK;
- menjadi salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk perguruan tinggi jalur prestasi;
- mendukung penyetaraan hasil belajar bagi peserta didik dari jalur nonformal dan informal;
- menjadi referensi dalam proses seleksi akademik lainnya, serta menjadi acuan penting dalam sistem pengendalian dan penjaminan mutu pendidikan oleh berbagai pemangku kepentingan.
Read More »
Pembelajaran Praktik Berbasis Virtual?
![]() |
Relevansi Pendidikan Sistem Ganda |
Mutu pendidikan akan berdampak pada peningkatkan pertanggungjawaban (akuntabilitas) sekolah kepada masyarakat dan atau pemerintah yang telah memberikan semua biaya kepada pihak sekolah, menjamin mutu lulusan, membuat SDM bekerja lebih profesional dan meningkatkan persaingan yang sehat. Penyebab dari rendahnya mutu pendidikan menurut Supriadi (2003, h.39) dikarenakan beberapa faktor yang meliputi kondisi pengajar yang masih mismatch dalam dua hal pertama, penempatan pengajar yang kurang merata. Kedua, pengajar yang mempunyai kualifikasi tidak layak atau mengajar pada mata pelajaran yang tidak sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah msalah keterbatasan fasilitas sebagai penunjang belajar di sekolah. Upaya dalam mengatasi penyebab tersebut yaitu perlu adanya perubahan yang mendasar di bidang pendidikan, yang secara sederhana perubahan ditandai oleh adanya hal yang baru yang disebut sebagai inovasi.
Inovasi yang secara umum dilakukan oleh organisasi publik termasuk lembaga pendidikan adalah melalui pemanfaatan Teknologi Informasi. Hal ini dikarenakan di era globalisasi seperti saat ini perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi telah berjalan dengan sangat pesat. Sebagaian besar sekolah termasuk Sekolah Menengah Kejuruan melakukan inovasi melalui pemanfaatan Teknologi Infomasi seperti penggunaan virtual, internet/komputer/laptop/fasilitas LCD monitor. Semua adalah berbasis elektronik.Menurut Djojonegoro (1998, h.5) Pendidikan kejuruan yang baik adalah yang responsive dan antipasif terhadap kemajuan teknologi informasi.
Mengingat hampir semua pihak sepakat bahwa huruf e pada kata e-laarning merupakan kependekkan dari kata elektronik, sudah dapat dipastikan bahwa e-learning (elektronik learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan peralatan elektronik seperti halnya radio, televisi, projektor, telepon dan lainnya. Namun perlu diingat bahwa kata elektronik pada huruf e saat ini telah mengalami penyempitan makna. Kata e telah berubah makna dari alat-alat elektronik menjadi komputer. Ini dapat dipahami mengingat istilah ini baru muncul dan dikenal luas setelah komputer berbasis jaringan dan internet mulai diperkenalkan dalam dunia pendidikan dan digunakan sebagai salah satu media pembelajaran.
SMK di Era Pandemi
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wikan Sakarinto menjelaskan pembelajaran pendidikan vokasi menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Hal ini akan terus dilakukan selama masa pandemi Covid-19 masih berlangsung. Wikan menjelaskan, semaksimal mungkin pihaknya akan mengoptimalkan pembelajaran berbasis daring. Namun, di satu sisi pendidikan vokasi membutuhkan banyak waktu praktik yaitu sekitar 60 persen. Terkait hal tersebut, Wikan mengatakan sekolah vokasi bisa menerapkan strategi khusus. Salah satu caranya adalah menggunakan simulasi untuk pembelajaran yang berkaitan dengan praktik. "Vokasi ini kan 60 persen praktik, nah ini ada beberapa pendekatan. Memang yang pertama tetap daring, yang kedua kita mengembangkan simulasi," kata Wikan, dalam konferensi video, Jumat (29/5). dilansir dari republika.co.id.Apabila ada pembelajaran yang mewajibkan hands on atau memegang mesin langsung, maka Wikan menyarankan strategi lain. Ia mengatakan, Kemendikbud mendorong agar mata kuliah teori ditempatkan di awal semester, termasuk juga mata kuliah praktik yang bisa menggunakan simulasi. Sementara pembelajaran praktik yang harus memegang mesin bisa ditempatkan di akhir. Ia menjelaskan, kebijakan ini bisa dilakukan tergantung Sekolah SMK,politeknik atau sekolah vokasi yang bersangkutan.
SMK harus ‘menikah’ dengan industri atau dunia kerja. Artinya berarti harus ada kurikulum baru seperti pembelajaran daring, evaluasi pembelajaran, pembelajaran praktek, dan sebagainya. Lalu, pendidikan vokasi juga harus menguasai bahasa asing untuk menghadapi kerja di dunia industri. Dengan keadaan seperti ini, generasi milenial, dosen dan guru harus adaptasi dengan perubahan baru.
Silabus harus diubah demi memperlancar pendidikan vokasi. Harus ada pengembangan materi seperti, multimedia, animasi dan video. Sehingga kedepannya generasi milenial dapat bekerja secara baik di industri. “Link and match prinsipnya industri dan pendidikan vokasi harus menyatu. Yang diharapkan industri yaitu kompetensi. Dan bagaimana industri ini juga bisa menyerap pendidikan vokasi. Perlunya modifikasi dan inovasi melalui pembelajaran daring demi memenuhi syarat minimal yang diharapkan industri.
Read More »
Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid, Student Agency
![]() |
Studen Agency, Pilketos Kansika 2022 |
Sesuai dengan postingan sebelumnya berkaitan dengan student agency, murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan: saat murid memiliki agency, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
Read More »
Rahasia di Balik 'Berisik'nya Kelas: Sudahkah Kita Mendengar?
Read More »
Pendidikan di Era "New Normal"
Prosedur dan proses juga harus terjamin mulai dari kesiapan materi, penetapan aplikasi video conference yang sesuai, model pembelajaran daring, penyesuaian kurikulum dan Rencana Pembelajaran.
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
Mediablog Pembelajaran
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
Mediablog Pembelajaran
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
Mediablog Pembelajaran
Tutorial Blog | SEO | HTML | CSS | jQuery|
http://www.sarastiana.com
* **
Selain peran guru/dosen sebagai pengajar yang berusaha meningkatkan keterampilan serta literasi komputer dan digital dalam memanfaatkan kanal-kanal yang tersedia, orangtua juga dituntut memiliki literasi dan kemampuan penguasaan teknologi dan aplikasi pendidikan yang disediakan baik secara online maupun offline.
New Normal
The new normal, istilahnya. Artinya, kegiatan ekomoni, pendidikan, maupun sektor-sektor lain dalam kehidupan sudah dipersiapkan agar bisa kembali bergeliat, tapi dengan modifikasi tertentu agar penyebaran penyakit ini bisa tetap berkurang.
Idealnya, konsep new normal dilakukan saat kurva infeksi sudah melandai, dan menandakan jumlah kasus Covid-19 baru sudah berkurang setiap harinya. Di Indonesia, kurva ini sama sekali belum landai, bahkan masih terus menanjak dan bisa jadi belum mencapai puncak. Karena itu dengan adanya pembukaan kembali fasilitas publik, masyarakat Indonesia perlu lebih waspada.
Jika tiba waktunya Anda harus kembali bekerja di kantor atau si Kecil sudah kembali bersekolah, pencegahan penyebaran Covid-19 jangan malah menjadi kendur. Saat menjalani the new normal nanti, jangan sampai kita justru tertular atau menularkan penyakit ini ke orang lain.
Read More »